Data APBD provinsi Rinaria berikut ini. Pendapatan Pendapatan asli daerah                                   : Rp64.150M Dana perimbangan                                          : Rp79.100M Lain – lain pendapatan daerah yang sah         :Rp.52.750M B. Belanja 1) Belanja langsung  Belanja pegawai                                        :Rp49.750M Subsidi                                                        :Rp37.250M Belanja sosial                                              : Rp37.400M 2) Belanja tak langsung Belanja barang dan jasa                              :Rp52.575M Belanja modal                                             :Rp29.250M Berdasarkan APBD tersebut, dampak terhadap kegiatan ekonomi Provinsi Rinaria adalah .

Halo, Hikmal. Terimakasih sudah bertanya di Roboguru. Kakak bantu jawab ya. Pembahasan : Dari soal di atas, kita bisa menyimpulkan bahwa neraca pembayaran Provinsi Rinaria dalam kondisi defisit. Neraca pembayaran defisit artinya jumlah pengeluaran negara lebih besar dibandingkan dengan penerimaan negara. Kondisi defisit tidak selamanya merugikan untuk perekonomian. Defisit pada neraca pembayaran ini, memerlukan pembayaran ke luar negeri lebih besar daripada transaksi yang mendatangkan penerimaan dari luar negeri. Beberapa dampak dari defisit yaitu: produsen dalam negeri tidak dapat bersaing dengan barang impor, perusahaan diancam bangkrut, pendapatan negara menurun, dan perlunya pendanaan dari hutang. Jadi, dampak terhadap kegiatan ekonomi Provinsi Rinaria adalah produsen dalam negeri tidak dapat bersaing dengan barang impor, perusahaan diancam bangkrut, pendapatan negara menurun, dan perlunya pendanaan dari hutang. Semoga membantu ya. Jangan lupa untuk selalu aktif menggunakan Roboguru untuk membantu belajarmu yaa. Semangat!