RIRIN P

01 Desember 2024 16:25

Iklan

RIRIN P

01 Desember 2024 16:25

Pertanyaan

mengidentifikasi tahap perkembangan sosial

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

00

:

06

:

50

:

45

Klaim

15

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

GHAYZAN A

02 Desember 2024 13:56

Jawaban terverifikasi

<p>Tahap perkembangan sosial adalah proses di mana individu atau kelompok mengalami perubahan dalam interaksi sosial, norma, dan nilai-nilai mereka seiring waktu. Berikut adalah beberapa tahap perkembangan sosial yang umum:</p><p>&nbsp;</p><p><strong>1. Tahap Sosialisasi Primer:</strong> Ini adalah tahap awal di mana individu belajar norma dan nilai dasar dari keluarga dan lingkungan terdekat mereka. Pada tahap ini, anak-anak belajar bagaimana berinteraksi dengan orang lain dan memahami peran sosial mereka.</p><p>&nbsp;</p><p><strong>2. Tahap Sosialisasi Sekunder: </strong>Pada tahap ini, individu mulai berinteraksi dengan kelompok yang lebih luas seperti teman sebaya, sekolah, dan komunitas. Mereka belajar norma dan nilai yang lebih kompleks dan mulai mengembangkan identitas sosial mereka.</p><p>&nbsp;</p><p><strong>3. Tahap Dewasa Awal:</strong> Pada tahap ini, individu mulai mengambil peran sosial yang lebih signifikan seperti bekerja, menikah, dan membentuk keluarga. Mereka juga mulai berpartisipasi dalam kegiatan sosial dan politik yang lebih luas.</p><p>&nbsp;</p><p><strong>4. Tahap Dewasa Tengah</strong>: Pada tahap ini, individu sering kali mencapai puncak karir mereka dan memiliki tanggung jawab yang lebih besar dalam keluarga dan masyarakat. Mereka juga mulai memikirkan kontribusi mereka terhadap generasi berikutnya</p><p>.</p><p><strong>5. Tahap Dewasa Akhir</strong>: Pada tahap ini, individu mulai memasuki masa pensiun dan memiliki lebih banyak waktu untuk refleksi diri dan kegiatan sosial. Mereka mungkin juga terlibat dalam kegiatan sukarela dan memberikan bimbingan kepada generasi yang lebih muda.</p><p>&nbsp;</p><p>Tahap-tahap ini tidak selalu linier dan dapat bervariasi tergantung pada konteks budaya dan individu.&nbsp;</p>

Tahap perkembangan sosial adalah proses di mana individu atau kelompok mengalami perubahan dalam interaksi sosial, norma, dan nilai-nilai mereka seiring waktu. Berikut adalah beberapa tahap perkembangan sosial yang umum:

 

1. Tahap Sosialisasi Primer: Ini adalah tahap awal di mana individu belajar norma dan nilai dasar dari keluarga dan lingkungan terdekat mereka. Pada tahap ini, anak-anak belajar bagaimana berinteraksi dengan orang lain dan memahami peran sosial mereka.

 

2. Tahap Sosialisasi Sekunder: Pada tahap ini, individu mulai berinteraksi dengan kelompok yang lebih luas seperti teman sebaya, sekolah, dan komunitas. Mereka belajar norma dan nilai yang lebih kompleks dan mulai mengembangkan identitas sosial mereka.

 

3. Tahap Dewasa Awal: Pada tahap ini, individu mulai mengambil peran sosial yang lebih signifikan seperti bekerja, menikah, dan membentuk keluarga. Mereka juga mulai berpartisipasi dalam kegiatan sosial dan politik yang lebih luas.

 

4. Tahap Dewasa Tengah: Pada tahap ini, individu sering kali mencapai puncak karir mereka dan memiliki tanggung jawab yang lebih besar dalam keluarga dan masyarakat. Mereka juga mulai memikirkan kontribusi mereka terhadap generasi berikutnya

.

5. Tahap Dewasa Akhir: Pada tahap ini, individu mulai memasuki masa pensiun dan memiliki lebih banyak waktu untuk refleksi diri dan kegiatan sosial. Mereka mungkin juga terlibat dalam kegiatan sukarela dan memberikan bimbingan kepada generasi yang lebih muda.

 

Tahap-tahap ini tidak selalu linier dan dapat bervariasi tergantung pada konteks budaya dan individu. 


Iklan

Rendi R

Community

04 Desember 2024 00:31

<p>Tahap perkembangan sosial adalah proses di mana individu belajar berinteraksi dengan orang lain dan beradaptasi dengan lingkungan sosialnya. Perkembangan ini berlangsung sepanjang hidup, tetapi memiliki pola tertentu yang sering dikelompokkan berdasarkan usia. Berikut adalah identifikasi tahap perkembangan sosial menurut teori umum:</p><p><strong>1. Masa Bayi (0–2 Tahun): Tahap Kepercayaan vs. Ketidakpercayaan</strong></p><ul><li><strong>Ciri-ciri:</strong><ul><li>Bayi belajar membangun kepercayaan terhadap pengasuh utama, biasanya ibu atau orang tua.</li><li>Jika kebutuhan dasar seperti kasih sayang dan rasa aman terpenuhi, bayi akan merasa dunia adalah tempat yang dapat dipercaya.</li><li>Jika tidak, bayi akan cenderung merasa ketidakpercayaan terhadap lingkungan.</li></ul></li><li><strong>Kemampuan sosial:</strong> Respons awal seperti tersenyum, menangis, dan ketergantungan pada orang lain.</li></ul><p><strong>2. Masa Kanak-kanak Awal (2–6 Tahun): Tahap Otonomi dan Inisiatif</strong></p><ul><li><strong>Ciri-ciri:</strong><ul><li>Anak mulai mengeksplorasi lingkungan sosial di luar keluarga.</li><li>Anak mulai menunjukkan kemandirian (otonomi) tetapi juga berusaha untuk berinisiatif dalam berinteraksi.</li><li>Mereka belajar tentang aturan sosial melalui permainan dan aktivitas kelompok.</li></ul></li><li><strong>Kemampuan sosial:</strong> Belajar berbagi, menunggu giliran, dan berkomunikasi dengan teman sebaya.</li></ul><p><strong>3. Masa Sekolah (6–12 Tahun): Tahap Industri vs. Inferioritas</strong></p><ul><li><strong>Ciri-ciri:</strong><ul><li>Anak mulai memahami peran sosial di lingkungan yang lebih luas, seperti sekolah.</li><li>Mereka belajar berkolaborasi dengan teman sebaya dan bekerja untuk mencapai tujuan bersama.</li><li>Anak yang tidak diterima dalam kelompok sosial mungkin merasa rendah diri (inferior).</li></ul></li><li><strong>Kemampuan sosial:</strong> Menjalin persahabatan dan menghormati aturan kelompok.</li></ul><p><strong>4. Masa Remaja (12–18 Tahun): Tahap Identitas vs. Kebingungan Identitas</strong></p><ul><li><strong>Ciri-ciri:</strong><ul><li>Remaja mulai mencari identitas diri dan peran dalam masyarakat.</li><li>Ada keinginan untuk diterima oleh kelompok sebaya.</li><li>Tekanan sosial lebih besar, dan konflik bisa muncul jika nilai pribadi berbenturan dengan nilai kelompok.</li></ul></li><li><strong>Kemampuan sosial:</strong> Bergaul dengan berbagai kelompok, memahami empati, dan belajar menghadapi konflik interpersonal.</li></ul><p><strong>5. Masa Dewasa Awal (18–40 Tahun): Tahap Intimasi vs. Isolasi</strong></p><ul><li><strong>Ciri-ciri:</strong><ul><li>Fokus pada membangun hubungan yang intim dan berkomitmen, baik dalam hubungan romantis maupun persahabatan.</li><li>Ketidakmampuan membangun hubungan dekat dapat menyebabkan perasaan kesepian atau isolasi.</li></ul></li><li><strong>Kemampuan sosial:</strong> Membentuk hubungan yang stabil dan saling mendukung.</li></ul><p><strong>6. Masa Dewasa Tengah (40–65 Tahun): Tahap Generativitas vs. Stagnasi</strong></p><ul><li><strong>Ciri-ciri:</strong><ul><li>Individu mulai fokus pada memberikan kontribusi kepada keluarga, komunitas, atau masyarakat.</li><li>Mereka merasa puas jika dapat membantu generasi berikutnya melalui mentoring, pengasuhan, atau pekerjaan.</li></ul></li><li><strong>Kemampuan sosial:</strong> Berperan aktif dalam kelompok sosial dan membangun jejaring sosial yang lebih luas.</li></ul><p><strong>7. Masa Dewasa Akhir (65 Tahun ke Atas): Tahap Integritas vs. Keputusasaan</strong></p><ul><li><strong>Ciri-ciri:</strong><ul><li>Individu merefleksikan kehidupan yang telah dijalani.</li><li>Jika merasa puas dengan hubungan sosial dan kontribusinya, mereka akan merasa damai (integritas).</li><li>Jika merasa menyesal, mereka dapat mengalami keputusasaan.</li></ul></li><li><strong>Kemampuan sosial:</strong> Menjalin hubungan mendalam dengan keluarga dan masyarakat, serta menerima peran sosial yang berubah.</li></ul><p><strong>Kesimpulan:</strong></p><p>Tahap perkembangan sosial mencerminkan bagaimana individu menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungan sosial di setiap fase kehidupannya. Setiap tahap memiliki tantangan dan peluang untuk mengembangkan kemampuan sosial yang penting bagi interaksi dan hubungan manusia.</p>

Tahap perkembangan sosial adalah proses di mana individu belajar berinteraksi dengan orang lain dan beradaptasi dengan lingkungan sosialnya. Perkembangan ini berlangsung sepanjang hidup, tetapi memiliki pola tertentu yang sering dikelompokkan berdasarkan usia. Berikut adalah identifikasi tahap perkembangan sosial menurut teori umum:

1. Masa Bayi (0–2 Tahun): Tahap Kepercayaan vs. Ketidakpercayaan

  • Ciri-ciri:
    • Bayi belajar membangun kepercayaan terhadap pengasuh utama, biasanya ibu atau orang tua.
    • Jika kebutuhan dasar seperti kasih sayang dan rasa aman terpenuhi, bayi akan merasa dunia adalah tempat yang dapat dipercaya.
    • Jika tidak, bayi akan cenderung merasa ketidakpercayaan terhadap lingkungan.
  • Kemampuan sosial: Respons awal seperti tersenyum, menangis, dan ketergantungan pada orang lain.

2. Masa Kanak-kanak Awal (2–6 Tahun): Tahap Otonomi dan Inisiatif

  • Ciri-ciri:
    • Anak mulai mengeksplorasi lingkungan sosial di luar keluarga.
    • Anak mulai menunjukkan kemandirian (otonomi) tetapi juga berusaha untuk berinisiatif dalam berinteraksi.
    • Mereka belajar tentang aturan sosial melalui permainan dan aktivitas kelompok.
  • Kemampuan sosial: Belajar berbagi, menunggu giliran, dan berkomunikasi dengan teman sebaya.

3. Masa Sekolah (6–12 Tahun): Tahap Industri vs. Inferioritas

  • Ciri-ciri:
    • Anak mulai memahami peran sosial di lingkungan yang lebih luas, seperti sekolah.
    • Mereka belajar berkolaborasi dengan teman sebaya dan bekerja untuk mencapai tujuan bersama.
    • Anak yang tidak diterima dalam kelompok sosial mungkin merasa rendah diri (inferior).
  • Kemampuan sosial: Menjalin persahabatan dan menghormati aturan kelompok.

4. Masa Remaja (12–18 Tahun): Tahap Identitas vs. Kebingungan Identitas

  • Ciri-ciri:
    • Remaja mulai mencari identitas diri dan peran dalam masyarakat.
    • Ada keinginan untuk diterima oleh kelompok sebaya.
    • Tekanan sosial lebih besar, dan konflik bisa muncul jika nilai pribadi berbenturan dengan nilai kelompok.
  • Kemampuan sosial: Bergaul dengan berbagai kelompok, memahami empati, dan belajar menghadapi konflik interpersonal.

5. Masa Dewasa Awal (18–40 Tahun): Tahap Intimasi vs. Isolasi

  • Ciri-ciri:
    • Fokus pada membangun hubungan yang intim dan berkomitmen, baik dalam hubungan romantis maupun persahabatan.
    • Ketidakmampuan membangun hubungan dekat dapat menyebabkan perasaan kesepian atau isolasi.
  • Kemampuan sosial: Membentuk hubungan yang stabil dan saling mendukung.

6. Masa Dewasa Tengah (40–65 Tahun): Tahap Generativitas vs. Stagnasi

  • Ciri-ciri:
    • Individu mulai fokus pada memberikan kontribusi kepada keluarga, komunitas, atau masyarakat.
    • Mereka merasa puas jika dapat membantu generasi berikutnya melalui mentoring, pengasuhan, atau pekerjaan.
  • Kemampuan sosial: Berperan aktif dalam kelompok sosial dan membangun jejaring sosial yang lebih luas.

7. Masa Dewasa Akhir (65 Tahun ke Atas): Tahap Integritas vs. Keputusasaan

  • Ciri-ciri:
    • Individu merefleksikan kehidupan yang telah dijalani.
    • Jika merasa puas dengan hubungan sosial dan kontribusinya, mereka akan merasa damai (integritas).
    • Jika merasa menyesal, mereka dapat mengalami keputusasaan.
  • Kemampuan sosial: Menjalin hubungan mendalam dengan keluarga dan masyarakat, serta menerima peran sosial yang berubah.

Kesimpulan:

Tahap perkembangan sosial mencerminkan bagaimana individu menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungan sosial di setiap fase kehidupannya. Setiap tahap memiliki tantangan dan peluang untuk mengembangkan kemampuan sosial yang penting bagi interaksi dan hubungan manusia.


Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Dalam sejarah manusia, terjadi suatu perkembangan yang penting. Untuk mendapatkan makanan , manusia awalnya harus berkebun. Kemudian terjadi perkembangan, yaitu berlangsungnya system pertanian, sehingga manusia tidak harus berburu untuk mendapatkan makanan. Dalam perubahan sosial perubahan tersebut termasuk bentuk... A. Evolusi B. Revolusi C. Direncanakan D. Tidak direncanakan

6

0.0

Jawaban terverifikasi