Simon B

03 Juli 2022 12:49

Iklan

Simon B

03 Juli 2022 12:49

Pertanyaan

Mengenal Peradaban Laut Melalui Sehimpun Kisah Sebagai seorang yang tumbuh besar di daratan, laut adalah narasi yang asing bagi saya. Setiap kali mendengar semboyan “Nenek moyangku seorang pelaut, yang muncul dalam benak justru karakter kartun Popeye, Si Peniup Pipa Cangklong. Popeye si pelaut… tut-tuuut… Ketika dewasa, pengetahuan mengenai laut pun sebatas dalam struktur wacana pemerintah. Misalnya, politik luar negeri Indonesia ‘poros maritim dunia’. Atau, Menteri Kelautan dan Perikanan yang gemar menenggelamkan kapal-kapal asing yang menerobos zona perairan Indonesia. Selain itu, laut pun tereduksi menjadi brosur iwisata dan proses pelelangan ihasil laut. Alam bahari dipromosikan sebagai sulur-sulur pelancongan, sementara biotanya dihitung-hitung sebagai nilai ekspor negara. Laut menghimpun peradaban masyarakat, tidaklah hidup dalam kepala saya. Dalam situasi itulah sehimpun kisah Nelayan itu Berhenti Melaut karya Safar Banggai seperti suara yang menyeruak dari kedalaman laut. Membaca cerpen demi cerpennya, saya terbawa pada pengalaman-pegalaman fisik si penulis, bukan sekadar hasil pelacakan literal. Apalagi, konon, si penulis memang lahir dan tumbuh di peradaban Banggai Laut, Sulawesi Tengah. Safar Banggai berhasil mengelola berbagai topik, mulai dari perilaku tokoh sebagai orang pesisir dalam kehidupan sehari-hari hingga bentang sejarah laut yang hidup dalam tradisi. Namun, paling mencolok, atau setidaknya paling menarik bagi saya ialah soal kritik Safar terhadap isu sosial yang terjadi di masyarakatnya, atau paradigma umum yang bias terhadap masyarakat. Dengan segala muatan kritik budaya dan sosial, sayangnya buku ini kurang asyik dalam bertutur berbahasa. Buku ini tampaknya hamper terjebak pada bahasa opini ilmiah atau populer yang membedah realitas social. Apalagi bagi penikmat metafora senja dan segala luasan cakrawala, mungkin akan sedikit kecewa terhadap daya ungkapnya. Jika pembaca mempertimbangkan konten realitas sosial dan budaya khususnya dari perspektif orang laut kekurangan itu tidak terlalu berarti. Gagasan yang disampaikan melalui alur dan penokohannya punya nilai kekayaan tersendiri. Kekayaan memori sejak kecil tentang akar peradabannya. Buku tipis ini cukup untuk menjadi salam perkenalan dari Safar Banggai dalam dunia sastra, tentu saja sebagai penulis, bukan nelayan. 1. Bagaimana isi buku tersebut secara singkat berdasarkan teks resensi tersebut?

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

01

:

22

:

34

:

21

Klaim

1

1

Jawaban terverifikasi

Iklan

R. Sari

Mahasiswa/Alumni Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung

07 September 2022 08:05

Jawaban terverifikasi

Jawaban yang benar adalah isi buku di atas secara singkat berdasarkan teks resensi tersebut yaitu berisi tentang perilaku tokoh sebagai orang pesisir dalam kehidupan sehari-hari hingga bentang sejarah laut yang hidup dalam tradisi. Serta kritik Safar terhadap isu sosial yang terjadi di masyarakatnya, atau paradigma umum yang bias terhadap masyarakat. Berdasarkan teks resensi di atas, buku yang berjudul "Nelayan itu Berhenti Melaut" karya Safar Banggai berisi tentang perilaku tokoh sebagai orang pesisir dalam kehidupan sehari-hari hingga bentang sejarah laut yang hidup dalam tradisi. Serta kritik Safar terhadap isu sosial yang terjadi di masyarakatnya, atau paradigma umum yang bias terhadap masyarakat. Adapun pernyataan terkait isi buku tersebut, dapat dilihat pada paragraf keempat. Berdasarkan pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa isi buku di atas secara singkat berdasarkan teks resensi tersebut yaitu berisi tentang perilaku tokoh sebagai orang pesisir dalam kehidupan sehari-hari hingga bentang sejarah laut yang hidup dalam tradisi. Serta kritik Safar terhadap isu sosial yang terjadi di masyarakatnya, atau paradigma umum yang bias terhadap masyarakat.


Iklan

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke AiRIS

Yuk, cobain chat dan belajar bareng AiRIS, teman pintarmu!

Chat AiRIS

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Assalamu’alaikum Wr. Wb Yang kami hormati bapak dan ibu serta para hadirirn sekalian yang berbahagia. Puji syukur kita sanjungkan kehadirat Allah swt, karena dengan limpahan dan karunia-Nya kita bisa berkumpul di sini. Salawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad saw, karena beliau menyiarkan agama yang haq, yakni agama islam, agama yang diridai oleh Allah swt. Semoga kita sekalian termasuk ke dalam umat-Nya yang diberkahi. Amin ya rabbal alamin. Hadirin sekalian yang berbahagia! Dirasa amat penting sekali jiwa sosial untuk diterapkan di lingkungan keluarga, sanak saudara, bahkan juga di masyarakat luas. Karena dengan jiwa sosial, maka terjalinlah di antara kita saling tolong-menolong, dan kasih sayang. Sehngga orang-orang yang butuh akan pertolongan kita, akan mendapatkan haq-Nya. Perhatikan kalimat berikut! Puji syukur kita sanjungkan kehadirat Allah swt, karena dengan limpahan karuniaNya kita bisa berkumpul di sini. Kalimat tersebut termasuk …. A. salam pembuka B. ucapan terima kasih C. pengenalan topik D. tema E. judul

164

0.0

Jawaban terverifikasi