Jabbar V

24 Juli 2024 13:31

Iklan

Jabbar V

24 Juli 2024 13:31

Pertanyaan

1) Apa perbedaan antara kebaikan dan keburukan? Sebutkan dan jelaskan : • Beberapa contoh dari kebaikan dan keburukan! • Beberapa contoh dari keburukan dibalas dengan keburukan! • Beberapa contoh dari keburukan dibalas dengan kebaikan! 2) Di sebuah Sekolah Dasar, Si Akbar datang terlambat. Guru killer pun memukul siswa dengan penggaris kayu sampai 10x. Siswa lain hanya ketawa melihat tanpa ada kecurigaan pada situasi ini. Padahal Akbar ini lahir dari keluarga miskin. Setiap hari, Akbar harus membantu orang tua dalam waktu yang sangat banyak. Hari ke dua sampai hari ke lima, guru killer pun terus memukul Akbar sampai 50x. Siswa lain merasa khawatir, bahwa memukul sebanyak ini sangat tidak manusiawi dilakukan. Namun Guru killer tidak habis pikir, kenapa Akbar selalu terlambat sekolah. Setelah lebih dari 5 hari, guru killer mengikuti Akbar yang sedang pulang. Alangkah terkejutnya, bahwa Akbar banyak membantu orang tua kegiatan. Karena Orang tua sudah lansia. Guru killer pun sadar dan menyesal atas perbuatan itu. Tiba-tiba siswa sekelas Akbar datang menghampiri. Siswa lain merasa kaget dan siswa merasa tidak adil dengan guru killer. Keesokan harinya, saat guru killer masuk kelas. Disambut oleh kemarahan siswa lain, karena guru killer dianggap telah mencemarkan nama baik Akbar yang hidup miskin, ditambah lagi siswa mengganggap guru sebagai monster killer dan harus dipukul. Pada akhirnya siswa lain menghajar guru habis-habisan sampai gurunya menangis. Pada saat Akbar terlambat ke kelas melihat siswa lain mengeroyok Guru Killer, Akbar pun merasa bahwa Guru Killer tidak sejahat itu. Berdasarkan cerita diatas, apa dan bagaimana : • Penyebab guru killer tega memukul Akbar tanpa sebab! • Persamaan antara guru killer dan siswa lain terhadap Akbar? • Guru dianggap sebagai monster killer? jelaskan! • Rasanya jika Guru killer dikeroyok sama siswa lain? • Cara mengatasi agar guru killer dan siswa bisa diselesaikan secara damai? Jelaskan kesimpulan! 3) Setelah kejadian nomor dua tadi, para pemimpin negara langsung turun tangan ke sebuah lokasi Sekolah Dasar. Soal kasus siswa lain memukul Guru Killer, gara-gara memukul Akbar dengan alasan terlambat. Padahal Akbar hidup dalam garis kemiskinan. Akibatnya, Guru killer dikenakan sanksi tegas, karena telah membuat Akbar trauma dan siswa lain merasa provokasi. Sanksinya adalah Guru Killer tidak boleh bertemu Akbar di ruang kelas selama 3 bulan dan pengajar guru di kelas Akbar akan diganti oleh kepala sekolah untuk sementara waktu. Guru killer juga mengurangi gaji sebesar 30%/bulan. Bayangkan saja kalau Akbar sampai masuk ke rumah sakit, maka Guru killer bisa dituntut 15 tahun penjara. Berdasarkan diatas : • Apakah sanksi Guru killer dianggap pantas? Jelaskan! (kalau ada) • Mengapa pemimpin negara harus melakukan di Sekolah Dasar untuk menyelamatkan Akbar? • Apa jadinya kalau Guru Killer beneran dibenci oleh satu sekolah dasar dan cenderung dijauhi? Jelaskan! (Jika ada) • Apakah kepemimpinan perlu penanganan medis kepada Akbar? • Tuliskan contoh dari cerita diatas, berdasarkan Keburukan dibalas dengan kebaikan!

1) Apa perbedaan antara kebaikan dan keburukan? Sebutkan dan jelaskan :
• Beberapa contoh dari kebaikan dan keburukan! 
• Beberapa contoh dari keburukan dibalas dengan keburukan! 
• Beberapa contoh dari keburukan dibalas dengan kebaikan!

2) Di sebuah Sekolah Dasar, Si Akbar datang terlambat. Guru killer pun memukul siswa dengan penggaris kayu sampai 10x. Siswa lain hanya ketawa melihat tanpa ada kecurigaan pada situasi ini. Padahal Akbar ini lahir dari keluarga miskin. Setiap hari, Akbar harus membantu orang tua dalam waktu yang sangat banyak. Hari ke dua sampai hari ke lima, guru killer pun terus memukul Akbar sampai 50x. Siswa lain merasa khawatir, bahwa memukul sebanyak ini sangat tidak manusiawi dilakukan. Namun Guru killer tidak habis pikir, kenapa Akbar selalu terlambat sekolah. Setelah lebih dari 5 hari, guru killer mengikuti Akbar yang sedang pulang. Alangkah terkejutnya, bahwa Akbar banyak membantu orang tua kegiatan. Karena Orang tua sudah lansia. Guru killer pun sadar dan menyesal atas perbuatan itu. Tiba-tiba siswa sekelas Akbar datang menghampiri. Siswa lain merasa kaget dan siswa merasa tidak adil dengan guru killer. Keesokan harinya, saat guru killer masuk kelas. Disambut oleh kemarahan siswa lain, karena guru killer dianggap telah mencemarkan nama baik Akbar yang hidup miskin, ditambah lagi siswa mengganggap guru sebagai monster killer dan harus dipukul. Pada akhirnya siswa lain menghajar guru habis-habisan sampai gurunya menangis. Pada saat Akbar terlambat ke kelas melihat siswa lain mengeroyok Guru Killer, Akbar pun merasa bahwa Guru Killer tidak sejahat itu. Berdasarkan cerita diatas, apa dan bagaimana :

• Penyebab guru killer tega memukul Akbar tanpa sebab! 

• Persamaan antara guru killer dan siswa lain terhadap Akbar? 

• Guru dianggap sebagai monster killer? jelaskan! 

• Rasanya jika Guru killer dikeroyok sama siswa lain? 

• Cara mengatasi agar guru killer dan siswa bisa diselesaikan secara damai? Jelaskan kesimpulan! 

 

3) Setelah kejadian nomor dua tadi, para pemimpin negara langsung turun tangan ke sebuah lokasi Sekolah Dasar. Soal kasus siswa lain memukul Guru Killer, gara-gara memukul Akbar dengan alasan terlambat. Padahal Akbar hidup dalam garis kemiskinan. Akibatnya, Guru killer dikenakan sanksi tegas, karena telah membuat Akbar trauma dan siswa lain merasa provokasi. Sanksinya adalah Guru Killer tidak boleh bertemu Akbar di ruang kelas selama 3 bulan dan pengajar guru di kelas Akbar akan diganti oleh kepala sekolah untuk sementara waktu. Guru killer juga mengurangi gaji sebesar 30%/bulan. Bayangkan saja kalau Akbar sampai masuk ke rumah sakit, maka Guru killer bisa dituntut 15 tahun penjara. Berdasarkan diatas : 

• Apakah sanksi Guru killer dianggap pantas? Jelaskan! (kalau ada) 

• Mengapa pemimpin negara harus melakukan di Sekolah Dasar untuk menyelamatkan Akbar?

• Apa jadinya kalau Guru Killer beneran dibenci oleh satu sekolah dasar dan cenderung dijauhi? Jelaskan! (Jika ada) 

• Apakah kepemimpinan perlu penanganan medis kepada Akbar? 

• Tuliskan contoh dari cerita diatas, berdasarkan Keburukan dibalas dengan kebaikan! 

 

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

01

:

13

:

35

:

40

Klaim

8

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Nanda R

Community

27 Juli 2024 01:14

Jawaban terverifikasi

<p>1. Perbedaan antara Kebaikan dan Keburukan</p><p><strong>Kebaikan</strong> merujuk pada tindakan atau sikap yang bermanfaat, positif, dan mendukung kesejahteraan orang lain. <strong>Keburukan</strong> adalah tindakan atau sikap yang merugikan, negatif, dan merusak.</p><p><strong>Contoh Kebaikan:</strong></p><ul><li><strong>Menolong Orang Lain:</strong> Membantu seseorang yang kesulitan, seperti membantu seorang teman dalam pekerjaan rumahnya.</li><li><strong>Bersikap Ramah:</strong> Menyapa dan bersikap sopan kepada orang lain, termasuk orang asing.</li><li><strong>Berbagi:</strong> Memberikan makanan atau barang kepada yang membutuhkan.</li></ul><p><strong>Contoh Keburukan:</strong></p><ul><li><strong>Menipu:</strong> Mengelabui orang lain untuk keuntungan pribadi.</li><li><strong>Menyakiti:</strong> Menggunakan kekerasan atau kata-kata kasar terhadap orang lain.</li><li><strong>Merusak:</strong> Merusak barang milik orang lain dengan sengaja.</li></ul><p><strong>Keburukan Dibalas dengan Keburukan:</strong></p><ul><li><strong>Menyakiti dengan Kekerasan:</strong> Jika seseorang dipukul dan kemudian membalas dengan memukul balik, itu adalah contoh keburukan dibalas dengan keburukan.</li><li><strong>Kecurangan:</strong> Jika seseorang menipu dan kemudian orang yang tertipu membalas dengan menipu kembali, itu juga merupakan keburukan dibalas dengan keburukan.</li></ul><p><strong>Keburukan Dibalas dengan Kebaikan:</strong></p><ul><li><strong>Memberi Maaf:</strong> Jika seseorang menyakiti Anda secara emosional, dan Anda memilih untuk memaafkan dan melanjutkan hubungan secara positif.</li><li><strong>Menolong Musuh:</strong> Membantu seseorang yang telah berbuat jahat kepada Anda, seperti memberikan bantuan medis kepada orang yang pernah menyakiti Anda.</li></ul><p>2. Kasus Guru Killer dan Akbar</p><p><strong>Penyebab Guru Killer Tega Memukul Akbar:</strong></p><ul><li><strong>Kurangnya Empati:</strong> Guru killer mungkin tidak memahami latar belakang kehidupan Akbar dan tidak menunjukkan empati.</li><li><strong>Disiplin Berlebihan:</strong> Kemungkinan guru tersebut menganggap bahwa hukuman fisik adalah cara yang sah untuk mendisiplinkan siswa, tanpa mempertimbangkan konteks atau dampaknya.</li></ul><p><strong>Persamaan antara Guru Killer dan Siswa Lain terhadap Akbar:</strong></p><ul><li><strong>Ketidakadilan:</strong> Baik guru maupun siswa lain menunjukkan ketidakadilan terhadap Akbar, baik dengan kekerasan atau perlakuan yang tidak adil.</li></ul><p><strong>Guru Dianggap sebagai Monster Killer:</strong></p><ul><li><strong>Kekerasan:</strong> Guru killer dianggap sebagai monster karena tindakan kekerasannya yang ekstrem terhadap Akbar.</li><li><strong>Kurangnya Keadilan:</strong> Tindakan guru menunjukkan ketidakadilan dan ketidakpedulian terhadap kesejahteraan siswa.</li></ul><p><strong>Rasa jika Guru Killer Dikeroyok oleh Siswa Lain:</strong></p><ul><li><strong>Ketidaknyamanan dan Kesedihan:</strong> Guru mungkin merasa sangat tertekan dan sedih karena mengalami balasan kekerasan, serta merasa bersalah dan menyesal atas tindakan sebelumnya.</li><li><strong>Rasa Tertekan:</strong> Guru bisa merasa tertekan karena mendapatkan balasan yang ekstrem dari siswa.</li></ul><p><strong>Cara Mengatasi Agar Guru Killer dan Siswa Bisa Diselesaikan Secara Damai:</strong></p><ul><li><strong>Dialog dan Mediasi:</strong> Mengadakan pertemuan antara guru, siswa, dan orang tua untuk membahas masalah dan mencari solusi damai.</li><li><strong>Pelatihan Empati:</strong> Memberikan pelatihan atau konseling kepada guru tentang cara mendidik dengan empati dan adil.</li><li><strong>Pendidikan Keadilan:</strong> Mengedukasi siswa tentang pentingnya menyelesaikan konflik tanpa kekerasan.</li></ul><p><strong>Kesimpulan:</strong> Kedua belah pihak menunjukkan perilaku yang salah, dan solusi yang damai melibatkan dialog, edukasi, dan penegakan disiplin yang adil untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.</p><p>3. Tindakan Pemerintah dan Sanksi</p><p><strong>Sanksi Guru Killer Pantas:</strong></p><ul><li><strong>Kesesuaian Sanksi:</strong> Sanksi yang diberikan—seperti dilarang bertemu Akbar, pengurangan gaji, dan penggantian guru—adalah upaya untuk memberikan efek jera dan mencegah kekerasan lebih lanjut. Sanksi ini pantas dalam konteks menghukum tindakan tidak etis dan menjaga kesejahteraan siswa.</li></ul><p><strong>Mengapa Pemimpin Negara Harus Turun Tangan:</strong></p><ul><li><strong>Kepentingan Umum:</strong> Untuk memastikan keadilan dan keamanan di lingkungan sekolah, serta memberikan dukungan kepada siswa yang terlibat.</li><li><strong>Pencegahan:</strong> Untuk mencegah tindakan kekerasan serupa terjadi di masa depan dan menunjukkan bahwa pemerintah peduli terhadap masalah pendidikan.</li></ul><p><strong>Apa Jadinya Jika Guru Killer Dibenci dan Dijauhi:</strong></p><ul><li><strong>Kehilangan Dukungan:</strong> Jika guru dibenci dan dijauhi, dia mungkin merasa terisolasi dan kehilangan dukungan dari rekan kerja dan siswa.</li><li><strong>Efektivitas Mengajar:</strong> Kualitas pengajaran bisa menurun karena adanya ketegangan dan kurangnya kepercayaan di antara guru dan siswa.</li></ul><p><strong>Kepemimpinan dan Penanganan Medis kepada Akbar:</strong></p><ul><li><strong>Dukungan Psikologis:</strong> Penanganan medis atau konseling mungkin diperlukan untuk membantu Akbar mengatasi trauma psikologis akibat kekerasan yang dialaminya.</li></ul><p><strong>Contoh Keburukan Dibalas dengan Kebaikan:</strong></p><ul><li><strong>Maaf dan Bantuan:</strong> Akbar yang merasa bahwa guru tidak sejahat itu dan tidak membalas keburukan siswa lain terhadap guru dengan keburukan, menunjukkan contoh keburukan dibalas dengan kebaikan. Akbar mungkin memutuskan untuk menunjukkan empati dan mengajak rekonsiliasi, jika dia merasa mampu.</li></ul>

1. Perbedaan antara Kebaikan dan Keburukan

Kebaikan merujuk pada tindakan atau sikap yang bermanfaat, positif, dan mendukung kesejahteraan orang lain. Keburukan adalah tindakan atau sikap yang merugikan, negatif, dan merusak.

Contoh Kebaikan:

  • Menolong Orang Lain: Membantu seseorang yang kesulitan, seperti membantu seorang teman dalam pekerjaan rumahnya.
  • Bersikap Ramah: Menyapa dan bersikap sopan kepada orang lain, termasuk orang asing.
  • Berbagi: Memberikan makanan atau barang kepada yang membutuhkan.

Contoh Keburukan:

  • Menipu: Mengelabui orang lain untuk keuntungan pribadi.
  • Menyakiti: Menggunakan kekerasan atau kata-kata kasar terhadap orang lain.
  • Merusak: Merusak barang milik orang lain dengan sengaja.

Keburukan Dibalas dengan Keburukan:

  • Menyakiti dengan Kekerasan: Jika seseorang dipukul dan kemudian membalas dengan memukul balik, itu adalah contoh keburukan dibalas dengan keburukan.
  • Kecurangan: Jika seseorang menipu dan kemudian orang yang tertipu membalas dengan menipu kembali, itu juga merupakan keburukan dibalas dengan keburukan.

Keburukan Dibalas dengan Kebaikan:

  • Memberi Maaf: Jika seseorang menyakiti Anda secara emosional, dan Anda memilih untuk memaafkan dan melanjutkan hubungan secara positif.
  • Menolong Musuh: Membantu seseorang yang telah berbuat jahat kepada Anda, seperti memberikan bantuan medis kepada orang yang pernah menyakiti Anda.

2. Kasus Guru Killer dan Akbar

Penyebab Guru Killer Tega Memukul Akbar:

  • Kurangnya Empati: Guru killer mungkin tidak memahami latar belakang kehidupan Akbar dan tidak menunjukkan empati.
  • Disiplin Berlebihan: Kemungkinan guru tersebut menganggap bahwa hukuman fisik adalah cara yang sah untuk mendisiplinkan siswa, tanpa mempertimbangkan konteks atau dampaknya.

Persamaan antara Guru Killer dan Siswa Lain terhadap Akbar:

  • Ketidakadilan: Baik guru maupun siswa lain menunjukkan ketidakadilan terhadap Akbar, baik dengan kekerasan atau perlakuan yang tidak adil.

Guru Dianggap sebagai Monster Killer:

  • Kekerasan: Guru killer dianggap sebagai monster karena tindakan kekerasannya yang ekstrem terhadap Akbar.
  • Kurangnya Keadilan: Tindakan guru menunjukkan ketidakadilan dan ketidakpedulian terhadap kesejahteraan siswa.

Rasa jika Guru Killer Dikeroyok oleh Siswa Lain:

  • Ketidaknyamanan dan Kesedihan: Guru mungkin merasa sangat tertekan dan sedih karena mengalami balasan kekerasan, serta merasa bersalah dan menyesal atas tindakan sebelumnya.
  • Rasa Tertekan: Guru bisa merasa tertekan karena mendapatkan balasan yang ekstrem dari siswa.

Cara Mengatasi Agar Guru Killer dan Siswa Bisa Diselesaikan Secara Damai:

  • Dialog dan Mediasi: Mengadakan pertemuan antara guru, siswa, dan orang tua untuk membahas masalah dan mencari solusi damai.
  • Pelatihan Empati: Memberikan pelatihan atau konseling kepada guru tentang cara mendidik dengan empati dan adil.
  • Pendidikan Keadilan: Mengedukasi siswa tentang pentingnya menyelesaikan konflik tanpa kekerasan.

Kesimpulan: Kedua belah pihak menunjukkan perilaku yang salah, dan solusi yang damai melibatkan dialog, edukasi, dan penegakan disiplin yang adil untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.

3. Tindakan Pemerintah dan Sanksi

Sanksi Guru Killer Pantas:

  • Kesesuaian Sanksi: Sanksi yang diberikan—seperti dilarang bertemu Akbar, pengurangan gaji, dan penggantian guru—adalah upaya untuk memberikan efek jera dan mencegah kekerasan lebih lanjut. Sanksi ini pantas dalam konteks menghukum tindakan tidak etis dan menjaga kesejahteraan siswa.

Mengapa Pemimpin Negara Harus Turun Tangan:

  • Kepentingan Umum: Untuk memastikan keadilan dan keamanan di lingkungan sekolah, serta memberikan dukungan kepada siswa yang terlibat.
  • Pencegahan: Untuk mencegah tindakan kekerasan serupa terjadi di masa depan dan menunjukkan bahwa pemerintah peduli terhadap masalah pendidikan.

Apa Jadinya Jika Guru Killer Dibenci dan Dijauhi:

  • Kehilangan Dukungan: Jika guru dibenci dan dijauhi, dia mungkin merasa terisolasi dan kehilangan dukungan dari rekan kerja dan siswa.
  • Efektivitas Mengajar: Kualitas pengajaran bisa menurun karena adanya ketegangan dan kurangnya kepercayaan di antara guru dan siswa.

Kepemimpinan dan Penanganan Medis kepada Akbar:

  • Dukungan Psikologis: Penanganan medis atau konseling mungkin diperlukan untuk membantu Akbar mengatasi trauma psikologis akibat kekerasan yang dialaminya.

Contoh Keburukan Dibalas dengan Kebaikan:

  • Maaf dan Bantuan: Akbar yang merasa bahwa guru tidak sejahat itu dan tidak membalas keburukan siswa lain terhadap guru dengan keburukan, menunjukkan contoh keburukan dibalas dengan kebaikan. Akbar mungkin memutuskan untuk menunjukkan empati dan mengajak rekonsiliasi, jika dia merasa mampu.

Iklan

Rendi R

Community

27 Oktober 2024 23:18

Jawaban terverifikasi

<p>Berikut adalah jawaban dari pertanyaan yang diberikan:</p><p>1) Perbedaan antara Kebaikan dan Keburukan serta Contoh-Contohnya</p><p><strong>Perbedaan Kebaikan dan Keburukan</strong>: Kebaikan adalah tindakan yang membawa manfaat, kebahagiaan, atau dampak positif bagi orang lain maupun diri sendiri. Sedangkan keburukan adalah tindakan yang merugikan, menyakiti, atau membawa dampak negatif bagi orang lain atau lingkungan.</p><p><strong>Contoh Kebaikan dan Keburukan</strong>:</p><ul><li><strong>Kebaikan</strong>: Menolong orang lain yang kesulitan, berbagi makanan dengan teman, membantu orang tua membersihkan rumah, berkata jujur, dan menghormati orang lain.</li><li><strong>Keburukan</strong>: Membully teman, mengambil barang orang lain tanpa izin, berbohong untuk kepentingan pribadi, memukul teman tanpa alasan, dan merendahkan orang lain.</li></ul><p><strong>Contoh Keburukan Dibalas dengan Keburukan</strong>:</p><ul><li>Ketika seseorang berkata kasar kepada orang lain, lalu orang yang diperlakukan buruk tersebut membalasnya dengan perkataan kasar juga.</li><li>Seseorang mencuri barang temannya, dan temannya membalas dengan mencuri barangnya.</li><li>Seorang murid diejek oleh temannya, dan ia membalas ejekan tersebut dengan ejekan yang lebih keras.</li></ul><p><strong>Contoh Keburukan Dibalas dengan Kebaikan</strong>:</p><ul><li>Ketika seseorang berkata kasar, tetapi orang yang dikasari tetap bersikap sopan dan tidak membalasnya.</li><li>Seseorang yang difitnah tetap membantu orang yang memfitnahnya ketika orang itu kesulitan.</li><li>Seorang anak yang dihina karena miskin tetap bersikap ramah kepada teman-temannya tanpa dendam.</li></ul><p>2) Analisis Kasus Akbar dan Guru Killer</p><p>Berdasarkan cerita di atas:</p><p><strong>Penyebab Guru Killer Tega Memukul Akbar tanpa Sebab</strong>: Guru killer hanya melihat dari permukaan bahwa Akbar selalu terlambat tanpa mencari tahu penyebabnya. Karena tidak memahami situasi Akbar, guru tersebut langsung memutuskan bahwa Akbar layak dihukum karena terlambat, yang mana ini adalah bentuk ketidakpedulian terhadap kondisi siswa.</p><p><strong>Persamaan antara Guru Killer dan Siswa Lain terhadap Akbar</strong>: Baik guru killer maupun siswa lain sama-sama tidak mengetahui situasi sebenarnya dari kehidupan Akbar. Mereka menilai Akbar hanya berdasarkan perilakunya (selalu terlambat), tanpa berusaha memahami alasannya, yang sebenarnya karena harus membantu orang tua yang sudah lanjut usia.</p><p><strong>Guru Dianggap sebagai Monster Killer</strong>: Guru disebut "monster killer" karena cara menghukumnya yang tidak manusiawi, yaitu memukul berulang kali tanpa memedulikan situasi yang sebenarnya dihadapi Akbar. Kekerasan yang berlebihan ini membuat siswa merasa ketakutan dan tidak menghormati guru tersebut.</p><p><strong>Rasanya Jika Guru Killer Dikeroyok oleh Siswa Lain</strong>: Tindakan pengeroyokan oleh siswa merupakan balasan yang juga tidak tepat dan dapat menimbulkan trauma, ketakutan, dan rasa sakit pada guru tersebut. Pengeroyokan adalah bentuk kekerasan yang sama-sama tidak manusiawi dan sebaiknya dihindari.</p><p><strong>Cara Mengatasi agar Guru Killer dan Siswa Bisa Berdamai</strong>: Untuk mencapai perdamaian, guru dan siswa sebaiknya saling memahami dan mengedepankan dialog. Guru killer sebaiknya meminta maaf kepada Akbar dan siswa lainnya atas tindakan kekerasannya, sementara siswa perlu belajar menghargai dan memahami bahwa guru mereka hanya keliru dalam bersikap, bukan karena niat buruk. Mediasi oleh kepala sekolah juga bisa membantu agar tidak terjadi dendam di antara mereka.</p><p><strong>Kesimpulan</strong>: Tindakan kekerasan, baik oleh guru atau siswa, tidak pernah menyelesaikan masalah dan malah menciptakan ketegangan. Dialog dan saling memahami latar belakang satu sama lain dapat menjadi solusi agar tercipta suasana sekolah yang damai dan penuh pengertian.</p><p>3) Analisis Tindakan dan Sanksi bagi Guru Killer</p><p><strong>Apakah Sanksi Guru Killer Dianggap Pantas?</strong>: Sanksi berupa larangan mengajar di kelas Akbar selama 3 bulan dan pengurangan gaji sebesar 30% sebulan bisa dianggap pantas sebagai bentuk tanggung jawab atas tindakan kekerasan yang dilakukannya. Ini adalah sanksi yang mengajarkan tanggung jawab tanpa harus memberhentikan guru killer, sehingga dia masih dapat memperbaiki perilakunya ke depan.</p><p><strong>Mengapa Pemimpin Negara Harus Melakukan Tindakan di Sekolah Dasar untuk Menyelamatkan Akbar?</strong>: Pemimpin negara turun tangan sebagai bentuk perhatian terhadap perlindungan anak dan hak-hak siswa di lingkungan pendidikan. Tindakan ini menunjukkan bahwa pemerintah peduli pada keamanan dan kesejahteraan siswa serta ingin mencegah terjadinya kekerasan di sekolah.</p><p><strong>Apa Jadinya Kalau Guru Killer Dibenci oleh Seluruh Sekolah dan Dijauhi?</strong>: Jika guru killer benar-benar dibenci dan dijauhi, ia akan mengalami isolasi sosial yang membuat pekerjaannya menjadi sangat sulit. Hal ini bisa berdampak negatif pada kesehatan mentalnya dan membuatnya tidak dapat berfungsi secara efektif sebagai pendidik. Ini juga menciptakan suasana tidak nyaman dan tidak kondusif di sekolah.</p><p><strong>Apakah Akbar Perlu Penanganan Medis?</strong>: Jika Akbar mengalami trauma atau luka fisik akibat pukulan guru killer, maka dia memang perlu mendapatkan penanganan medis dan psikologis. Trauma fisik atau emosional akibat kekerasan bisa memengaruhi kesehatan jangka panjang dan memerlukan penanganan profesional.</p><p><strong>Contoh Keburukan Dibalas dengan Kebaikan dari Cerita di Atas</strong>: Meskipun Akbar terlambat setiap hari dan dipukul oleh guru killer, pada akhirnya Akbar tetap berusaha memahami situasi gurunya dan melihatnya secara positif. Ketika siswa lain menyerang guru killer, Akbar memilih untuk melihat sisi baik dari gurunya, yang menunjukkan sikap kebaikan dalam membalas keburukan.</p><p>Kesimpulan Umum</p><p>Cerita di atas menunjukkan bahwa kekerasan bukanlah solusi dalam menghadapi masalah disiplin di sekolah. Sebagai pendidik, guru seharusnya bersikap bijaksana, mencari tahu alasan di balik tindakan siswa, dan memberikan solusi yang mendidik, bukan menghukum secara fisik. Sementara itu, siswa juga perlu belajar untuk tidak merespons kekerasan dengan kekerasan. Dialog, pemahaman, dan mediasi adalah cara yang lebih efektif untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang sehat dan harmonis.</p>

Berikut adalah jawaban dari pertanyaan yang diberikan:

1) Perbedaan antara Kebaikan dan Keburukan serta Contoh-Contohnya

Perbedaan Kebaikan dan Keburukan: Kebaikan adalah tindakan yang membawa manfaat, kebahagiaan, atau dampak positif bagi orang lain maupun diri sendiri. Sedangkan keburukan adalah tindakan yang merugikan, menyakiti, atau membawa dampak negatif bagi orang lain atau lingkungan.

Contoh Kebaikan dan Keburukan:

  • Kebaikan: Menolong orang lain yang kesulitan, berbagi makanan dengan teman, membantu orang tua membersihkan rumah, berkata jujur, dan menghormati orang lain.
  • Keburukan: Membully teman, mengambil barang orang lain tanpa izin, berbohong untuk kepentingan pribadi, memukul teman tanpa alasan, dan merendahkan orang lain.

Contoh Keburukan Dibalas dengan Keburukan:

  • Ketika seseorang berkata kasar kepada orang lain, lalu orang yang diperlakukan buruk tersebut membalasnya dengan perkataan kasar juga.
  • Seseorang mencuri barang temannya, dan temannya membalas dengan mencuri barangnya.
  • Seorang murid diejek oleh temannya, dan ia membalas ejekan tersebut dengan ejekan yang lebih keras.

Contoh Keburukan Dibalas dengan Kebaikan:

  • Ketika seseorang berkata kasar, tetapi orang yang dikasari tetap bersikap sopan dan tidak membalasnya.
  • Seseorang yang difitnah tetap membantu orang yang memfitnahnya ketika orang itu kesulitan.
  • Seorang anak yang dihina karena miskin tetap bersikap ramah kepada teman-temannya tanpa dendam.

2) Analisis Kasus Akbar dan Guru Killer

Berdasarkan cerita di atas:

Penyebab Guru Killer Tega Memukul Akbar tanpa Sebab: Guru killer hanya melihat dari permukaan bahwa Akbar selalu terlambat tanpa mencari tahu penyebabnya. Karena tidak memahami situasi Akbar, guru tersebut langsung memutuskan bahwa Akbar layak dihukum karena terlambat, yang mana ini adalah bentuk ketidakpedulian terhadap kondisi siswa.

Persamaan antara Guru Killer dan Siswa Lain terhadap Akbar: Baik guru killer maupun siswa lain sama-sama tidak mengetahui situasi sebenarnya dari kehidupan Akbar. Mereka menilai Akbar hanya berdasarkan perilakunya (selalu terlambat), tanpa berusaha memahami alasannya, yang sebenarnya karena harus membantu orang tua yang sudah lanjut usia.

Guru Dianggap sebagai Monster Killer: Guru disebut "monster killer" karena cara menghukumnya yang tidak manusiawi, yaitu memukul berulang kali tanpa memedulikan situasi yang sebenarnya dihadapi Akbar. Kekerasan yang berlebihan ini membuat siswa merasa ketakutan dan tidak menghormati guru tersebut.

Rasanya Jika Guru Killer Dikeroyok oleh Siswa Lain: Tindakan pengeroyokan oleh siswa merupakan balasan yang juga tidak tepat dan dapat menimbulkan trauma, ketakutan, dan rasa sakit pada guru tersebut. Pengeroyokan adalah bentuk kekerasan yang sama-sama tidak manusiawi dan sebaiknya dihindari.

Cara Mengatasi agar Guru Killer dan Siswa Bisa Berdamai: Untuk mencapai perdamaian, guru dan siswa sebaiknya saling memahami dan mengedepankan dialog. Guru killer sebaiknya meminta maaf kepada Akbar dan siswa lainnya atas tindakan kekerasannya, sementara siswa perlu belajar menghargai dan memahami bahwa guru mereka hanya keliru dalam bersikap, bukan karena niat buruk. Mediasi oleh kepala sekolah juga bisa membantu agar tidak terjadi dendam di antara mereka.

Kesimpulan: Tindakan kekerasan, baik oleh guru atau siswa, tidak pernah menyelesaikan masalah dan malah menciptakan ketegangan. Dialog dan saling memahami latar belakang satu sama lain dapat menjadi solusi agar tercipta suasana sekolah yang damai dan penuh pengertian.

3) Analisis Tindakan dan Sanksi bagi Guru Killer

Apakah Sanksi Guru Killer Dianggap Pantas?: Sanksi berupa larangan mengajar di kelas Akbar selama 3 bulan dan pengurangan gaji sebesar 30% sebulan bisa dianggap pantas sebagai bentuk tanggung jawab atas tindakan kekerasan yang dilakukannya. Ini adalah sanksi yang mengajarkan tanggung jawab tanpa harus memberhentikan guru killer, sehingga dia masih dapat memperbaiki perilakunya ke depan.

Mengapa Pemimpin Negara Harus Melakukan Tindakan di Sekolah Dasar untuk Menyelamatkan Akbar?: Pemimpin negara turun tangan sebagai bentuk perhatian terhadap perlindungan anak dan hak-hak siswa di lingkungan pendidikan. Tindakan ini menunjukkan bahwa pemerintah peduli pada keamanan dan kesejahteraan siswa serta ingin mencegah terjadinya kekerasan di sekolah.

Apa Jadinya Kalau Guru Killer Dibenci oleh Seluruh Sekolah dan Dijauhi?: Jika guru killer benar-benar dibenci dan dijauhi, ia akan mengalami isolasi sosial yang membuat pekerjaannya menjadi sangat sulit. Hal ini bisa berdampak negatif pada kesehatan mentalnya dan membuatnya tidak dapat berfungsi secara efektif sebagai pendidik. Ini juga menciptakan suasana tidak nyaman dan tidak kondusif di sekolah.

Apakah Akbar Perlu Penanganan Medis?: Jika Akbar mengalami trauma atau luka fisik akibat pukulan guru killer, maka dia memang perlu mendapatkan penanganan medis dan psikologis. Trauma fisik atau emosional akibat kekerasan bisa memengaruhi kesehatan jangka panjang dan memerlukan penanganan profesional.

Contoh Keburukan Dibalas dengan Kebaikan dari Cerita di Atas: Meskipun Akbar terlambat setiap hari dan dipukul oleh guru killer, pada akhirnya Akbar tetap berusaha memahami situasi gurunya dan melihatnya secara positif. Ketika siswa lain menyerang guru killer, Akbar memilih untuk melihat sisi baik dari gurunya, yang menunjukkan sikap kebaikan dalam membalas keburukan.

Kesimpulan Umum

Cerita di atas menunjukkan bahwa kekerasan bukanlah solusi dalam menghadapi masalah disiplin di sekolah. Sebagai pendidik, guru seharusnya bersikap bijaksana, mencari tahu alasan di balik tindakan siswa, dan memberikan solusi yang mendidik, bukan menghukum secara fisik. Sementara itu, siswa juga perlu belajar untuk tidak merespons kekerasan dengan kekerasan. Dialog, pemahaman, dan mediasi adalah cara yang lebih efektif untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang sehat dan harmonis.


Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Kondisi kehidupan bangsa Indonesia pada masa awal kemerdekaan belum stabil. Dibawah ini adalah penyabab ketidakstabilan kehidupan politik pada masa awal kemerdekaan, kecuali... A. Pertentangan antar partai B. Gangguan dari Belanda yang ingin berkuasa kembali C. Munculnya kesulitan ekonomi dan keuangan D. Terjadinya bentrokan antar etnis E. Munculnya gangguan keamanan dalam negeri 2. Pada tanggal 3 November 1945 diterbitkan maklumat pemerintah mengenai pendirian partai partai politik. Sebelum adanya maklumat pemerintah tanggal 3 November 1945, Indonesia merencanakan satu partai tunggal yaitu... A. Masyumi D. PNI B. PKI E. NU C. PSI 3. Terbentuknya Kabinet Sjahrir tanggal 14 November 1945 merupakan suatu bentuk penyelewengan pertama pemerintah RI terhadap UUD 1945. Sejak tanggal 14 November 1945 Indonesia menganut sistem pemerintahan... A. Presidensial B. Liberalisme C. Parlementer D. Terpimpin E. Aristokrasi 4. Berdirinya partai partai politik telah mendorong Sutan Sjahrir yang berasal dari partai Sosialis untuk menghidupkan bentuk pemerintahan dengan cabinet parlementer. Hal ini dilakukan dengan alasan... A. agar perjuangan bangsa Indonesia mendapat dukungan dari negara negara barat B. mengikuti arus perpolitikan Indonesia yang mulai berkembang C. sesuai dengan perkembangan ideology di Indonesia D. sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945 E. permintaan dari Presiden Soekarno. 5. Pada masa awal kemerdekaan, system pemerintahan berubah dari presidensial menjadi parlementer. Salah satu alasan dan pertimbangan perubahan system pemerintahan dari presidensial ke parlementer pada awal kemerdekaan adalah... A. Demokrasi bisa segera ditegakkan secara benar B. Parlementer sangat cocok untuk bangsa Indonesia C. Presidensial tidak sesuai dengan Indonesia yang multi etnis. D. Presidensial terlalu sulit untuk diterapkan dalam pemerintahan E. Mempermudah perundingan dengan Belanda 6. Sampai dengan awal tahun 1946, keadaan ibu kota Jakarta semakin kacau. Pemerintah terus didesak dan diteror oleh pemerintah asing.Pada saat ibukota dipindahkan ke Yogyakarta, Perdana Menteri Sjahrir masih berkedudukan di Jakarta untuk... A. menghadapi terror Belanda B. menjalankan roda pemerintahan dari pusat C. menghimpun kekuatan menghadapi Belanda D. menciptakan pemerintahan tandingan E. mengadakan hubungan dengan luar negeri 7. Kondisi kehidupan ekonomi bangsa Indonesia pada awal kemerdekaan tidak stabil. Keadaan ekonomi pada awal kemerdekaan mengalami kekacauan, salah satu factor penyebab antara lain... A. Adanya Blokade ekonomi oleh Belanda B. Rakyat Indonesia hanya mengandalkan pendapatan dalam pertanian . C. Banyaknya investor asing yang mengintervensi perekonomian Indonesia D. Rendahnya sumber daya manusia Indonesia dalam perekonomian E. Sering terjadi konflik horizontal dalam negeri Indonesia 8. Kondisi kehidupan ekonomi pada masa awal kemerdekaan tidak stabil karena terjadi inflasi. Terjadinya inflasi pada masa awal kemerdekaan disebabkan oleh... A. Indonesia belum memiliki mata uang yang sah B. Tentara Jepang masih menguasai sebagian besar sector ekonomi C. Terjadinya pertempuran pertempuran diberbagai daerah. D. Peredaran mata uang Jepang yang belum terkendali E. Munculnya perusahaan perusahaan asing milik Belanda 9. Indonesia harus dapat mengatasi permasalahan ekonomi yang dihadapi pada masa awal kemerdekaan. Salah satu upaya bangsa Indonesia dalam melakukan perbaikan ekonomi pada awal kemerdekaan dilakukan dengan cara ... A. Menaikkan pajak dan bea Cukai B. Meningkatkan produksi pertanian dan perkebunan untuk diekspor C. Mengeluarkan mata uang sendiri (ORI) D. Mengisi kas pemerintah yang kosong E. Mengedarkan uang secara besar besaran. 10. Salah satu penyebab kacaunya kondisi perekonomian Indonesia pada masa awal kemerdekaan karena kas negara kosong. Upaya pemerintah Republik Indonesia mengisi kas negara yang kosong pada awal Kemerdekaan adalah ... A. Menasionalisasi De Javasche Bank B. Membuat kebijakan Gunting Syafruddin C. Mendevaluasi mata uang rupiah D. Sistim ekonomi Gerakan Benteng E. Menyelenggarakan pinjaman Nasional

145

0.0

Jawaban terverifikasi

Sahabat yang Tergadai Rina dan Maya telah bersahabat sejak kecil. Mereka tinggal di kompleks perumahan yang sama, duduk di bangku sekolah yang sama, bahkan berbagi mimpi untuk bisa terus bersama hingga dewasa. Setiap sore, Rina selalu datang ke rumah Maya untuk bermain atau sekadar mengerjakan PR bersama. Rumah Maya terasa hangat dan nyaman, penuh dengan canda tawa dan rasa kekeluargaan. Maya adalah teman yang selalu mendukung Rina dalam segala hal, tak peduli apa yang terjadi. Namun, suatu hari segalanya berubah. Ayah Maya, yang sebelumnya memiliki usaha sukses, mengalami kebangkrutan. Usahanya gulung tikar setelah dihadapkan pada masalah keuangan yang tak terduga. Keluarga Maya terpaksa menjual rumah mereka dan pindah ke sebuah rumah kontrakan kecil di pinggiran kota. Maya tak lagi bisa mengenakan seragam baru yang biasa mereka beli bersama di awal tahun ajaran. Kini, pakaian Maya tampak kusam, dan sepatu yang dia kenakan mulai berlubang di ujungnya. Pada awalnya, Rina tetap berteman dengan Maya seperti biasa. Mereka masih bertemu di sekolah, dan Rina sesekali mengundang Maya ke rumahnya. Namun, Rina mulai mendengar bisik-bisik dari teman-teman lainnya. "Kenapa masih berteman dengan Maya? Keluarganya sudah jatuh miskin. Nanti kamu jadi terlihat seperti dia." Salah seorang teman di kelas berkata dengan nada mengejek. Bisikan-bisikan itu semakin keras, bahkan beberapa di antaranya terang-terangan menertawakan Maya di depan Rina. Rina merasa tersudut. Di satu sisi, dia merasa bersalah kepada Maya, sahabatnya sejak kecil, yang tidak pernah memintanya apa-apa kecuali persahabatan tulus. Namun di sisi lain, dia merasa takut dijauhi oleh teman-teman lain yang mulai memandang rendah Maya. Rina mulai menjaga jarak. Suatu sore, Maya mendatangi Rina. "Kenapa kamu menjauh? Aku merindukanmu, Rina," Maya bertanya dengan mata yang penuh harap, mencoba mencari jawaban atas perubahan sikap sahabatnya. Rina menghindari tatapan Maya, menunduk dan berpura-pura sibuk dengan bukunya. "Aku sibuk sekarang, banyak tugas. Maaf, Maya." Maya terdiam. Hatinya hancur. Dia tahu apa yang sebenarnya terjadi, tapi dia berharap itu tidak benar. Namun, kenyataannya terlalu menyakitkan untuk diabaikan. Sejak itu Maya tak pernah lagi mengajak Rina berbicara. Mereka masih bertemu di sekolah, tetapi Maya belajar untuk menahan diri dari rasa sakit ditinggalkan. Waktu berlalu, dan pertemanan mereka tergerus oleh jarak yang diciptakan Rina. Suatu hari, sekolah mengadakan reuni kecil bagi siswa-siswa angkatan mereka. Maya, yang sekarang telah menemukan jalan hidupnya sendiri, datang dengan percaya diri. Dia tak lagi terjebak dalam bayang-bayang masa lalu. Rina melihat Maya dari jauh, merasa tertampar oleh keberadaan sahabatnya yang dulu. Maya telah tumbuh menjadi sosok yang mandiri dan sukses, meski tanpa dirinya. Rina mendekat dengan perasaan bersalah. "Maya... maafkan aku." Maya menatapnya, senyumnya tenang. "Rina, aku sudah memaafkanmu sejak lama. Aku hanya belajar bahwa tidak semua hal bisa kita pertahankan, bahkan persahabatan. Kadang, orang berubah, dan itu tidak apa-apa. Yang penting, kita tetap berdiri dan melanjutkan hidup." Rina menahan air matanya. Pada saat itu, dia menyadari bahwa dia telah kehilangan lebih dari sekadar seorang sahabat. Dia telah kehilangan kesempatan untuk setia pada seseorang yang benar-benar berarti dalam hidupnya. Tapi, waktu tak bisa diputar kembali. Rina hanya bisa menerima kenyataan bahwa persahabatan mereka telah tergadai oleh ketakutan dan gengsi. Maya pun berbalik dan melangkah pergi, meninggalkan Rina dalam kesunyian yang menyesakkan. Ubahlah cerpen tersebut menjadi sebuah adegan 1, adegan 2, adegan 3, dan adegan 4

74

0.0

Jawaban terverifikasi

Iklan

tolong bantu aku mencari semua kebahasaan pidato yang ada di pidato di bawah ini Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Selamat pagi untuk kita semua. Pertama-tama dan paling utama, marilah kita ucapkan syukur kepada Allah SWT yang sudah memberi limpahan rezeki bagi kita semua. Tak lupa selawat dan salam, mari kita gaungkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, sampai kepada kita selaku umatnya. Hadirin yang berbahagia, Pada kesempatan kali ini izinkan saya berbicara mengenai pentingnya menjaga lingkungan di sekolah. Sebab isu lingkungan sudah menjadi isu di seluruh negara. Maka, menjaganya sudah menjadi tugas bersama. Menjaga lingkungan tak melulu soal menjaga kebersihan. Lebih dari itu, menjaga lingkungan dapat diupayakan lewat menanam tanaman di lingkungan sekolah, menghemat air, dan mengupayakan untuk meminimalkan penggunaan plastik. Lalu, kenapa harus dilakukan di lingkungan sekolah? Sebab, sekolah sebagai lembaga pendidikan harus menjadi tempat pertama untuk memupuk kebiasaan menjaga lingkungan. Hadirin yang berbahagia, Hal-hal yang saya singgung di atas, seperti menanam tanaman, menghemat air, dan meminimalkan penggunaan plastik merupakan hal yang kecil. Namun percayalah, aktivitas kecil punya dampak besar bila dilakukan bersama dan menjadi kebiasaan. Semoga dengan aktivitas positif di sekolah bisa dibawa juga ke rumah, sehingga kegiatan menjaga lingkungan dapat dilakukan terus menerus. Alangkah lebih baik lagi bila kita mampu untuk mempengaruhi saudara, orang tua, dan teman di rumah untuk sama-sama menjaga lingkungan. Demikianlah pidato lingkungan hidup tentang pentingnya menjaga lingkungan sekolah yang saya sampaikan. Meski singkat, semoga ada manfaatnya. Terima kasih atas atensinya. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

3

5.0

Jawaban terverifikasi