Ni K

28 Mei 2024 00:47

Iklan

Ni K

28 Mei 2024 00:47

Pertanyaan

Meminjam barang dan tidak mengembalikan merupakan salah satu contoh penyimpangan sosial di masyarakat. penyimpangan tersebut dapat terjadi karena faktor A. Dorongan kebutuhan ekonomi B. Sifat kebiasaan C. Perasaan memiliki yang rendah D. Keinginan untuk terlihat berbeda E. Adnya rasa tidak suka ke orang lain

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

02

:

17

:

10

:

13

Klaim

10

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Kevin L

Gold

28 Mei 2024 05:02

Jawaban terverifikasi

Pilihan jawaban yang benar adalah a. Perasaan memiliki yang rendah. Ketika seseorang merasa memiliki yang rendah, mereka mungkin lebih cenderung meminjam barang dan tidak mengembalikannya karena mereka merasa bahwa barang tersebut tidak penting atau tidak berharga. Ini dapat terjadi karena kurangnya rasa memiliki atau kurangnya rasa tanggung jawab terhadap barang yang dipinjam. Penjelasan: Pengambilan barang dan tidak mengembalikannya adalah bentuk dari perilaku sosial yang dapat terjadi karena berbagai faktor. Salah satu faktor yang dapat menyebabkan perilaku ini adalah perasaan memiliki yang rendah. Ketika seseorang merasa memiliki yang rendah, mereka mungkin lebih cenderung meminjam barang dan tidak mengembalikannya karena mereka merasa bahwa barang tersebut tidak penting atau tidak berharga. Ini dapat terjadi karena kurangnya rasa memiliki atau kurangnya rasa tanggung jawab terhadap barang yang dipinjam. Perasaan memiliki yang rendah dapat terjadi karena berbagai faktor, termasuk kurangnya pendidikan atau pelatihan tentang etiket dan norma sosial, kurangnya pengawasan atau supervisi, atau kurangnya rasa empati atau perhatian terhadap orang lain. Ketika seseorang merasa memiliki yang rendah, mereka mungkin lebih cenderung mengambil barang dan tidak mengembalikannya karena mereka merasa bahwa barang tersebut tidak penting atau tidak berharga. Perilaku ini dapat memiliki konsekuensi negatif bagi individu dan masyarakat secara keseluruhan. Ketika orang tidak mengembalikan barang yang dipinjam, ini dapat menyebabkan ketidakpercayaan dan kerugianemberi pinjaman. Ini juga dapat merusak hubungan sosial dan mengurangi kepercayaan dan kerjasama di antara anggota masyarakat. Untuk mencegah perilaku ini, penting untuk mengedukasi orang tentang pentingnya mengembalikan barang yang dipinjam dan mengajarkan mereka tentang rasa memiliki dan tanggung jawab terhadap barang yang mereka miliki. Ini dapat dilakukan melalui pendidikan formal dan informal, serta melalui pengawasan dan supervisi yang tepat. Dengan mengambil langkah-langkah ini, kita dapat membantu mempromosikan perilaku sosial yang bertanggung jawab dan mengurangi kemungkinan pengambilan barang dan tidak mengembalikannya.


Iklan

Nanda R

Community

28 Mei 2024 13:58

Jawaban terverifikasi

<p>jawabannya adalah A.</p><p>Kebutuhan ekonomi yang mendesak dapat mendorong seseorang untuk melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan norma sosial, seperti meminjam barang dan tidak mengembalikan. Orang tersebut mungkin merasa terpaksa atau tidak memiliki pilihan lain untuk memenuhi kebutuhan ekonominya, sehingga memilih untuk tidak mengembalikan barang yang dipinjam.</p><p>&nbsp;</p><p>&nbsp;</p>

jawabannya adalah A.

Kebutuhan ekonomi yang mendesak dapat mendorong seseorang untuk melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan norma sosial, seperti meminjam barang dan tidak mengembalikan. Orang tersebut mungkin merasa terpaksa atau tidak memiliki pilihan lain untuk memenuhi kebutuhan ekonominya, sehingga memilih untuk tidak mengembalikan barang yang dipinjam.

 

 


Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Manakah dari berikut ini yang merupakan faktor pendorong perubahan sosial yang bersifat kultural? * a. Kebutuhan akan bahan-bahan penunjang kehidupan b. Kebutuhan akan struktur politik yang lebih baik c. Penyebaran penyakit d. Globalisasi e. Keterbatasan sumber daya Salah satu faktor pendorong perubahan sosial yang dapat mempengaruhi pola perilaku masyarakat adalah: * a. Kemajuan teknologi b. Penurunan kualitas pendidikan c. Dampak luar negeri d. Pertumbuhan ekonomi yang stagnan e. Keterbatasan sumber daya alam Apa yang dimaksud dengan perubahan sosial? * a. Penyesuaian individu terhadap lingkungan fisik b. Proses peralihan antara kemauan dan keadaan yang dialami sementara c. Perubahan yang hanya terjadi pada individu, bukan pada masyarakat d. Proses yang melibatkan perubahan dalam struktur sosial dan pola interaksi dalam masyarakat e. Pertumbuhan ekonomi yang tidak mempengaruhi struktur sosial Manakah dari berikut ini yang bukan merupakan faktor pendorong perubahan sosial? * a. Gerakan sosial b. Gerakan publik c. Inovasi teknologi d. Kesetiaan terhadap tradisi e. Perubahan demografis Faktor pendorong perubahan sosial yang terkait dengan pertumbuhan populasi dan migrasi adalah: * a. Tradisi budaya b. Kebijakan pemerintah yang tidak fleksibel c. Urbanisasi d. Akulturasi e. Resistensi terhadap modernisasi

9

5.0

Jawaban terverifikasi

Sahabat yang Tergadai Rina dan Maya telah bersahabat sejak kecil. Mereka tinggal di kompleks perumahan yang sama, duduk di bangku sekolah yang sama, bahkan berbagi mimpi untuk bisa terus bersama hingga dewasa. Setiap sore, Rina selalu datang ke rumah Maya untuk bermain atau sekadar mengerjakan PR bersama. Rumah Maya terasa hangat dan nyaman, penuh dengan canda tawa dan rasa kekeluargaan. Maya adalah teman yang selalu mendukung Rina dalam segala hal, tak peduli apa yang terjadi. Namun, suatu hari segalanya berubah. Ayah Maya, yang sebelumnya memiliki usaha sukses, mengalami kebangkrutan. Usahanya gulung tikar setelah dihadapkan pada masalah keuangan yang tak terduga. Keluarga Maya terpaksa menjual rumah mereka dan pindah ke sebuah rumah kontrakan kecil di pinggiran kota. Maya tak lagi bisa mengenakan seragam baru yang biasa mereka beli bersama di awal tahun ajaran. Kini, pakaian Maya tampak kusam, dan sepatu yang dia kenakan mulai berlubang di ujungnya. Pada awalnya, Rina tetap berteman dengan Maya seperti biasa. Mereka masih bertemu di sekolah, dan Rina sesekali mengundang Maya ke rumahnya. Namun, Rina mulai mendengar bisik-bisik dari teman-teman lainnya. "Kenapa masih berteman dengan Maya? Keluarganya sudah jatuh miskin. Nanti kamu jadi terlihat seperti dia." Salah seorang teman di kelas berkata dengan nada mengejek. Bisikan-bisikan itu semakin keras, bahkan beberapa di antaranya terang-terangan menertawakan Maya di depan Rina. Rina merasa tersudut. Di satu sisi, dia merasa bersalah kepada Maya, sahabatnya sejak kecil, yang tidak pernah memintanya apa-apa kecuali persahabatan tulus. Namun di sisi lain, dia merasa takut dijauhi oleh teman-teman lain yang mulai memandang rendah Maya. Rina mulai menjaga jarak. Suatu sore, Maya mendatangi Rina. "Kenapa kamu menjauh? Aku merindukanmu, Rina," Maya bertanya dengan mata yang penuh harap, mencoba mencari jawaban atas perubahan sikap sahabatnya. Rina menghindari tatapan Maya, menunduk dan berpura-pura sibuk dengan bukunya. "Aku sibuk sekarang, banyak tugas. Maaf, Maya." Maya terdiam. Hatinya hancur. Dia tahu apa yang sebenarnya terjadi, tapi dia berharap itu tidak benar. Namun, kenyataannya terlalu menyakitkan untuk diabaikan. Sejak itu Maya tak pernah lagi mengajak Rina berbicara. Mereka masih bertemu di sekolah, tetapi Maya belajar untuk menahan diri dari rasa sakit ditinggalkan. Waktu berlalu, dan pertemanan mereka tergerus oleh jarak yang diciptakan Rina. Suatu hari, sekolah mengadakan reuni kecil bagi siswa-siswa angkatan mereka. Maya, yang sekarang telah menemukan jalan hidupnya sendiri, datang dengan percaya diri. Dia tak lagi terjebak dalam bayang-bayang masa lalu. Rina melihat Maya dari jauh, merasa tertampar oleh keberadaan sahabatnya yang dulu. Maya telah tumbuh menjadi sosok yang mandiri dan sukses, meski tanpa dirinya. Rina mendekat dengan perasaan bersalah. "Maya... maafkan aku." Maya menatapnya, senyumnya tenang. "Rina, aku sudah memaafkanmu sejak lama. Aku hanya belajar bahwa tidak semua hal bisa kita pertahankan, bahkan persahabatan. Kadang, orang berubah, dan itu tidak apa-apa. Yang penting, kita tetap berdiri dan melanjutkan hidup." Rina menahan air matanya. Pada saat itu, dia menyadari bahwa dia telah kehilangan lebih dari sekadar seorang sahabat. Dia telah kehilangan kesempatan untuk setia pada seseorang yang benar-benar berarti dalam hidupnya. Tapi, waktu tak bisa diputar kembali. Rina hanya bisa menerima kenyataan bahwa persahabatan mereka telah tergadai oleh ketakutan dan gengsi. Maya pun berbalik dan melangkah pergi, meninggalkan Rina dalam kesunyian yang menyesakkan. Ubahlah cerpen tersebut menjadi sebuah adegan 1, adegan 2, adegan 3, dan adegan 4

82

0.0

Jawaban terverifikasi

Soal Essay nomor 1-5! Hadiah : 5.000 poin 1) Apa perbedaan antara kejujuran dan kebohongan? Sebutkan dan jelaskan beberapa contoh! (Jika ada) 2) Apa perbedaan antara sisi terang💡dan sisi gelap? Sebutkan dan jelaskan beberapa contoh! (Jika ada) 3) Negara kita menempatkan peringkat kedua, sebagai negara paling tidak jujur dalam akademik di dunia. Selama ketidakjujuran masih ada, kita tidak dapat memberi harapan untuk bisa jadi negara maju di tahun 2035-2045 mendatang. Padahal kita mempunyai sebuah aplikasi Ruangguru untuk membantu belajar dari kelas 1 SD sampai kelas 12 SMA. Sayangnya jumlah unduhan siswa hanya sekitar 25 juta orang dari 278 juta orang di seluruh Indonesia. Alasan tidak semua orang download apk adalah sebagian besar orang sudah pada kerja, sebagian pada penganggur, dan sebagian kecil pelajar belum mencoba apk ini. Bahkan orang menengah kebawah tidak bisa main apk Ruangguru, kalau tidak punya HP. Akibatnya, negara bangsa kita jadi tercemar, gara-gara manusia tidak jujur dan lemah hukum dari pemerintah otonomi daerah. Berdasarkan keburukan diatas, mengapa apk ruangguru tidak seramai di FYP medosos dan apa saja pelajaran berharga yang bisa kita ambil dari sisi gelap NKRI tersebut? Jelaskan harapan dan kesempatan! (Jika perlu) 4) Perhatikan Ilustrasi berikut! (berdasarkan nomor 2 atas) Sebagian orang yang melihat berita ini merasa, kalau negara kita sudah tidak ada harapan lagi untuk bisa memajukan negara. Karena negara kita semakin tertinggal dari negara lain. Tidak heran kalau suatu saat nanti ada negara menyerang NKRI, maka hancurlah semua harapan kehidupan dan mengambil ahli semua tanah kita dari negara asing. Akhirnya beberapa kelompok orang seluruh daerah menulis surat untuk mengakhiri hidupnya dengan cara b*n*h diri. Cara ini sebagai bentuk pasrah bagi sebagian rakyat negara, sampai dunia internasional jadi kaget. Berdasarkan ilustrasi tadi, mengapa rakyat begitu cemas sama situasi ketidakjujuran dan apa jadinya kalau 278 juta jiwa mengakhiri hidup barengan? Jelaskan dampaknya! 5) Setelah membaca nomor 3 dan 4, kita semakin paham betapa kejamnya manusia sebagai ketidakpedulian sesamanya. Walaupun begitu, bukan berarti kita langsung mengakhiri hidup. Perlu di ingat, bahwa tidak semua penduduk Indonesia antara penjabat atau rakyat itu jahat lho. Masih banyak orang yang peduli mengenai sosial postif dan kerjasama. Kalau sosial tidak ada, maka teknologi, makanan cepat saji, dan kendaraan gak bakalan ada sampai saat ini. Bandingkan sama negara lain, yang paling bahaya itu justru perang senjata yang bisa memakan banyak korban di timur tengah. Solusinya hanya satu, yaitu memperkuat hukum dalam UU tentang masalah kejujuran. Hukuman ini akan diberatkan, tergantung tingkat keparahan suatu negara. Berdasarkan diatas, bagaimana tanggapanmu?

19

5.0

Jawaban terverifikasi