Sebanyak 4,500 gram sampel dilarutkan di dalam labu takar 100 mL. Larutan ini dibagi dua, masing-masing sekitar 50 mL, ke dalam dua buah gelas label A dan B. Larutan dari gelas kimia A diencerkan dengan aquades hingga volumenya menjadi 250 mL. Kemudian larutan ini dipipet 10,0 mL dalam labu takar 100,0 mL dan ditandabataskan. Sebanyak 25,0 mL larutan terakhir ini dianalisis dan ditemukan bahwa larutan ini mengandung tembaga 1,8 ppm. Kadar tembaga (dalam %b/b) yang ada dalam sampel adalah ... (A) 8,00% (B) 0,20% (C) 0,50% (D) 0,05% (E) 1,80%

Jawaban : (B) 0,20% Pengenceran adalah suatu metode kimia yang digunakan untuk menurunkan konsentrasi suatu larutan. Pengenceran dirumuskan dalam : M1V1 = M2V2 Dengan : M1 = konsentrasi larutan awal V1 = volume awal M2 = konsentrasi larutan akhir V2 = volume akhir Misalkan konsentrasi tembaga awal adalah C1. 4,5 gram sampel di dalam labu takar 100 mL dan dibagi dua menjadi 50 mL. Larutan dari gelas A diencerkan dengan aquades menjadi 250 mL sehingga didapatkan konsentrasi baru (C2) sebagai berikut: C1.V1 = C2.V2 C1.50 mL = C2.250 mL C2 = 1/5C1 Kemudian larutan ini dipipet 10,0 mL dalam labu takar 100,0 mL dan ditandabataskan. Oleh karena itu, diperoleh konsentrasi baru (C3) sebagai berikut: C2.V2 = C3.V3 1/5.C1.10 mL = C3.100 mL C3 = 1/50 C1 Sebanyak 25,0 mL larutan terakhir ini dianalisis dan ditemukan bahwa larutan ini mengandung tembaga 1,8 ppm. Tidak ada perubahan konsentrasi dari C3, hanya larutannya saja yang diambil dan didapat konsentrasinya 1,8 ppm. Oleh karena itu, kita peroleh C1 sebagai berikut: C3 = 1,8 ppm 1/50.C1 = 1,8 ppm C1 = 90 ppm 1 ppm setara dengan 1 mg/L (Asumsi pelarut air). Dengan demikian, diperoleh massa dari Cu dalam sampel awal sebagai berikut: massa Cu awal = C1.V1 massa Cu awal = 90 mg/L.0,1 L massa Cu awal = 9 mg Ditentukan kadar tembaga sebagai berikut: Kadar tembaga = massa Cu awal/massa sampel.100% Kadar tembaga = 9 mg/4500 mg.100% Kadar tembaga = 0,20% Dengan demikian, kadar tembaga dalam sampel adalah 0,20%.