Natasha M

07 Oktober 2024 00:31

Iklan

Natasha M

07 Oktober 2024 00:31

Pertanyaan

kenapa sih kolusi itu jadi permasalahan sosial?

kenapa sih kolusi itu jadi permasalahan sosial?

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

02

:

09

:

51

:

27

Klaim

8

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Tama T

07 Oktober 2024 03:35

Jawaban terverifikasi

Kolusi itu kayak penyakit menular yang bikin sistem jadi rusak. Bayangin aja, kalau di kelas, ada kelompok yang selalu kerja bareng buat nyontek. Yang lain jadi ikut-ikutan, nilai jadi enggak adil, dan pada akhirnya, yang rugi ya semua. Kolusi di dunia nyata juga gitu. Perusahaan besar misalnya, bisa saja kerjasama diam-diam buat naikkin harga barang. Kita yang jadi konsumen, ya harus rela bayar lebih mahal. Atau, pejabat bisa saja kolusi sama pengusaha, proyek jadi enggak transparan, dan uang negara bisa-bisa hilang. Kenapa kolusi jadi masalah besar? * Ketidakadilan: Kolusi bikin yang kuat makin kuat, yang lemah makin lemah. Peluang yang sama jadi enggak ada. * Kerugian ekonomi: Uang negara atau perusahaan bisa disalahgunakan, proyek jadi enggak efisien, dan pertumbuhan ekonomi jadi terhambat. * Korupsi: Kolusi seringkali jadi pintu masuk korupsi. Uang hasil kolusi bisa digunakan untuk kepentingan pribadi. * Kepercayaan masyarakat menurun: Kalau banyak kasus kolusi, masyarakat jadi enggak percaya lagi sama pemerintah atau perusahaan. Jadi, intinya, kolusi itu merusak tatanan sosial, ekonomi, dan politik. Untuk itu, kita semua harus melawan praktik kolusi ini, mulai dari lingkungan sekitar kita.


Iklan

Rendi R

Community

21 Oktober 2024 23:55

Jawaban terverifikasi

<p><strong>Kolusi</strong> menjadi permasalahan sosial karena memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap masyarakat dan sistem sosial, terutama dalam konteks keadilan, pemerintahan, ekonomi, dan integritas publik. Berikut adalah beberapa alasan mengapa kolusi dianggap sebagai masalah sosial yang serius:</p><p>1. <strong>Mengurangi Kepercayaan Publik</strong></p><ul><li>Kolusi, yang sering melibatkan persekongkolan antara pihak-pihak tertentu (misalnya, pejabat pemerintah dengan pengusaha), mengakibatkan proses yang tidak transparan dan merugikan kepentingan publik. Ketika masyarakat mengetahui adanya kolusi, kepercayaan mereka terhadap institusi, pemerintah, dan sistem keadilan menurun. Kepercayaan yang rendah ini dapat memperlemah kohesi sosial dan menyebabkan ketidakstabilan sosial.</li></ul><p>2. <strong>Merusak Keadilan Sosial</strong></p><ul><li>Kolusi sering kali membuat aturan dan regulasi dilanggar demi kepentingan pribadi atau kelompok tertentu. Ini menyebabkan ketidakadilan karena keuntungan hanya dirasakan oleh segelintir orang yang berkolusi, sementara banyak orang lainnya dirugikan. Misalnya, dalam tender pemerintah, proyek yang seharusnya didapatkan oleh pihak yang layak justru diberikan kepada pihak yang berkolusi, meskipun tidak memenuhi kriteria yang adil atau layak.</li></ul><p>3. <strong>Menghambat Pembangunan Ekonomi yang Merata</strong></p><ul><li>Kolusi menciptakan lingkungan bisnis yang tidak sehat karena menguntungkan pihak-pihak tertentu yang melakukan kerja sama gelap. Ini dapat menghalangi perusahaan atau individu lain yang bekerja dengan jujur untuk mendapatkan peluang yang adil. Akibatnya, kompetisi yang sehat hilang, dan perkembangan ekonomi terganggu. Hal ini juga menyebabkan distribusi kekayaan menjadi tidak merata, yang memperburuk kesenjangan sosial-ekonomi.</li></ul><p>4. <strong>Korupsi yang Sistemik</strong></p><ul><li>Kolusi sering kali merupakan bagian dari korupsi yang lebih luas. Ketika kolusi sudah masuk ke dalam sistem pemerintahan atau birokrasi, hal ini memperburuk korupsi yang lebih sistemik. Akibatnya, sumber daya negara disalahgunakan, dan pelayanan publik menjadi tidak efektif karena keputusan yang diambil lebih menguntungkan kelompok tertentu daripada kepentingan umum.</li></ul><p>5. <strong>Merugikan Kepentingan Masyarakat</strong></p><ul><li>Kolusi sering melibatkan penggunaan sumber daya publik yang tidak tepat. Misalnya, proyek-proyek infrastruktur yang direncanakan pemerintah mungkin dikerjakan oleh pihak yang tidak kompeten karena ada persekongkolan. Hasilnya, kualitas proyek bisa menurun, yang pada akhirnya merugikan masyarakat luas. Masyarakat tidak mendapatkan manfaat yang seharusnya dari proyek-proyek tersebut, dan uang publik disalahgunakan.</li></ul><p>6. <strong>Melemahkan Hukum dan Keadilan</strong></p><ul><li>Kolusi merusak supremasi hukum karena sering kali melibatkan pelanggaran terhadap aturan dan regulasi yang ada. Ketika hukum dilanggar tanpa sanksi yang jelas, masyarakat kehilangan kepercayaan pada sistem hukum, dan ketidakadilan menjadi lebih luas. Hukum yang seharusnya menjaga keadilan dan ketertiban justru dilemahkan oleh tindakan kolusi.</li></ul><p>7. <strong>Mendorong Ketidakadilan dalam Pengambilan Keputusan</strong></p><ul><li>Dalam sektor pemerintahan atau bisnis, kolusi dapat mempengaruhi pengambilan keputusan yang merugikan kepentingan umum. Keputusan yang seharusnya berdasarkan kebutuhan masyarakat atau kesejahteraan umum justru didasarkan pada kepentingan pribadi atau kelompok tertentu yang berkolusi. Ini merugikan banyak orang dan menambah ketidakadilan dalam masyarakat.</li></ul><p>Kesimpulan:</p><p>Kolusi menjadi masalah sosial karena menghambat keadilan, transparansi, dan pemerataan kesempatan dalam masyarakat. Dampaknya tidak hanya dirasakan secara ekonomi, tetapi juga merusak sistem sosial, hukum, dan kepercayaan masyarakat terhadap institusi. Oleh karena itu, upaya untuk memberantas kolusi menjadi penting untuk menciptakan masyarakat yang adil, terbuka, dan berintegritas tinggi.</p>

Kolusi menjadi permasalahan sosial karena memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap masyarakat dan sistem sosial, terutama dalam konteks keadilan, pemerintahan, ekonomi, dan integritas publik. Berikut adalah beberapa alasan mengapa kolusi dianggap sebagai masalah sosial yang serius:

1. Mengurangi Kepercayaan Publik

  • Kolusi, yang sering melibatkan persekongkolan antara pihak-pihak tertentu (misalnya, pejabat pemerintah dengan pengusaha), mengakibatkan proses yang tidak transparan dan merugikan kepentingan publik. Ketika masyarakat mengetahui adanya kolusi, kepercayaan mereka terhadap institusi, pemerintah, dan sistem keadilan menurun. Kepercayaan yang rendah ini dapat memperlemah kohesi sosial dan menyebabkan ketidakstabilan sosial.

2. Merusak Keadilan Sosial

  • Kolusi sering kali membuat aturan dan regulasi dilanggar demi kepentingan pribadi atau kelompok tertentu. Ini menyebabkan ketidakadilan karena keuntungan hanya dirasakan oleh segelintir orang yang berkolusi, sementara banyak orang lainnya dirugikan. Misalnya, dalam tender pemerintah, proyek yang seharusnya didapatkan oleh pihak yang layak justru diberikan kepada pihak yang berkolusi, meskipun tidak memenuhi kriteria yang adil atau layak.

3. Menghambat Pembangunan Ekonomi yang Merata

  • Kolusi menciptakan lingkungan bisnis yang tidak sehat karena menguntungkan pihak-pihak tertentu yang melakukan kerja sama gelap. Ini dapat menghalangi perusahaan atau individu lain yang bekerja dengan jujur untuk mendapatkan peluang yang adil. Akibatnya, kompetisi yang sehat hilang, dan perkembangan ekonomi terganggu. Hal ini juga menyebabkan distribusi kekayaan menjadi tidak merata, yang memperburuk kesenjangan sosial-ekonomi.

4. Korupsi yang Sistemik

  • Kolusi sering kali merupakan bagian dari korupsi yang lebih luas. Ketika kolusi sudah masuk ke dalam sistem pemerintahan atau birokrasi, hal ini memperburuk korupsi yang lebih sistemik. Akibatnya, sumber daya negara disalahgunakan, dan pelayanan publik menjadi tidak efektif karena keputusan yang diambil lebih menguntungkan kelompok tertentu daripada kepentingan umum.

5. Merugikan Kepentingan Masyarakat

  • Kolusi sering melibatkan penggunaan sumber daya publik yang tidak tepat. Misalnya, proyek-proyek infrastruktur yang direncanakan pemerintah mungkin dikerjakan oleh pihak yang tidak kompeten karena ada persekongkolan. Hasilnya, kualitas proyek bisa menurun, yang pada akhirnya merugikan masyarakat luas. Masyarakat tidak mendapatkan manfaat yang seharusnya dari proyek-proyek tersebut, dan uang publik disalahgunakan.

6. Melemahkan Hukum dan Keadilan

  • Kolusi merusak supremasi hukum karena sering kali melibatkan pelanggaran terhadap aturan dan regulasi yang ada. Ketika hukum dilanggar tanpa sanksi yang jelas, masyarakat kehilangan kepercayaan pada sistem hukum, dan ketidakadilan menjadi lebih luas. Hukum yang seharusnya menjaga keadilan dan ketertiban justru dilemahkan oleh tindakan kolusi.

7. Mendorong Ketidakadilan dalam Pengambilan Keputusan

  • Dalam sektor pemerintahan atau bisnis, kolusi dapat mempengaruhi pengambilan keputusan yang merugikan kepentingan umum. Keputusan yang seharusnya berdasarkan kebutuhan masyarakat atau kesejahteraan umum justru didasarkan pada kepentingan pribadi atau kelompok tertentu yang berkolusi. Ini merugikan banyak orang dan menambah ketidakadilan dalam masyarakat.

Kesimpulan:

Kolusi menjadi masalah sosial karena menghambat keadilan, transparansi, dan pemerataan kesempatan dalam masyarakat. Dampaknya tidak hanya dirasakan secara ekonomi, tetapi juga merusak sistem sosial, hukum, dan kepercayaan masyarakat terhadap institusi. Oleh karena itu, upaya untuk memberantas kolusi menjadi penting untuk menciptakan masyarakat yang adil, terbuka, dan berintegritas tinggi.


Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Cermati teks berikut! Semangat gotong royong Saat ini masyarakat tengah menghadapi cuaca ekstrim akibat musim pancaroba. Musim pancaroba adalah perallihan dari musim panas ke musim hujan, seperti terjadinya hujan deras yang disertai dengan petir dan angin kencang. Kondisi tersebut terjadi di berbagai daerah di indonesia. Bahkan ada beberapa daerah yang dilanda angin puting beliung. Bersyukur kejadian tersebut tidak menyebabkan jatuhnya korban jiwa walaupun kerugian materi yang diderita cukup besar. Tindakan warga sekitar sangat cepat, mereka segera membantu warga yang terkena dampak bencana. Mereka juga secara swadaya menyediakan bahan-bahan bangunan dan tenaga untuk memperbaiki bangunan-bangunan yang rusak. Peran para pemuka agama juga cukup besar bagi warga yang terkena bencana, mereka memberikan bimbingan mental atau nasehat agar warga tetap tabah dan tidak patah semangat dalam menghadapi bencana tersebut. Mereka memotivasi warga agar dapat menghadapi bencana tersebut agar dapat bangkit dan segera melakukan tindakan- tindakan yang diperlukan untuk memperbaiki keadaan ke kondisi semula atau bahkan menjadi lebih baik. Pihak pemerintah daerah juga melakukan berbagai upaya pertolongan, seperti pendirian posko pengungsian dan dapur umum serta penyediaan tenaga medis dan tenaga SAR untuk membantu warga yang terdampak. Pemerintah juga segera memperbaiki sarana dan prasarana umum yang rusak serta menyediakan bantuan untuk rekonstruksi rumah warga yang rusak. Berkat partisipasi dan tindakan cepat dari berbagai pihak tersebut, proses pemulihan lokasi bencana dapat berjalan dengan baik dan lancar. Wargapun dapat kembali beraktifitas seperti semula Berdasarkan teks semangat gotong royong, perhatikan paragraf pertama pada kalimat "Tindakan warga sekitar sangat cepat, mereka segera membantu warga yang terkena dampak bencana. Mereka juga secara swadaya menyediakan bahan-bahan bangunan dan tenaga untuk memperbaiki bangunan-bangunan yang rusak." Kalimat tersebut merupakan contoh dari tindakan sosial yaitu..... A. tindakan afektif B. tradisional C. berorientasi nilai D. rasional instrumental E. insidental

58

0.0

Jawaban terverifikasi