Andy D

23 Maret 2022 19:48

Andy D

23 Maret 2022 19:48

Pertanyaan

Perhatikan wacana berikut! Budi adalah anak yang biasa-biasa saja dalam hal akademik. Suatu ketika karena tidak belajar dan terus-terusan bermain tanpa henti, nilai ujiannya anjlok. Ia pun diejek oleh teman-temannya dengan sebutan nol besar karena nilai ujiannya rata-rata nol. Tak terima dengan ejekan teman-temannya, Budi pun belajar dengan giat dan tekun. Berbagai kesulitan satu per satu ia hadapi dengan sabar dan penuh ketekunan. Hingga akhirnya ia mampu mendapatkan nilai yang sempurna. Karena kecerdasannya, tak jarang ia diminta untuk mengikuti berbagai ajang perlombaan akademik dan berhasil memperoleh prestasi yang gemilang. Watak tokoh Budi pada penggalan cerita di atas ialah … a. cerdas b. sombong c. tekun dan ulet d. berani e. bodoh

Belajar bareng Champions

Brain Academy Champions

Hanya di Brain Academy

Habis dalam

02

:

21

:

03

:

38

Klaim

1

1

Jawaban terverifikasi

T. Tania

20 Juli 2022 10:53

Jawaban terverifikasi

Jawaban: C Terdapat beberapa unsur intrinsik dalam sebuah cerpen/novel, yaitu tema, alur, latar, tokoh, watak, sudut pandang, dan amanat. Watak adalah penggambaran dari sifat/karakter seorang tokoh. Dalam kutipan di atas, watak tokoh Budi adalah tekun dan ulet. Hal ini dapat terlihat dari penggalan kalimat, “... Budi pun belajar dengan giat dan tekun.” Terbukti bahwa Budi yang awalnya memiliki nilai yang biasa saja dalam akademik, menjadi anak yang memiliki nilai sempurna. Oleh karena itu, jawaban yang tepat adalah C.


Buka akses jawaban yang telah terverifikasi

lock

Yah, akses pembahasan gratismu habis


atau

Dapatkan jawaban pertanyaanmu di AiRIS. Langsung dijawab oleh bestie pintar

Tanya Sekarang

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Bacalah kutipan buku nonfiksi berikut! Puputan Upacara puputan atau dhautan bagi masyarakat Jawa merupakan upacara yang dilakukan dalam rangkaian upacara kelahiran seorang anak. Upacara ini dilaksanakan pada sore hari ketika tali pusar si bayi telah putus atau lepas (puput atau dhaut berarti lepas). Waktu yang diperlukan untuk penyelenggaraan puputan tidak dapat ditentukan secara pasti Hal ini bergantung kepada lama tidaknya tali pusar si bayi lepas dengan sendirinya. Tali pusar si bayi dapat putus sebelum seminggu bahkan lebih dari seminggu sejak kelahiran. Keluarga si bayi harus siap mengadakan upacara puputan jika sewaktu- waktu tali pusar tersebut putus. Upacara ini diselenggarakan dengan mengadakan kenduri atau selamatan yang dihadiri oleh kerabat dan tetangga terdekat. Sesajian (makanan) yang disediakan dalam upacara puputan, antara lain nasi gudangan yang terdiri atas nasi dengan lauk-pauk, sayur-mayur dan parutan kelapa, bubur merah, bubur putih, dan jajan pasar. Upacara puputan biasanya ditandai dengan dipasangnya sawuran (bawang merah, dlingo bengle yang dimasukkan ke ketupat), dan aneka macam duri kemarung di sudut- sudut kamar bayi. Selain sawuran dipasang juga daun nanas yang diberi warna hitam putih (bergaris-garis), daun apa-apa, awar-awar, girang, dan duri kemarung. Di halaman rumah dipasang tumbak sewu, yaitu sapu lidi yang didirikan dengan tegak. Di tempat tidur si bayi diletakkan benda-benda tajam seperti pisau dan gunting. Dalam upacara puputan dhautan terdapat makna atau lambang atau yang tersirat dalam makanan dan alat yang digunakan tersebut. Sumber: Maryani, Indonesia nan Indah: Upacara Adat, Semarang. Alprin, 2019 Buatlah rangkuman isi kutipan buku nonfiksi tersebut!

253

0.0

Jawaban terverifikasi