Fadelia B

30 Mei 2022 09:10

Iklan

Iklan

Fadelia B

30 Mei 2022 09:10

Pertanyaan

Sebagai pusat perbukuan, perpustakaan memiliki peran besar dalam memenuhi dahaga masyarakat modern terhadap ilmu pengetahuan. Kalimat di atas menggunakan gaya bahasa .... . a. personifikasi b. metafora d. metonomia c. hiperbola


3

1

Jawaban terverifikasi

Iklan

Iklan

F. Siregar

Mahasiswa/Alumni Universitas Negeri Medan

30 Mei 2022 14:18

Jawaban terverifikasi

Jawaban yang tepat adalah B. Perhatikan penjelasan berikut, ya Majas adalah gaya bahasa yang digunakan untuk menghidupkan suasana dalam sebuah kalimat. Beberapa jenis majas yang digunakan dalam puisi, yaitu: 1. Majas personifikasi, yaitu majas yang membandingkan antara manusia dengan benda mati, seolah-olah benda tersebut memiliki sifat layaknya manusia. Contohnya: Dinginnya malam menusuk tulangnya. 2. Majas metafora, yaitu majas yang menggunakan perbandingan langsung tanpa kata penghubung. Contohnya: Tetanggaku itu selalu menjaga dan menemani jantung hatinya. 3. Metonimia, yaitu gaya bahasa yang menggunakan nama barang bagi sesuatu yang lain yang berkaitan erat. Contohnya: Negara Matahari Terbit memberikan beasiswa khusus untuk pelajar Indonesia. 4. Majas hiperbola, yaitu majas yang merupakan ungkapan yang berlebihan dan tidak masuk akal. Contohnya: Suara musik itu memecah keheningan malam. Berdasarkan penjelasan tersebut, kalimat di atas menggunakan gaya bahasa metafora. Hal ini karena terdapat perbandingan langsung minat masyarakat yang diibaratkan sebagai 'dahaga'. Dengan demikian. jawaban yang tepat adalah B.


Iklan

Iklan

lock

Yah, akses pembahasan gratismu habis


atau

Dapatkan jawaban pertanyaanmu di AiRIS. Langsung dijawab oleh bestie pintar

Tanya Sekarang

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Bacalah kutipan buku nonfiksi berikut! Puputan Upacara puputan atau dhautan bagi masyarakat Jawa merupakan upacara yang dilakukan dalam rangkaian upacara kelahiran seorang anak. Upacara ini dilaksanakan pada sore hari ketika tali pusar si bayi telah putus atau lepas (puput atau dhaut berarti lepas). Waktu yang diperlukan untuk penyelenggaraan puputan tidak dapat ditentukan secara pasti Hal ini bergantung kepada lama tidaknya tali pusar si bayi lepas dengan sendirinya. Tali pusar si bayi dapat putus sebelum seminggu bahkan lebih dari seminggu sejak kelahiran. Keluarga si bayi harus siap mengadakan upacara puputan jika sewaktu- waktu tali pusar tersebut putus. Upacara ini diselenggarakan dengan mengadakan kenduri atau selamatan yang dihadiri oleh kerabat dan tetangga terdekat. Sesajian (makanan) yang disediakan dalam upacara puputan, antara lain nasi gudangan yang terdiri atas nasi dengan lauk-pauk, sayur-mayur dan parutan kelapa, bubur merah, bubur putih, dan jajan pasar. Upacara puputan biasanya ditandai dengan dipasangnya sawuran (bawang merah, dlingo bengle yang dimasukkan ke ketupat), dan aneka macam duri kemarung di sudut- sudut kamar bayi. Selain sawuran dipasang juga daun nanas yang diberi warna hitam putih (bergaris-garis), daun apa-apa, awar-awar, girang, dan duri kemarung. Di halaman rumah dipasang tumbak sewu, yaitu sapu lidi yang didirikan dengan tegak. Di tempat tidur si bayi diletakkan benda-benda tajam seperti pisau dan gunting. Dalam upacara puputan dhautan terdapat makna atau lambang atau yang tersirat dalam makanan dan alat yang digunakan tersebut. Sumber: Maryani, Indonesia nan Indah: Upacara Adat, Semarang. Alprin, 2019 Buatlah rangkuman isi kutipan buku nonfiksi tersebut!

395

0.0

Jawaban terverifikasi