Susi S

03 Oktober 2024 01:07

Iklan

Susi S

03 Oktober 2024 01:07

Pertanyaan

cari tahap-tahap sosiologi

cari tahap-tahap sosiologi

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

00

:

21

:

32

:

12

Klaim

3

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Delbert S

09 Oktober 2024 12:20

Jawaban terverifikasi

Tahap tahap sosiologi: - observasi Mengamati fenomena sosial yang terjadi di masyarakat. Pengumpulan Data: Menggunakan metode kualitatif atau kuantitatif untuk mengumpulkan informasi dari sumber yang relevan. Analisis Data: Mengolah dan menganalisis data untuk menemukan pola atau hubungan. Publikasi dan Diskusi: Menyampaikan temuan kepada masyarakat akademis dan umum untuk mendapatkan masukan dan kritik. Implementasi: Menerapkan hasil penelitian untuk mengatasi masalah sosial atau meningkatkan kondisi masyarakat. Pengujian Hipotesis: Menguji asumsi yang telah dibuat berdasarkan data yang telah dianalisis. Penyusunan Kesimpulan: Menarik kesimpulan dari hasil analisis dan pengujian hipotesis.


Iklan

Rendi R

Community

22 Oktober 2024 00:01

Jawaban terverifikasi

<p>Tahap-tahap perkembangan sosiologi sebagai disiplin ilmu dapat dibagi menjadi beberapa periode penting. Setiap tahap mencerminkan perkembangan pemikiran dan pendekatan sosiologi dalam mempelajari masyarakat. Berikut adalah tahap-tahap utama perkembangan sosiologi:</p><p>1. <strong>Tahap Teologis (Pra-sosiologi)</strong></p><ul><li><strong>Karakteristik</strong>: Pada tahap ini, pemahaman masyarakat dan fenomena sosial banyak dipengaruhi oleh kepercayaan dan dogma agama. Masyarakat menjelaskan fenomena sosial dengan mengaitkannya dengan kekuatan supernatural atau ketuhanan.</li><li><strong>Contoh</strong>: Pada masa ini, perubahan sosial, bencana alam, atau perilaku manusia sering dijelaskan sebagai kehendak Tuhan atau intervensi makhluk gaib.</li></ul><p>2. <strong>Tahap Metafisis</strong></p><ul><li><strong>Karakteristik</strong>: Pada tahap ini, masyarakat mulai melepaskan pemikiran teologis dan mulai menjelaskan fenomena sosial secara lebih filosofis atau spekulatif. Masyarakat masih belum menggunakan metode ilmiah, tetapi mulai mempertanyakan alamiah dan logika di balik fenomena sosial.</li><li><strong>Contoh</strong>: Pemikiran filsafat Yunani Kuno, seperti Plato dan Aristoteles, yang mengkaji bagaimana masyarakat dan negara seharusnya diatur, merupakan contoh dari tahap metafisis.</li></ul><p>3. <strong>Tahap Positif (Auguste Comte)</strong></p><ul><li><strong>Karakteristik</strong>: Tahap ini dipelopori oleh <strong>Auguste Comte</strong>, yang memperkenalkan sosiologi sebagai disiplin ilmiah untuk pertama kalinya. Pada tahap ini, masyarakat mulai menggunakan metode ilmiah dan empiris untuk memahami fenomena sosial. Menurut Comte, sosiologi harus mengamati fakta sosial secara objektif dan ilmiah.</li><li><strong>Ciri Utama</strong>: Pemikiran ini menekankan penggunaan observasi, eksperimen, dan data untuk menjelaskan fenomena sosial, mengesampingkan interpretasi supernatural atau spekulatif.</li><li><strong>Contoh</strong>: Comte membagi pemikiran manusia menjadi tiga tahap: teologis, metafisis, dan positif, di mana yang terakhir (positif) adalah tahap perkembangan tertinggi yang menggunakan sains untuk memahami dunia sosial.</li></ul><p>4. <strong>Tahap Klasik (Pemikiran Sosiologis Klasik)</strong></p><ul><li><strong>Karakteristik</strong>: Pada tahap ini, para pemikir sosiologi klasik seperti <strong>Émile Durkheim</strong>, <strong>Karl Marx</strong>, dan <strong>Max Weber</strong> mulai mengembangkan teori-teori sosiologi yang fundamental. Mereka meneliti struktur sosial, hubungan kekuasaan, agama, kapitalisme, serta tindakan sosial.</li><li><strong>Tokoh Utama</strong>:<ul><li><strong>Émile Durkheim</strong>: Mempelajari bagaimana struktur sosial dan institusi sosial seperti agama dan pendidikan membentuk perilaku individu. Dia juga memperkenalkan konsep "fakta sosial."</li><li><strong>Karl Marx</strong>: Menganalisis kapitalisme dan melihat bagaimana konflik kelas antara borjuis dan proletar mendorong perubahan sosial.</li><li><strong>Max Weber</strong>: Memperkenalkan konsep tindakan sosial dan rasionalitas, dan mempelajari hubungan antara etika Protestan dan kapitalisme.</li></ul></li><li><strong>Contoh</strong>: Karya-karya penting pada tahap ini termasuk "The Division of Labor in Society" (Durkheim), "The Communist Manifesto" (Marx), dan "The Protestant Ethic and the Spirit of Capitalism" (Weber).</li></ul><p>5. <strong>Tahap Modern (Sosiologi Modern)</strong></p><ul><li><strong>Karakteristik</strong>: Pada tahap ini, sosiologi mulai berkembang dengan fokus pada pemahaman yang lebih luas mengenai masyarakat modern dan kompleksitas hubungan sosial. Teori-teori struktural fungsionalisme, konflik, dan interaksionisme simbolik berkembang pesat.</li><li><strong>Teori Utama</strong>:<ul><li><strong>Struktural Fungsionalisme</strong>: Dikembangkan oleh <strong>Talcott Parsons</strong> dan <strong>Robert K. Merton</strong>, teori ini memandang masyarakat sebagai sistem yang terdiri dari berbagai bagian yang saling terkait, di mana setiap bagian berperan untuk menjaga keseimbangan sosial.</li><li><strong>Teori Konflik</strong>: Dipengaruhi oleh Karl Marx, teori ini menekankan adanya konflik kekuasaan dan ekonomi dalam masyarakat. <strong>C. Wright Mills</strong> dan <strong>Ralf Dahrendorf</strong> adalah tokoh penting dalam teori konflik.</li><li><strong>Interaksionisme Simbolik</strong>: Teori ini, yang dipelopori oleh <strong>George Herbert Mead</strong> dan <strong>Herbert Blumer</strong>, fokus pada bagaimana individu berinteraksi dan menggunakan simbol-simbol dalam interaksi sosial.</li></ul></li><li><strong>Contoh</strong>: Penelitian pada tahap ini berfokus pada dinamika keluarga, pendidikan, urbanisasi, dan perubahan sosial dalam konteks masyarakat modern.</li></ul><p>6. <strong>Tahap Kontemporer (Sosiologi Postmodern dan Sosiologi Global)</strong></p><ul><li><strong>Karakteristik</strong>: Tahap ini ditandai dengan munculnya sosiologi postmodern dan sosiologi global, yang melihat masyarakat dari perspektif yang lebih kompleks dan beragam. Para sosiolog mulai mempelajari isu-isu baru seperti globalisasi, identitas, teknologi, serta multikulturalisme.</li><li><strong>Teori Utama</strong>:<ul><li><strong>Teori Postmodernisme</strong>: Menolak narasi-narasi besar (grand narratives) dan lebih menekankan pada pluralitas, relativitas, dan fragmentasi dalam masyarakat. <strong>Jean Baudrillard</strong> dan <strong>Michel Foucault</strong> adalah tokoh penting dalam pemikiran ini.</li><li><strong>Sosiologi Global</strong>: Memperluas kajian sosiologi ke ranah global, mempelajari bagaimana globalisasi memengaruhi struktur sosial, budaya, dan ekonomi di seluruh dunia. Tokoh seperti <strong>Anthony Giddens</strong> dan <strong>Ulrich Beck</strong> mempelajari modernitas dan risiko dalam masyarakat global.</li></ul></li><li><strong>Contoh</strong>: Isu-isu yang diangkat dalam tahap ini termasuk dampak globalisasi terhadap identitas budaya, ketidaksetaraan global, perubahan iklim, dan transformasi digital dalam masyarakat.</li></ul><p>Kesimpulan:</p><p>Perkembangan sosiologi melalui berbagai tahap menggambarkan bagaimana pemikiran tentang masyarakat terus berkembang dari pendekatan teologis hingga ilmiah, dari fokus pada masyarakat lokal hingga kajian global. Setiap tahap memberikan kontribusi penting terhadap pemahaman kita tentang struktur sosial, interaksi manusia, dan dinamika perubahan sosial.</p>

Tahap-tahap perkembangan sosiologi sebagai disiplin ilmu dapat dibagi menjadi beberapa periode penting. Setiap tahap mencerminkan perkembangan pemikiran dan pendekatan sosiologi dalam mempelajari masyarakat. Berikut adalah tahap-tahap utama perkembangan sosiologi:

1. Tahap Teologis (Pra-sosiologi)

  • Karakteristik: Pada tahap ini, pemahaman masyarakat dan fenomena sosial banyak dipengaruhi oleh kepercayaan dan dogma agama. Masyarakat menjelaskan fenomena sosial dengan mengaitkannya dengan kekuatan supernatural atau ketuhanan.
  • Contoh: Pada masa ini, perubahan sosial, bencana alam, atau perilaku manusia sering dijelaskan sebagai kehendak Tuhan atau intervensi makhluk gaib.

2. Tahap Metafisis

  • Karakteristik: Pada tahap ini, masyarakat mulai melepaskan pemikiran teologis dan mulai menjelaskan fenomena sosial secara lebih filosofis atau spekulatif. Masyarakat masih belum menggunakan metode ilmiah, tetapi mulai mempertanyakan alamiah dan logika di balik fenomena sosial.
  • Contoh: Pemikiran filsafat Yunani Kuno, seperti Plato dan Aristoteles, yang mengkaji bagaimana masyarakat dan negara seharusnya diatur, merupakan contoh dari tahap metafisis.

3. Tahap Positif (Auguste Comte)

  • Karakteristik: Tahap ini dipelopori oleh Auguste Comte, yang memperkenalkan sosiologi sebagai disiplin ilmiah untuk pertama kalinya. Pada tahap ini, masyarakat mulai menggunakan metode ilmiah dan empiris untuk memahami fenomena sosial. Menurut Comte, sosiologi harus mengamati fakta sosial secara objektif dan ilmiah.
  • Ciri Utama: Pemikiran ini menekankan penggunaan observasi, eksperimen, dan data untuk menjelaskan fenomena sosial, mengesampingkan interpretasi supernatural atau spekulatif.
  • Contoh: Comte membagi pemikiran manusia menjadi tiga tahap: teologis, metafisis, dan positif, di mana yang terakhir (positif) adalah tahap perkembangan tertinggi yang menggunakan sains untuk memahami dunia sosial.

4. Tahap Klasik (Pemikiran Sosiologis Klasik)

  • Karakteristik: Pada tahap ini, para pemikir sosiologi klasik seperti Émile Durkheim, Karl Marx, dan Max Weber mulai mengembangkan teori-teori sosiologi yang fundamental. Mereka meneliti struktur sosial, hubungan kekuasaan, agama, kapitalisme, serta tindakan sosial.
  • Tokoh Utama:
    • Émile Durkheim: Mempelajari bagaimana struktur sosial dan institusi sosial seperti agama dan pendidikan membentuk perilaku individu. Dia juga memperkenalkan konsep "fakta sosial."
    • Karl Marx: Menganalisis kapitalisme dan melihat bagaimana konflik kelas antara borjuis dan proletar mendorong perubahan sosial.
    • Max Weber: Memperkenalkan konsep tindakan sosial dan rasionalitas, dan mempelajari hubungan antara etika Protestan dan kapitalisme.
  • Contoh: Karya-karya penting pada tahap ini termasuk "The Division of Labor in Society" (Durkheim), "The Communist Manifesto" (Marx), dan "The Protestant Ethic and the Spirit of Capitalism" (Weber).

5. Tahap Modern (Sosiologi Modern)

  • Karakteristik: Pada tahap ini, sosiologi mulai berkembang dengan fokus pada pemahaman yang lebih luas mengenai masyarakat modern dan kompleksitas hubungan sosial. Teori-teori struktural fungsionalisme, konflik, dan interaksionisme simbolik berkembang pesat.
  • Teori Utama:
    • Struktural Fungsionalisme: Dikembangkan oleh Talcott Parsons dan Robert K. Merton, teori ini memandang masyarakat sebagai sistem yang terdiri dari berbagai bagian yang saling terkait, di mana setiap bagian berperan untuk menjaga keseimbangan sosial.
    • Teori Konflik: Dipengaruhi oleh Karl Marx, teori ini menekankan adanya konflik kekuasaan dan ekonomi dalam masyarakat. C. Wright Mills dan Ralf Dahrendorf adalah tokoh penting dalam teori konflik.
    • Interaksionisme Simbolik: Teori ini, yang dipelopori oleh George Herbert Mead dan Herbert Blumer, fokus pada bagaimana individu berinteraksi dan menggunakan simbol-simbol dalam interaksi sosial.
  • Contoh: Penelitian pada tahap ini berfokus pada dinamika keluarga, pendidikan, urbanisasi, dan perubahan sosial dalam konteks masyarakat modern.

6. Tahap Kontemporer (Sosiologi Postmodern dan Sosiologi Global)

  • Karakteristik: Tahap ini ditandai dengan munculnya sosiologi postmodern dan sosiologi global, yang melihat masyarakat dari perspektif yang lebih kompleks dan beragam. Para sosiolog mulai mempelajari isu-isu baru seperti globalisasi, identitas, teknologi, serta multikulturalisme.
  • Teori Utama:
    • Teori Postmodernisme: Menolak narasi-narasi besar (grand narratives) dan lebih menekankan pada pluralitas, relativitas, dan fragmentasi dalam masyarakat. Jean Baudrillard dan Michel Foucault adalah tokoh penting dalam pemikiran ini.
    • Sosiologi Global: Memperluas kajian sosiologi ke ranah global, mempelajari bagaimana globalisasi memengaruhi struktur sosial, budaya, dan ekonomi di seluruh dunia. Tokoh seperti Anthony Giddens dan Ulrich Beck mempelajari modernitas dan risiko dalam masyarakat global.
  • Contoh: Isu-isu yang diangkat dalam tahap ini termasuk dampak globalisasi terhadap identitas budaya, ketidaksetaraan global, perubahan iklim, dan transformasi digital dalam masyarakat.

Kesimpulan:

Perkembangan sosiologi melalui berbagai tahap menggambarkan bagaimana pemikiran tentang masyarakat terus berkembang dari pendekatan teologis hingga ilmiah, dari fokus pada masyarakat lokal hingga kajian global. Setiap tahap memberikan kontribusi penting terhadap pemahaman kita tentang struktur sosial, interaksi manusia, dan dinamika perubahan sosial.


Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

apa itu bangun ruang?

0

5.0

Jawaban terverifikasi