Allisa C
05 Januari 2023 17:33
Iklan
Allisa C
05 Januari 2023 17:33
Pertanyaan
9
1
Iklan
Q. 'Ainillana
Mahasiswa/Alumni Universitas Negeri Yogyakarta
09 Januari 2023 09:37
Reaksi tersebut merupakan reaksi autoredoks.
Reaksi redoks adalah reaksi yang melibatkan reaksi oksidasi dan reaksi reduksi yang terjadi pada satu reaksi yang sama. Salah satu cara untuk mengidentifikasi reaksi redoks adalah berdasarkan perubahan biloks yang dialami atom-atom unsur yang terlibat pada reaksi tersebut. Biloks atau bilangan oksidasi adalah muatan relatif suatu atom dalam senyawa, ion, atau unsur bebasnya.
Beberapa aturan dalam penentuan biloks berkaitan dengan reaksi tersebut adalah:
1. Biloks unsur bebas dan total biloks atom-atom pada senyawa netral adalah sama dengan 0.
2. Biloks logam IA dan IIA dalam senyawa sama dengan nomor golongannya.
3. Biloks H dalam senyawa adalah +1 (kecuali senyawa hidrida)
4. Biloks F dalam senyawa adalah -1.
5. Biloks O dalam senyawa adalah -2 (kecuali senyawa peroksida dan superoksida).
6. Biloks halogen dalam senyawa adalah -1.
Pada reaksi tersebut Cl2 merupakan unsur bebas, sehingga biloksnya adalah 0. Sedangkan biloks Cl pada KCl dapat dicari sebagai berikut:
biloks K + biloks Cl = 0
+1 + biloks Cl = 0
biloks Cl = -1
biloks Cl dalam KClO adalah
biloks K + biloks Cl + biloks O = 0
+1 + biloks Cl + (-2) = 0
biloks Cl = +1
Terjadi perubahan biloks pada Cl, perhatikan gambar terlampir.
Karena terjadi kenaikan biloks dari 0 menjadi +1 dan pada saat bersamaan Cl mengalami reaksi reduksi dengan biloks berubah menjadi -1, maka reaksi ini disebut reaksi autoredoks, yaitu reaksi redoks yang oksidator dan reduktornya merupakan zat yang sama.
Jadi, reaksi tersebut merupakan reaksi autoredoks.
· 0.0 (0)
Iklan
Tanya ke AiRIS
Yuk, cobain chat dan belajar bareng AiRIS, teman pintarmu!
LATIHAN SOAL GRATIS!
Drill Soal
Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian
Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!