Ridwan M

05 Desember 2024 14:20

Iklan

Ridwan M

05 Desember 2024 14:20

Pertanyaan

Kamu setuju atau tidak setuju dengan penulis teks tanggapan kritik tentang perubahan bahasa di novel student hidjo terbitan terbaru? Jelaskan mengapa?

Kamu setuju atau tidak setuju dengan penulis teks tanggapan kritik tentang perubahan bahasa di novel student hidjo terbitan terbaru? Jelaskan mengapa? 

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

01

:

20

:

07

:

08

Klaim

4

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Salman A

06 Desember 2024 09:13

Jawaban terverifikasi

Setuju, dikarenakan kritik yang terdapat dalam teks tanggapan tersebut telah diperlukan untuk dapat membantu menyempurnakan kualitas dari pembuatan sebuah novel. Pembahasan : Teks tanggapan kritis yaitu ialah sebuah teks yang telah berisi dengan sebuah kritikan tajam mengenai sesuatu hal yang menjelaskan tentang kesalahan. Umumnya, teks tanggapan kritis ini akan dapat terjadi apabila terdapat sebuah perdebatan. Selain itu, dapat pula untuk dapat menganalisa pendapat tertentu. Teks tanggapan kritis ini harus dapat diciptakan tanpa menyinggung perasaan dari orang yang diberikan teks tanggapan kritis tersebut. Selain itu, juga harus dapat menggunakan bahasa yang mudah untuk digunakan dan juga efisien. Tujuan diciptakannya sebuah teks tanggapan kritis yaitu untuk dapat memilih salah satu jenis pernyataan.


Iklan

Richard T

15 Desember 2024 16:15

Jawaban terverifikasi

<p>Untuk memberikan jawaban yang tepat, kita perlu menganalisis teks tanggapan kritik tersebut dengan hati-hati. Namun, saya akan memberikan pandangan umum berdasarkan topik yang disebutkan, yaitu perubahan bahasa dalam novel "Student Hidjo" terbitan terbaru.</p><p><strong>Penilaian terhadap perubahan bahasa dalam novel</strong> dapat dilihat dari beberapa perspektif:</p><p>&nbsp;</p><p>1. <strong>Setuju dengan perubahan bahasa</strong>:</p><ul><li><strong>Adaptasi dengan zaman</strong>: Jika perubahan bahasa dilakukan untuk mencocokkan dengan perkembangan bahasa dan budaya saat ini, maka ini bisa dianggap sebagai langkah yang baik. Bahasa dalam karya sastra perlu berkembang mengikuti waktu agar tetap relevan dan bisa dipahami oleh pembaca modern.</li><li><strong>Gaya bahasa yang lebih segar</strong>: Perubahan bahasa juga bisa memberi nuansa baru yang segar dan lebih dekat dengan pembaca masa kini, terutama jika penulis menyesuaikan dialog atau narasi agar lebih menggugah dan hidup.</li></ul><p>&nbsp;</p><p>2. <strong>Tidak setuju dengan perubahan bahasa</strong>:</p><ul><li><strong>Menghilangkan karakter asli novel</strong>: Jika perubahan bahasa mengubah esensi atau karakteristik bahasa yang khas dalam novel, bisa saja ini merusak kekuatan asli dari karya tersebut. Misalnya, jika perubahan dilakukan secara berlebihan dan mengurangi keautentikan bahasa yang digunakan dalam konteks waktu dan latar belakang cerita, hal ini bisa dianggap sebagai perubahan yang kurang bijaksana.</li><li><strong>Mengabaikan pesan budaya</strong>: Novel "Student Hidjo" merupakan karya yang berhubungan dengan konteks sejarah atau budaya tertentu. Jika bahasa yang digunakan terlalu modern atau mengaburkan nuansa tradisional yang ingin disampaikan, maka perubahan bahasa bisa dianggap merugikan nilai asli yang ingin disampaikan oleh penulis.</li></ul><p>&nbsp;</p><p>Kesimpulan:</p><p>Jika penulis melakukan perubahan bahasa dalam rangka menyelaraskan cerita dengan zaman sekarang tanpa mengorbankan pesan dan nilai yang terkandung dalam novel, maka perubahan tersebut bisa diterima. Namun, jika perubahan tersebut mengubah makna atau nuansa asli dari cerita, maka hal itu bisa menjadi masalah. Pendapat saya sangat tergantung pada bagaimana perubahan bahasa tersebut diterapkan dan seberapa besar dampaknya terhadap makna cerita secara keseluruhan.</p>

Untuk memberikan jawaban yang tepat, kita perlu menganalisis teks tanggapan kritik tersebut dengan hati-hati. Namun, saya akan memberikan pandangan umum berdasarkan topik yang disebutkan, yaitu perubahan bahasa dalam novel "Student Hidjo" terbitan terbaru.

Penilaian terhadap perubahan bahasa dalam novel dapat dilihat dari beberapa perspektif:

 

1. Setuju dengan perubahan bahasa:

  • Adaptasi dengan zaman: Jika perubahan bahasa dilakukan untuk mencocokkan dengan perkembangan bahasa dan budaya saat ini, maka ini bisa dianggap sebagai langkah yang baik. Bahasa dalam karya sastra perlu berkembang mengikuti waktu agar tetap relevan dan bisa dipahami oleh pembaca modern.
  • Gaya bahasa yang lebih segar: Perubahan bahasa juga bisa memberi nuansa baru yang segar dan lebih dekat dengan pembaca masa kini, terutama jika penulis menyesuaikan dialog atau narasi agar lebih menggugah dan hidup.

 

2. Tidak setuju dengan perubahan bahasa:

  • Menghilangkan karakter asli novel: Jika perubahan bahasa mengubah esensi atau karakteristik bahasa yang khas dalam novel, bisa saja ini merusak kekuatan asli dari karya tersebut. Misalnya, jika perubahan dilakukan secara berlebihan dan mengurangi keautentikan bahasa yang digunakan dalam konteks waktu dan latar belakang cerita, hal ini bisa dianggap sebagai perubahan yang kurang bijaksana.
  • Mengabaikan pesan budaya: Novel "Student Hidjo" merupakan karya yang berhubungan dengan konteks sejarah atau budaya tertentu. Jika bahasa yang digunakan terlalu modern atau mengaburkan nuansa tradisional yang ingin disampaikan, maka perubahan bahasa bisa dianggap merugikan nilai asli yang ingin disampaikan oleh penulis.

 

Kesimpulan:

Jika penulis melakukan perubahan bahasa dalam rangka menyelaraskan cerita dengan zaman sekarang tanpa mengorbankan pesan dan nilai yang terkandung dalam novel, maka perubahan tersebut bisa diterima. Namun, jika perubahan tersebut mengubah makna atau nuansa asli dari cerita, maka hal itu bisa menjadi masalah. Pendapat saya sangat tergantung pada bagaimana perubahan bahasa tersebut diterapkan dan seberapa besar dampaknya terhadap makna cerita secara keseluruhan.


Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Sumber lisan merupakan keterangan langsung dari orang-orang yang mengalami p sejarah. Selain diperoleh dari orang-orang yang mengalami persitiwa secara la sumber lisan juga dapat diperoleh dari orang-orang yang mengetahui suatu peristiw secara rinci. Dengan kata lain sumber sejarah lisan dapat digunakan untuk sumba dan sekunder. Bagaimana cara mendapatkan sumber sejarah secara lisan denga tepat? Sumber sejarah merupakan segala sesuatu yang mengandung informasi tenta peristiwa sejarah. Informasi yang dijadikan sumber sejarah harus berasal dari aktivi pada masa lampau. Sumber sejarah berfungsi sebagai sarana penyampaian inform ristiwa sejarah di masa lampau. Bagaimana cara membuktikan keaslian suatu sumber sejarah? Sumber sejarah berdasarkan bentuknya dibagi menjadi tiga, yaitu sumber tertulis, sumber lisan, dan sumber benda. Sumber tertulis merupakan sumber sejarah yang memberikan informasi melalui tulisan. Sumber lisan merupakan sumber sejarah yang disampaikan secara lisan oleh orang yang menyaksikan, mendengar, atau mengalami langsung suatu peristiwa sejarah. Sumber benda merupakan sumber sejarah yang diperoleh dari benda-benda peninggalan sejarah. Mengapa sumber sejarah sangat penting dalam sejarah? Sumber sejarah lisan sangat bermanfaat agar sejarah dapat terus diingat oleh masyarakat sebagai bagian dari identitas dari sebuah negara. Sumber sejarah lisan dapat berupa keterangan langsung dari pelaku, tradisi lisan yang berkembang di masyarakat, dan topomini. Mengapa sumber lisan memiliki keterbatasan dibandingkan sumber tertulis? Kritik sumber sering juga disebut proses verifikasi. Sering dilakukan peneliti untuk menguji keabsahan serta keaslian suatu dokumen atau sumber sejarah. Kritik sumber merupakan salah satu tahapan dalam penelitian sejarah. Apa yang dimaksud kritik sumber?

20

0.0

Jawaban terverifikasi

Teks 1 Salah Kelas Pagi itu, Joni nampak bahagia sekali. Di meja makan, ibunya bertanya kepada Joni. "Jon, Ibu perhatikan dari tadi kamu senyum-senyum sendiri?" "Anu, Bu, semalam ibu wali kelas membagikan jadwal tatap muka terbatas. Senang rasanya karena besok aku bisa bertemu teman-teman. Belajar daring di rumah membosankan, Bu. Apalagi kalau zoom meeting Matematika." "Memangnya kenapa kalau Matematika, Jon?" Ibu bertanya kembali. "Gurunya galak, Bu, materinya juga susah, wong diajarkan di kelas saja masih susah pahamnya, apalagi daring," jawab Joni. "Oh, begitu," Ibu menimpali. "Ya sudah, Bu. Joni pamit, ya." Joni langsung pergi sambil mencium tangan ibunya. Sekolah sudah nampak ramai. Joni berjalan sambil sesekali melihat jadwal mapel yang dibagikan wali kelasnya. Lalu, dia segera masuk kelas dan ternyata sudah ada guru di dalam kelas. "Selamat pagi, Pak. Maaf, saya terlambat." "Selamat pagi juga, Nak, silakan duduk," sahut Pak Guru. Joni langsung mencari kursi dan duduk tanpa melihat kanan kiri. Saat mengeluarkan buku catatan, Joni mengedarkan pandangannya dan langsung kaget. Semua seperti asing. Dia seperti tidak mengenali teman sekelasnya, apalagi semuanya memakai masker. Dia berusaha meyakinkan diri sendiri bahwa mereka adalah teman kelasnya. Tidak berapa lama, Joni kaget ketika melihat ke papan tulis Pak Guru sedang menjelaskan soal Matematika, padahal seingatnya jadwal pagi itu adalah Bahasa Indonesia. "Astaga, ini kan kelasku satu tahun yang lalu, ini kan kelas satu. Sekarang kan aku sudah naik kelas dua." Keringat dingin keluar di wajah Joni, lalu dia memberanikan diri menemui Pak Guru. "Maaf, Pak, karena sudah satu tahun daring, saya lupa kalau sekarang saya sudah kelas dua. Saya salah masuk kelas, Pak." Semua peserta didik pun tertawa. Dengan wajah malu, Joni keluar kelas. Teks 2 PKH Pada suatu hari, dua orang ibu rumah tangga sedang berbincang-bincang di depan rumah. Mereka sedang asyik membahas tentang bantuan pemerintah yang dinamakan PKH. Bu Tuti : Mar, aku semakin heran dengan pemerintah sekarang. Bu Marni Loh, kenapa, Bu? Ada masalah? (penasaran) Bu Tuti : Ya jelas ada. Kalau enggak ada, buat apa saya repot-repot membahas masalah ini? Bu Marni: Oalah, Bu, sempat-sempatnya memikirkan pemerintah, memangnya pemerintah memikirkan nasib kita? Bu Tuti : Jangan salah. Tuh, lihat tetangga sebelah kita. Dia dapat bantuan dari pemerintah. Setiap bulan, dia rutin mengambil sembako di warung dekat balai desa sana. Bu Marni Masa? Enggak salah, sampeyan, Bu? Dia, kan, lumayan mampu. Lihat saja, kulkas ada, mesin cuci punya, motor dua, kalau pergi perhiasannya selalu menempel di tangannya. Benar enggak salah, Bu? (sedikit tidak percaya) Bu Tuti : Nah, itu yang membuat saya bingung. Kenapa dia dapat bantuan? Padahal, kalau dipikir, dia tergolong keluarga mampu. Coba kita bandingkan dengan tetangga kita yang lain. Ada yang jauh lebih berhak mendapatkan bantuan itu sebenarnya. Bu Marni : Iya betul Bu. Ngomong-ngomong, bantuan apa yang bisa dia dapat, Bu? Bu Tuti Bu Marni: Masa kamu enggak tahu? Itu, loh, bantuan PKH. Oh, yang rumahnya ditempeli stiker "Keluarga Miskin" itu, to? Bu Tuti Nah, itu kamu tahu, Mar. (mengacungkan jempol kepada Bu Marni) Bu Marni Bu Tuti Ya tahu lah, Bu. Apa, sih, yang tidak saya ketahui? Mar, PKH itu apa, to? (penasaran) Bu Marni Program Keluarga Harapan. Bu Tuti : Harapan apa? Bu Marni Harapan biar dikasih sembako tiap bulan, ha...ha...ha... Bu Tuti : Ngawur kamu, Mar. Tulislah persamaan dan perbedaan kedua teks tersebut

25

0.0

Jawaban terverifikasi

Iklan