Anonim A

18 Agustus 2023 11:31

Iklan

Anonim A

18 Agustus 2023 11:31

Pertanyaan

Ketahanan Pangan Lokal Tajuk Rencana Kompas, 17 Desember 2019 Ketahanan pangan Indonesia terbukti berkelanjutan secara sosial, ekonomi, politik, dan lingkungan jika dibangun dengan basis sumber daya lokal. Keyakinan tersebut sudah mengemuka sejak tahun 1980- an, bahkan ketika ketahanan pangan nasional akhirnya bergantung hanya pada beberapa komoditas, utamanya beras sebagai sumber karbohidrat.Ketergantungan pada beras sebagai sumber utama energi berlanjut hingga kini di tengah bukti-bukti akademis bahwa Indonesia mempunyai banyak sumber pangan lain yang dapat menggantikan beras. Salah satu sumber pangan tersebut adalah sagu. Potensi sagu yang dimiliki oleh Indonesia sangat luar biasa karena Indonesia memiliki hutan sagu terluas di dunia. Hampir semua tanaman sagu kita tumbuh di Papua dan Papua Barat. Meskipun merupakan potensi pangan yang besar, perhatian pada sagu masih minim. Salah satu indikasinya adalah data luas hutan sagu, angkanya berkisar 1,4 juta hektar hingga 5,5 juta hektare. Pemanfaatan sagu sebagai bahan pangan, sumber pendapatan masyarakat, dan pemanfaatan lain masih terbatas. Harian Kompas melaporkan kemarin, salah satu upaya pemanfaatan sagu dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Papua dan Dinas Ketahanan Pangan Papua. Kedua lembaga itu membangun kelompok kampung penghasil sagu. Warga di dalam kelompok kampung itu diperkenalkan teknologi pemanenan dan pengolahan sagu menjadi tepung menggunakan alat buatan I Made Budi, pengajar di Universitas Cenderawasih. Teknologi tepat guna ini berhasil meningkatkan produksi sagu dan pendapatan warga. Meskipun program ini baru berjalan sejak awal tahun 2019, keberanian mencoba telah memberikan hasil. Keberhasilan salah satu kampung di Papua tersebut telah membuka kesempatan untuk mereplikasi sistem ini untuk daerah lain. Baik itu daerah yang menghasilkan sagu maupun wilayah yang sumber pangannya bukan sagu. Program pengelompokan kampung sagu tersebut memperlihatkan pendekatan sosial dan ekonomi pada masyarakat berperan lebih penting dalam keberhasilan daripada sekadar menyediakan dana dan peralatan. Penggunaan teknologi sesederhana apa pun membutuhkan budaya baru. Program ini sekaligus mengajak masyarakat memasuki cara hidup rasional dan terbuka terhadap perubahan. Sekarang ini, sumber pangan lokal telah beradaptasi dengan lingkungan setempat sehingga mengurangi jejak karbon karena diproduksi lokal. Dengan demikian, dari pengolahan pangan lokal ini telah membantu mengurangi emisi gas rumah kaca. Kegiatan ini juga telah menjadikan produk pangan lokal telah menjadi sumber ekonomi yang bersumber pada masyarakat sehingga menguatkan komunitas yang ada di masyarakat. Oleh karena itu, dari inisiatif di Papua, pemerintah, dan masyarakat dapat mengambil langkah konkret memetakan kembali sumber pangan lokal sebagai dasar membangun ketahanan pangan yang dapat diandalkan.Tidak dapat kita pungkiri bahwa Indonesia adalah salah satu negara dengan kekayaan hayati terbesar. Tidak sedikit kekayaan hayati tersebut dimanfaatkan negara lain dan kita tidak mendapat apa pun. Di tengah bukti-bukti terjadinya perubahan iklim, sudah saatnya kita menaruh perhatian pada sumber pangan lokal untuk menjamin keberlanjutan hidup kita. Pertanyaan adalah apa fakta dan opini dari teks tersebut ?

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

01

:

20

:

19

:

37

Klaim

23

1

Jawaban terverifikasi

Iklan

Anonim

08 Desember 2023 07:41

Jawaban terverifikasi

<p>Fakta dalam teks tersebut antara lain:</p><ul><li>Ketahanan pangan Indonesia terbukti berkelanjutan secara sosial, ekonomi, politik, dan lingkungan jika dibangun dengan basis sumber daya lokal. (Berdasarkan hasil penelitian yang dikutip oleh penulis)</li><li>Indonesia memiliki hutan sagu terluas di dunia. Hampir semua tanaman sagu kita tumbuh di Papua dan Papua Barat. (Berdasarkan data statistik yang dikutip oleh penulis)</li><li>Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Papua dan Dinas Ketahanan Pangan Papua membangun kelompok kampung penghasil sagu. (Berdasarkan laporan harian Kompas yang dikutip oleh penulis)</li><li>Teknologi tepat guna ini berhasil meningkatkan produksi sagu dan pendapatan warga. (Berdasarkan hasil evaluasi yang dikutip oleh penulis)</li><li>Indonesia adalah salah satu negara dengan kekayaan hayati terbesar. (Berdasarkan data biodiversitas yang dikutip oleh penulis)</li></ul><p>&nbsp;</p><p>Opini dalam teks tersebut antara lain:</p><ul><li>Keyakinan tersebut sudah mengemuka sejak tahun 1980- an, bahkan ketika ketahanan pangan nasional akhirnya bergantung hanya pada beberapa komoditas, utamanya beras sebagai sumber karbohidrat. (Ini adalah keyakinan penulis yang tidak didukung oleh data atau fakta)</li><li>Ketergantungan pada beras sebagai sumber utama energi berlanjut hingga kini di tengah bukti-bukti akademis bahwa Indonesia mempunyai banyak sumber pangan lain yang dapat menggantikan beras. (Ini adalah pendapat penulis yang tidak didukung oleh data atau fakta)</li><li>Salah satu sumber pangan tersebut adalah sagu. Potensi sagu yang dimiliki oleh Indonesia sangat luar biasa karena Indonesia memiliki hutan sagu terluas di dunia. (Ini adalah penilaian penulis yang tidak didukung oleh data atau fakta)</li><li>Meskipun program ini baru berjalan sejak awal tahun 2019, keberanian mencoba telah memberikan hasil. (Ini adalah penilaian penulis yang tidak didukung oleh data atau fakta)</li><li>Oleh karena budaya membaca sangat penting bagi kemajuan bangsa di satu sisi dan kompleksitasnya persoalan yang melingkupi budaya membaca di sisi yang lain, sudah saatnya semua pihak, baik pemerintah, agamawan, tokoh masyarakat, lembaga swadaya masyarakat, maupun dunia perbukuan, memberikan kepedulian yang lebih bagi tumbuhnya budaya membaca. (Ini adalah saran penulis yang tidak didukung oleh data atau fakta)</li></ul><p>&nbsp;</p>

Fakta dalam teks tersebut antara lain:

  • Ketahanan pangan Indonesia terbukti berkelanjutan secara sosial, ekonomi, politik, dan lingkungan jika dibangun dengan basis sumber daya lokal. (Berdasarkan hasil penelitian yang dikutip oleh penulis)
  • Indonesia memiliki hutan sagu terluas di dunia. Hampir semua tanaman sagu kita tumbuh di Papua dan Papua Barat. (Berdasarkan data statistik yang dikutip oleh penulis)
  • Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Papua dan Dinas Ketahanan Pangan Papua membangun kelompok kampung penghasil sagu. (Berdasarkan laporan harian Kompas yang dikutip oleh penulis)
  • Teknologi tepat guna ini berhasil meningkatkan produksi sagu dan pendapatan warga. (Berdasarkan hasil evaluasi yang dikutip oleh penulis)
  • Indonesia adalah salah satu negara dengan kekayaan hayati terbesar. (Berdasarkan data biodiversitas yang dikutip oleh penulis)

 

Opini dalam teks tersebut antara lain:

  • Keyakinan tersebut sudah mengemuka sejak tahun 1980- an, bahkan ketika ketahanan pangan nasional akhirnya bergantung hanya pada beberapa komoditas, utamanya beras sebagai sumber karbohidrat. (Ini adalah keyakinan penulis yang tidak didukung oleh data atau fakta)
  • Ketergantungan pada beras sebagai sumber utama energi berlanjut hingga kini di tengah bukti-bukti akademis bahwa Indonesia mempunyai banyak sumber pangan lain yang dapat menggantikan beras. (Ini adalah pendapat penulis yang tidak didukung oleh data atau fakta)
  • Salah satu sumber pangan tersebut adalah sagu. Potensi sagu yang dimiliki oleh Indonesia sangat luar biasa karena Indonesia memiliki hutan sagu terluas di dunia. (Ini adalah penilaian penulis yang tidak didukung oleh data atau fakta)
  • Meskipun program ini baru berjalan sejak awal tahun 2019, keberanian mencoba telah memberikan hasil. (Ini adalah penilaian penulis yang tidak didukung oleh data atau fakta)
  • Oleh karena budaya membaca sangat penting bagi kemajuan bangsa di satu sisi dan kompleksitasnya persoalan yang melingkupi budaya membaca di sisi yang lain, sudah saatnya semua pihak, baik pemerintah, agamawan, tokoh masyarakat, lembaga swadaya masyarakat, maupun dunia perbukuan, memberikan kepedulian yang lebih bagi tumbuhnya budaya membaca. (Ini adalah saran penulis yang tidak didukung oleh data atau fakta)

 


Iklan

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke AiRIS

Yuk, cobain chat dan belajar bareng AiRIS, teman pintarmu!

Chat AiRIS

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Assalamu’alaikum Wr. Wb Yang kami hormati bapak dan ibu serta para hadirirn sekalian yang berbahagia. Puji syukur kita sanjungkan kehadirat Allah swt, karena dengan limpahan dan karunia-Nya kita bisa berkumpul di sini. Salawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad saw, karena beliau menyiarkan agama yang haq, yakni agama islam, agama yang diridai oleh Allah swt. Semoga kita sekalian termasuk ke dalam umat-Nya yang diberkahi. Amin ya rabbal alamin. Hadirin sekalian yang berbahagia! Dirasa amat penting sekali jiwa sosial untuk diterapkan di lingkungan keluarga, sanak saudara, bahkan juga di masyarakat luas. Karena dengan jiwa sosial, maka terjalinlah di antara kita saling tolong-menolong, dan kasih sayang. Sehngga orang-orang yang butuh akan pertolongan kita, akan mendapatkan haq-Nya. Perhatikan kalimat berikut! Puji syukur kita sanjungkan kehadirat Allah swt, karena dengan limpahan karuniaNya kita bisa berkumpul di sini. Kalimat tersebut termasuk …. A. salam pembuka B. ucapan terima kasih C. pengenalan topik D. tema E. judul

164

0.0

Jawaban terverifikasi