Dzakiyah V
19 Agustus 2024 15:19
Iklan
Dzakiyah V
19 Agustus 2024 15:19
Pertanyaan
kenapa marak sekali terjadi nepotisme pada masa orde Baru?dan kenapa hal itu menyebabkan terjadinya separatisme?
Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb
Habis dalam
00
:
20
:
56
:
22
1
2
Iklan
Rendi R
Community
20 Agustus 2024 00:36
Selama masa Orde Baru di Indonesia, yang dipimpin oleh Presiden Soeharto dari tahun 1967 hingga 1998, nepotisme dan kronisme menjadi ciri khas rezim tersebut. Ada beberapa alasan mengapa nepotisme marak terjadi pada masa itu:
1. Konsolidasi Kekuasaan: Soeharto menggunakan nepotisme sebagai alat untuk mengonsolidasikan kekuasaan. Dengan menempatkan keluarga dan teman dekat di posisi kunci pemerintahan dan bisnis, ia dapat memastikan loyalitas dan kontrol atas kegiatan politik dan ekonomi.
2. Pembangunan Ekonomi: Orde Baru menekankan pada pembangunan ekonomi yang cepat. Dalam prosesnya, banyak proyek dan kontrak besar diberikan kepada kerabat atau teman dekat Soeharto. Ini dilakukan untuk memastikan bahwa mereka yang dipercaya mendapatkan kontrol atas aset dan sumber daya penting, seringkali mengorbankan transparansi dan kompetisi yang sehat.
3. Pengawasan Sosial dan Politik: Nepotisme juga digunakan sebagai cara untuk mengawasi dan mengendalikan dinamika sosial dan politik. Dengan memiliki orang-orang terpercaya dalam posisi strategis, Soeharto bisa lebih mudah memonitor dan mengendalikan potensi ancaman terhadap kekuasaannya.
Dampak dari nepotisme ini terkait erat dengan munculnya gerakan separatisme di beberapa daerah di Indonesia:
1. Kesenjangan dan Ketidakadilan: Favoritisme yang meluas dan korupsi dalam pemberian kontrak dan proyek menyebabkan distribusi kekayaan dan peluang yang tidak merata. Daerah-daerah yang tidak mendapat bagian dari pertumbuhan ekonomi merasa ditinggalkan atau dieksploitasi, yang memperkuat sentimen anti-pusat dan mendorong keinginan untuk otonomi atau kemerdekaan.
2. Alienasi dan Marginalisasi: Kelompok-kelompok etnis atau regional tertentu merasa dimarginalkan dari kekuasaan politik dan keuntungan ekonomi yang dikendalikan oleh elite Jawa, terutama sekitar Soeharto. Hal ini meningkatkan perasaan alienasi dan diskriminasi, yang memicu keinginan untuk membentuk identitas dan pemerintahan yang terpisah.
3. Reaksi terhadap Represi: Pemerintah Orde Baru dikenal karena tindakan represifnya terhadap pemberontakan dan protes. Kerasnya tindakan pemerintah terhadap kelompok-kelompok yang menuntut perubahan atau lebih banyak otonomi, seperti di Aceh dan Papua, sering kali menghasilkan siklus kekerasan dan permusuhan yang lebih lanjut terhadap pemerintah pusat.
Secara keseluruhan, praktik nepotisme dalam Orde Baru tidak hanya menciptakan ketidakadilan sosial dan ekonomi, tetapi juga berkontribusi pada ketidakstabilan politik dan munculnya gerakan separatisme di berbagai daerah di Indonesia.
· 5.0 (1)
Iklan
Jacky J
Bronze
25 Agustus 2024 10:11
Meski selama masa tersebut perekonomian Indonesia melaju pesat dan pembangunan infrastruktur yang merata untuk masyarakat, namun perkembangan tersebut diikuti dengan praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. Hal ini menyebabkan kurangnya kepercayaan terhadap Presiden Soeharto dan memicu aksi demo mahasiswa dan masyarakat umum.
· 5.0 (1)
Tanya ke Forum
Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu
LATIHAN SOAL GRATIS!
Drill Soal
Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian
Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!