Farhan C

07 April 2022 04:21

Iklan

Iklan

Farhan C

07 April 2022 04:21

Pertanyaan

Perhatikan teks cerpen berikut! Hari ini intan hanya termenung di kamarnya. Memandangi hujan yang menari-nari mengikuti hembusan angin yang membawanya semakin ceria menari. Tirai jendela bergerak perlahan mengintip Intan yang tengah bermuram durga. la masih memikirkan kejadian siang tadi di kelas. Sungguh ia tidak sengaja menjatuhkan bekal makan milik Santi, Santi adalah sahabat yang baik dan pengertian. Intan berniat mengganti dengan mengajak Santi makan di kantin, namun ia menolaknya. Tuliskan dua kalimat bermajas personifikasi pada teks tersebut!


30

1

Jawaban terverifikasi

Iklan

Iklan

P. Rahmalina

07 April 2022 14:18

Jawaban terverifikasi

Halo, Farhan C. Terima kasih sudah bertanya ke Roboguru. Kakak bantu jawab ya 😊 Dua kalimat bermajas personifikasi pada teks tersebut adalah "Memandangi hujan yang menari-nari mengikuti hembusan angin yang membawanya semakin ceria menari." dan "Tirai jendela bergerak perlahan mengintip Intan yang tengah bermuram durga." Untuk memahami alasannya, mari simak pembahasan berikut. Majas adalah salah satu bentuk gaya bahasa untuk mendapatkan suasana dalam sebuah kalimat agar semakin hidup. Salah satu jenis majas adalah majas personifikasi. Majas personifikasi merupakan majas yang membandingkan antara manusia dengan benda mati, seolah-olah benda tersebut memiliki sifat layaknya manusia. Dua kalimat bermajas personifikasi pada teks tersebut adalah: 1) "Memandangi hujan yang menari-nari mengikuti hembusan angin yang membawanya semakin ceria menari." Pada kutipan ini, hujan seolah digambarkan seperti manusia yang bisa menari. 2) "Tirai jendela bergerak perlahan mengintip Intan yang tengah bermuram durga." Pada kutipan ini tiarai jendela digambarkan seperti manusia yang bisa bergerak perlahan dan mengintip seseorang. Dengan demikian, dua kalimat bermajas personifikasi pada teks tersebut adalah "Memandangi hujan yang menari-nari mengikuti hembusan angin yang membawanya semakin ceria menari." dan "Tirai jendela bergerak perlahan mengintip Intan yang tengah bermuram durga." Semoga membantu ya 😊


Iklan

Iklan

lock

Yah, akses pembahasan gratismu habis


atau

Dapatkan jawaban pertanyaanmu di AiRIS. Langsung dijawab oleh bestie pintar

Tanya Sekarang

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Bacalah kutipan buku nonfiksi berikut! Puputan Upacara puputan atau dhautan bagi masyarakat Jawa merupakan upacara yang dilakukan dalam rangkaian upacara kelahiran seorang anak. Upacara ini dilaksanakan pada sore hari ketika tali pusar si bayi telah putus atau lepas (puput atau dhaut berarti lepas). Waktu yang diperlukan untuk penyelenggaraan puputan tidak dapat ditentukan secara pasti Hal ini bergantung kepada lama tidaknya tali pusar si bayi lepas dengan sendirinya. Tali pusar si bayi dapat putus sebelum seminggu bahkan lebih dari seminggu sejak kelahiran. Keluarga si bayi harus siap mengadakan upacara puputan jika sewaktu- waktu tali pusar tersebut putus. Upacara ini diselenggarakan dengan mengadakan kenduri atau selamatan yang dihadiri oleh kerabat dan tetangga terdekat. Sesajian (makanan) yang disediakan dalam upacara puputan, antara lain nasi gudangan yang terdiri atas nasi dengan lauk-pauk, sayur-mayur dan parutan kelapa, bubur merah, bubur putih, dan jajan pasar. Upacara puputan biasanya ditandai dengan dipasangnya sawuran (bawang merah, dlingo bengle yang dimasukkan ke ketupat), dan aneka macam duri kemarung di sudut- sudut kamar bayi. Selain sawuran dipasang juga daun nanas yang diberi warna hitam putih (bergaris-garis), daun apa-apa, awar-awar, girang, dan duri kemarung. Di halaman rumah dipasang tumbak sewu, yaitu sapu lidi yang didirikan dengan tegak. Di tempat tidur si bayi diletakkan benda-benda tajam seperti pisau dan gunting. Dalam upacara puputan dhautan terdapat makna atau lambang atau yang tersirat dalam makanan dan alat yang digunakan tersebut. Sumber: Maryani, Indonesia nan Indah: Upacara Adat, Semarang. Alprin, 2019 Buatlah rangkuman isi kutipan buku nonfiksi tersebut!

541

0.0

Jawaban terverifikasi