Yourraaa Y

23 Agustus 2024 04:16

Iklan

Yourraaa Y

23 Agustus 2024 04:16

Pertanyaan

nusa Tenggara Timur memiliki sabana luas. sementara itu kalimantan memiliki hutan hujan tropis. analisis lah fenomena tersebut menggunakan konsep diferensiasi area!

nusa Tenggara Timur memiliki sabana luas. sementara itu kalimantan memiliki hutan hujan tropis. analisis lah fenomena tersebut menggunakan konsep diferensiasi area!

Belajar bareng Champions

Brain Academy Champions

Hanya di Brain Academy

Habis dalam

00

:

09

:

39

:

10

Klaim

14

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Muhammad R

24 Agustus 2024 06:57

Jawaban terverifikasi

<p><br>NTT: Dominan sabana, iklim kering, tanah kurang subur, aktivitas ekonomi berbasis pertanian lahan kering dan peternakan.<br>* Kalimantan: Hutan hujan tropis, iklim lembap, tanah subur, aktivitas ekonomi beragam termasuk pertanian, perkebunan, dan pertambangan.<br>Perbedaan Utama:<br>* Kondisi Geografis: Letak geografis yang berbeda menyebabkan perbedaan iklim, curah hujan, dan jenis tanah yang sangat signifikan.</p>


NTT: Dominan sabana, iklim kering, tanah kurang subur, aktivitas ekonomi berbasis pertanian lahan kering dan peternakan.
* Kalimantan: Hutan hujan tropis, iklim lembap, tanah subur, aktivitas ekonomi beragam termasuk pertanian, perkebunan, dan pertambangan.
Perbedaan Utama:
* Kondisi Geografis: Letak geografis yang berbeda menyebabkan perbedaan iklim, curah hujan, dan jenis tanah yang sangat signifikan.


Iklan

Jacky J

Community

26 Agustus 2024 08:49

Jawaban terverifikasi

<p>Konsep diferensiasi area dalam geografi mengacu pada perbedaan karakteristik fisik dan biologis antara satu wilayah dengan wilayah lainnya. Mari kita analisis fenomena sabana di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan hutan hujan tropis di Kalimantan menggunakan konsep ini.</p><p>Nusa Tenggara Timur (NTT)</p><p>NTT dikenal dengan bioma sabana yang luas. Sabana adalah ekosistem yang didominasi oleh padang rumput dengan beberapa pohon atau semak yang tersebar. Beberapa faktor yang mempengaruhi terbentuknya sabana di NTT antara lain:</p><ol><li><strong>Curah Hujan</strong>: NTT memiliki curah hujan yang relatif rendah, berkisar antara 800-1500 mm per tahun. Curah hujan yang rendah ini tidak cukup untuk mendukung pertumbuhan hutan lebat, sehingga lebih cocok untuk vegetasi padang rumput.</li><li><strong>Musim Kering yang Panjang</strong>: NTT mengalami musim kering yang panjang, yang membatasi pertumbuhan pohon besar dan mendukung dominasi rumput dan semak.</li><li><strong>Topografi dan Tanah</strong>: Topografi yang berbukit dan tanah yang kurang subur juga berkontribusi pada terbentuknya sabana.</li></ol><p>Kalimantan</p><p>Sebaliknya, Kalimantan memiliki hutan hujan tropis yang lebat. Beberapa faktor yang mendukung keberadaan hutan hujan tropis di Kalimantan antara lain:</p><ol><li><strong>Curah Hujan Tinggi</strong>: Kalimantan menerima curah hujan yang sangat tinggi, lebih dari 2000 mm per tahun. Curah hujan yang tinggi ini mendukung pertumbuhan vegetasi yang lebat dan beragam.</li><li><strong>Iklim Tropis Basah</strong>: Kalimantan memiliki iklim tropis basah dengan suhu yang hangat sepanjang tahun, yang ideal untuk pertumbuhan hutan hujan tropis.</li><li><strong>Tanah Subur</strong>: Tanah di Kalimantan kaya akan nutrisi, yang mendukung pertumbuhan berbagai jenis flora dan fauna.</li></ol><p>Analisis Diferensiasi Area</p><p>Perbedaan antara sabana di NTT dan hutan hujan tropis di Kalimantan dapat dijelaskan melalui konsep diferensiasi area:</p><ul><li><strong>Iklim</strong>: Perbedaan curah hujan dan musim antara kedua wilayah ini adalah faktor utama yang menyebabkan perbedaan vegetasi. NTT dengan curah hujan rendah dan musim kering panjang mendukung sabana, sementara Kalimantan dengan curah hujan tinggi dan iklim basah mendukung hutan hujan tropis.</li><li><strong>Topografi dan Tanah</strong>: Kondisi tanah dan topografi juga berperan penting. Tanah yang kurang subur dan berbukit di NTT lebih cocok untuk sabana, sedangkan tanah yang subur di Kalimantan mendukung hutan hujan tropis.</li><li><strong>Keanekaragaman Hayati</strong>: Hutan hujan tropis di Kalimantan memiliki keanekaragaman hayati yang sangat tinggi, dengan banyak spesies flora dan fauna endemik.Sebaliknya, sabana di NTT memiliki keanekaragaman yang lebih rendah tetapi memiliki spesies yang adaptif terhadap kondisi kering.</li></ul><p>Dengan memahami konsep diferensiasi area, kita dapat melihat bagaimana faktor-faktor lingkungan yang berbeda menghasilkan ekosistem yang berbeda di NTT dan Kalimantan.</p>

Konsep diferensiasi area dalam geografi mengacu pada perbedaan karakteristik fisik dan biologis antara satu wilayah dengan wilayah lainnya. Mari kita analisis fenomena sabana di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan hutan hujan tropis di Kalimantan menggunakan konsep ini.

Nusa Tenggara Timur (NTT)

NTT dikenal dengan bioma sabana yang luas. Sabana adalah ekosistem yang didominasi oleh padang rumput dengan beberapa pohon atau semak yang tersebar. Beberapa faktor yang mempengaruhi terbentuknya sabana di NTT antara lain:

  1. Curah Hujan: NTT memiliki curah hujan yang relatif rendah, berkisar antara 800-1500 mm per tahun. Curah hujan yang rendah ini tidak cukup untuk mendukung pertumbuhan hutan lebat, sehingga lebih cocok untuk vegetasi padang rumput.
  2. Musim Kering yang Panjang: NTT mengalami musim kering yang panjang, yang membatasi pertumbuhan pohon besar dan mendukung dominasi rumput dan semak.
  3. Topografi dan Tanah: Topografi yang berbukit dan tanah yang kurang subur juga berkontribusi pada terbentuknya sabana.

Kalimantan

Sebaliknya, Kalimantan memiliki hutan hujan tropis yang lebat. Beberapa faktor yang mendukung keberadaan hutan hujan tropis di Kalimantan antara lain:

  1. Curah Hujan Tinggi: Kalimantan menerima curah hujan yang sangat tinggi, lebih dari 2000 mm per tahun. Curah hujan yang tinggi ini mendukung pertumbuhan vegetasi yang lebat dan beragam.
  2. Iklim Tropis Basah: Kalimantan memiliki iklim tropis basah dengan suhu yang hangat sepanjang tahun, yang ideal untuk pertumbuhan hutan hujan tropis.
  3. Tanah Subur: Tanah di Kalimantan kaya akan nutrisi, yang mendukung pertumbuhan berbagai jenis flora dan fauna.

Analisis Diferensiasi Area

Perbedaan antara sabana di NTT dan hutan hujan tropis di Kalimantan dapat dijelaskan melalui konsep diferensiasi area:

  • Iklim: Perbedaan curah hujan dan musim antara kedua wilayah ini adalah faktor utama yang menyebabkan perbedaan vegetasi. NTT dengan curah hujan rendah dan musim kering panjang mendukung sabana, sementara Kalimantan dengan curah hujan tinggi dan iklim basah mendukung hutan hujan tropis.
  • Topografi dan Tanah: Kondisi tanah dan topografi juga berperan penting. Tanah yang kurang subur dan berbukit di NTT lebih cocok untuk sabana, sedangkan tanah yang subur di Kalimantan mendukung hutan hujan tropis.
  • Keanekaragaman Hayati: Hutan hujan tropis di Kalimantan memiliki keanekaragaman hayati yang sangat tinggi, dengan banyak spesies flora dan fauna endemik.Sebaliknya, sabana di NTT memiliki keanekaragaman yang lebih rendah tetapi memiliki spesies yang adaptif terhadap kondisi kering.

Dengan memahami konsep diferensiasi area, kita dapat melihat bagaimana faktor-faktor lingkungan yang berbeda menghasilkan ekosistem yang berbeda di NTT dan Kalimantan.


Buka akses jawaban yang telah terverifikasi

lock

Yah, akses pembahasan gratismu habis


atau

Dapatkan jawaban pertanyaanmu di AiRIS. Langsung dijawab oleh bestie pintar

Tanya Sekarang

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Iklan