Anonim A

07 Agustus 2024 13:36

Iklan

Anonim A

07 Agustus 2024 13:36

Pertanyaan

Diversifikasi untuk Ketahanan Pangan Ketahanan pangan sangat penting untuk diperkuat sekarang ini. Tingginya tingkat ketergantungan pada beras sebagai sumber karbohidrat utama menjadikan bangsa ini cukup rentan dalam hal kedaulatan pangan. Data yang ada menunjukkan tingkat konsumsi beras mencapai 94,9 kg per kapita per tahun dengan total kebutuhan mencapai 29,6 juta ton per tahun. Konsumsi yang besar ini membuat Indonesia tidak dapat terhindar dari upaya impor beras. Memang produksi beras lebih tinggi daripada kebutuhan, tetapi pemerintah butuh impor sebagai persediaan untuk mengendalikan harga di pasaran. Dari data pada 1954, komposisi karbohidrat dalam struktur menu bangsa kita menunjukkan proporsi beras hanya 53,5%. Sisanya dipenuhi dari ubi kayu (22,6%), jagung (18,9%), dan kentang (4,99%). Akan tetapi, kondisi itu terus berubah pada era Orde Baru. Pada akhir 80-an, proporsi beras semakin dominan mencapai 81,1%, sisanya ubi kayu (10,02%) dan jagung (7,82%). Orde Baru makin mendorong beras untuk menjadi bahan pangan utama di seluruh Indonesia. Penyeragaman konsumsi beras di Indonesia membuat makanan pokok lokal terabaikan. Kini upaya mengembalikan keragaman pangan tengah dilakukan oleh pemerintahan melalui Gerakan Diversifikasi Pangan yang dipelopori Kementerian Pertanian. Gerakan ini serentak dimulai di 34 provinsi di seluruh Indonesia sebagai antisipasi krisis pangan. Gerak- an ini diharapkan mampu mengurangi ketergantungan konsumsi beras dan dan sebagai penyedia sumber pangan alternatif berupa sumber karbohidrat lokal nonberas. Dengan demikian, konsumsi pangan lokal sebagai sumber karbohidrat lain pun diharapkan terus meningkat. Kementerian Pertanian mengajak seluruh gubernur dan bupati/ wali kota untuk bersinergi menguatkan gerakan diversifikasi pangan ini dalam upaya mengukuhkan ketahanan pangan. Kita akan kembali meneguhkan bahwa bangsa ini punya keanekaragaman pangan yang besar, tidak hanya beras yang membuat kenyang. Hal ini ditindaklanjuti dengan gerakan di sejumlah daerah yang mengeluarkan kebijakan sehari tanpa nasi. Akan tetapi, kebijakan itu tidak pernah efektif dilaksanakan. Perlu keteladanan dari kepala daerah untuk mulai memelopori mengonsumsi pangan lokal. Upaya diversifikasi pangan lokal ini ditargetkan menurunkan konsumsi beras dari 94,9 kg per kapita per tahun menjadi 85 kg per kapita per tahun pada 2024. Selain itu, upaya ini diharapkan dapat menumbuhkan UMKM pangan sebagai penyedia pangan lokal. Namun, upaya ini tentu tidak mudah. Membalikkan persepsi masyarakat untuk mengganti beras dengan komoditas lain harus diikuti dengan kebijakan dan aksi kampanye yang masif. Pekerjaan rumah lainnya, pasokan bahan pangan nonberas harus bisa diandalkan. Pemerintah tidak bisa tiba-tiba memaksakan kebijakan diversifikasi pangan jika produksi pangan lokal, seperti umbi- umbian, di setiap wilayah belum bisa ditingkatkan. Ketersediaan bahan baku yang terbatas dan harga yang kurang kompetitif dibanding dengan komoditas pangan utama, yakni beras masih menjadi kendala terbesar. tentukan pola pengembangan dari masing masing paragraf teks argumentasi diatas !!

Diversifikasi untuk Ketahanan Pangan

Ketahanan pangan sangat penting untuk diperkuat sekarang ini. Tingginya tingkat ketergantungan pada beras sebagai sumber karbohidrat utama menjadikan bangsa ini cukup rentan dalam hal kedaulatan pangan. Data yang ada menunjukkan tingkat konsumsi beras mencapai 94,9 kg per kapita per tahun dengan total kebutuhan mencapai 29,6 juta ton per tahun. Konsumsi yang besar ini membuat Indonesia tidak dapat terhindar dari upaya impor beras. Memang produksi beras lebih tinggi daripada kebutuhan, tetapi pemerintah butuh impor sebagai persediaan untuk mengendalikan harga di pasaran.

Dari data pada 1954, komposisi karbohidrat dalam struktur menu bangsa kita menunjukkan proporsi beras hanya 53,5%. Sisanya dipenuhi dari ubi kayu (22,6%), jagung (18,9%), dan kentang (4,99%). Akan tetapi, kondisi itu terus berubah pada era Orde Baru. Pada akhir 80-an, proporsi beras semakin dominan mencapai 81,1%, sisanya ubi kayu (10,02%) dan jagung (7,82%). Orde Baru makin mendorong beras untuk menjadi bahan pangan utama di seluruh Indonesia. Penyeragaman konsumsi beras di Indonesia membuat makanan pokok lokal terabaikan.

Kini upaya mengembalikan keragaman pangan tengah dilakukan oleh pemerintahan melalui Gerakan Diversifikasi Pangan yang dipelopori Kementerian Pertanian. Gerakan ini serentak dimulai di 34 provinsi di seluruh Indonesia sebagai antisipasi krisis pangan. Gerak- an ini diharapkan mampu mengurangi ketergantungan konsumsi beras dan dan sebagai penyedia sumber pangan alternatif berupa sumber karbohidrat lokal nonberas. Dengan demikian, konsumsi pangan lokal sebagai sumber karbohidrat lain pun diharapkan terus meningkat.

Kementerian Pertanian mengajak seluruh gubernur dan bupati/ wali kota untuk bersinergi menguatkan gerakan diversifikasi pangan ini dalam upaya mengukuhkan ketahanan pangan. Kita akan kembali meneguhkan bahwa bangsa ini punya keanekaragaman pangan yang besar, tidak hanya beras yang membuat kenyang. Hal ini ditindaklanjuti dengan gerakan di sejumlah daerah yang mengeluarkan kebijakan sehari tanpa nasi. Akan tetapi, kebijakan itu tidak pernah efektif dilaksanakan. Perlu keteladanan dari kepala daerah untuk mulai memelopori mengonsumsi pangan lokal.

Upaya diversifikasi pangan lokal ini ditargetkan menurunkan konsumsi beras dari 94,9 kg per kapita per tahun menjadi 85 kg per kapita per tahun pada 2024. Selain itu, upaya ini diharapkan dapat menumbuhkan UMKM pangan sebagai penyedia pangan lokal. Namun, upaya ini tentu tidak mudah. Membalikkan persepsi masyarakat untuk mengganti beras dengan komoditas lain harus diikuti dengan kebijakan dan aksi kampanye yang masif. Pekerjaan rumah lainnya, pasokan bahan pangan nonberas harus bisa diandalkan.

Pemerintah tidak bisa tiba-tiba memaksakan kebijakan diversifikasi pangan jika produksi pangan lokal, seperti umbi- umbian, di setiap wilayah belum bisa ditingkatkan. Ketersediaan bahan baku yang terbatas dan harga yang kurang kompetitif dibanding dengan komoditas pangan utama, yakni beras masih menjadi kendala terbesar.

tentukan pola pengembangan dari masing masing paragraf teks argumentasi diatas !!

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

02

:

17

:

36

:

35

Klaim

6

1

Jawaban terverifikasi

Iklan

Rendi R

Community

12 Agustus 2024 00:33

Jawaban terverifikasi

<p>Dalam teks argumentasi yang Anda berikan, setiap paragraf mengembangkan ide utamanya dengan menggunakan berbagai pola pengembangan. Berikut ini adalah analisis pola pengembangan dari masing-masing paragraf:</p><p>1. Paragraf Pertama:<br>&nbsp; - Pola Pengembangan: Ilustrasi dan Contoh<br>&nbsp; - Analisis: Paragraf ini menggambarkan pentingnya diversifikasi pangan melalui ilustrasi situasi ketergantungan tinggi pada beras sebagai karbohidrat utama dan bagaimana kondisi ini membuat Indonesia rentan dalam hal kedaulatan pangan. Contoh mengenai konsumsi beras dan kebutuhan impor diberikan untuk memperkuat argumen.</p><p>2. Paragraf Kedua:<br>&nbsp; - Pola Pengembangan: Perbandingan dan Kontras<br>&nbsp; - Analisis: Paragraf ini membandingkan komposisi karbohidrat dalam menu makanan Indonesia dari masa ke masa. Dari tahun 1954 sampai era Orde Baru, proporsi konsumsi beras meningkat secara signifikan, mengilustrasikan bagaimana kebijakan pemerintah berpengaruh terhadap konsumsi pangan.</p><p>3. Paragraf Ketiga:<br>&nbsp; - Pola Pengembangan: Generalisasi<br>&nbsp; - Analisis: Paragraf ini menggeneralisasi gerakan yang dilakukan oleh pemerintah melalui Kementerian Pertanian untuk mengurangi ketergantungan pada beras dan memperkenalkan karbohidrat lokal nonberas sebagai alternatif melalui Gerakan Diversifikasi Pangan.</p><p>4. Paragraf Keempat:<br>&nbsp; - Pola Pengembangan: Sebab dan Akibat<br>&nbsp; - Analisis: Paragraf ini mengeksplorasi kerjasama antara Kementerian Pertanian dengan para gubernur dan kepala daerah untuk menguatkan diversifikasi pangan, sekaligus menyoroti kurangnya efektivitas kebijakan sehari tanpa nasi. Ini mencerminkan sebab dan akibat dari inisiatif dan tantangan yang dihadapi.</p><p>5. Paragraf Kelima:<br>&nbsp; - Pola Pengembangan: Tujuan dan Hasil yang Diharapkan<br>&nbsp; - Analisis: Paragraf ini menargetkan penurunan konsumsi beras dan pertumbuhan UMKM pangan lokal sebagai hasil dari upaya diversifikasi. Dibahas pula tantangan dalam mengubah persepsi masyarakat dan kebutuhan akan kampanye yang efektif.</p><p>6. Paragraf Keenam:<br>&nbsp; - Pola Pengembangan: Masalah dan Solusi<br>&nbsp; - Analisis: Paragraf ini menjelaskan bahwa keberhasilan kebijakan diversifikasi pangan tergantung pada peningkatan produksi pangan lokal dan menyoroti masalah seperti ketersediaan bahan baku yang terbatas dan harga yang kurang kompetitif.</p><p>Pola-pola ini membantu dalam mengembangkan dan menguatkan argumentasi dalam teks, memberikan berbagai perspektif dan solusi atas isu diversifikasi pangan untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional.</p>

Dalam teks argumentasi yang Anda berikan, setiap paragraf mengembangkan ide utamanya dengan menggunakan berbagai pola pengembangan. Berikut ini adalah analisis pola pengembangan dari masing-masing paragraf:

1. Paragraf Pertama:
  - Pola Pengembangan: Ilustrasi dan Contoh
  - Analisis: Paragraf ini menggambarkan pentingnya diversifikasi pangan melalui ilustrasi situasi ketergantungan tinggi pada beras sebagai karbohidrat utama dan bagaimana kondisi ini membuat Indonesia rentan dalam hal kedaulatan pangan. Contoh mengenai konsumsi beras dan kebutuhan impor diberikan untuk memperkuat argumen.

2. Paragraf Kedua:
  - Pola Pengembangan: Perbandingan dan Kontras
  - Analisis: Paragraf ini membandingkan komposisi karbohidrat dalam menu makanan Indonesia dari masa ke masa. Dari tahun 1954 sampai era Orde Baru, proporsi konsumsi beras meningkat secara signifikan, mengilustrasikan bagaimana kebijakan pemerintah berpengaruh terhadap konsumsi pangan.

3. Paragraf Ketiga:
  - Pola Pengembangan: Generalisasi
  - Analisis: Paragraf ini menggeneralisasi gerakan yang dilakukan oleh pemerintah melalui Kementerian Pertanian untuk mengurangi ketergantungan pada beras dan memperkenalkan karbohidrat lokal nonberas sebagai alternatif melalui Gerakan Diversifikasi Pangan.

4. Paragraf Keempat:
  - Pola Pengembangan: Sebab dan Akibat
  - Analisis: Paragraf ini mengeksplorasi kerjasama antara Kementerian Pertanian dengan para gubernur dan kepala daerah untuk menguatkan diversifikasi pangan, sekaligus menyoroti kurangnya efektivitas kebijakan sehari tanpa nasi. Ini mencerminkan sebab dan akibat dari inisiatif dan tantangan yang dihadapi.

5. Paragraf Kelima:
  - Pola Pengembangan: Tujuan dan Hasil yang Diharapkan
  - Analisis: Paragraf ini menargetkan penurunan konsumsi beras dan pertumbuhan UMKM pangan lokal sebagai hasil dari upaya diversifikasi. Dibahas pula tantangan dalam mengubah persepsi masyarakat dan kebutuhan akan kampanye yang efektif.

6. Paragraf Keenam:
  - Pola Pengembangan: Masalah dan Solusi
  - Analisis: Paragraf ini menjelaskan bahwa keberhasilan kebijakan diversifikasi pangan tergantung pada peningkatan produksi pangan lokal dan menyoroti masalah seperti ketersediaan bahan baku yang terbatas dan harga yang kurang kompetitif.

Pola-pola ini membantu dalam mengembangkan dan menguatkan argumentasi dalam teks, memberikan berbagai perspektif dan solusi atas isu diversifikasi pangan untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional.


Iklan

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Cermati teks berikut! Semangat gotong royong Saat ini masyarakat tengah menghadapi cuaca ekstrim akibat musim pancaroba. Musim pancaroba adalah perallihan dari musim panas ke musim hujan, seperti terjadinya hujan deras yang disertai dengan petir dan angin kencang. Kondisi tersebut terjadi di berbagai daerah di indonesia. Bahkan ada beberapa daerah yang dilanda angin puting beliung. Bersyukur kejadian tersebut tidak menyebabkan jatuhnya korban jiwa walaupun kerugian materi yang diderita cukup besar. Tindakan warga sekitar sangat cepat, mereka segera membantu warga yang terkena dampak bencana. Mereka juga secara swadaya menyediakan bahan-bahan bangunan dan tenaga untuk memperbaiki bangunan-bangunan yang rusak. Peran para pemuka agama juga cukup besar bagi warga yang terkena bencana, mereka memberikan bimbingan mental atau nasehat agar warga tetap tabah dan tidak patah semangat dalam menghadapi bencana tersebut. Mereka memotivasi warga agar dapat menghadapi bencana tersebut agar dapat bangkit dan segera melakukan tindakan- tindakan yang diperlukan untuk memperbaiki keadaan ke kondisi semula atau bahkan menjadi lebih baik. Pihak pemerintah daerah juga melakukan berbagai upaya pertolongan, seperti pendirian posko pengungsian dan dapur umum serta penyediaan tenaga medis dan tenaga SAR untuk membantu warga yang terdampak. Pemerintah juga segera memperbaiki sarana dan prasarana umum yang rusak serta menyediakan bantuan untuk rekonstruksi rumah warga yang rusak. Berkat partisipasi dan tindakan cepat dari berbagai pihak tersebut, proses pemulihan lokasi bencana dapat berjalan dengan baik dan lancar. Wargapun dapat kembali beraktifitas seperti semula Berdasarkan teks semangat gotong royong, perhatikan paragraf pertama pada kalimat "Tindakan warga sekitar sangat cepat, mereka segera membantu warga yang terkena dampak bencana. Mereka juga secara swadaya menyediakan bahan-bahan bangunan dan tenaga untuk memperbaiki bangunan-bangunan yang rusak." Kalimat tersebut merupakan contoh dari tindakan sosial yaitu..... A. tindakan afektif B. tradisional C. berorientasi nilai D. rasional instrumental E. insidental

57

0.0

Jawaban terverifikasi

Sumber lisan merupakan keterangan langsung dari orang-orang yang mengalami p sejarah. Selain diperoleh dari orang-orang yang mengalami persitiwa secara la sumber lisan juga dapat diperoleh dari orang-orang yang mengetahui suatu peristiw secara rinci. Dengan kata lain sumber sejarah lisan dapat digunakan untuk sumba dan sekunder. Bagaimana cara mendapatkan sumber sejarah secara lisan denga tepat? Sumber sejarah merupakan segala sesuatu yang mengandung informasi tenta peristiwa sejarah. Informasi yang dijadikan sumber sejarah harus berasal dari aktivi pada masa lampau. Sumber sejarah berfungsi sebagai sarana penyampaian inform ristiwa sejarah di masa lampau. Bagaimana cara membuktikan keaslian suatu sumber sejarah? Sumber sejarah berdasarkan bentuknya dibagi menjadi tiga, yaitu sumber tertulis, sumber lisan, dan sumber benda. Sumber tertulis merupakan sumber sejarah yang memberikan informasi melalui tulisan. Sumber lisan merupakan sumber sejarah yang disampaikan secara lisan oleh orang yang menyaksikan, mendengar, atau mengalami langsung suatu peristiwa sejarah. Sumber benda merupakan sumber sejarah yang diperoleh dari benda-benda peninggalan sejarah. Mengapa sumber sejarah sangat penting dalam sejarah? Sumber sejarah lisan sangat bermanfaat agar sejarah dapat terus diingat oleh masyarakat sebagai bagian dari identitas dari sebuah negara. Sumber sejarah lisan dapat berupa keterangan langsung dari pelaku, tradisi lisan yang berkembang di masyarakat, dan topomini. Mengapa sumber lisan memiliki keterbatasan dibandingkan sumber tertulis? Kritik sumber sering juga disebut proses verifikasi. Sering dilakukan peneliti untuk menguji keabsahan serta keaslian suatu dokumen atau sumber sejarah. Kritik sumber merupakan salah satu tahapan dalam penelitian sejarah. Apa yang dimaksud kritik sumber?

143

0.0

Jawaban terverifikasi

Iklan

Tentukan mana yang merupakan struktur abstraksi,orientasi,krisis,reaksi,dan koda Teks 1 Racun Serangga Alkisah hiduplah sepasang suami istri dengan dua orang anaknya. Setiap pagi kedua anak tersebut pergi berkebun untuk membantu orang tuanya. Namun, tiba-tiba mereka berdua pulang ke rumah dengan tergesa-gesa. Kakak: "Bu, Ibu tolong bu, gawat ini adik menelan kecoa!" Ibu: "Astaga, kok bisa sih kak? Gimana ceritanya? Ayo cepat panggil Bapak suruh bawa dokter ke sini!" Kakak: "Jangan bu, malah tambah gawat nanti. Sebentar lagi kecoanya juga mati." Ibu: "Lho, kok bisa gitu kak?" Kakak: "Iya bu, soalnya adik sudah aku kasih racun serangga bu. Di botolnya kan ada tulisan "dapat membunuh serangga ekstra cepat." Ibu: "Astagfirullah, sembrono kamu!" Kakak: (bingung) Ibu: "Pak, Bapak anak kita makan kecoa." (sambil berlari mencari suaminya). Kakak: (masih tetap bingung) ------------------------------- Teks 2 Tukang roti Pada Pagi hari Azril duduk di teras rumahnya sembari menunggu tukang roti yang biasa lewat. Begitu tukang roti lewat Azril lantas memanggil sang penjual. Azril: "Beli rotinya, Pak." Tukang Roti: "Boleh silahkan mau roti yang mana." Azril: "Ini apa, Pak?" Tukang Roti: "Ini semangka." Azril: "Kalau yang ini apa?" Tukang Roti: "Srikaya." Azril: "Terus ini apa, Bang?" Tukang Roti: "Oh...kalau ini blueberry, dek." Azril: "Gimana sih, terus rotinya mana? Saya mau beli roti bukan buah, kok daritadi yang disebut buah-buahan aja. Gak jadi beli deh saya kalau gini." Tukang Roti: "Yang saya sebut tuh rasa rotinya!" Azril: "Gak jadi, deh!"

11

5.0

Jawaban terverifikasi