Sabrinah A
24 Januari 2024 10:29
Iklan
Sabrinah A
24 Januari 2024 10:29
Pertanyaan
Menurut Lewis A. Coser, "konflik dapat memperkuat struktur hubungan hubungan sosial", dari pernyataan tersebut apa alasan kenapa konflik disebut dapat memperkuat strukur hubungan sosial?
Menurut Lewis A. Coser, "konflik dapat memperkuat struktur hubungan hubungan sosial", dari pernyataan tersebut apa alasan kenapa konflik disebut dapat memperkuat strukur hubungan sosial?
3
2
Iklan
Miftah B
Community
24 Januari 2024 13:16
Halo sobat 👋 Jawaban: Menurut Lewis A. Coser, pernyataan bahwa "konflik dapat memperkuat struktur hubungan sosial" merujuk pada pandangan bahwa konflik dalam suatu kelompok atau masyarakat dapat memiliki dampak positif terhadap struktur hubungan sosial di dalamnya. Ini alasan kenapa konflik dapat dianggap memperkuat struktur hubungan sosial: 1. Identifikasi Masalah: Konflik bisa membantu mengidentifikasi masalah atau ketidaksepakatan yang mungkin tersembunyi di antara anggota kelompok. Dengan membawa perbedaan pendapat atau kepentingan ke permukaan, konflik memungkinkan kelompok untuk lebih jelas memahami sumber ketegangan. 2. Inovasi dan Perubahan: Konflik dapat menjadi dorongan untuk inovasi dan perubahan. Ketika konflik mendorong adanya perdebatan dan perbedaan pandangan, ini dapat merangsang ide baru dan solusi yang dapat meningkatkan kinerja kelompok atau masyarakat. 3. Perbaikan Hubungan: Melalui penyelesaian konflik, hubungan sosial dapat diperkuat. Proses penyelesaian konflik, seperti komunikasi terbuka, negosiasi, dan kompromi, dapat membangun pemahaman bersama dan meningkatkan hubungan antarindividu atau kelompok. 4. Perubahan Struktural: Konflik dapat memicu perubahan struktural yang diperlukan dalam suatu masyarakat. Misalnya, konflik dapat menjadi pendorong untuk mereformasi kebijakan atau norma yang sudah tidak relevan atau tidak adil.
· 0.0 (0)
Iklan
Sahel S
24 Januari 2024 23:45
<p><strong>Penjelasan ：</strong>Dalam pertanyaan ini, pemahaman mengenai konsepsi struktur sosial dan konflik dalam konteks sosiologi sangat penting. Lewis Coser, seorang sosiolog teoretis Amerika yang terkenal sebagai kwartet interaksionis (dengan Erving Goffman, Herbert Blumer, dan Howard S. Becker) berpendapat bahwa konflik sosial membantu untuk mempertahankan keseimbangan dalam masyarakat dan mencegah individu atau kelompok dari merasa teralienasi atau kehilangan identitasnya dalam konteks sosial yang lebih besar.</p><p>Coser berpendapat bahwa konflik bukan hanya merupakan hasil dari keragaman individual atau klaster, tetapi juga sebagai salah satu cara utama oleh mana mereka dapat menemukan dan mempertahankan identitas mereka dalam masyarakat yang lebih besar. Konflik dengan kelompok lain dan perjuangan melawan perubahan struktural yang mungkin mengancam nilai klaster - dan, oleh ekstensi, identitas anggota - memperkuat ikatan dalam klaster dan eggness dalam perilaku mereka. Oleh karena itu, Konflik dapat menguntungkan masyarakat dengan membantu menjaga stabilitas dari sisa elemen struktural atau hubungan model dan dengan merangsang pertumbuhan struktural yang memposisiskan bagian-bagian baru dan relevan dalam hal posisi dan hubungan sebelumnya.</p><p>Secara singkat, penyelesaian konflik atau manajemen konflik dapat berfungsi sebagai mekanisme yang mempertahankan, mengadaptasi, atau mengubah norma herdaning (hubungan perdamaian dalam suatu masyarakat, di mana semua anggota hidup dalam damai, kesamaan, tanggung jawab dan membantu). Oleh karena itu, ide Coser dapat menjadi rujukan atas benarnya frasa "konflik memperkuat struktur hubungan sosial".</p><p><strong>Jawaban ：</strong>Konflik dapat memperkuat struktur hubungan sosial karena melalui konflik, sekelompok individu secara kolektif berinteraksi dan bertempur untuk menyuarakan tujuan, nilai, prinsip, atau keyakinan mereka. Ini menciptakan rasa tujuan dan identitas, memperdalam pemahaman dan apresiasi antara individu atau kelompok tersebut. Akhirnya, konflik dan penyelesaiannya membantu menjaga keseimbangan dalam masyarakat dan mencegah individu atau kelompok itu sendiri merasa menjadi bagian yang terisolasi atau tidak terintegrasikan dalam masyarakat yang lebih besar. Maka dari itu, konflik disebut dapat memperkuat struktur hubungan sosial.</p>
Penjelasan ：Dalam pertanyaan ini, pemahaman mengenai konsepsi struktur sosial dan konflik dalam konteks sosiologi sangat penting. Lewis Coser, seorang sosiolog teoretis Amerika yang terkenal sebagai kwartet interaksionis (dengan Erving Goffman, Herbert Blumer, dan Howard S. Becker) berpendapat bahwa konflik sosial membantu untuk mempertahankan keseimbangan dalam masyarakat dan mencegah individu atau kelompok dari merasa teralienasi atau kehilangan identitasnya dalam konteks sosial yang lebih besar.
Coser berpendapat bahwa konflik bukan hanya merupakan hasil dari keragaman individual atau klaster, tetapi juga sebagai salah satu cara utama oleh mana mereka dapat menemukan dan mempertahankan identitas mereka dalam masyarakat yang lebih besar. Konflik dengan kelompok lain dan perjuangan melawan perubahan struktural yang mungkin mengancam nilai klaster - dan, oleh ekstensi, identitas anggota - memperkuat ikatan dalam klaster dan eggness dalam perilaku mereka. Oleh karena itu, Konflik dapat menguntungkan masyarakat dengan membantu menjaga stabilitas dari sisa elemen struktural atau hubungan model dan dengan merangsang pertumbuhan struktural yang memposisiskan bagian-bagian baru dan relevan dalam hal posisi dan hubungan sebelumnya.
Secara singkat, penyelesaian konflik atau manajemen konflik dapat berfungsi sebagai mekanisme yang mempertahankan, mengadaptasi, atau mengubah norma herdaning (hubungan perdamaian dalam suatu masyarakat, di mana semua anggota hidup dalam damai, kesamaan, tanggung jawab dan membantu). Oleh karena itu, ide Coser dapat menjadi rujukan atas benarnya frasa "konflik memperkuat struktur hubungan sosial".
Jawaban ：Konflik dapat memperkuat struktur hubungan sosial karena melalui konflik, sekelompok individu secara kolektif berinteraksi dan bertempur untuk menyuarakan tujuan, nilai, prinsip, atau keyakinan mereka. Ini menciptakan rasa tujuan dan identitas, memperdalam pemahaman dan apresiasi antara individu atau kelompok tersebut. Akhirnya, konflik dan penyelesaiannya membantu menjaga keseimbangan dalam masyarakat dan mencegah individu atau kelompok itu sendiri merasa menjadi bagian yang terisolasi atau tidak terintegrasikan dalam masyarakat yang lebih besar. Maka dari itu, konflik disebut dapat memperkuat struktur hubungan sosial.
· 0.0 (0)
Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?
Tanya ke AiRIS
Yuk, cobain chat dan belajar bareng AiRIS, teman pintarmu!
LATIHAN SOAL GRATIS!
Drill Soal
Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian
Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!
