Halo, AHMAD R :)
Terima kasih sudah bertanya di Roboguru. Kakak bantu jawab ya.
Perbedaan penggunaan bahasa pada kedua kutipan tersebut adalah teks (1) telah sesuai dengan unsur kebahasaan teks eksplanasi, tidak ambigu, dan ejaan teks tersebut sudah ejaan baku, sedangkan teks (2) menggunakan ejaan tidak baku, terdapat kata dengan penulisan yang salah. Adapun kata dengan ejaan tidak baku, yaitu "kebumi" dan "diatas".
Untuk memahami alasannya, mari simak pembahasan berikut.
Teks eksplanasi adalah teks yang berisi penjelasan atau keterangan tentang suatu hal yang berhubungan dengan berbagai fenomena, baik fenomena alam maupun sosial yang terjadi di kehidupan sehari-hari.
Unsur kebahasaan teks eksplanasi terdiri atas:
1. Fokus pada hal umum, bukan berfokus partisipan manusia, contohnya: tsunami, banjir, gempa bumi, hujan, serta udara.
2. Dimungkinkan untuk menggunakan istilah ilmiah. Lebih banyak menggunakan verba material serta verba relasional (kata kerja aktif).
3. Menggunakan konjungsi waktu dan kausalitas. Contohnya: sehingga, pertama, jika, bila, sebelum, dan kemudian.
4. Menggunakan kalimat pasif.
5. Aspek kebahasaan teks eksplanasi, meliputi penggunaan istilah (kata teknis), kata sambung yang menyatakan urutan, kata sambung yang menyatakan sebab-akibat dan kata benda.
Apabila dicermati dengan saksama dapat diketahui hal berikut, yaitu:
1. Teks (1) menginformasikan tentang banjir yang disebabkan oleh dua faktor, yaitu alam dan manusia. Hal tersebut diperkuat dengan kutipan kalimat yang berbunyi "Terjadinya banjir setidaknya disebabkan oleh dua faktor. Faktor yang memengaruhinya, yaitu faktor alam dan faktor manusia".
2. Teks (1) telah sesuai dengan unsur kebahasaan teks eksplanasi, tidak ambigu, dan ejaan teks tersebut sudah ejaan baku. Adanya konjungsi kausalitas, yaitu "sebab" dan "sehingga" yang dibuktikan oleh kutipan "Terjadinya banjir setidaknya disebabkan oleh dua faktor. Faktor alam dapat berupa curah hujan yang tinggi, letak geografis berada lebih rendah dari permukaan laut, adanya pasang naik air laut, dan daerah terletak pada cekungan, sehingga jalan keluar air jadi sempit."
3. Teks (1) menggunakan kata teknis, yaitu "curah hujan" dan "pasang naik air laut". Hal tersebut diperkuat dengan kutipan kalimat yang berbunyi "Faktor alam dapat berupa curah hujan yang tinggi, letak geografis berada lebih rendah dari permukaan laut, adanya pasang naik air laut, dan daerah terletak pada cekungan, sehingga jalan keluar air jadi sempit."
4. Teks (2) menginformasikan tentang tsunami yang disebabkan oleh satu faktor, yakni faktor alam, misalnya letusan gunung merapi, gempa bumi, longsor. Hal tersebut diperkuat dengan kutipan kalimat yang berbunyi "Tsunami terjadi karena adanya gerakan vertikal pada kerak bumi yang dapat diakibatkan oleh letusan gunung api, gempa bumi, longsor, maupun meteor yang jatuh kebumi."
5. Teks (2) menggunakan ejaan tidak baku, terdapat kata dengan penulisan yang salah. Adapun kata dengan ejaan tidak baku, yaitu "kebumi" dan "diatas". Kata tersebut termasuk kata tidak baku yang tidak sesuai dengan ejaan dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Seharusnya, penulisan kata "diatas" yang tepat adalah "di atas". Penggunaan di harus dipisah jika menunjukkan tempat, nama, waktu dan lokasi. Hal ini juga berlaku pada kata yang menerangkan tempat lainnya seperti 'ke'. Oleh karena itu, penulisan "kebumi" yang tepat adalah "ke bumi".
6. Persamaan kedua kutipan tersebut berdasarkan pola penyajian strukturnya adalah memaparkan sebab akibat terjadinya fenomena alam.
Dengan demikian, perbedaan penggunaan bahasa pada kedua kutipan tersebut adalah teks (1) telah sesuai dengan unsur kebahasaan teks eksplanasi, tidak ambigu, dan ejaan teks tersebut sudah ejaan baku, sedangkan teks (2) menggunakan ejaan tidak baku, terdapat kata dengan penulisan yang salah. Adapun kata dengan ejaan tidak baku, yaitu "kebumi" dan "diatas".
Semoga dapat membantu, ya :)