Ratu N

14 November 2024 12:44

Iklan

Ratu N

14 November 2024 12:44

Pertanyaan

Jelaskan latar belakang, tempat terjadinya, pemimpin pemberontakan, cara penumpasan dan Operasi yang dibentuk untuk menumpas pemberontakan berikut. a. DI/TII Jawa Barat b. DI/TII Jawa Tengah c. DI/TII Aceh d. DI/TII Kalimantan Selatan e. PRRI PERMESTA f. Republik Maluku Selatan g. APRA h. PKI Madiun

Jelaskan latar belakang, tempat terjadinya, pemimpin pemberontakan, cara penumpasan dan Operasi yang dibentuk untuk menumpas pemberontakan berikut.

a. DI/TII Jawa Barat

b. DI/TII Jawa Tengah

c. DI/TII Aceh

d. DI/TII Kalimantan Selatan

e. PRRI PERMESTA

f. Republik Maluku Selatan

g. APRA

h. PKI Madiun

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

01

:

12

:

06

:

00

Klaim

8

1

Jawaban terverifikasi

Iklan

Rendi R

Community

19 November 2024 12:45

Jawaban terverifikasi

<p>&nbsp;</p><p>Berikut adalah penjelasan mengenai latar belakang, tempat terjadinya, pemimpin pemberontakan, cara penumpasan, dan operasi yang dibentuk untuk menumpas setiap pemberontakan yang disebutkan:</p><p><strong>a. DI/TII Jawa Barat</strong></p><ul><li><strong>Latar Belakang:</strong><br>Kartosuwiryo mendirikan Darul Islam (DI) pada tahun 1949 dengan tujuan mendirikan negara Islam di Indonesia karena merasa kecewa terhadap hasil Perjanjian Renville yang dianggap menguntungkan Belanda.</li><li><strong>Tempat Terjadi:</strong><br>Jawa Barat.</li><li><strong>Pemimpin Pemberontakan:</strong><br>Sekarmadji Maridjan Kartosuwiryo.</li><li><strong>Cara Penumpasan:</strong><br>Melalui Operasi Pagar Betis yang melibatkan warga sipil untuk mengepung basis pemberontak.</li><li><strong>Operasi:</strong><br>Operasi Pagar Betis (1962) berhasil menangkap Kartosuwiryo.</li></ul><p><strong>b. DI/TII Jawa Tengah</strong></p><ul><li><strong>Latar Belakang:</strong><br>Dipimpin oleh Amir Fatah, pemberontakan ini merupakan bagian dari gerakan DI/TII yang ingin mendirikan negara Islam, tetapi lebih kecil cakupannya dibandingkan Jawa Barat.</li><li><strong>Tempat Terjadi:</strong><br>Jawa Tengah.</li><li><strong>Pemimpin Pemberontakan:</strong><br>Amir Fatah.</li><li><strong>Cara Penumpasan:</strong><br>Operasi militer dilakukan oleh TNI untuk memukul mundur pasukan DI/TII.</li><li><strong>Operasi:</strong><br>Tidak ada nama operasi khusus yang tercatat, tetapi dilakukan operasi militer reguler.</li></ul><p><strong>c. DI/TII Aceh</strong></p><ul><li><strong>Latar Belakang:</strong><br>Dipimpin oleh Daud Beureueh, pemberontakan ini timbul akibat kekecewaan terhadap pemerintah pusat yang menghapus status Aceh sebagai daerah istimewa.</li><li><strong>Tempat Terjadi:</strong><br>Aceh.</li><li><strong>Pemimpin Pemberontakan:</strong><br>Daud Beureueh.</li><li><strong>Cara Penumpasan:</strong><br>Melalui pendekatan militer dan diplomasi, pemerintah menawarkan status Daerah Istimewa Aceh kembali.</li><li><strong>Operasi:</strong><br>Penumpasan berlangsung secara bertahap hingga tahun 1962 dengan pendekatan persuasif.</li></ul><p><strong>d. DI/TII Kalimantan Selatan</strong></p><ul><li><strong>Latar Belakang:</strong><br>Ibnu Hajar mendirikan DI/TII Kalimantan Selatan sebagai bagian dari gerakan yang lebih besar untuk mendirikan negara Islam di Indonesia.</li><li><strong>Tempat Terjadi:</strong><br>Kalimantan Selatan.</li><li><strong>Pemimpin Pemberontakan:</strong><br>Ibnu Hajar.</li><li><strong>Cara Penumpasan:</strong><br>Operasi militer dilakukan oleh TNI untuk menangkap Ibnu Hajar.</li><li><strong>Operasi:</strong><br>Operasi militer pada tahun 1965 berhasil menumpas pemberontakan ini.</li></ul><p><strong>e. PRRI/Permesta</strong></p><ul><li><strong>Latar Belakang:</strong><br>Dipicu oleh ketidakpuasan daerah-daerah seperti Sumatera dan Sulawesi terhadap kebijakan pemerintah pusat yang dianggap tidak adil dalam pembagian hasil ekonomi.</li><li><strong>Tempat Terjadi:</strong><br>Sumatera (PRRI) dan Sulawesi Utara (Permesta).</li><li><strong>Pemimpin Pemberontakan:</strong><br>PRRI: Ahmad Husein; Permesta: Ventje Sumual.</li><li><strong>Cara Penumpasan:</strong><br>Dilakukan operasi militer besar-besaran dengan gabungan darat, laut, dan udara.</li><li><strong>Operasi:</strong><br>Operasi Saptamarga dan Operasi Mena I (PRRI); Operasi Merdeka (Permesta).</li></ul><p><strong>f. Republik Maluku Selatan (RMS)</strong></p><ul><li><strong>Latar Belakang:</strong><br>RMS diproklamasikan oleh Soumokil pada 25 April 1950, didukung oleh eks KNIL yang menolak integrasi Maluku ke dalam NKRI.</li><li><strong>Tempat Terjadi:</strong><br>Ambon dan wilayah Maluku lainnya.</li><li><strong>Pemimpin Pemberontakan:</strong><br>Dr. Soumokil.</li><li><strong>Cara Penumpasan:</strong><br>Operasi militer dilakukan untuk merebut Ambon dan menangkap Soumokil.</li><li><strong>Operasi:</strong><br>Operasi militer di bawah komando TNI pada tahun 1950.</li></ul><p><strong>g. APRA</strong></p><ul><li><strong>Latar Belakang:</strong><br>Raymond Westerling memimpin APRA (Angkatan Perang Ratu Adil) untuk mempertahankan Negara Pasundan dan sistem federal yang mendukung Belanda.</li><li><strong>Tempat Terjadi:</strong><br>Bandung, Jawa Barat.</li><li><strong>Pemimpin Pemberontakan:</strong><br>Raymond Westerling.</li><li><strong>Cara Penumpasan:</strong><br>Pemberontakan berhasil digagalkan oleh TNI, Westerling melarikan diri ke luar negeri.</li><li><strong>Operasi:</strong><br>Penumpasan APRA dilakukan melalui tindakan militer pada tahun 1950.</li></ul><p><strong>h. PKI Madiun</strong></p><ul><li><strong>Latar Belakang:</strong><br>Dipimpin oleh Musso, pemberontakan ini dipicu oleh ketidakpuasan terhadap pemerintah RI dan bertujuan mendirikan negara komunis. Pemberontakan terjadi pada September 1948.</li><li><strong>Tempat Terjadi:</strong><br>Madiun, Jawa Timur.</li><li><strong>Pemimpin Pemberontakan:</strong><br>Musso, dibantu oleh Amir Sjarifuddin.</li><li><strong>Cara Penumpasan:</strong><br>Operasi militer dilakukan oleh TNI di bawah pimpinan Jenderal Abdul Haris Nasution dan Kolonel Gatot Subroto.</li><li><strong>Operasi:</strong><br>Penumpasan berlangsung cepat, dan Musso tewas dalam pertempuran.</li></ul><p><strong>Kesimpulan</strong></p><p>Pemberontakan-pemberontakan ini mencerminkan tantangan besar yang dihadapi Indonesia dalam menjaga integrasi dan kedaulatan pasca kemerdekaan. TNI, bersama dengan pemerintah, berhasil menumpas pemberontakan melalui kombinasi operasi militer dan pendekatan persuasif.</p><p>&nbsp;</p><p>&nbsp;</p><p>&nbsp;</p>

 

Berikut adalah penjelasan mengenai latar belakang, tempat terjadinya, pemimpin pemberontakan, cara penumpasan, dan operasi yang dibentuk untuk menumpas setiap pemberontakan yang disebutkan:

a. DI/TII Jawa Barat

  • Latar Belakang:
    Kartosuwiryo mendirikan Darul Islam (DI) pada tahun 1949 dengan tujuan mendirikan negara Islam di Indonesia karena merasa kecewa terhadap hasil Perjanjian Renville yang dianggap menguntungkan Belanda.
  • Tempat Terjadi:
    Jawa Barat.
  • Pemimpin Pemberontakan:
    Sekarmadji Maridjan Kartosuwiryo.
  • Cara Penumpasan:
    Melalui Operasi Pagar Betis yang melibatkan warga sipil untuk mengepung basis pemberontak.
  • Operasi:
    Operasi Pagar Betis (1962) berhasil menangkap Kartosuwiryo.

b. DI/TII Jawa Tengah

  • Latar Belakang:
    Dipimpin oleh Amir Fatah, pemberontakan ini merupakan bagian dari gerakan DI/TII yang ingin mendirikan negara Islam, tetapi lebih kecil cakupannya dibandingkan Jawa Barat.
  • Tempat Terjadi:
    Jawa Tengah.
  • Pemimpin Pemberontakan:
    Amir Fatah.
  • Cara Penumpasan:
    Operasi militer dilakukan oleh TNI untuk memukul mundur pasukan DI/TII.
  • Operasi:
    Tidak ada nama operasi khusus yang tercatat, tetapi dilakukan operasi militer reguler.

c. DI/TII Aceh

  • Latar Belakang:
    Dipimpin oleh Daud Beureueh, pemberontakan ini timbul akibat kekecewaan terhadap pemerintah pusat yang menghapus status Aceh sebagai daerah istimewa.
  • Tempat Terjadi:
    Aceh.
  • Pemimpin Pemberontakan:
    Daud Beureueh.
  • Cara Penumpasan:
    Melalui pendekatan militer dan diplomasi, pemerintah menawarkan status Daerah Istimewa Aceh kembali.
  • Operasi:
    Penumpasan berlangsung secara bertahap hingga tahun 1962 dengan pendekatan persuasif.

d. DI/TII Kalimantan Selatan

  • Latar Belakang:
    Ibnu Hajar mendirikan DI/TII Kalimantan Selatan sebagai bagian dari gerakan yang lebih besar untuk mendirikan negara Islam di Indonesia.
  • Tempat Terjadi:
    Kalimantan Selatan.
  • Pemimpin Pemberontakan:
    Ibnu Hajar.
  • Cara Penumpasan:
    Operasi militer dilakukan oleh TNI untuk menangkap Ibnu Hajar.
  • Operasi:
    Operasi militer pada tahun 1965 berhasil menumpas pemberontakan ini.

e. PRRI/Permesta

  • Latar Belakang:
    Dipicu oleh ketidakpuasan daerah-daerah seperti Sumatera dan Sulawesi terhadap kebijakan pemerintah pusat yang dianggap tidak adil dalam pembagian hasil ekonomi.
  • Tempat Terjadi:
    Sumatera (PRRI) dan Sulawesi Utara (Permesta).
  • Pemimpin Pemberontakan:
    PRRI: Ahmad Husein; Permesta: Ventje Sumual.
  • Cara Penumpasan:
    Dilakukan operasi militer besar-besaran dengan gabungan darat, laut, dan udara.
  • Operasi:
    Operasi Saptamarga dan Operasi Mena I (PRRI); Operasi Merdeka (Permesta).

f. Republik Maluku Selatan (RMS)

  • Latar Belakang:
    RMS diproklamasikan oleh Soumokil pada 25 April 1950, didukung oleh eks KNIL yang menolak integrasi Maluku ke dalam NKRI.
  • Tempat Terjadi:
    Ambon dan wilayah Maluku lainnya.
  • Pemimpin Pemberontakan:
    Dr. Soumokil.
  • Cara Penumpasan:
    Operasi militer dilakukan untuk merebut Ambon dan menangkap Soumokil.
  • Operasi:
    Operasi militer di bawah komando TNI pada tahun 1950.

g. APRA

  • Latar Belakang:
    Raymond Westerling memimpin APRA (Angkatan Perang Ratu Adil) untuk mempertahankan Negara Pasundan dan sistem federal yang mendukung Belanda.
  • Tempat Terjadi:
    Bandung, Jawa Barat.
  • Pemimpin Pemberontakan:
    Raymond Westerling.
  • Cara Penumpasan:
    Pemberontakan berhasil digagalkan oleh TNI, Westerling melarikan diri ke luar negeri.
  • Operasi:
    Penumpasan APRA dilakukan melalui tindakan militer pada tahun 1950.

h. PKI Madiun

  • Latar Belakang:
    Dipimpin oleh Musso, pemberontakan ini dipicu oleh ketidakpuasan terhadap pemerintah RI dan bertujuan mendirikan negara komunis. Pemberontakan terjadi pada September 1948.
  • Tempat Terjadi:
    Madiun, Jawa Timur.
  • Pemimpin Pemberontakan:
    Musso, dibantu oleh Amir Sjarifuddin.
  • Cara Penumpasan:
    Operasi militer dilakukan oleh TNI di bawah pimpinan Jenderal Abdul Haris Nasution dan Kolonel Gatot Subroto.
  • Operasi:
    Penumpasan berlangsung cepat, dan Musso tewas dalam pertempuran.

Kesimpulan

Pemberontakan-pemberontakan ini mencerminkan tantangan besar yang dihadapi Indonesia dalam menjaga integrasi dan kedaulatan pasca kemerdekaan. TNI, bersama dengan pemerintah, berhasil menumpas pemberontakan melalui kombinasi operasi militer dan pendekatan persuasif.

 

 

 


Iklan

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

1. kapan awal dan akhir dari peristiwa di/tii di Kalimantan Selatan 2. Bagaimana proses awal dan akhir dari peristiwa di/tii di Kalimantan Selatan,serta dampaknya

1

0.0

Jawaban terverifikasi

Kondisi kehidupan bangsa Indonesia pada masa awal kemerdekaan belum stabil. Dibawah ini adalah penyabab ketidakstabilan kehidupan politik pada masa awal kemerdekaan, kecuali... A. Pertentangan antar partai B. Gangguan dari Belanda yang ingin berkuasa kembali C. Munculnya kesulitan ekonomi dan keuangan D. Terjadinya bentrokan antar etnis E. Munculnya gangguan keamanan dalam negeri 2. Pada tanggal 3 November 1945 diterbitkan maklumat pemerintah mengenai pendirian partai partai politik. Sebelum adanya maklumat pemerintah tanggal 3 November 1945, Indonesia merencanakan satu partai tunggal yaitu... A. Masyumi D. PNI B. PKI E. NU C. PSI 3. Terbentuknya Kabinet Sjahrir tanggal 14 November 1945 merupakan suatu bentuk penyelewengan pertama pemerintah RI terhadap UUD 1945. Sejak tanggal 14 November 1945 Indonesia menganut sistem pemerintahan... A. Presidensial B. Liberalisme C. Parlementer D. Terpimpin E. Aristokrasi 4. Berdirinya partai partai politik telah mendorong Sutan Sjahrir yang berasal dari partai Sosialis untuk menghidupkan bentuk pemerintahan dengan cabinet parlementer. Hal ini dilakukan dengan alasan... A. agar perjuangan bangsa Indonesia mendapat dukungan dari negara negara barat B. mengikuti arus perpolitikan Indonesia yang mulai berkembang C. sesuai dengan perkembangan ideology di Indonesia D. sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945 E. permintaan dari Presiden Soekarno. 5. Pada masa awal kemerdekaan, system pemerintahan berubah dari presidensial menjadi parlementer. Salah satu alasan dan pertimbangan perubahan system pemerintahan dari presidensial ke parlementer pada awal kemerdekaan adalah... A. Demokrasi bisa segera ditegakkan secara benar B. Parlementer sangat cocok untuk bangsa Indonesia C. Presidensial tidak sesuai dengan Indonesia yang multi etnis. D. Presidensial terlalu sulit untuk diterapkan dalam pemerintahan E. Mempermudah perundingan dengan Belanda 6. Sampai dengan awal tahun 1946, keadaan ibu kota Jakarta semakin kacau. Pemerintah terus didesak dan diteror oleh pemerintah asing.Pada saat ibukota dipindahkan ke Yogyakarta, Perdana Menteri Sjahrir masih berkedudukan di Jakarta untuk... A. menghadapi terror Belanda B. menjalankan roda pemerintahan dari pusat C. menghimpun kekuatan menghadapi Belanda D. menciptakan pemerintahan tandingan E. mengadakan hubungan dengan luar negeri 7. Kondisi kehidupan ekonomi bangsa Indonesia pada awal kemerdekaan tidak stabil. Keadaan ekonomi pada awal kemerdekaan mengalami kekacauan, salah satu factor penyebab antara lain... A. Adanya Blokade ekonomi oleh Belanda B. Rakyat Indonesia hanya mengandalkan pendapatan dalam pertanian . C. Banyaknya investor asing yang mengintervensi perekonomian Indonesia D. Rendahnya sumber daya manusia Indonesia dalam perekonomian E. Sering terjadi konflik horizontal dalam negeri Indonesia 8. Kondisi kehidupan ekonomi pada masa awal kemerdekaan tidak stabil karena terjadi inflasi. Terjadinya inflasi pada masa awal kemerdekaan disebabkan oleh... A. Indonesia belum memiliki mata uang yang sah B. Tentara Jepang masih menguasai sebagian besar sector ekonomi C. Terjadinya pertempuran pertempuran diberbagai daerah. D. Peredaran mata uang Jepang yang belum terkendali E. Munculnya perusahaan perusahaan asing milik Belanda 9. Indonesia harus dapat mengatasi permasalahan ekonomi yang dihadapi pada masa awal kemerdekaan. Salah satu upaya bangsa Indonesia dalam melakukan perbaikan ekonomi pada awal kemerdekaan dilakukan dengan cara ... A. Menaikkan pajak dan bea Cukai B. Meningkatkan produksi pertanian dan perkebunan untuk diekspor C. Mengeluarkan mata uang sendiri (ORI) D. Mengisi kas pemerintah yang kosong E. Mengedarkan uang secara besar besaran. 10. Salah satu penyebab kacaunya kondisi perekonomian Indonesia pada masa awal kemerdekaan karena kas negara kosong. Upaya pemerintah Republik Indonesia mengisi kas negara yang kosong pada awal Kemerdekaan adalah ... A. Menasionalisasi De Javasche Bank B. Membuat kebijakan Gunting Syafruddin C. Mendevaluasi mata uang rupiah D. Sistim ekonomi Gerakan Benteng E. Menyelenggarakan pinjaman Nasional

20

0.0

Jawaban terverifikasi

Iklan