Perhatikan reaksi redoks berikut ini. Na2S2O3 + HCl → 2NaCl + SO2 + S + H2O Zat yang mengalami autoredoks dan perubahan bilangan oksidasinya berturut-turut adalah ...

Halo Olivia, kakak bantu jawab ya Jawaban: D. Reaksi autoredoks adalah reaksi redoks (gabungan reaksi reduksi-oksidasi) dimana zat pereduksi dan zat pengoksidasinya sama. Reaksi redoks ditandai dengan adanya perubahan bilangan oksidasi. Reaksi oksidasi ditandai dengan kenaikan bilangan oksidasi, sedangkan reaksi reduksi ditandai dengan penurunan bilangan oksidasi. • Langkah penentuan zat yang mengalami autoredoks adalah apabila dalam reaktan terdapat satu unsur dan di produk terdapat dua jenis unsur yang sama. Misalkan pada reaksi: Na₂S₂O₃ + HCl ➞ 2NaCl + SO₂ + S + H₂O Senyawa dalam reaktan yang mempunyai unsur yang mempunyai dua unsur serupa di ruas produk adalah unsur S dalam Na₂S₂O₃ menjadi SO₂ dan S, sehingga kemungkinan S mengalami autoredoks. Penentuan bilangan oksidasi (biloks) menggunakan aturan berikut: • Biloks unsur bebas dan biloks total senyawa adalah 0 • Biloks oksigen (O) adalah -2, kecuali dalam senyawa peroksida dan superoksida • Biloks unsur golongan IA adalah +1 ✓ Biloks S dalam Na₂S₂O₃ 2biloks Na + 2biloks S + 3biloks O = 0 2(+1) + 2biloks S + 3(-2) = 0 (+2) + 2biloks S + (-6) = 0 2biloks S + (-4) = 0 2biloks S = +4 biloks S = +4 : 2 biloks S = +2 ✓ Biloks S dalam SO₂ Biloks S + 2biloks O = 0 Biloks S + 2(-2) = 0 Biloks S = +4 ✓ Biloks S dalam unsur bebas S = 0 Zat yang mengalami autoredoks adalah Na₂S₂O₃ karena mengalami kenaikan biloks dari +2 menjadi +4 dan penurunan biloks dari +2 menjadi 0. Sehingga, unsur S mengalami reaksi oksidasi sekaligus reaksi reduksi. Jadi, zat yang mengalami autoredoks adalah Na₂S₂O₃, perubahan bilangan oksidasi dari +2 menjadi +4 dan 0.