Amrina R

14 Desember 2024 11:20

Iklan

Amrina R

14 Desember 2024 11:20

Pertanyaan

Pada lemari Komiya terdapat 5 pasang kaus kaki dengan ukuran sama namun warnanya berbeda. Pada hari Senin, Komiya mengambil dua kaus kaki secara acak dari 10 kaus kaki di lemari. Pada hari Selasa, Komiya mengambil dua kaus kaki lagi secara acak dari 8 kaus kaki yang tersisa di lemari dan pada hari Rabu, Komiya mengambil dua kaus kaki lagi secara acak dari 6 kaus kaki yang tersisa. Peluang pengambilan pada hari Rabu merupakan hari pertama ia mengambil pasangan kaus kaki yang benar adalah …

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

02

:

16

:

14

:

00

Klaim

3

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Joshua S

16 Desember 2024 08:07

Jawaban terverifikasi

<p>16:105</p>

16:105


Iklan

Hasna M

19 Desember 2024 15:48

Jawaban terverifikasi

<p>n(S<sub>senin</sub>) = ambil 2 dari 10<br>&nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; = 10!/(10-2)!2!<br>&nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; = 10x9x8!/8!2! (8 coret, 10 bagi 2)</p><p>&nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; = 5 x 9<br>n(S<sub>senin</sub>) = 45</p><p><br>sisa kaos kaki komiya di lemari ada 8<br>&nbsp;</p><p>n(S<sub>selasa</sub>) = ambil 2 dari 8<br>&nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp;= 8!/(8-2)!2!<br>&nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp;= 8x7x6!/6!2! (6 coret, 8 bagi 2)<br>&nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp;= 4 x 7</p><p>n(S<sub>selasa</sub>) = 28</p><p>&nbsp;</p><p>sisa kaos kaki komiya di lemari 6</p><p>&nbsp;</p><p>n(S<sub>rabu</sub>) = ambil 2 dari 6<br>&nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp;= 6!/(6-2)!2!</p><p>&nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp;= 6x5x4!/4!2! (coret 4, 6 bagi 2)</p><p>&nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp;= 3 x 5<br>n(S<sub>rabu</sub>) = 15<br><br>senin kan dia ambil ga berpasangan/acak, jadi:</p><p>2 warna berbeda dari 5 warna = 5!/(5-2)!2! = 10<br>setiap warna, pilih satu kaus kaki (2 cara untuk setiap warna) = 2x2 = 4</p><p>jadi,<br>n(A<sub>senin</sub>) = 10 x 4 = 40</p><p>P(A<sub>senin</sub>) = n(A<sub>senin</sub>) / n(S<sub>senin</sub>)<br>&nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; = 40/45</p><p>&nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; = 8/5</p><p>selasa kan dia ambil ga berpasangan/acak, jadi:</p><p>2 warna beda dari 4 warna = 4!/(4-2)!2! = 6<br>setiap warna, pilih satu kaus kaki (2 cara untuk setiap warna) = 2x2 = 4</p><p>n(A<sub>selasa</sub>) = 6 x 4 = 24</p><p>&nbsp;P(A<sub>selasa</sub>) = n(A<sub>selasa</sub>) / n(S<sub>selasa</sub>)</p><p>&nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; = 24/28</p><p>&nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; = 6/7</p><p>rabu berpasangan</p><p>1 warna dari 3 warna = <sub>3</sub>C<sub>1 </sub>= 3 (ini sama caranya kayak yg diatas)<br>dari warna tersebut, pilih kedua kaus kaki = &nbsp;<sub>2</sub>C<sub>2 &nbsp;</sub>= 1</p><p>n(A<sub>rabu</sub>) = 3 x 1 = 3</p><p>&nbsp;P(A<sub>rabu</sub>) = n(A<sub>rabu</sub>) / n(S<sub>rabu</sub>)</p><p>&nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; = 3/15</p><p>&nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; = 1/5</p><p>P<sub>seluruh </sub>= P(A<sub>senin</sub>) x P(A<sub>selasa</sub>) x &nbsp;P(A<sub>rabu</sub>)&nbsp;</p><p>&nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; = 8/5 x 6/7 x 1/5</p><p>&nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; = 48/315</p><p>&nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; = 16/105</p><p>mmf kalau salah</p>

n(Ssenin) = ambil 2 dari 10
                  = 10!/(10-2)!2!
                  = 10x9x8!/8!2! (8 coret, 10 bagi 2)

                  = 5 x 9
n(Ssenin) = 45


sisa kaos kaki komiya di lemari ada 8
 

n(Sselasa) = ambil 2 dari 8
                   = 8!/(8-2)!2!
                   = 8x7x6!/6!2! (6 coret, 8 bagi 2)
                   = 4 x 7

n(Sselasa) = 28

 

sisa kaos kaki komiya di lemari 6

 

n(Srabu) = ambil 2 dari 6
                 = 6!/(6-2)!2!

                 = 6x5x4!/4!2! (coret 4, 6 bagi 2)

                 = 3 x 5
n(Srabu) = 15

senin kan dia ambil ga berpasangan/acak, jadi:

2 warna berbeda dari 5 warna = 5!/(5-2)!2! = 10
setiap warna, pilih satu kaus kaki (2 cara untuk setiap warna) = 2x2 = 4

jadi,
n(Asenin) = 10 x 4 = 40

P(Asenin) = n(Asenin) / n(Ssenin)
                  = 40/45

                  = 8/5

selasa kan dia ambil ga berpasangan/acak, jadi:

2 warna beda dari 4 warna = 4!/(4-2)!2! = 6
setiap warna, pilih satu kaus kaki (2 cara untuk setiap warna) = 2x2 = 4

n(Aselasa) = 6 x 4 = 24

 P(Aselasa) = n(Aselasa) / n(Sselasa)

                    = 24/28

                    = 6/7

rabu berpasangan

1 warna dari 3 warna = 3C1 = 3 (ini sama caranya kayak yg diatas)
dari warna tersebut, pilih kedua kaus kaki =  2C2  = 1

n(Arabu) = 3 x 1 = 3

 P(Arabu) = n(Arabu) / n(Srabu)

                  = 3/15

                  = 1/5

Pseluruh = P(Asenin) x P(Aselasa) x  P(Arabu

                = 8/5 x 6/7 x 1/5

                = 48/315

                = 16/105

mmf kalau salah


Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke AiRIS

Yuk, cobain chat dan belajar bareng AiRIS, teman pintarmu!

Chat AiRIS

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

4. Dalam sebuah kantong terdapat 4 kelereng putih, 10 kelereng merah, dan 6 kelereng kuning. Dari kantong itu diambil sebuah kelereng secara acak. Berapa peluang yang terambil itu sebuah kelereng a) berwarna putih? b) berwarna merah? c) berwarna kuning? 5. Jika dari kantong pada soal Nomor 4 diambil dua buah kelereng, berapa peluang yang terambil itu: a) keduanya kelereng putih? b) keduanya kelereng merah? c) keduanya kelereng kuning?

20

5.0

Jawaban terverifikasi

1) Apa perbedaan antara minimal usia kerja dan maksimal usia kerja? Jelaskan! (Jika perlu) 2) Perhatikan kutipan berita berikut! Mahkamah Konstitusi (MK) menolak gugatan uji materiil UU Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2023. Hakim konstitusi menyatakan batas usia pelamar kerja tidak termasuk bentuk diskriminasi. "Menolak permohonan pemohon untuk seluruhnya," ujar Ketua MK Suhartoyo saat membacakan putusan perkara Nomor 35/PUU-XXII/2024 di Gedung MK RI, Jakarta, Selasa (30/7). Permohonan itu menggugat Pasal 35 Ayat (1) yang menyatakan tiap pemberi kerja bisa merekrut sendiri tenaga kerja yang dibutuhkan atau melalui pelaksana penempatan kerja. Pemohon mempersoalkan isu diskriminasi dalam mendapatkan pekerjaan. Hakim konstitusi Arief Hidayat menyatakan sesuai Pasal 1 Angka 3 UU Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia (HAM), tindakan diskriminatif apabila terjadi pembedaan yang didasarkan pada agama, suku, ras, etnis, kelompok, golongan, status sosial, status ekonomi, jenis kelamin, bahasa, dan keyakinan politik. Karena itu, kata Arief, syarat seperti batasan usia, pengalaman kerja, dan latar belakang pendidikan bukan merupakan tindakan diskriminatif. "Terlebih, pengaturan mengenai larangan diskriminasi bagi tenaga kerja telah tegas dinyatakan dalam Pasal 5 UU 13/2003 yang menyatakan, 'setiap tenaga kerja memiliki kesempatan yang sama tanpa diskriminasi untuk memperoleh pekerjaan'," katanya. Namun, satu hakim konstitusi yaitu M Guntur Hamzah punya pendapat berbeda atau dissenting opinion. Guntur berpendapat bahwa permohonan pemohon mestinya dikabulkan sebagian. Menurut dia, bunyi Pasal 35 Ayat (1) dapat diubah dan ditambahkan, sehingga pemberi kerja dilarang mengumumkan lowongan pekerjaan yang mensyaratkan usia, berpenampilan menarik, ras, warna kulit, jenis kelamin, agama, pandangan politik, kebangsaan atau asal usul keturunan, kecuali ditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan. Guntur menyebut jika dilihat dari segi hukum (sense of legality), pasal yang diuji oleh pemohon secara umum memang sepertinya tidak memiliki persoalan konstitusionalitas. Namun, jika dilihat dari kacamata keadilan (sense of justice), Guntur melihat norma Pasal 35 Ayat (1) potensial disalahgunakan, sehingga membutuhkan penegasan karena sangat bias terkait dengan larangan diskriminasi in casu dalam persyaratan pada lowongan pekerjaan. Menurut dia, Pasal 35 Ayat (10) sangat jelas menimbulkan ketidakpastian hukum (legal uncertainty) bagi para pencari kerja. Khususnya, dalam frasa "merekrut sendiri tenaga kerja yang dibutuhkan" yang diletakkan pada pertimbangan subjektif pemberi kerja. Guntur berpandangan persyaratan hendaknya diletakkan pada kualifikasi dan kompetensi, sehingga tak masalah berapapun usia calon pekerja, sepanjang telah memasuki usia kerja dan memiliki kualifikasi dan kompetensi sesuai formasi atau lowongan pekerjaan dimaksud. Berdasarkan kutipan diatas : • Apa saja penyebab sektor formal hanya dikhususkan anak pemuda usia 18-25 tahun? • Apakah hanya Negara Indonesia saja yang menerapkan batas usia 25 tahun? (Dibandingkan negara lain) Jelaskan situasi! (Jika perlu) • Mengapa batas usia bukan diskriminasi oleh MK dan mengapa batas usia di negara lain cenderung diskriminasi? Jelaskan perbandingannya! (Jika perlu) 3) Apa jadinya kalau batas usia kerja Indonesia dihapus sepenuhnya &amp; merekut tenaga kerja di semua umur? Jelaskan dampaknya!

4

5.0

Jawaban terverifikasi

Iklan

1) Apa perbedaan antara kebaikan dan keburukan? Sebutkan dan jelaskan : • Beberapa contoh dari kebaikan dan keburukan! • Beberapa contoh dari keburukan dibalas dengan keburukan! • Beberapa contoh dari keburukan dibalas dengan kebaikan! 2) Di sebuah Sekolah Dasar, Si Akbar datang terlambat. Guru killer pun memukul siswa dengan penggaris kayu sampai 10x. Siswa lain hanya ketawa melihat tanpa ada kecurigaan pada situasi ini. Padahal Akbar ini lahir dari keluarga miskin. Setiap hari, Akbar harus membantu orang tua dalam waktu yang sangat banyak. Hari ke dua sampai hari ke lima, guru killer pun terus memukul Akbar sampai 50x. Siswa lain merasa khawatir, bahwa memukul sebanyak ini sangat tidak manusiawi dilakukan. Namun Guru killer tidak habis pikir, kenapa Akbar selalu terlambat sekolah. Setelah lebih dari 5 hari, guru killer mengikuti Akbar yang sedang pulang. Alangkah terkejutnya, bahwa Akbar banyak membantu orang tua kegiatan. Karena Orang tua sudah lansia. Guru killer pun sadar dan menyesal atas perbuatan itu. Tiba-tiba siswa sekelas Akbar datang menghampiri. Siswa lain merasa kaget dan siswa merasa tidak adil dengan guru killer. Keesokan harinya, saat guru killer masuk kelas. Disambut oleh kemarahan siswa lain, karena guru killer dianggap telah mencemarkan nama baik Akbar yang hidup miskin, ditambah lagi siswa mengganggap guru sebagai monster killer dan harus dipukul. Pada akhirnya siswa lain menghajar guru habis-habisan sampai gurunya menangis. Pada saat Akbar terlambat ke kelas melihat siswa lain mengeroyok Guru Killer, Akbar pun merasa bahwa Guru Killer tidak sejahat itu. Berdasarkan cerita diatas, apa dan bagaimana : • Penyebab guru killer tega memukul Akbar tanpa sebab! • Persamaan antara guru killer dan siswa lain terhadap Akbar? • Guru dianggap sebagai monster killer? jelaskan! • Rasanya jika Guru killer dikeroyok sama siswa lain? • Cara mengatasi agar guru killer dan siswa bisa diselesaikan secara damai? Jelaskan kesimpulan! 3) Setelah kejadian nomor dua tadi, para pemimpin negara langsung turun tangan ke sebuah lokasi Sekolah Dasar. Soal kasus siswa lain memukul Guru Killer, gara-gara memukul Akbar dengan alasan terlambat. Padahal Akbar hidup dalam garis kemiskinan. Akibatnya, Guru killer dikenakan sanksi tegas, karena telah membuat Akbar trauma dan siswa lain merasa provokasi. Sanksinya adalah Guru Killer tidak boleh bertemu Akbar di ruang kelas selama 3 bulan dan pengajar guru di kelas Akbar akan diganti oleh kepala sekolah untuk sementara waktu. Guru killer juga mengurangi gaji sebesar 30%/bulan. Bayangkan saja kalau Akbar sampai masuk ke rumah sakit, maka Guru killer bisa dituntut 15 tahun penjara. Berdasarkan diatas : • Apakah sanksi Guru killer dianggap pantas? Jelaskan! (kalau ada) • Mengapa pemimpin negara harus melakukan di Sekolah Dasar untuk menyelamatkan Akbar? • Apa jadinya kalau Guru Killer beneran dibenci oleh satu sekolah dasar dan cenderung dijauhi? Jelaskan! (Jika ada) • Apakah kepemimpinan perlu penanganan medis kepada Akbar? • Tuliskan contoh dari cerita diatas, berdasarkan Keburukan dibalas dengan kebaikan!

3

5.0

Jawaban terverifikasi