000000000000000000000000cc7088ad5fcae3c927041256a50825aeaa630721cd9d56cec1b3fa1dec83 0

25 Agustus 2024 22:55

Iklan

000000000000000000000000cc7088ad5fcae3c927041256a50825aeaa630721cd9d56cec1b3fa1dec83 0

25 Agustus 2024 22:55

Pertanyaan

Sebutkan contoh situasi di mana prinsip menjaga dan membantu satu sama lain dari sila kemanusiaan yang adil dan beradab dapat diterapkan dalam masyarakat Indonesia

Sebutkan contoh situasi di mana prinsip menjaga dan membantu satu sama lain dari sila kemanusiaan yang adil dan beradab dapat diterapkan dalam masyarakat Indonesia

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

02

:

14

:

41

:

19

Klaim

2

1

Jawaban terverifikasi

Iklan

Rendi R

Community

25 September 2024 13:05

Jawaban terverifikasi

<p>Berikut beberapa contoh situasi di mana prinsip <strong>menjaga dan membantu satu sama lain</strong> dari <strong>Sila Kedua Pancasila</strong> (Kemanusiaan yang Adil dan Beradab) dapat diterapkan dalam masyarakat Indonesia:</p><p>1. <strong>Bantuan Saat Bencana Alam</strong></p><ul><li><strong>Situasi:</strong> Ketika terjadi bencana alam seperti banjir, gempa bumi, atau gunung meletus, masyarakat seringkali mengalami kehilangan harta benda, rumah, dan kebutuhan dasar lainnya.</li><li><strong>Penerapan Sila Kedua:</strong> Masyarakat Indonesia dapat menunjukkan sikap <strong>solidaritas kemanusiaan</strong> dengan membantu korban bencana, baik melalui sumbangan barang, tenaga, maupun dana. Selain itu, masyarakat bisa terlibat dalam kegiatan <strong>gotong royong</strong> untuk membangun kembali infrastruktur yang rusak.</li></ul><p>2. <strong>Memberikan Bantuan kepada Kaum Dhuafa</strong></p><ul><li><strong>Situasi:</strong> Di banyak daerah, masih banyak orang yang hidup di bawah garis kemiskinan dan memerlukan bantuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, dan pendidikan.</li><li><strong>Penerapan Sila Kedua:</strong> Orang-orang yang mampu secara ekonomi dapat menyalurkan bantuan berupa sembako, pakaian, atau dukungan pendidikan kepada anak-anak dari keluarga kurang mampu. Selain itu, mengajak mereka untuk ikut serta dalam kegiatan sosial dapat meningkatkan <strong>rasa kemanusiaan dan keadilan</strong>.</li></ul><p>3. <strong>Penanganan Warga yang Sakit di Lingkungan</strong></p><ul><li><strong>Situasi:</strong> Ada tetangga atau warga masyarakat yang jatuh sakit namun mengalami kesulitan dalam mendapatkan akses kesehatan atau tidak memiliki biaya untuk berobat.</li><li><strong>Penerapan Sila Kedua:</strong> Warga masyarakat bisa saling bergotong royong mengumpulkan dana, menyediakan transportasi ke rumah sakit, atau memberikan bantuan moril dan material lainnya. Ini menunjukkan sikap <strong>peduli terhadap sesama</strong> sebagai wujud nyata dari kemanusiaan yang beradab.</li></ul><p>4. <strong>Melindungi Hak-Hak Kaum Minoritas</strong></p><ul><li><strong>Situasi:</strong> Dalam lingkungan sosial, ada kelompok-kelompok minoritas berdasarkan agama, suku, atau ras yang terkadang mengalami diskriminasi atau pengucilan.</li><li><strong>Penerapan Sila Kedua:</strong> Masyarakat dapat menerapkan prinsip <strong>kemanusiaan yang adil</strong> dengan melindungi hak-hak kelompok minoritas tersebut, menjamin bahwa mereka mendapatkan perlakuan yang setara, dan <strong>menghormati perbedaan</strong> tanpa ada tindakan diskriminatif.</li></ul><p>5. <strong>Kegiatan Sosial di Lingkungan</strong></p><ul><li><strong>Situasi:</strong> Ada warga yang kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari atau mengalami masalah sosial lainnya seperti pengangguran.</li><li><strong>Penerapan Sila Kedua:</strong> Masyarakat bisa mengadakan <strong>gotong royong</strong> atau kegiatan sosial seperti pengumpulan dana, penggalangan donasi, atau pemberian bantuan sembako secara berkala untuk warga yang membutuhkan. Ini mencerminkan semangat <strong>tolong-menolong</strong> dan menghargai kemanusiaan.</li></ul><p>6. <strong>Membantu Anak-Anak Putus Sekolah</strong></p><ul><li><strong>Situasi:</strong> Di beberapa daerah, masih ada anak-anak yang putus sekolah karena kondisi ekonomi keluarga atau kurangnya akses pendidikan.</li><li><strong>Penerapan Sila Kedua:</strong> Masyarakat dapat membantu dengan menyediakan <strong>beasiswa</strong>, <strong>bimbingan belajar</strong>, atau mengajak organisasi masyarakat untuk mendukung pendidikan mereka. Ini mencerminkan upaya untuk memberikan <strong>keadilan</strong> dan <strong>kesetaraan</strong> dalam hak mendapatkan pendidikan.</li></ul><p>7. <strong>Menghargai dan Membantu Penyandang Disabilitas</strong></p><ul><li><strong>Situasi:</strong> Penyandang disabilitas seringkali menghadapi kesulitan dalam menjalani kehidupan sehari-hari, seperti aksesibilitas atau kesempatan kerja.</li><li><strong>Penerapan Sila Kedua:</strong> Masyarakat dapat membantu dengan memberikan akses yang lebih mudah, seperti menyediakan fasilitas ramah disabilitas, atau memberikan pelatihan keterampilan agar mereka bisa mandiri. Sikap ini mencerminkan <strong>penghargaan terhadap martabat manusia</strong> dan keadilan bagi semua individu, termasuk yang memiliki keterbatasan fisik.</li></ul><p>8. <strong>Menjaga Perdamaian dalam Kehidupan Antarwarga</strong></p><ul><li><strong>Situasi:</strong> Ada konflik atau perbedaan pendapat antara warga masyarakat atau kelompok tertentu yang bisa memicu ketegangan sosial.</li><li><strong>Penerapan Sila Kedua:</strong> Masyarakat dapat berperan sebagai mediator, <strong>menjembatani konflik</strong>, dan mendorong penyelesaian melalui <strong>musyawarah</strong> dan <strong>dialog</strong> yang damai. Ini menunjukkan sikap menghargai kemanusiaan dan berusaha menjaga keadilan di tengah perbedaan.</li></ul><p>9. <strong>Gotong Royong Membangun Fasilitas Umum</strong></p><ul><li><strong>Situasi:</strong> Dalam masyarakat, terkadang ada fasilitas umum seperti jalan, tempat ibadah, atau sekolah yang memerlukan renovasi atau pembangunan.</li><li><strong>Penerapan Sila Kedua:</strong> Dengan semangat <strong>gotong royong</strong>, masyarakat bisa bersama-sama terlibat dalam pembangunan fasilitas umum ini tanpa memandang suku, agama, atau status sosial. Ini adalah bentuk nyata dari <strong>persatuan dan kemanusiaan yang beradab</strong>.</li></ul><p>10. <strong>Saling Membantu dalam Kehidupan Sehari-Hari</strong></p><ul><li><strong>Situasi:</strong> Dalam kehidupan sehari-hari, seperti ada tetangga yang membutuhkan bantuan untuk perbaikan rumah, atau orang yang membutuhkan pertolongan di jalan.</li><li><strong>Penerapan Sila Kedua:</strong> Dengan semangat tolong-menolong, seseorang bisa menawarkan bantuan tanpa pamrih, baik dalam bentuk tenaga, waktu, atau materi. Hal ini memperkuat solidaritas antarindividu dan menunjukkan <strong>kepedulian terhadap sesama manusia</strong>.</li></ul><p>Kesimpulan:</p><p>Semua contoh di atas menggambarkan penerapan prinsip <strong>kemanusiaan yang adil dan beradab</strong> dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Prinsip ini mengajarkan untuk selalu menghormati, membantu, dan melindungi sesama, tanpa memandang latar belakang sosial, ekonomi, agama, atau ras, yang pada akhirnya memperkuat persatuan dan keharmonisan di masyarakat.</p>

Berikut beberapa contoh situasi di mana prinsip menjaga dan membantu satu sama lain dari Sila Kedua Pancasila (Kemanusiaan yang Adil dan Beradab) dapat diterapkan dalam masyarakat Indonesia:

1. Bantuan Saat Bencana Alam

  • Situasi: Ketika terjadi bencana alam seperti banjir, gempa bumi, atau gunung meletus, masyarakat seringkali mengalami kehilangan harta benda, rumah, dan kebutuhan dasar lainnya.
  • Penerapan Sila Kedua: Masyarakat Indonesia dapat menunjukkan sikap solidaritas kemanusiaan dengan membantu korban bencana, baik melalui sumbangan barang, tenaga, maupun dana. Selain itu, masyarakat bisa terlibat dalam kegiatan gotong royong untuk membangun kembali infrastruktur yang rusak.

2. Memberikan Bantuan kepada Kaum Dhuafa

  • Situasi: Di banyak daerah, masih banyak orang yang hidup di bawah garis kemiskinan dan memerlukan bantuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, dan pendidikan.
  • Penerapan Sila Kedua: Orang-orang yang mampu secara ekonomi dapat menyalurkan bantuan berupa sembako, pakaian, atau dukungan pendidikan kepada anak-anak dari keluarga kurang mampu. Selain itu, mengajak mereka untuk ikut serta dalam kegiatan sosial dapat meningkatkan rasa kemanusiaan dan keadilan.

3. Penanganan Warga yang Sakit di Lingkungan

  • Situasi: Ada tetangga atau warga masyarakat yang jatuh sakit namun mengalami kesulitan dalam mendapatkan akses kesehatan atau tidak memiliki biaya untuk berobat.
  • Penerapan Sila Kedua: Warga masyarakat bisa saling bergotong royong mengumpulkan dana, menyediakan transportasi ke rumah sakit, atau memberikan bantuan moril dan material lainnya. Ini menunjukkan sikap peduli terhadap sesama sebagai wujud nyata dari kemanusiaan yang beradab.

4. Melindungi Hak-Hak Kaum Minoritas

  • Situasi: Dalam lingkungan sosial, ada kelompok-kelompok minoritas berdasarkan agama, suku, atau ras yang terkadang mengalami diskriminasi atau pengucilan.
  • Penerapan Sila Kedua: Masyarakat dapat menerapkan prinsip kemanusiaan yang adil dengan melindungi hak-hak kelompok minoritas tersebut, menjamin bahwa mereka mendapatkan perlakuan yang setara, dan menghormati perbedaan tanpa ada tindakan diskriminatif.

5. Kegiatan Sosial di Lingkungan

  • Situasi: Ada warga yang kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari atau mengalami masalah sosial lainnya seperti pengangguran.
  • Penerapan Sila Kedua: Masyarakat bisa mengadakan gotong royong atau kegiatan sosial seperti pengumpulan dana, penggalangan donasi, atau pemberian bantuan sembako secara berkala untuk warga yang membutuhkan. Ini mencerminkan semangat tolong-menolong dan menghargai kemanusiaan.

6. Membantu Anak-Anak Putus Sekolah

  • Situasi: Di beberapa daerah, masih ada anak-anak yang putus sekolah karena kondisi ekonomi keluarga atau kurangnya akses pendidikan.
  • Penerapan Sila Kedua: Masyarakat dapat membantu dengan menyediakan beasiswa, bimbingan belajar, atau mengajak organisasi masyarakat untuk mendukung pendidikan mereka. Ini mencerminkan upaya untuk memberikan keadilan dan kesetaraan dalam hak mendapatkan pendidikan.

7. Menghargai dan Membantu Penyandang Disabilitas

  • Situasi: Penyandang disabilitas seringkali menghadapi kesulitan dalam menjalani kehidupan sehari-hari, seperti aksesibilitas atau kesempatan kerja.
  • Penerapan Sila Kedua: Masyarakat dapat membantu dengan memberikan akses yang lebih mudah, seperti menyediakan fasilitas ramah disabilitas, atau memberikan pelatihan keterampilan agar mereka bisa mandiri. Sikap ini mencerminkan penghargaan terhadap martabat manusia dan keadilan bagi semua individu, termasuk yang memiliki keterbatasan fisik.

8. Menjaga Perdamaian dalam Kehidupan Antarwarga

  • Situasi: Ada konflik atau perbedaan pendapat antara warga masyarakat atau kelompok tertentu yang bisa memicu ketegangan sosial.
  • Penerapan Sila Kedua: Masyarakat dapat berperan sebagai mediator, menjembatani konflik, dan mendorong penyelesaian melalui musyawarah dan dialog yang damai. Ini menunjukkan sikap menghargai kemanusiaan dan berusaha menjaga keadilan di tengah perbedaan.

9. Gotong Royong Membangun Fasilitas Umum

  • Situasi: Dalam masyarakat, terkadang ada fasilitas umum seperti jalan, tempat ibadah, atau sekolah yang memerlukan renovasi atau pembangunan.
  • Penerapan Sila Kedua: Dengan semangat gotong royong, masyarakat bisa bersama-sama terlibat dalam pembangunan fasilitas umum ini tanpa memandang suku, agama, atau status sosial. Ini adalah bentuk nyata dari persatuan dan kemanusiaan yang beradab.

10. Saling Membantu dalam Kehidupan Sehari-Hari

  • Situasi: Dalam kehidupan sehari-hari, seperti ada tetangga yang membutuhkan bantuan untuk perbaikan rumah, atau orang yang membutuhkan pertolongan di jalan.
  • Penerapan Sila Kedua: Dengan semangat tolong-menolong, seseorang bisa menawarkan bantuan tanpa pamrih, baik dalam bentuk tenaga, waktu, atau materi. Hal ini memperkuat solidaritas antarindividu dan menunjukkan kepedulian terhadap sesama manusia.

Kesimpulan:

Semua contoh di atas menggambarkan penerapan prinsip kemanusiaan yang adil dan beradab dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Prinsip ini mengajarkan untuk selalu menghormati, membantu, dan melindungi sesama, tanpa memandang latar belakang sosial, ekonomi, agama, atau ras, yang pada akhirnya memperkuat persatuan dan keharmonisan di masyarakat.


Iklan

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke AiRIS

Yuk, cobain chat dan belajar bareng AiRIS, teman pintarmu!

Chat AiRIS

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Selegram merupakan salah satu profesi yang berkaitan erat dengan media sosial . Profesi ini sering kali menunjukkan gaya hidup di media sosial untuk membangun citra positif pada dirinya. Akan tetapi, profesi ini rentan sekali mendapat ujaran kebencian dari orang yang tidak dikenal di media sosial. Bentuk pelanggaran hak warga negara yang terjadi pada ilustrasi tersebut adalah ... Question 41Answer a. intoleransi beragama b. cyberbulling c. diskriminasi d. persekusi e. genosida

6

0.0

Jawaban terverifikasi

1. penyebab perubahan sosial budaya yang berasal dari masyarakat yang berkaitan demografi 2. penyebab perubahan sosial budaya yang terkait dengan fenomena globalisasi 3. Tanda-tanda sikap mental masyarakat yang belum siap menerima kemajuan teknologi 4. Dampak modernisasi dalam kehidupan sosial masyarakat 5. Kegiatan manusia di bidang ekonomi yang menunjukkan perubahan ke arah modernisasi 6. Contoh pengaruh modernisasi di bidang ilmu pengetahuan dan pendidikan terhadap pola pikir masyarakat 7. Konsep mengenai proses modernisasi di masyarakat seringkali mengalami kesalahan pahaman, salah satunya kesalahan tersebut menganggap jika menjadi modern adalah mengikuti... 8. arti dari globalisasi 9. Bentuk kearifan lokal di wilayah Madura yang berperan dalam pengelolaan SDA dan dukungan dalam bentuk kebudayaan 10. Syarat menjaga tradisi kearifan lokal di Nusantara 11. Ciri uang kartal, giral 12. Syarat melakukan kegiatan barter 13. Arti dari durability yang merupakan syarat sebuah benda bisa dikatakan sebagai uang 14. maksud token money dalam nilai intrinsik 15. maksud dengan satuan hitung dalam fungsi uang 16. fungsi uang 17. peranan dan maksud didirikan lembaga keuangan non-Bank / bukan bank 18. maksud dengan kegiatan menghimpun dana yang dilakukan perbankan 19. tugas Bank Indonesia 20. tugas Bank Umum 21. kegiatan lembaga keuangan non-Bank 22. kelembagaan keuangan non-bank yang memiliki kegiatan yang dilakukan dengan operasi simpan pinjam 23. Lembaga keuangan non bank yang memiliki fungsi sebagai penggerak investasi dengan memperhatikan dan memasukan surat berharga 24. Nama lembaga keuangan non bank yang bertugas mengatasi para rensumen 25. Ciri" dari masyarakat ekonomi abad ke 21

0

5.0

Jawaban terverifikasi

[1] Gaya hidup sedentari alias kurang gerak atau mager (malas gerak) adalah masalah yang sering dialami oleh penduduk perkotaan. [2] Bekerja di depan layar komputer sepanjang hari, kelamaan terjebak macet di jalan,atau hobi main gim tanpa diimbangi olahraga merupakan bentuk dari gaya hidup sedentari. [3] Jika Anda termasuk salah satu orang yang sering melakukan berbagai rutinitas tersebut, Anda harus waspada. [4] Pasalnya, gaya hidup sedentari sangat berbahaya karena membuat Anda berisiko terkena diabetes tipe 2. [5] Gaya hidup sedentari menyebabkan masyarakat, terutama penduduk kota, malas bergerak. [6] Coba ingat-ingat, dalam sehari ini, sudah berapa kali Anda dalam menggunakan aplikasi online untuk memenuhi kebutuh Anda? [7] Selain itu, tilik juga berapa banyak langkah yang sudah Anda dapatkan pada hari ini? [8] Seiring dengan pengembangan teknologi yang makin canggih, apa pun yang Anda butuhkan kini bisa langsung diantar ke ruangan kantor Anda atau depan rumah. [9] Selain hemat waktu, Anda pun jadi tak perlu mengeluarkan energi untuk mendapatkan apa yang Anda mau. [10] Namun, tahukah Anda bahwa segala kemudahan tersebut menyimpan bahaya bagi tubuh Anda? [11] Minimnya aktifitas fisik karena gaya hidup ini membuatmu berisiko lebih tinggi terkena berbagai penyakit kronis, termasuk diabetes. [12] Bahkan, Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa gaya hidup ini juga termasuk 1 dari 10 penyebab kematian terbanyak di dunia. [13] Selain itu, data terbaru dari Riskedas 2018 menguak bahwa DKI Jakarta merupakan provinsi dengan tingkat diabetes melitus tertinggi di Indonesia. [14] Ini menunjukkan bahwa gaya hidup mager amat erat kaitannya dengan tingkat diabetes di perkotaan. Bentuk bahasa yang sejenis dengan mager pada kalimat 1 adalah.... a. magang b. oncom c. rudal d. pugar

9

5.0

Jawaban terverifikasi