Nakula N

05 September 2022 11:50

Iklan

Nakula N

05 September 2022 11:50

Pertanyaan

Judul : Di Kaki Bukit Cibalak Penulis : Ahmad Tohari Penerbit : Gramedia Pustaka Utama Tahun Terbit : 2005 Ketebalan : 176 halaman Di Kaki Bukit Cibalak adalah salah satu novel Ahmad Tohari yang sangat menarik. Novel ini mengisahkan perjuangan seorang pemuda Desa Tanggir dalam menegakkan kebenaran di desanya. Sang pemuda yang Bernama Pambudi ini selama ini mengetahui kalau desanya dipimpin oleh seorang lurah (kepala desa) yang tidak Amanah. Kebetulan, masa jabatan kepala desa yang penuh kecurangan itu berakhir. Desa Tanggir yang berada di Kaki Bukit Cibalak ini akan menyelenggarakan pemilihan kepala desa. Para calon kepala desa pun sibuk melakukan kampanye. Berbagai trik dilakukan, baik secara terang-terangan maupun sembunyi-sembunyi. Pada pemilihan kepala desa ini, ada lima orang calon kepala desa yang maju. Namun, dari kelima calon yang maju, hanya dua yang berpeluang memenangi pemilihan. Kedua orang itu adalah Pak Badi dan Pak Dirga. Setelah diadakan perhitungan suara, Pak Dirga terpilih sebagai Kepala Desa Tanggir yang baru. Ia berhasil menyingkirkan Pak Badi, Pesaing beratnya. Tentu saja hal itu membuat Pak Badi dan para pengikutnya kecewa. Salah satu pengikut Pak Badi yang kecewa adalah Pambudi, yang bekerja mengurus lumbung koperasi di Desa Tanggir. Menurut Pambudi, Kepala Desa Tanggir yang baru tidak berbeda dengan kepala desa sebelumnya, yaitu banyak melakukan kecurangan dalam mengelola kas desa. Selain itu, Pak Dirga juga bekerja sama dengan tengkulak sehingga sulit bagi lumbung padi desa dalam mencari keuntungan. Akhirnya, Pambudi berhenti dari koperasi dan mencari pekerjaan lain. Keputusan itu disebabkan oleh peristiwa memilukan yang dia alami. Saat itu, Mbok Ralem, seorang warga desa yang berniat meminjam padi untuk berobat ditolak oleh kepala desa. Mbok Ralem yang menderita kanker ganas membutuhkan banyak biaya untuk berobat. Pambudi lalu mendatangi kantor surat kabar Kalawarta yang berada di Yogyakarta. Pambudi menemui pimpinan haria Kalawarta dan mengusulkan harian Kalawarta untuk membuka dompet amal guna pengobatan Mbok Ralem. Tindakan Pambudi tersebut membuat pemimpin Kalawarta tertarik. Namun, tindakannya itu justru membuatnya dibenci oleh kepala desa. Pambudi lalu diteror dan difitnah oleh Pak Dirga. Tak tahan dengan terror dan fitnahan yang dating bertubi-tubi, Pambudi lalu pergi ke Yogya untuk bekerja sambal melanjutkan sekolahnya. Di sela-sela persiapan menghadapi ujian masuk perguruan tinggi, Pambudi bekerja sebagai pelayan toko milik Nyonya Wibawa atau Oei Eng Hwa. Tak disangka, nasib baik menghampiri Pambudi. Ia ditawari bekerja di harian Kalawarta. Usulnya mengenai dompet amal untuk menolong Mbok Ralem menjadi salah satu alasan Pambudi diterima di harian itu. Karena diterima harian Kalawarta, Pambudi terpaksa meninggalkan pekerjaan sebagai pelayan toko. Usaha Pambudi membokar praktik kecurangan yang dilakukan oleh Pak Dirga pun membuahkan hasil. Pak Dirga akhirnya diberhentikan dari jabatan kepala desa. Ia terbukti banyak melakukan penyelewengan. Melalui novel Di Kaki Bukit Cibalak ini, Ahmad Tohari berhasil membidik kisah perebutan jabatan atau kedudukan dengan segala intriknya. Agaknya, dalam meraih jabatan tertentu, bukan pertarungan ide atau gagasan yang ditampilkan, melainkan kekuatan uang dan tipu muslihat. Novel dengan tema kritik sosial ini sangat menyentuh perasaan pembaca. Emosi pembaca larut Ketika mengetahui intrik dan konflik antartokoh., yaitu Pambudi dan Pak Dirga. Pemuda yang digambarkan berusia 24 tahun ini, selain baik dan tekun, ia juga memiliki jiwa sosial yang tinggi. Hal tersebut tampak Ketika ia berusaha untuk menolong tokoh Mbok Ralem yang sakit keras. Dalam novel Di Kaki Bukit Cibalak ini, Ahmad Tohari tidak sekedar menampilkan kritik sosial, tetapi juga kisah percintaan anak muda. Kisah yang diungkapkan oleh Ahmad Tohari dalam novelnya tersebut juga terasa sangat realistis. 5. Bacalah teks ulasan berikut, kemudian jawablah soal-soal yang menyertai dengan tepat. d. Berkenaan dengan nilai kehidupan, pesan atau amanat apa yang ingin disampaikan penulis dalam novel Di Kaki Bukit Cibalak?

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

02

:

19

:

18

:

31

Klaim

2

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

A. Yuliati

Mahasiswa/Alumni STKIP PGRI PASURUAN

30 Oktober 2022 13:29

Jawaban terverifikasi

Nilai kehidupan yang ingin disampaikan penulis dalam novel Di Kaki Bukit Cibalak adalah "Kita harus menolong orang yang lemah dengan ikhlas." Teks ulasan adalah teks yang memberikan penilaian terhadap suatu karya, buku, dan film. Salah satu hal yang dapat dianalisis dalam teks ulasan adalah nilai atau pesan dari karya yang dianalisis. Berdasarkan uraian di atas, nilai kehidupan yang ingin disampaikan penulis dalam novel Di Kaki Bukit Cibalak adalah "Kita harus menolong orang yang lemah dengan ikhlas." dibuktikan pada kutipan "Tak disangka, nasib baik menghampiri Pambudi. Ia ditawari bekerja di harian Kalawarta. Usulnya mengenai dompet amal untuk menolong Mbok Ralem menjadi salah satu alasan Pambudi diterima di harian itu." Jadi, nilai kehidupan yang ingin disampaikan penulis dalam novel Di Kaki Bukit Cibalak adalah "Kita harus menolong orang yang lemah dengan ikhlas."


Iklan

Sopia S

11 Januari 2024 01:41

Jelaskan nilai nilai yang terkandung dalam kutipan cerpen di kaki bukit cibalak


Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke AiRIS

Yuk, cobain chat dan belajar bareng AiRIS, teman pintarmu!

Chat AiRIS

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Assalamu’alaikum Wr. Wb Yang kami hormati bapak dan ibu serta para hadirirn sekalian yang berbahagia. Puji syukur kita sanjungkan kehadirat Allah swt, karena dengan limpahan dan karunia-Nya kita bisa berkumpul di sini. Salawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad saw, karena beliau menyiarkan agama yang haq, yakni agama islam, agama yang diridai oleh Allah swt. Semoga kita sekalian termasuk ke dalam umat-Nya yang diberkahi. Amin ya rabbal alamin. Hadirin sekalian yang berbahagia! Dirasa amat penting sekali jiwa sosial untuk diterapkan di lingkungan keluarga, sanak saudara, bahkan juga di masyarakat luas. Karena dengan jiwa sosial, maka terjalinlah di antara kita saling tolong-menolong, dan kasih sayang. Sehngga orang-orang yang butuh akan pertolongan kita, akan mendapatkan haq-Nya. Perhatikan kalimat berikut! Puji syukur kita sanjungkan kehadirat Allah swt, karena dengan limpahan karuniaNya kita bisa berkumpul di sini. Kalimat tersebut termasuk …. A. salam pembuka B. ucapan terima kasih C. pengenalan topik D. tema E. judul

233

0.0

Jawaban terverifikasi