Hilman H

24 Agustus 2022 10:53

Iklan

Hilman H

24 Agustus 2022 10:53

Pertanyaan

Bacalah teks berikut. (1) Penertiban pedagang kaki lima yang ada di sekitar Pasar Legi tidak berlangsung lama. (2) Semua para pedagang kini menempati lapak-lapak yang sudah disiapkan pemerintah di dalam pasar. (3) Walaupun sempat terjadi perdebatan antara petugas dan pedagang, namun para pedagang akhirnya mau mematuhi aturan. (4) Akhirnya, mulai siang tadi jalanan di sekitar Pasar Legi pun lancar tanpa ada hambatan. Kal imat tidak efektif ditunjukkan oleh nomor … A. (1) B. (2) C. (3) D. (4)

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

00

:

11

:

49

:

23

Klaim

311

1

Jawaban terverifikasi

Iklan

A. Yuliati

Mahasiswa/Alumni STKIP PGRI PASURUAN

06 Oktober 2022 00:45

Jawaban terverifikasi

Jawaban untuk soal ini adalah B. Kalimat efektif adalah kalimat yang sesuai dengan kaidah kebahasaan yang berlaku. Ciri-ciri kalimat efektif adalah sebagai berikut. 1. Tidak terdapat pemborosan kata. 2. Tidak bermakna ganda dan ambigu. 3. Penulisan tepat. Berdasarkan uraian di atas, kalimat tidak efektif ditunjukkan oleh nomor (2) semua para pedagang kini menempati lapak-lapak yang sudah disiapkan pemerintah di dalam pasar. Penggunaan kata semua dan para memiliki makna yang sama sehingga dipakai salah satunya, perbaikannya menjadi "Para pedagang kini menempati lapak-lapak yang sudah disiapkan pemerintah di dalam pasar." Jadi, jawaban yang tepat adalah B.


Iklan

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

tuliskan struktur berupa amanat dari pantun berikut: sunggu inda pintu di pahat burung puyuh di atas dahan kalau hidup henda selamat taat selalu perintah tuhan

4

0.0

Jawaban terverifikasi

Bacalah kutipan buku nonfiksi berikut! Puputan Upacara puputan atau dhautan bagi masyarakat Jawa merupakan upacara yang dilakukan dalam rangkaian upacara kelahiran seorang anak. Upacara ini dilaksanakan pada sore hari ketika tali pusar si bayi telah putus atau lepas (puput atau dhaut berarti lepas). Waktu yang diperlukan untuk penyelenggaraan puputan tidak dapat ditentukan secara pasti Hal ini bergantung kepada lama tidaknya tali pusar si bayi lepas dengan sendirinya. Tali pusar si bayi dapat putus sebelum seminggu bahkan lebih dari seminggu sejak kelahiran. Keluarga si bayi harus siap mengadakan upacara puputan jika sewaktu- waktu tali pusar tersebut putus. Upacara ini diselenggarakan dengan mengadakan kenduri atau selamatan yang dihadiri oleh kerabat dan tetangga terdekat. Sesajian (makanan) yang disediakan dalam upacara puputan, antara lain nasi gudangan yang terdiri atas nasi dengan lauk-pauk, sayur-mayur dan parutan kelapa, bubur merah, bubur putih, dan jajan pasar. Upacara puputan biasanya ditandai dengan dipasangnya sawuran (bawang merah, dlingo bengle yang dimasukkan ke ketupat), dan aneka macam duri kemarung di sudut- sudut kamar bayi. Selain sawuran dipasang juga daun nanas yang diberi warna hitam putih (bergaris-garis), daun apa-apa, awar-awar, girang, dan duri kemarung. Di halaman rumah dipasang tumbak sewu, yaitu sapu lidi yang didirikan dengan tegak. Di tempat tidur si bayi diletakkan benda-benda tajam seperti pisau dan gunting. Dalam upacara puputan dhautan terdapat makna atau lambang atau yang tersirat dalam makanan dan alat yang digunakan tersebut. Sumber: Maryani, Indonesia nan Indah: Upacara Adat, Semarang. Alprin, 2019 Buatlah rangkuman isi kutipan buku nonfiksi tersebut!

443

0.0

Jawaban terverifikasi

Iklan