Ipul I

19 Juni 2024 02:34

Iklan

Ipul I

19 Juni 2024 02:34

Pertanyaan

menurut Soejono soekarto nilai sebagai konsep abstrak dalam diri manusia mengenai apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk yang dianut di dalam masyarakat perikan pendapat terhadap pemahaman tersebut

menurut Soejono soekarto nilai sebagai konsep abstrak dalam diri manusia mengenai apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk yang dianut di dalam masyarakat perikan pendapat terhadap pemahaman tersebut

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

02

:

13

:

24

:

30

Klaim

2

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Nanda R

Community

19 Juni 2024 02:53

Jawaban terverifikasi

<p>Menurut Soejono Soekarto, nilai-nilai merupakan konsep abstrak yang terkait dengan pandangan manusia tentang apa yang dianggap baik dan buruk dalam konteks masyarakat. Pemahaman terhadap nilai-nilai ini dapat bervariasi secara signifikan antara budaya, agama, dan kelompok sosial. Berikut adalah beberapa poin yang dapat diambil dari pandangannya:</p><p><strong>Subjektivitas Nilai</strong>: Nilai-nilai adalah konsep yang subjektif karena dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti budaya, agama, pengalaman personal, dan nilai-nilai yang dianut oleh kelompok atau masyarakat tempat individu tersebut hidup.</p><p><strong>Pentingnya Konteks Sosial</strong>: Nilai-nilai tidak hanya dipahami secara individual, tetapi juga terbentuk dan dipertahankan dalam konteks sosial yang lebih luas. Masyarakat memiliki norma-norma dan aturan-aturan yang mendefinisikan nilai-nilai yang dianggap penting dalam kehidupan sehari-hari.</p><p><strong>Peran Pendidikan dan Sosialisasi</strong>: Pendidikan dan proses sosialisasi memiliki peran penting dalam mentransmisikan nilai-nilai kepada generasi muda. Nilai-nilai ini dapat diajarkan secara eksplisit atau tersirat melalui norma-norma dan perilaku yang diterima dalam masyarakat.</p><p><strong>Perubahan Nilai dalam Masyarakat</strong>: Nilai-nilai dalam masyarakat tidak statis; mereka dapat berubah seiring waktu sebagai respons terhadap perubahan sosial, ekonomi, politik, dan budaya yang terjadi dalam masyarakat.</p><p><strong>Konflik Nilai</strong>: Kadang-kadang, terjadi konflik antara nilai-nilai yang berbeda dalam masyarakat. Konflik ini dapat muncul antara generasi, antara kelompok budaya atau agama yang berbeda, atau dalam situasi di mana nilai-nilai individual bertentangan dengan norma-norma yang dianggap umum</p>

Menurut Soejono Soekarto, nilai-nilai merupakan konsep abstrak yang terkait dengan pandangan manusia tentang apa yang dianggap baik dan buruk dalam konteks masyarakat. Pemahaman terhadap nilai-nilai ini dapat bervariasi secara signifikan antara budaya, agama, dan kelompok sosial. Berikut adalah beberapa poin yang dapat diambil dari pandangannya:

Subjektivitas Nilai: Nilai-nilai adalah konsep yang subjektif karena dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti budaya, agama, pengalaman personal, dan nilai-nilai yang dianut oleh kelompok atau masyarakat tempat individu tersebut hidup.

Pentingnya Konteks Sosial: Nilai-nilai tidak hanya dipahami secara individual, tetapi juga terbentuk dan dipertahankan dalam konteks sosial yang lebih luas. Masyarakat memiliki norma-norma dan aturan-aturan yang mendefinisikan nilai-nilai yang dianggap penting dalam kehidupan sehari-hari.

Peran Pendidikan dan Sosialisasi: Pendidikan dan proses sosialisasi memiliki peran penting dalam mentransmisikan nilai-nilai kepada generasi muda. Nilai-nilai ini dapat diajarkan secara eksplisit atau tersirat melalui norma-norma dan perilaku yang diterima dalam masyarakat.

Perubahan Nilai dalam Masyarakat: Nilai-nilai dalam masyarakat tidak statis; mereka dapat berubah seiring waktu sebagai respons terhadap perubahan sosial, ekonomi, politik, dan budaya yang terjadi dalam masyarakat.

Konflik Nilai: Kadang-kadang, terjadi konflik antara nilai-nilai yang berbeda dalam masyarakat. Konflik ini dapat muncul antara generasi, antara kelompok budaya atau agama yang berbeda, atau dalam situasi di mana nilai-nilai individual bertentangan dengan norma-norma yang dianggap umum


Iklan

Kevin L

Gold

19 Juni 2024 04:05

Jawaban terverifikasi

Penjelasan: Pertanyaan ini meminta kita untuk memberikan pendapat terhadap pemahaman Soejono Soekarto tentang nilai sebagai konsep abstrak. Untuk menjawabnya, kita perlu memahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan nilai sebagai konsep abstrak menurut Soejono Soekarto, kemudian memberikan pendapat kita mengenai pemahaman tersebut. Soejono Soekarto memandang nilai sebagai konsep abstrak yang tertanam dalam diri manusia. Konsep ini menentukan apa yang dianggap baik dan buruk, yang kemudian dianut oleh masyarakat. Pemahaman ini menunjukkan bahwa nilai merupakan sesuatu yang bersifat universal dan melekat pada manusia, namun juga dipengaruhi oleh budaya dan lingkungan sosial. Untuk memberikan pendapat yang lebih detail, kita dapat membahas beberapa aspek, seperti: * **Relevansi pemahaman Soejono Soekarto:** Apakah pemahaman ini masih relevan dengan konteks zaman sekarang? Bagaimana nilai-nilai yang dianut masyarakat saat ini? * **Kekuatan dan kelemahan pemahaman:** Apa saja kelebihan dan kekurangan dari pemahaman Soejono Soekarto? Apakah ada aspek yang perlu diperbaiki atau ditambahkan? * **Implikasi pemahaman:** Apa saja implikasi dari pemahaman Soejono Soekarto terhadap kehidupan manusia dan masyarakat? Bagaimana pemahaman ini dapat membantu kita memahami perilaku dan interaksi sosial? Jawaban: Soejono Soekarto memahami nilai sebagai konsep abstrak yang tertanam dalam diri manusia. Konsep ini menentukan apa yang dianggap baik dan buruk, yang kemudian dianut oleh masyarakat. Pemahaman ini menunjukkan bahwa nilai merupakan sesuatu yang bersifat universal dan melekat pada manusia, namun juga dipengaruhi oleh budaya dan lingkungan sosial. Pendapat saya, pemahaman Soejono Soekarto tentang nilai sebagai konsep abstrak sangat relevan dan penting. Nilai memang merupakan sesuatu yang abstrak, namun memiliki pengaruh yang nyata dalam kehidupan manusia. Nilai membentuk perilaku, moral, dan etika seseorang, serta menjadi dasar bagi interaksi sosial dalam masyarakat. Sebagai contoh, nilai kejujuran, keadilan, dan kasih sayang merupakan nilai universal yang dianut oleh berbagai budaya di dunia. Nilai-nilai ini menjadi pedoman bagi manusia dalam berinteraksi dengan sesamanya dan membangun kehidupan yang harmonis. Namun, perlu diingat bahwa nilai bersifat dinamis dan dapat berubah seiring waktu dan perkembangan masyarakat. Nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat di masa lampau mungkin tidak lagi relevan dengan konteks zaman sekarang. Sebagai contoh, nilai patriarki yang pernah dianut oleh sebagian masyarakat di masa lalu kini mulai dipertanyakan dan digantikan dengan nilai kesetaraan gender. Oleh karena itu, penting untuk terus mengevaluasi dan memperbarui pemahaman kita tentang nilai agar tetap relevan dengan konteks zaman. Kita perlu memahami bagaimana nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat saat ini, serta bagaimana nilai-nilai tersebut dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, pemahaman Soejono Soekarto juga memiliki beberapa kelemahan. Salah satunya adalah kurangnya penjelasan mengenai bagaimana nilai-nilai tersebut terbentuk dan berkembang dalam diri manusia. Pemahaman ini hanya menekankan pada aspek universalitas nilai, tanpa membahas bagaimana nilai-nilai tersebut diinternalisasi oleh individu dan masyarakat. Meskipun demikian, pemahaman Soejono Soekarto tentang nilai sebagai konsep abstrak tetap menjadi dasar yang penting untuk memahami perilaku dan interaksi sosial dalam masyarakat. Pemahaman ini dapat membantu kita memahami mengapa manusia berperilaku seperti yang mereka lakukan, serta bagaimana nilai-nilai tersebut membentuk norma dan aturan dalam masyarakat. Sebagai kesimpulan, pemahaman Soejono Soekarto tentang nilai sebagai konsep abstrak memiliki relevansi dan kekuatan yang penting, namun juga memiliki beberapa kelemahan. Penting untuk terus mengevaluasi dan memperbarui pemahaman kita tentang nilai agar tetap relevan dengan konteks zaman dan dapat membantu kita memahami kehidupan manusia dan masyarakat dengan lebih baik.


Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke AiRIS

Yuk, cobain chat dan belajar bareng AiRIS, teman pintarmu!

Chat AiRIS

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

"Masyarakat adat Deponsero Utara, Kabupaten Jayapura memiliki aturan adat mengelompokkan wilayah dalam beberapa zona sesuai peruntukannya. Adapun zona tersebut meliputi wilayah untuk konservasi, kawasan perlindungan air, serta kawasan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Mereka juga melarang segala bentuk aktivitas penebangan pohon di wilayah sekitar sungai untuk mencegah erosi." 1. apa sajakah unsur kearifan lokal yang termuat pada tradisi tersebut? pembantu untuk menjawab ; Ingat ! unsur kearifan lokal terdiri dari hukum lokal, nilai lokal, pengetahuan lokal, keterampilan lokal, kepercayaan lokal. Nah, dari sekian unsur kearifan lokal, dalam wacana tersebut memuat unsur kearifan yang mana?

2

0.0

Jawaban terverifikasi

Cermati teks berikut! Semangat gotong royong Saat ini masyarakat tengah menghadapi cuaca ekstrim akibat musim pancaroba. Musim pancaroba adalah perallihan dari musim panas ke musim hujan, seperti terjadinya hujan deras yang disertai dengan petir dan angin kencang. Kondisi tersebut terjadi di berbagai daerah di indonesia. Bahkan ada beberapa daerah yang dilanda angin puting beliung. Bersyukur kejadian tersebut tidak menyebabkan jatuhnya korban jiwa walaupun kerugian materi yang diderita cukup besar. Tindakan warga sekitar sangat cepat, mereka segera membantu warga yang terkena dampak bencana. Mereka juga secara swadaya menyediakan bahan-bahan bangunan dan tenaga untuk memperbaiki bangunan-bangunan yang rusak. Peran para pemuka agama juga cukup besar bagi warga yang terkena bencana, mereka memberikan bimbingan mental atau nasehat agar warga tetap tabah dan tidak patah semangat dalam menghadapi bencana tersebut. Mereka memotivasi warga agar dapat menghadapi bencana tersebut agar dapat bangkit dan segera melakukan tindakan- tindakan yang diperlukan untuk memperbaiki keadaan ke kondisi semula atau bahkan menjadi lebih baik. Pihak pemerintah daerah juga melakukan berbagai upaya pertolongan, seperti pendirian posko pengungsian dan dapur umum serta penyediaan tenaga medis dan tenaga SAR untuk membantu warga yang terdampak. Pemerintah juga segera memperbaiki sarana dan prasarana umum yang rusak serta menyediakan bantuan untuk rekonstruksi rumah warga yang rusak. Berkat partisipasi dan tindakan cepat dari berbagai pihak tersebut, proses pemulihan lokasi bencana dapat berjalan dengan baik dan lancar. Wargapun dapat kembali beraktifitas seperti semula Berdasarkan teks semangat gotong royong, perhatikan paragraf pertama pada kalimat "Tindakan warga sekitar sangat cepat, mereka segera membantu warga yang terkena dampak bencana. Mereka juga secara swadaya menyediakan bahan-bahan bangunan dan tenaga untuk memperbaiki bangunan-bangunan yang rusak." Kalimat tersebut merupakan contoh dari tindakan sosial yaitu..... A. tindakan afektif B. tradisional C. berorientasi nilai D. rasional instrumental E. insidental

8

0.0

Jawaban terverifikasi

Iklan

Eno Bastian: "Selamat slang, Pak." Wakil Perusahaan: "Selamat siang, Mas. Mari, silakan duduk." Eno Bastian: "Terima kasih, Pak." Wakil Perusahaan: "Sebenarnya, apa yang terjadi, Mas?" Eno Bastian: "Begini, Pak. Saya sebagai wakil dari teman-teman buruh PT Sagara Food ingin menyampaikan beberapa hal kepada Bapak." Wakil Perusahaan: "Silakan Anda sampaikan." Eno Bastian: "Terima kasih, Pak. Saya sebagai wakil dari teman-teman ingin menanyakan gaji kami sekarang, Pak." Wakil Perusahaan: "Maksud Anda?" Eno Bastian: "Menurut ketetapan gubernur, upah minimal Kabupaten Sukamaju sekarang mencapai Rp2.513.000,00, sedangkan gaji kami sekarang masih Rp2.250.000,00." Wakil Perusahaan: "Maaf, Mas. Biaya produksi awal tahun ini sedang melonjak. Harga kebutuhan pokok makin mahal. Karena itu, perusahaan belum bisa memenuhi permintaan buruh." Eno Bastian: "Akan tetapi, kebutuhan pokok buruh sekarang juga mengalami kenaikan, Pak. Kalau memang pihak perusahaan tidak bisa memenuhi permintaan kami, terpaksa kami akan melakukan mogok kerja." Wakil Perusahaan: "Tidak bisa begitu. Kita harus mencari jalan tengah dalam mengatasi masalah ini." Eno Bastian: "Kami mohon kebijaksanaan, Bapak." Wakil Perusahaan: "Begini saja. Nanti saya akan berbicara dengan direktur perusahaan. Saya akan menyampaikan permintaan tersebut. Akan tetapi, saya hanya mengusulkan kenaikan upah paling besar menjadi Rp2.350.000,00." Eno Bastian: "Tolonglah, Pak. Kalau bisa, naikkan lebih dari itu. Kami butuh upah standar untuk dapat hidup layak." Wakil Perusahaan: "Baiklah, akan saya usahakan. Sekarang Anda tenangkan teman-teman. Kembalilah bekerja seperti semula." Eno Bastian: "Baiklah, Pak. Terima kasih, Pak. Selamat siang." Wakil Perusahaan: "Selamat siang." Tentukan struktur dari teks negosiasi tersebut.

6

5.0

Jawaban terverifikasi