Ade H

30 November 2024 12:26

Iklan

Ade H

30 November 2024 12:26

Pertanyaan

Apa itu folk culture dalam sosiologi? berikan contohnya juga ya

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

00

:

00

:

20

:

12

Klaim

6

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Narendra A

30 November 2024 13:12

Jawaban terverifikasi

<p>Folk culture secara kamus sosiologi itu merujuk pada tradisi kebiasaan dan nilai-nilai yang diwariskan secara turun-temurun dalam suatu kelompok masyarakat tertentu&nbsp;</p><p>&nbsp;</p><p>contohnya seperti:</p><p>musik tradisional seperti Gamelan angklung kendang</p><p>tarian tradisional seperti tari saman, tari legong, tari jaipong</p><p>Upacara adat seperti Upacara pernikahan, kematian, panen</p><p>&nbsp;</p><p>semoga membantu...</p>

Folk culture secara kamus sosiologi itu merujuk pada tradisi kebiasaan dan nilai-nilai yang diwariskan secara turun-temurun dalam suatu kelompok masyarakat tertentu 

 

contohnya seperti:

musik tradisional seperti Gamelan angklung kendang

tarian tradisional seperti tari saman, tari legong, tari jaipong

Upacara adat seperti Upacara pernikahan, kematian, panen

 

semoga membantu...


Iklan

Rendi R

Community

04 Desember 2024 00:42

Jawaban terverifikasi

<p><strong>Folk Culture</strong> dalam sosiologi mengacu pada budaya tradisional yang berkembang dalam komunitas kecil, homogen, dan biasanya terisolasi. Budaya ini diwariskan secara turun-temurun dan seringkali memiliki karakteristik yang khas, seperti adat istiadat, pakaian, makanan, seni, cerita rakyat, dan cara hidup yang unik. Folk culture sering kali terkait erat dengan lingkungan lokal dan kondisi geografis di mana komunitas tersebut tinggal.</p><p><strong>Ciri-Ciri Folk Culture:</strong></p><ol><li><strong>Tradisional dan Lokal:</strong> Berkembang di komunitas tertentu tanpa banyak pengaruh dari luar.</li><li><strong>Stabil dan Berlangsung Lama:</strong> Perubahan dalam budaya ini terjadi sangat lambat.</li><li><strong>Homogenitas:</strong> Komunitas yang mengembangkan budaya ini cenderung memiliki kesamaan etnis, bahasa, atau kepercayaan.</li><li><strong>Transmisi Antar Generasi:</strong> Nilai, norma, dan praktik diteruskan dari generasi ke generasi melalui lisan atau praktik sehari-hari.</li></ol><p><strong>Contoh Folk Culture:</strong></p><p><strong>Rumah Adat:</strong></p><ul><li>Misalnya, <strong>Rumah Gadang</strong> di Minangkabau, Sumatera Barat, yang mencerminkan nilai-nilai budaya masyarakat Minang.</li></ul><p><strong>Tarian Tradisional:</strong></p><ul><li>Seperti <strong>Tari Kecak</strong> di Bali yang berasal dari ritual keagamaan lokal.</li></ul><p><strong>Pakaian Tradisional:</strong></p><ul><li><strong>Kimono</strong> di Jepang atau <strong>Sari</strong> di India sebagai bagian dari tradisi berpakaian.</li></ul><p><strong>Makanan Tradisional:</strong></p><ul><li><strong>Gudeg</strong> dari Yogyakarta atau <strong>Nasi Lemak</strong> di Malaysia, yang dibuat menggunakan resep turun-temurun.</li></ul><p><strong>Cerita Rakyat dan Kepercayaan Lokal:</strong></p><ul><li>Kisah legenda seperti <strong>Malin Kundang</strong> di Indonesia atau <strong>Jack and the Beanstalk</strong> di Barat.</li></ul><p><strong>Kerajinan Tradisional:</strong></p><ul><li><strong>Batik</strong> di Indonesia atau <strong>anyaman tikar</strong> di masyarakat pedesaan Asia Tenggara.</li></ul><p><strong>Kesimpulan:</strong><br>Folk culture mencerminkan keunikan, identitas, dan nilai-nilai suatu komunitas yang dijaga dan diwariskan secara turun-temurun. Meski sering terancam oleh modernisasi, folk culture tetap menjadi warisan budaya yang penting untuk dilestarikan.</p>

Folk Culture dalam sosiologi mengacu pada budaya tradisional yang berkembang dalam komunitas kecil, homogen, dan biasanya terisolasi. Budaya ini diwariskan secara turun-temurun dan seringkali memiliki karakteristik yang khas, seperti adat istiadat, pakaian, makanan, seni, cerita rakyat, dan cara hidup yang unik. Folk culture sering kali terkait erat dengan lingkungan lokal dan kondisi geografis di mana komunitas tersebut tinggal.

Ciri-Ciri Folk Culture:

  1. Tradisional dan Lokal: Berkembang di komunitas tertentu tanpa banyak pengaruh dari luar.
  2. Stabil dan Berlangsung Lama: Perubahan dalam budaya ini terjadi sangat lambat.
  3. Homogenitas: Komunitas yang mengembangkan budaya ini cenderung memiliki kesamaan etnis, bahasa, atau kepercayaan.
  4. Transmisi Antar Generasi: Nilai, norma, dan praktik diteruskan dari generasi ke generasi melalui lisan atau praktik sehari-hari.

Contoh Folk Culture:

Rumah Adat:

  • Misalnya, Rumah Gadang di Minangkabau, Sumatera Barat, yang mencerminkan nilai-nilai budaya masyarakat Minang.

Tarian Tradisional:

  • Seperti Tari Kecak di Bali yang berasal dari ritual keagamaan lokal.

Pakaian Tradisional:

  • Kimono di Jepang atau Sari di India sebagai bagian dari tradisi berpakaian.

Makanan Tradisional:

  • Gudeg dari Yogyakarta atau Nasi Lemak di Malaysia, yang dibuat menggunakan resep turun-temurun.

Cerita Rakyat dan Kepercayaan Lokal:

  • Kisah legenda seperti Malin Kundang di Indonesia atau Jack and the Beanstalk di Barat.

Kerajinan Tradisional:

  • Batik di Indonesia atau anyaman tikar di masyarakat pedesaan Asia Tenggara.

Kesimpulan:
Folk culture mencerminkan keunikan, identitas, dan nilai-nilai suatu komunitas yang dijaga dan diwariskan secara turun-temurun. Meski sering terancam oleh modernisasi, folk culture tetap menjadi warisan budaya yang penting untuk dilestarikan.


Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke AiRIS

Yuk, cobain chat dan belajar bareng AiRIS, teman pintarmu!

Chat AiRIS

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

1.) jika ditinjau dari aspek politis, apa yang menjadi tujuan Belanda memperkenankan orang pribumi dapat bersekolah? 2.) berikan argumen yang menyatakan bahwa indische partij dianggap sebagai salah satu bagian terpenting dalam sejarah nasional indonesia 3.) Berikan argumen yang menyatakan bahwa Perhimpunan Indonesia dianggap sebagai salah satu bagian terpenting dalam sejarah nasional Indonesia! 4.) Apa yang dimaksud dengan masa radikal dalam pergerakan nasional Indonesia? Lalu bagaimana reaksi pemerintah kolonial menghadapinya! -masa radikal itu adalah

9

0.0

Jawaban terverifikasi