Salwa A

Ditanya 2 hari yang lalu

Iklan

Salwa A

Ditanya 2 hari yang lalu

Pertanyaan

Contoh kegiatan masyarakat yang memberikan masukan dalam proses pembentukan peraturan perundang-undangan kepada legislatif!

Contoh kegiatan masyarakat yang memberikan masukan dalam proses pembentukan peraturan perundang-undangan kepada legislatif! 

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

00

:

07

:

57

:

47

Klaim

0

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Tyrannosaurus T

Dijawab 2 hari yang lalu

Jawaban terverifikasi

<p>Contoh kegiatan masyarakat yang memberikan masukan dalam proses pembentukan peraturan perundang-undangan kepada legislatif antara lain:</p><ol><li><strong>Fokus Grup Diskusi (FGD):</strong> Kelompok masyarakat, organisasi, atau lembaga sering mengadakan FGD untuk mendiskusikan rancangan peraturan perundang-undangan. Masukan yang diberikan dalam diskusi ini kemudian disampaikan kepada anggota legislatif.</li><li><strong>Survei dan Penelitian:</strong> Lembaga penelitian atau organisasi masyarakat sipil melakukan survei untuk mengumpulkan data dan opini publik mengenai peraturan yang diusulkan, dan hasilnya diserahkan kepada legislatif sebagai bahan pertimbangan.</li><li><strong>Petisi atau Aksi Kolektif:</strong> Kelompok masyarakat atau organisasi dapat mengorganisir petisi atau aksi untuk mendukung atau menentang rancangan peraturan. Petisi yang berhasil mengumpulkan banyak tanda tangan dapat diajukan kepada legislatif untuk pertimbangan lebih lanjut.</li><li><strong>Pendapat Umum melalui Media Sosial atau Publikasi:</strong> Organisasi atau individu dapat mengungkapkan pandangan mereka mengenai peraturan yang sedang dibahas melalui berbagai platform media sosial atau menerbitkan artikel di media massa. Opini yang luas dan mendapat perhatian publik dapat mempengaruhi kebijakan legislatif.</li><li><strong>Peran Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM):</strong> LSM sering kali dilibatkan dalam proses pembuatan kebijakan dan perundang-undangan. Mereka memberikan masukan berbasis riset dan pengalaman lapangan, serta sering berkolaborasi dengan legislatif untuk merancang peraturan yang lebih baik.</li><li><strong>Hearing atau Rapat Dengar Pendapat:</strong> Dalam rapat dengar pendapat yang diadakan oleh komisi-komisi legislatif, perwakilan masyarakat, ahli, dan organisasi dapat memberikan masukan langsung mengenai rancangan peraturan atau undang-undang yang sedang dibahas.</li></ol><p>Kegiatan-kegiatan ini memastikan bahwa proses pembuatan undang-undang tidak hanya melibatkan kalangan legislatif, tetapi juga mendengarkan suara masyarakat yang terkena dampaknya.</p><p>&nbsp;</p><p>&nbsp;</p><p>&nbsp;</p><p>&nbsp;</p><p>&nbsp;</p><p>&nbsp;</p>

Contoh kegiatan masyarakat yang memberikan masukan dalam proses pembentukan peraturan perundang-undangan kepada legislatif antara lain:

  1. Fokus Grup Diskusi (FGD): Kelompok masyarakat, organisasi, atau lembaga sering mengadakan FGD untuk mendiskusikan rancangan peraturan perundang-undangan. Masukan yang diberikan dalam diskusi ini kemudian disampaikan kepada anggota legislatif.
  2. Survei dan Penelitian: Lembaga penelitian atau organisasi masyarakat sipil melakukan survei untuk mengumpulkan data dan opini publik mengenai peraturan yang diusulkan, dan hasilnya diserahkan kepada legislatif sebagai bahan pertimbangan.
  3. Petisi atau Aksi Kolektif: Kelompok masyarakat atau organisasi dapat mengorganisir petisi atau aksi untuk mendukung atau menentang rancangan peraturan. Petisi yang berhasil mengumpulkan banyak tanda tangan dapat diajukan kepada legislatif untuk pertimbangan lebih lanjut.
  4. Pendapat Umum melalui Media Sosial atau Publikasi: Organisasi atau individu dapat mengungkapkan pandangan mereka mengenai peraturan yang sedang dibahas melalui berbagai platform media sosial atau menerbitkan artikel di media massa. Opini yang luas dan mendapat perhatian publik dapat mempengaruhi kebijakan legislatif.
  5. Peran Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM): LSM sering kali dilibatkan dalam proses pembuatan kebijakan dan perundang-undangan. Mereka memberikan masukan berbasis riset dan pengalaman lapangan, serta sering berkolaborasi dengan legislatif untuk merancang peraturan yang lebih baik.
  6. Hearing atau Rapat Dengar Pendapat: Dalam rapat dengar pendapat yang diadakan oleh komisi-komisi legislatif, perwakilan masyarakat, ahli, dan organisasi dapat memberikan masukan langsung mengenai rancangan peraturan atau undang-undang yang sedang dibahas.

Kegiatan-kegiatan ini memastikan bahwa proses pembuatan undang-undang tidak hanya melibatkan kalangan legislatif, tetapi juga mendengarkan suara masyarakat yang terkena dampaknya.

 

 

 

 

 

 


Iklan

Sumber W

Community

Dijawab sehari yang lalu

Jawaban terverifikasi

<p>Masyarakat dapat memberikan masukan dalam proses pembentukan peraturan perundang-undangan kepada legislatif melalui kegiatan-kegiatan berikut :</p><ul><li>Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU)</li><li>Kunjungan kerja</li><li>Sosialisasi</li><li>Seminar, lokakarya, dan/atau diskusi</li><li>Audiensi</li></ul><p>&nbsp;</p><p>Masukan yang diberikan masyarakat dapat berupa masukan secara lisan maupun tertulis. Partisipasi masyarakat dalam pembentukan peraturan perundang-undangan sangat diperlukan untuk mengetahui aspirasi masyarakat yang berdampak langsung pada kesejahteraan rakyat.</p>

Masyarakat dapat memberikan masukan dalam proses pembentukan peraturan perundang-undangan kepada legislatif melalui kegiatan-kegiatan berikut :

  • Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU)
  • Kunjungan kerja
  • Sosialisasi
  • Seminar, lokakarya, dan/atau diskusi
  • Audiensi

 

Masukan yang diberikan masyarakat dapat berupa masukan secara lisan maupun tertulis. Partisipasi masyarakat dalam pembentukan peraturan perundang-undangan sangat diperlukan untuk mengetahui aspirasi masyarakat yang berdampak langsung pada kesejahteraan rakyat.


Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Sumber lisan merupakan keterangan langsung dari orang-orang yang mengalami p sejarah. Selain diperoleh dari orang-orang yang mengalami persitiwa secara la sumber lisan juga dapat diperoleh dari orang-orang yang mengetahui suatu peristiw secara rinci. Dengan kata lain sumber sejarah lisan dapat digunakan untuk sumba dan sekunder. Bagaimana cara mendapatkan sumber sejarah secara lisan denga tepat? Sumber sejarah merupakan segala sesuatu yang mengandung informasi tenta peristiwa sejarah. Informasi yang dijadikan sumber sejarah harus berasal dari aktivi pada masa lampau. Sumber sejarah berfungsi sebagai sarana penyampaian inform ristiwa sejarah di masa lampau. Bagaimana cara membuktikan keaslian suatu sumber sejarah? Sumber sejarah berdasarkan bentuknya dibagi menjadi tiga, yaitu sumber tertulis, sumber lisan, dan sumber benda. Sumber tertulis merupakan sumber sejarah yang memberikan informasi melalui tulisan. Sumber lisan merupakan sumber sejarah yang disampaikan secara lisan oleh orang yang menyaksikan, mendengar, atau mengalami langsung suatu peristiwa sejarah. Sumber benda merupakan sumber sejarah yang diperoleh dari benda-benda peninggalan sejarah. Mengapa sumber sejarah sangat penting dalam sejarah? Sumber sejarah lisan sangat bermanfaat agar sejarah dapat terus diingat oleh masyarakat sebagai bagian dari identitas dari sebuah negara. Sumber sejarah lisan dapat berupa keterangan langsung dari pelaku, tradisi lisan yang berkembang di masyarakat, dan topomini. Mengapa sumber lisan memiliki keterbatasan dibandingkan sumber tertulis? Kritik sumber sering juga disebut proses verifikasi. Sering dilakukan peneliti untuk menguji keabsahan serta keaslian suatu dokumen atau sumber sejarah. Kritik sumber merupakan salah satu tahapan dalam penelitian sejarah. Apa yang dimaksud kritik sumber?

58

0.0

Jawaban terverifikasi