Hilya H

20 Juni 2024 02:26

Iklan

Hilya H

20 Juni 2024 02:26

Pertanyaan

Salah satu teman kelas Roni sakit dan dirawat di rumah sakit. Sikap yang sebaiknya dilakukan oleh Roni dan teman-teman yaitu …. A. Melapor kepada wali kelas bahwa ada teman yang sakit B. Menyuruh wali kelas untuk menjenguk temannya C. Membiarkan saja temannya dirawat di rumah sakit D. Mengajak teman-teman dan wali kelas untuk menjenguk ke rumah sakit

Salah satu teman kelas Roni sakit dan dirawat di rumah sakit. Sikap 
yang sebaiknya dilakukan oleh Roni dan teman-teman yaitu ….
A. Melapor kepada wali kelas bahwa ada teman yang sakit
B. Menyuruh wali kelas untuk menjenguk temannya
C. Membiarkan saja temannya dirawat di rumah sakit 
D. Mengajak teman-teman dan wali kelas untuk menjenguk ke rumah 
sakit

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

01

:

04

:

52

:

17

Klaim

17

3

Jawaban terverifikasi

Iklan

Dela A

Community

20 Juni 2024 05:52

Jawaban terverifikasi

<p>Jawaban : D<br>Pembahasan :<br>Sikap yang harus dilakukan oleh Roni saat mengetahui salah satu temannya dirawat di rumah sakit yaitu mengajak teman-teman dan wali kelas untuk menjenguk. Hal itu mencerminkan sikap saling menyayangi yang terkandung dalam Sila kedua Pancasila.</p>

Jawaban : D
Pembahasan :
Sikap yang harus dilakukan oleh Roni saat mengetahui salah satu temannya dirawat di rumah sakit yaitu mengajak teman-teman dan wali kelas untuk menjenguk. Hal itu mencerminkan sikap saling menyayangi yang terkandung dalam Sila kedua Pancasila.


Iklan

Nanda R

Community

21 Juni 2024 12:36

Jawaban terverifikasi

<p>Sikap yang sebaiknya dilakukan oleh Roni dan teman-temannya adalah:</p><p><strong>D. Mengajak teman-teman dan wali kelas untuk menjenguk ke rumah sakit</strong></p><p>Menjenguk teman yang sakit adalah tindakan yang menunjukkan kepedulian dan dukungan moral, yang sangat berarti bagi teman yang sedang dirawat. Dengan mengajak teman-teman dan wali kelas, Roni juga menunjukkan rasa solidaritas dan memperkuat rasa kebersamaan di kelas.</p><p>&nbsp;</p><p>&nbsp;</p>

Sikap yang sebaiknya dilakukan oleh Roni dan teman-temannya adalah:

D. Mengajak teman-teman dan wali kelas untuk menjenguk ke rumah sakit

Menjenguk teman yang sakit adalah tindakan yang menunjukkan kepedulian dan dukungan moral, yang sangat berarti bagi teman yang sedang dirawat. Dengan mengajak teman-teman dan wali kelas, Roni juga menunjukkan rasa solidaritas dan memperkuat rasa kebersamaan di kelas.

 

 


Naura A

14 Juli 2024 14:16

Jawaban terverifikasi

Hai Kak Hilya, aku bantu jawab ya Jawaban: D pembahasan: sikap yang harus dilakukan Roni ketika mengetahui teman sekelasnya sakit adalah mengajak teman-teman dan wali kelas untuk menjenguknya dirumah sakit, sikap ini termasuk kedalam sila kedua pancasila. terima kasih, semoga membantu🤗🤗


Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

Roboguru Plus

Dapatkan pembahasan soal ga pake lama, langsung dari Tutor!

Chat Tutor

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Tentukanlah sindiran/kritikan dan makna tersirat yang pada teks dibawah! Pil RT Suatu ketika Roni dan Karto sedang ngobrol di depan rumah Roni. "Lihat itu Pak RT kita yang baru, tingkahnya dan peraturannya justru membuat warga risau, ini salahmu, To. Kamu dulu sudah tak ingatkan agar ndak usah ikut nyoblos, nanti kalau pilihanmu berbuat dosa kamu malah ikut menanggung dosanya," demikian kata Doni kepada Karto. "Kamu itu, Don. Justru kamu dan teman-temanmu yang ndak mau nyobloslah yang berdosa," jawab Karto kesal. "Kok bisa?" sahut Doni. "Kalau saja kalian dulu nyoblos, tentu Pak Wono tak akan jadi RT, sebab pilihan kalian yang bukan Pak Wono membantu agar Pak Wono tidak jadi RT," ujar Karto. Doni diam sejenak, ia memikirkan dengan sangat dalam kalimat yang diungkapkan Karto.

12

0.0

Jawaban terverifikasi

Budi memulai suatu usaha dagang (UD) dengan nama "Maju Jaya". Usaha yang Budi jalankan merupakan usaha dagang yang menjual satu produk saja dan diproduksi oleh Budi sendiri bersama karyawannya. Selama satu bulan Budi sudah menjalankan usahanya tersebut, akan tetapi Budi masih bingung apakah usahanya sudah mendapatkan laba atau rugi. UD Maju Jaya Budi mempunyai data sebagai berikut: 1.Biaya-biaya yang terjadi selama satu bulan meliputi: • Biaya penyusutan mobil Pick-up sebesar Rp 15.000.000,- • Biaya gaji mandor sebesar Rp 10.000.000,- • Biaya asuransi kesehatan untuk semua karyawannya sebesar Rp 10.000.000,- • Biaya bahan baku per-unit nya sebesar Rp 35.000,- dan biaya bahan penolong nya sebesar Rp 10.000 per-unit nya. • Biaya listrik &amp; air sebesar Rp 15.000.000,- • Biaya gaji buruh pabrik (tenaga kerja langsung) sebesar Rp 15.000,- untuk tiap unit yang bisa diselesaikan. • Biaya gaji pegawai kantor sebesar Rp 5.000.000,- • Biaya sewa pabrik yang digunakan untuk memproduksi adalah sebesar Rp 30.000.000,- 2. Harga jual produknya adalah Rp 100.000 untuk tiap unit nya. 3. Produk yang bisa dihasilkan dalam sebulan tersebut adalah 1.000 unit Pertanyaannya: 1) Bagaimana cara menghitung unit yang harus dijual dan omset rupiah yang harus dihasilkan agar Budi bisa tahu pada angka berapa UD Maju Jaya dalam keadaan tidak untung dan tidak rugi? 2) Dan jika Budi sebagai pemilik menginginkan untung sebesar Rp 50.000.000,- berapa unit kah produk yang harus dijual? minta tolong yaa kak🙏🏻🙏🏻

40

5.0

Jawaban terverifikasi

Sahabat yang Tergadai Rina dan Maya telah bersahabat sejak kecil. Mereka tinggal di kompleks perumahan yang sama, duduk di bangku sekolah yang sama, bahkan berbagi mimpi untuk bisa terus bersama hingga dewasa. Setiap sore, Rina selalu datang ke rumah Maya untuk bermain atau sekadar mengerjakan PR bersama. Rumah Maya terasa hangat dan nyaman, penuh dengan canda tawa dan rasa kekeluargaan. Maya adalah teman yang selalu mendukung Rina dalam segala hal, tak peduli apa yang terjadi. Namun, suatu hari segalanya berubah. Ayah Maya, yang sebelumnya memiliki usaha sukses, mengalami kebangkrutan. Usahanya gulung tikar setelah dihadapkan pada masalah keuangan yang tak terduga. Keluarga Maya terpaksa menjual rumah mereka dan pindah ke sebuah rumah kontrakan kecil di pinggiran kota. Maya tak lagi bisa mengenakan seragam baru yang biasa mereka beli bersama di awal tahun ajaran. Kini, pakaian Maya tampak kusam, dan sepatu yang dia kenakan mulai berlubang di ujungnya. Pada awalnya, Rina tetap berteman dengan Maya seperti biasa. Mereka masih bertemu di sekolah, dan Rina sesekali mengundang Maya ke rumahnya. Namun, Rina mulai mendengar bisik-bisik dari teman-teman lainnya. "Kenapa masih berteman dengan Maya? Keluarganya sudah jatuh miskin. Nanti kamu jadi terlihat seperti dia." Salah seorang teman di kelas berkata dengan nada mengejek. Bisikan-bisikan itu semakin keras, bahkan beberapa di antaranya terang-terangan menertawakan Maya di depan Rina. Rina merasa tersudut. Di satu sisi, dia merasa bersalah kepada Maya, sahabatnya sejak kecil, yang tidak pernah memintanya apa-apa kecuali persahabatan tulus. Namun di sisi lain, dia merasa takut dijauhi oleh teman-teman lain yang mulai memandang rendah Maya. Rina mulai menjaga jarak. Suatu sore, Maya mendatangi Rina. "Kenapa kamu menjauh? Aku merindukanmu, Rina," Maya bertanya dengan mata yang penuh harap, mencoba mencari jawaban atas perubahan sikap sahabatnya. Rina menghindari tatapan Maya, menunduk dan berpura-pura sibuk dengan bukunya. "Aku sibuk sekarang, banyak tugas. Maaf, Maya." Maya terdiam. Hatinya hancur. Dia tahu apa yang sebenarnya terjadi, tapi dia berharap itu tidak benar. Namun, kenyataannya terlalu menyakitkan untuk diabaikan. Sejak itu Maya tak pernah lagi mengajak Rina berbicara. Mereka masih bertemu di sekolah, tetapi Maya belajar untuk menahan diri dari rasa sakit ditinggalkan. Waktu berlalu, dan pertemanan mereka tergerus oleh jarak yang diciptakan Rina. Suatu hari, sekolah mengadakan reuni kecil bagi siswa-siswa angkatan mereka. Maya, yang sekarang telah menemukan jalan hidupnya sendiri, datang dengan percaya diri. Dia tak lagi terjebak dalam bayang-bayang masa lalu. Rina melihat Maya dari jauh, merasa tertampar oleh keberadaan sahabatnya yang dulu. Maya telah tumbuh menjadi sosok yang mandiri dan sukses, meski tanpa dirinya. Rina mendekat dengan perasaan bersalah. "Maya... maafkan aku." Maya menatapnya, senyumnya tenang. "Rina, aku sudah memaafkanmu sejak lama. Aku hanya belajar bahwa tidak semua hal bisa kita pertahankan, bahkan persahabatan. Kadang, orang berubah, dan itu tidak apa-apa. Yang penting, kita tetap berdiri dan melanjutkan hidup." Rina menahan air matanya. Pada saat itu, dia menyadari bahwa dia telah kehilangan lebih dari sekadar seorang sahabat. Dia telah kehilangan kesempatan untuk setia pada seseorang yang benar-benar berarti dalam hidupnya. Tapi, waktu tak bisa diputar kembali. Rina hanya bisa menerima kenyataan bahwa persahabatan mereka telah tergadai oleh ketakutan dan gengsi. Maya pun berbalik dan melangkah pergi, meninggalkan Rina dalam kesunyian yang menyesakkan. Ubahlah cerpen tersebut menjadi sebuah adegan 1, adegan 2, adegan 3, dan adegan 4

76

0.0

Jawaban terverifikasi