Putu A

21 Agustus 2023 23:52

Iklan

Iklan

Putu A

21 Agustus 2023 23:52

Pertanyaan

sebutkan dan jelaskan tahapan pemikiran manusia menurut August Comte

sebutkan dan jelaskan tahapan pemikiran manusia menurut August Comte


2

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Iklan

Vincent M

Community

21 Agustus 2023 23:57

Jawaban terverifikasi

<p>Auguste Comte, seorang filsuf dan sosiolog Prancis, dikenal dengan teori perkembangan pemikiran manusia yang dikenal sebagai "hukum tiga tahap" atau "hukum tiga stadium." Teori ini menggambarkan evolusi pemikiran manusia dari tahap religius (teologis), tahap metafisis, hingga tahap positif. Berikut adalah penjelasan singkat tentang setiap tahap:</p><p>Tahap Teologis: Pada tahap ini, manusia mencoba menjelaskan fenomena alam dan sosial dengan mengandalkan penjelasan berbasis kepercayaan pada entitas supernatural atau ilahi. Pemikiran di tahap ini didasarkan pada pemahaman tentang kekuatan gaib atau dewa-dewa sebagai penyebab peristiwa-peristiwa alam dan masyarakat. Ada tiga sub-tahap dalam tahap teologis: fetisisme (mempercayai keberadaan roh dalam objek fisik), politeisme (memuja banyak dewa), dan monoteisme (mempercayai satu dewa yang berkuasa).</p><p>Tahap Metafisis: Pada tahap ini, manusia mulai mencari penjelasan rasional dan logis di balik fenomena alam dan sosial. Namun, penjelasan masih bersifat abstrak dan tidak berkaitan langsung dengan pengamatan empiris. Pemikiran di tahap ini sering melibatkan konsep-konsep seperti substansi, entitas abstrak, dan prinsip-prinsip universal. Meskipun lebih rasional daripada tahap teologis, tahap metafisik masih berakar pada spekulasi dan interpretasi tanpa dasar empiris yang kuat.</p><p>Tahap Positif: Tahap positif adalah tahap di mana manusia mencapai tingkat pemahaman yang paling ilmiah dan empiris. Pada tahap ini, penjelasan berbasis fakta dan bukti yang diperoleh melalui observasi dan metode ilmiah menjadi dominan. Manusia tidak lagi mencari penyebab-penyebab gaib atau prinsip-prinsip abstrak, tetapi fokus pada hubungan sebab-akibat yang dapat diamati dan diukur. Pemikiran positif lebih terfokus pada "bagaimana" daripada "mengapa."</p><p>Teori "hukum tiga tahap" Auguste Comte mencerminkan perubahan paradigma dalam cara manusia memahami dunia di sepanjang sejarah. Dari pandangan supernatural ke pemahaman empiris, perkembangan ini mewakili pergeseran menuju pendekatan ilmiah yang lebih sistematis dan obyektif.</p>

Auguste Comte, seorang filsuf dan sosiolog Prancis, dikenal dengan teori perkembangan pemikiran manusia yang dikenal sebagai "hukum tiga tahap" atau "hukum tiga stadium." Teori ini menggambarkan evolusi pemikiran manusia dari tahap religius (teologis), tahap metafisis, hingga tahap positif. Berikut adalah penjelasan singkat tentang setiap tahap:

Tahap Teologis: Pada tahap ini, manusia mencoba menjelaskan fenomena alam dan sosial dengan mengandalkan penjelasan berbasis kepercayaan pada entitas supernatural atau ilahi. Pemikiran di tahap ini didasarkan pada pemahaman tentang kekuatan gaib atau dewa-dewa sebagai penyebab peristiwa-peristiwa alam dan masyarakat. Ada tiga sub-tahap dalam tahap teologis: fetisisme (mempercayai keberadaan roh dalam objek fisik), politeisme (memuja banyak dewa), dan monoteisme (mempercayai satu dewa yang berkuasa).

Tahap Metafisis: Pada tahap ini, manusia mulai mencari penjelasan rasional dan logis di balik fenomena alam dan sosial. Namun, penjelasan masih bersifat abstrak dan tidak berkaitan langsung dengan pengamatan empiris. Pemikiran di tahap ini sering melibatkan konsep-konsep seperti substansi, entitas abstrak, dan prinsip-prinsip universal. Meskipun lebih rasional daripada tahap teologis, tahap metafisik masih berakar pada spekulasi dan interpretasi tanpa dasar empiris yang kuat.

Tahap Positif: Tahap positif adalah tahap di mana manusia mencapai tingkat pemahaman yang paling ilmiah dan empiris. Pada tahap ini, penjelasan berbasis fakta dan bukti yang diperoleh melalui observasi dan metode ilmiah menjadi dominan. Manusia tidak lagi mencari penyebab-penyebab gaib atau prinsip-prinsip abstrak, tetapi fokus pada hubungan sebab-akibat yang dapat diamati dan diukur. Pemikiran positif lebih terfokus pada "bagaimana" daripada "mengapa."

Teori "hukum tiga tahap" Auguste Comte mencerminkan perubahan paradigma dalam cara manusia memahami dunia di sepanjang sejarah. Dari pandangan supernatural ke pemahaman empiris, perkembangan ini mewakili pergeseran menuju pendekatan ilmiah yang lebih sistematis dan obyektif.


Putu A

21 Agustus 2023 23:58

Terimakasih

Iklan

Iklan

Aulia A

22 Agustus 2023 15:17

Jawaban terverifikasi

<p>Auguste Comte, seorang filsuf dan sosiolog asal Prancis, mengemukakan teori tentang perkembangan mmasyarakat dalam tiga tahap. Ketiga tahap tersebut adalah:</p><p>1. Tahap Teologis: Tahap ini ditandai oleh pemikiran manusia yang didominasi oleh penjelasan berdasarkan agamaenurut comte, perkembangan manusia terdiri dari tiga tahap yaitu: tahap teologis, tahap metafisis, dan tahap positif.</p><p>1. Tahap teologis (theological stage): Tahap ini adalah tahap awal perkembangan manusia di mana pemikiran manusia didasarkan pada penjelasan yang bersifat ilahiah atau supranatural. Pada tahap ini, manusia mencari penyebab dari segala fenomena alamiah melalui kepercayaan terhadap dewa-dewa atau kekuatan supernatural seperti mitos dan kepercayaan agama. Penjelasan tentang dunia dan fenomena-fenomena alam diserahkan sepenuhnya kepada kekuatan-kekuatan supranatural.</p><p>2. Tahap metafisis (metaphysical stage): Pada tahap ini, manusia mulai berpindah dari penjelasan religius menuju penjelasan yang bersifat metafisis atau abstrak. Manusia mencari penjelasan tentang alam dan fenomena-fenomena alam melalui konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang lebih abstrak seperti hukum alam, kekuatan alamiah, atau energi. Pada tahap ini, manusia sudah mulai menggunakan konsep-konsep rasional dalam mencari penjelasan tentang dunia.</p><p>3. Tahap positif (positivist stage): Tahap ini merupakan tahap tertinggi dalam perkembangan manusia menurut Comte. Pada tahap ini, manusia tinggal menggunakan metode ilmiah atau positif dalam mencari penjelasan tentang dunia. Penjelasan tentang fenomena alam diajarkan melalui observasi, eksperimen, dan metode ilmiah yang objektif. Manusia mulai mengabaikan penjelasan yang bersifat spekulatif dan berdasarkan keyakinan atau kepercayaan. Tujuannya adalah mencapai pengetahuan yang akurat dan objektif tentang dunia.</p><p>Perkembangan ini dipandang sebagai suatu progresifitas dalam pemahaman manusia tentang dunia, dimana manusia semakin menuju ke pengetahuan yang lebih ilmiah dan objektif. Comte meyakini bahwa tahap positif adalah tahap akhir dalam perkembangan manusia dan dalam tahap ini manusia akan mencapai tingkat kesadaran dan pengetahuan yang paling tinggi.</p>

Auguste Comte, seorang filsuf dan sosiolog asal Prancis, mengemukakan teori tentang perkembangan mmasyarakat dalam tiga tahap. Ketiga tahap tersebut adalah:

1. Tahap Teologis: Tahap ini ditandai oleh pemikiran manusia yang didominasi oleh penjelasan berdasarkan agamaenurut comte, perkembangan manusia terdiri dari tiga tahap yaitu: tahap teologis, tahap metafisis, dan tahap positif.

1. Tahap teologis (theological stage): Tahap ini adalah tahap awal perkembangan manusia di mana pemikiran manusia didasarkan pada penjelasan yang bersifat ilahiah atau supranatural. Pada tahap ini, manusia mencari penyebab dari segala fenomena alamiah melalui kepercayaan terhadap dewa-dewa atau kekuatan supernatural seperti mitos dan kepercayaan agama. Penjelasan tentang dunia dan fenomena-fenomena alam diserahkan sepenuhnya kepada kekuatan-kekuatan supranatural.

2. Tahap metafisis (metaphysical stage): Pada tahap ini, manusia mulai berpindah dari penjelasan religius menuju penjelasan yang bersifat metafisis atau abstrak. Manusia mencari penjelasan tentang alam dan fenomena-fenomena alam melalui konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang lebih abstrak seperti hukum alam, kekuatan alamiah, atau energi. Pada tahap ini, manusia sudah mulai menggunakan konsep-konsep rasional dalam mencari penjelasan tentang dunia.

3. Tahap positif (positivist stage): Tahap ini merupakan tahap tertinggi dalam perkembangan manusia menurut Comte. Pada tahap ini, manusia tinggal menggunakan metode ilmiah atau positif dalam mencari penjelasan tentang dunia. Penjelasan tentang fenomena alam diajarkan melalui observasi, eksperimen, dan metode ilmiah yang objektif. Manusia mulai mengabaikan penjelasan yang bersifat spekulatif dan berdasarkan keyakinan atau kepercayaan. Tujuannya adalah mencapai pengetahuan yang akurat dan objektif tentang dunia.

Perkembangan ini dipandang sebagai suatu progresifitas dalam pemahaman manusia tentang dunia, dimana manusia semakin menuju ke pengetahuan yang lebih ilmiah dan objektif. Comte meyakini bahwa tahap positif adalah tahap akhir dalam perkembangan manusia dan dalam tahap ini manusia akan mencapai tingkat kesadaran dan pengetahuan yang paling tinggi.


lock

Yah, akses pembahasan gratismu habis


atau

Dapatkan jawaban pertanyaanmu di AiRIS. Langsung dijawab oleh bestie pintar

Tanya Sekarang

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

berikan contoh perilaku dalam menghadapi perubahan sosial yang sesuai dengan karakteristik masyarakat Indonesia.

112

5.0

Jawaban terverifikasi