Kanita N

06 Mei 2024 11:19

Iklan

Iklan

Kanita N

06 Mei 2024 11:19

Pertanyaan

Cara yang dapat ditempuh oleh seorang pelajar dalam menggali dan mengembangkan potensi diri adalah.. Bekerja keras tanpa kenal lelah b. Menggunakan semua waktunya untuk belajar c. Tekun belajar dan mau bekerja keras d. Mengenali keunggulan dan kelemahan teman

Cara yang dapat ditempuh oleh seorang pelajar dalam menggali dan mengembangkan potensi diri adalah..

Bekerja keras tanpa kenal lelah

b. Menggunakan semua waktunya untuk belajar

c. Tekun belajar dan mau bekerja keras

d. Mengenali keunggulan dan kelemahan teman


1

2


Iklan

Iklan

Kevin L

Bronze

06 Mei 2024 11:31

Menggali dan mengembangkan potensi diri membutuhkan dua hal utama: 1. Tekun belajar: - Belajar adalah kunci untuk memahami diri sendiri, mengetahui kekuatan dan kelemahan. - Dengan belajar, seseorang dapat mengidentifikasi area-area yang perlu dikembangkan. - Belajar juga memberikan pengetahuan dan keterampilan baru yang dapat digunakan untuk mengembangkan potensi. 2. Bekerja keras: - Hanya dengan bekerja keras, seseorang dapat mengaplikasikan apa yang telah dipelajari. - Bekerja keras memungkinkan seseorang untuk mempraktikkan dan mengasah keterampilan-keterampilan baru. - Kerja keras juga membantu seseorang untuk mengatasi tantangan dan hambatan dalam pengembangan diri. Jadi, kombinasi antara tekun belajar dan bekerja keras adalah kunci untuk menggali dan mengembangkan potensi diri secara efektif. Hanya dengan belajar tanpa kerja keras, potensi tidak akan terwujud. Sebaliknya, hanya dengan bekerja keras tanpa belajar, seseorang mungkin tidak tahu arah dan cara yang tepat untuk mengembangkan dirinya. Oleh karena itu, jawaban yang paling tepat adalah C. Tekun belajar dan bekerja keras, karena strategi ini mencakup dua aspek penting dalam pengembangan diri yang saling melengkapi.


Iklan

Iklan

Salsabila M

Community

07 Mei 2024 03:12

<p>Semua pilihan tersebut memiliki nilai-nilai yang penting dalam menggali dan mengembangkan potensi diri seorang pelajar, namun yang paling tepat adalah:</p><p>c. Tekun belajar dan mau bekerja keras</p><p>Hal ini karena, untuk menggali dan mengembangkan potensi diri, seorang pelajar perlu memiliki sikap tekun dalam belajar dan bersedia bekerja keras untuk mencapai tujuan pendidikannya. Bekerja keras tanpa kenal lelah dan menggunakan semua waktu untuk belajar juga penting, tetapi tanpa sikap tekun dan kemauan untuk bekerja keras, potensi diri mungkin tidak dapat benar-benar dikembangkan secara optimal. Mengenali keunggulan dan kelemahan teman juga penting untuk pertumbuhan diri, tetapi fokus utama tetap pada pengembangan diri sendiri.</p>

Semua pilihan tersebut memiliki nilai-nilai yang penting dalam menggali dan mengembangkan potensi diri seorang pelajar, namun yang paling tepat adalah:

c. Tekun belajar dan mau bekerja keras

Hal ini karena, untuk menggali dan mengembangkan potensi diri, seorang pelajar perlu memiliki sikap tekun dalam belajar dan bersedia bekerja keras untuk mencapai tujuan pendidikannya. Bekerja keras tanpa kenal lelah dan menggunakan semua waktu untuk belajar juga penting, tetapi tanpa sikap tekun dan kemauan untuk bekerja keras, potensi diri mungkin tidak dapat benar-benar dikembangkan secara optimal. Mengenali keunggulan dan kelemahan teman juga penting untuk pertumbuhan diri, tetapi fokus utama tetap pada pengembangan diri sendiri.


Mau jawaban yang terverifikasi?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Perbaiki dan sunting lah teks pidato persuasif berikut! Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua. Yang terhormat, Ibu Desi selaku guru Bahasa Indonesia. Yang saya hormati, ketua kelas dan juga teman-teman seperjuangan yang saya cintai. Puji dan syukur kita kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkatNya kita dapat hadir di sini dalam keadaan yang sehat. Teman - teman, setiap orang pasti memiliki idola dengan berbagai alasan mulai dari tampilan, sikap, ataupun karya. Tidak dapat dipungkiri bahwa idol merupakan salah satu unsur penting di industri hiburan karena memang pada dasarnya, idol adalah sebuah profesi dengan menjual album, official merchandise, hingga pergelaran konser-konser dengan ribuan penonton. Eksistensi idola ini kemudian memunculkan sebuah entitas baru yang diistilahkan sebagai fans atau penggemar. Fans tidak akan ragu untuk membeli barang-barang berbau sang idola, entah itu pakaian, brand kosmetik, maupun produk makanan. Namun, terdapat titik-titik tertentu di mana fans dianggap terlalu berlebihan atau melewati batas wajar sehingga mereka disebut fanatik. Fanatik dapat diartikan sebagai suatu paham atau tindakan yang menunjukkan adanya ketertarikan terhadap sesuatu secara berlebihan. Seseorang yang fanatik sulit untuk mengubah pola pikir dan pandangannya akibat terlalu menyukai sang idol serta tidak memperdulikan lingkungannya. Hak ini dapat memberikan pengaruh negatif pada dirinya sendiri bahkan membahayakan idolnya. Lantas mengapa berbahaya? Maka saya akan memberikan informasi bahaya dari mengidolakan idol secara berlebihan. Teman - teman seperjuangan, dapat dikatakan bahwa seorang fanatik memiliki standar yang ketat dalam pola pikirnya dan cenderung tidak mau mendengarkan opini atau gagasan yang dianggapnya bertentangan. Ketika logika tidak dapat lagi menjadi penyeimbang pola pikir yang dimiliki, maka akan muncul sifat-sifat toksik. Aktivitas fans yang toksik atau tidak sehat ini dapat memicu tindakan-tindakan di luar nalar seperti pembunuhan sadis terhadap John Lennon, salah satu personel The Beatles. Pembunuhan bermula dari pelaku yang mendengar Lennon berkata "The Beatles lebih populer dari Yesus" sehingga pelaku membunuh Lennon beralaskan agar reputasi The Beatles tidak jatuh. Teman- teman, tidak hanya itu, seseorang yang mengidolakan sosok tertentu cenderung akan mencontoh perilaku orang yang diidolakannya. Tak jarang, kondisi ini berujung pada hilangnya identitas diri karena terlalu terpengaruh dengan karakter idolanya. Perasaan yang berlebihan terhadap idola pada akhirnya juga menjadi salah satu faktor yang dapat mengancam kesehatan mental. Kondisi ini dapat terjadi karena fans telah masuk dalam taraf kecanduan yang dapat ditandai dengan tindakan-tindakan terlalu ingin tahu dengan aktivitas sang idola, kebiasaan meguntit, hingga tak mau ketinggalan secuil informasi pun dari sosok idolanya. Teman - teman ku, mengidolakan seseorang sejatinya merupakan perilaku yang normal. Tetapi, menjadi hal yang perlu diwaspadai ketika kebiasaan tersebut berubah menjadi aktivitas yang mengarah pada tindak kejahatan seperti pelanggaran privasi, dan sampai menyakiti diri sendiri atau orang lain demi sosok yang diidolakan. Selayaknya manusia, para idola tetap memiliki kehidupan pribadi dan tak luput dari kesalahan. Fenomena fanatik terhadap individu atau kelompok tertentu tentu perlu disikapi secara bijaksana. Tidak ada yang salah dalam mengidolakan seseorang, selama hal tersebut masih dalam batasan yang wajar, mengingat terdapat sisi positif yang dapat dipetik ketika menjadikan seseorang sebagai role model atau inspirasi. Membangun suatu support system yang kuat dengan orang-orang terdekat dengan cara saling mengingatkan dan menjalin komunikasi yang baik dapat dijadikan sebagai bentuk pencegahan terhadap sikap-sikap fanatik yang toksik dan berbahaya di lingkungan sekitar kita. Oleh karena itu teman-teman mari mencegah dan memberhentikan sikap-sikap dari fanatik di lingkungan sekitar kita.

3

0.0

Jawaban terverifikasi

temukan konjungsi dalam teks hikayat ibnu hasan kemudian jeniskan! Ibnu Hasan Syahdan, zaman dahulu kala, ada seorang kaya hartawan, bernama Syekh Hasan. Banyak harta, banyak uang, terkenal ke setiap negeri, merupakan orang terkaya. Bertempat tinggal di negeri Bagdad yang terkenal ke mana-mana sebagai kota yang paling ramai saat itu. Syekh Hasan sangat bijaksana, mengasihi fakir miskin, menyayangi yang kekurangan, menasihati yang berpikiran sempit, mengajarkan ilmu yang baik, walaupun harus mengeluarkan biaya berupa pakaian atau uang. Oleh karena itu, banyak pengikutnya. Syekh Hasan memiliki seorang anak laki-laki yang sangat tampan, pendiam, dan baik budi, berusia sekitar tujuh tahun. Ibnu Hasan namanya. Ibnu Hasan sedang lucu-lucunya. Semua orang senang melihatnya, apalagi orang tuanya. Namun demikian, anak itu tidak sombong, perilakunya kalem, walaupun hidupnya dimanjakan, tidak kekurangan. Ayahnya berpikir, "Alangkah salannya aku, menyayangi di luar batas, tanpa pertimbangan. Bagaimana kalau akhirnya dimurkai Allah Yang Agung? Aku pasti durhaka, tak dapat mendidik anak, mengkaji ilmu yang bermanfaat." Dipanggilnya putranya. Anak itu segera mendatanginya, diusap-usapnya putranya sambil dinasihati, bahwa ia harus mengaji, katanya, "Sekarang saatnya, Anakku. Sebenarnya aku khawatir, tapi pergilah ke Mesir. Carilah jalan menuju keutamaan." Ibnu Hasan menjawab, "Ayah jangan ragu-ragu, semua kehendak orang tua akan hamba turuti, tidak akan kutolak, siang malam hanya perintah Ayah Ibu yang hamba nantikan." Kemudian, Ibnu Hasan berangkat ke pesantren, berpisah dengan kedua orang tuanya, hatinya sangat sedih. Ibunya tidak tahan menangis terisak-isak harus berpisah dengan putranya yang masih sangat kecil, belum cukup usia. "Kelak, apabila Ananda sudah sampai ke tempat merantau, pandai-pandailah menjaga diri karena jauh dari orang tua. Harus tahu ilmunya hidup, jangan keras kepala, angkuh, dan menyombongkan diri, merasa lebih dari yang lain, merasa diri orang kaya lalu menghina sesama. Kalau begitu perbuatanmu, hidupmu tidak akan senang karena dimusuhi semua orang, tidak akan ada yang mau menolong. Kalau celaka tidak akan diperhatikan. Berada di rantau orang kalau judes akan mendapatkan kesusahan. Hati-hatilah menjaga diri. Jangan menganggap enteng segala hal." Ibnu Hasan menjawab dengan takzim, "Apa yang Ibu katakan akan selalu kuingat dan kucatat dalam hati. Doakanlah aku agar selamat. Semoga jangan sampai menempuh jalan yang salah. Pesan Ibu akan kuperhatikan, siang dan malam." Singkat cerita Ibnu Hasan sudah berangkat dikawal dua pengasuhnya sejak kecil, Mairin dan Mairun. Mereka berangkat berjalan kaki. Mairun memikul semua perbekalan dan pakaian, sementara Mairin mengikuti dari belakang, sesekali menggantikan tugas Mairun. Perasaan sedih, prihatin, kehujanan, kepanasan selama perjalanan yang memakan waktu berhari-hari namun akhirnya sampai juga di pusat kota negara Mesir, dengan selamat berkat doa ayah dan ibunda. Selanjutnya, segeralah menemui seorang alim ulama, terus berguru padanya. Pada suatu hari, saat bakda zuhur, Ibnu Hasan sedang di jalan, bertemu seseorang bernama Saleh yang baru pulang dari sekolah. Ibnu Hasan menyapa, "Anda pulang dari mana?" Saleh menjawab dengan sopan, "Saya pulang sekolah." Ibnu Hasan bertanya lagi, "Sekolah itu apa? Coba jelaskan padaku!" Yang ditanya menjawab, "Apakah Anda belum tahu?Sekolah itu tempat ilmu, tepatnya tempat belajar, berhitung, menulis, mengeja, belajar tata krama, sopan santun terhadap yang lebih tua dan yang lebih muda, dan terhadap sesama, harus sesuai dengan aturan." Begitu Ibnu Hasan mendengar penjelasan tersebut, betapa girang hatinya. Dia segera pulang menghadap kyai dan meminta izinnya untuk belajar di sekolah guna mencari ilmu. "Sekarang katakan padaku apa yang sebenarnya kamu harapkan," Kyai berkata demikian. Tujuan untuk menguji muridnya, apakah betul-betul ingin mencari ilmu atau hanya alasan supaya mendapat pujian. Ibnu Hasan menunduk, menjawab agak malu, "Hamba ingin menjelaskan mengapa hamba bersusah payah tanpa mengenal lelah mencari ilmu. Memang sangkaan orang begitu karena ayahku kaya raya, tidak kekurangan uang, ternaknya pun banyak. Hamba tidak usah bekerja karena tidak akan kekurangan. Namun, pendapat hamba tidak demikian, akan sangat memalukan seandainya ayah sudah tiada, sudah meninggal dunia, semua hartanya jatuh ke tangan hamba. Tapi, ternyata tidak terurus karena hamba tidak teliti akhimya harta itu habis, bukan bertambah. Di situlah terlihat temyata kalau hamba ini bodoh. Bukan bertambah masyhur, asalnya anak orang kaya, harus menjadi buruh. Begitulah pendapat hamba karena modal sudah ada, hamba hanya tinggal melanjutkan. Pangkat anakpun begitu pula, walaupun tidak melebihi orang tua, paling tidak harus sama dengan orang tua, dan tidak akan memalukan, apalagi kalau lebih miskin, ibaratnya anak seorang palih" Maka, yakinlah kyai itu akan baik muridnya.

3

0.0

Jawaban terverifikasi

Iklan

Iklan

Bacalah teks di bawah ini! (1) Assalaamu alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh. Salam sejahterah untuk kita semua. (2) Yang terhormat Kepala sma Negeri Negeri 1 Watugunung, yang kami hormati Bapak dan Ibu guru serta karyawan, dan teman-teman yang berbahagia. (3) Puji syukur marilah senantiasa kita panjatkan hanya kepada Tuhan Yang Mahakuasa, karena dengan rohmat-Nya kita dapat bertemu di ruang ini tanpa halangan apa pun. (4) Izinkan kami menyampaikan gagasan dan pesan yang terkait dengan kewirausahaan yang bisa kita lakukan zaman sekarang. (5) Hadirin yang berbahagia. Siapakah yang tidak ingin sukses? Tentu tidak ada manusia yang tidak ingin sukses dalam hidupnya. Untuk menjadi sukses kita tidak bisa hanya dengan berdiam diri, melamun, hanya halusinasi yang ada di otak. Tidak bisa! Tentu harus ada kerja keras, tekun, doa, dan strategi yang cerdas. (6) Salah satu pintu yang harus kita buka untuk memasuki kesuksesan adalah dengan menjadi wirausaha. Kita harus berani mengubah hidup dengan langkah yang berani. Keputusan besar yang kalian ambil akan membuat perubahan besar dalam hidup kalian. Apalagi dengan teknologi yang serba canggih seperti sekarang ini haruslah jadi pemicu kita untuk memanfaatkannya sebagai peluang menghasilkan keuntungan. Generasi yang dekat dengan teknologi adalah sumber pasar yang barus bagi para wirausaha. (7) Menjadi pengusaha dengan cara memanfaatkan kecanggihan teknologi adalah kunci kesuksesan. Problematika di lingkungan kalian bisa dijadikan peluang usaha. Misalnya lihat orang harus pergi jauh untuk membeli bahan bangunan, kita bisa menyediakan bahan bangunan dengan memanfaatkan teknologi pesan dan siap antar. Tetapi jangan lupa, transaksi tetap nomor satu. Terus lihat orang harus pergi bersepeda untuk membeli pulsa, kita bisa sediakan pulsa yang sudah barang tentu berkaitan dengan teknologi IT. Lihat orang harus pergi jauh untuk berbelanja barang kelontong, kita buka usaha di bidang itu dengan memanfaatkan kecanggihan somed. Atau lihat orang harus pergi jauh untuk sekedar menambah angin pada motor atau mobilnya. Bukalah bengkel dengan memanfaatkan teknologi perbengkelan. Nah, jika itu sudah kita buka peluang, lakukan dengan ikhlas, dengan telaten, tekun. Apa pun yang kita tekun, insyaa allah hasilnya akan nikmat di kemudian hari. Jika kita tidak bisa sendiri, bekerjalah dengan kawan. Rintik bareng usaha yang kalian pilih. Tunggu apa lagi. Marilah kita melangkah. Indonesia menunggu kalian untuk berkiprah. (8) Bapak dan ibu, serta adik-adik yang membanggakan. Demikian apa yang dapat kami sampaikan. Semoga ke depan kalian menjadi pengusaha-pengusaha andal yang sukses, yang siap mengharumkan nama Indonesia di percaturan dunia. Aamiin. Terima kasih atas atensi hadirin. Mohon maaf jika ada kalimat yang kurang berkenan. (9) Wassalaamu alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh. Pesan orator disampaikan pada paragraf nomor .... a. (4) b. (5) c. (6) d. (7)

2

0.0

Jawaban terverifikasi

Fenomena Sosial Pengamen Jalanan Pengamen perkotaan adalah fenomena yang mulai dipandang sebagai masalah serius, terutama dengan semakin banyaknya permasalahan sosial ekonomi dan politik yang ditimbulkannya. Modernisasi dan industrialisasi sering dituding sebagai pemicu utama dari banyak pengamen di perkotaan. Perkembangan daerah perkotaan secara pesat mengundang terjadinya urbanisasi. Orang yang datang ke kota tidak mempunyai keterampilan untuk mencari kerja di kota. Akibatnya, mereka berdiam di daerah kumuh yang identik dengan kemiskinan perkotaan. Indonesia merupakan negara berkembang.Masalah kemiskinan menjadi masalah utama, baik di kota maupun di desa. Kita dapat melihat di setiap kota pasti ada perumahan yang berimpitan satu dengan yang lainnya. Selain itu, banyaknya pengamen, pengemis, dan anak jalanan makin memperjelas wajah kumuh perkotaan. Pada malam hari terlihat orang-orang tertentu tidur di emperan toko pinggir jalan. Kondisi demikian sangat memprihatinkan dan harus segera diatasi. Ada beberapa faktor yang menyebabkan adanya pengamen jalanan. Faktor-faktor yang membuat seseorang mengamen sebagai berikut. 1. Faktor Ekonomi Anak mengamen demi tuntutan ekonomi. Orang tua tidak mampu membiayai kebutuhan hidup dan kebutuhan sekolah mereka. Demi memenuhi kebutuhan tersebut, seorang anak harus mengamen. Orang tua yang malas hanya mengandalkan hasil mengamen anaknya tanpa mau bekerja. 2. Kurang Kasih Sayang Anak yang kurang kasih sayang atau tidak menerima kasih sayang dari orang tua rawan menjadi pengamen jalanan. Artinya, orang tua terlalu sibuk mencari harta atau kesenangan. Orang tua tidak memiliki waktu untuk mencurahkan perhatian, bertanya tentang masalah anak, bertukarpikiran, dan berbagi rasa dengan anak. Dengan tidak menerima kasih sayang dari orang tua, anak pun mencari kesenangan lain untuk menghibur diri. Mengamen adalah salah satu sarana untuk menghibur diri bagi anak. Dengan bernyanyi sebagai pengamen, mereka dapat menghibur hati, mengungkapkan isi hati, dan menghabiskan waktu. 3. Rasa Ikut-ikutan Anak dipengaruhi lingkungan atau teman sebaya untuk mencari hiburan, menghindari pekerjaan rumah, tugas- tugas sekolah, atau merasa hebat akan dirinya. Padahal jika ditelusuri, segi ekonomi bukan penyebab anak menjadi seorang pengamen. Kadang-kadang mereka hanya ikut-ikutan atau dipengaruhi oleh teman-temannya. Meskipun pengamen anak-anak tersebut harus mengalami panas terik, hujan, caci maki, pukulan, mereka tetap berjumlah banyak. Hampir di setiap persimpangan jalan dapat ditemui pengamen berusia anak-anak. Selain di persimpangan jalan, mereka mengamen di pasar, rumah makan, dan terminal, Mereka dianggap sebagai penyebab kemacetan lalu lintas, berkurangnya nilai estetika tata ruang kota, dan mengganggu kenyamanan pengguna jalan raya. Hasil penelitian menjelaskan bahwa psikologis pengamen anak-anak tidak memiliki rasa malu, tidak peduli atau tak acuh. Sikap tersebut dilakukan agar keberadaan mereka diterima masyarakat sebagai bentuk budaya baru. Agar keberadaan mereka tetap eksis, pengamen anak-anak juga berupaya untuk melawan berbagai pihak, baik pihak hukum maupun pihak nonhukum. Mereka hanya mempertahankan harga diri dan rasa solidaritas di antara mereka. Fenomena sosial kehidupan pengamen anak-anak memiliki dua arti, yaitu pengaruh yang hanya bekerja di jalanan dan menunjukkan gaya kehidupan di jalanan. Bekerja di jalanan artinya mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan hidup anaknya, sedangkan gaya hidup di jalanan hanya sekadar mewujudkan gaya hidup jalanan yang bebas. Dari segi usia, sebenarnya mereka tidak wajib mencari nafkah. Orang tua merekalah harus memiliki tanggung jawab dan memberi kasih sayang kepada mereka. Meskipun orang tua tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, sebaiknya anak tidak diperbolehkan mengamen. Orang tua harus mampu memberikan tanggung jawab dan kasih sayang kepada anak agar tidak menjadi pengamen di tengah kota. Di samping itu, aparat hukum harus memiliki aturan yang tegas terhadap hukum, Hukum harus ditegakkan demi masa depan anak bangsa. Apabila hal-hal ini dilakukan, sangat tipis kemungkinan munculnya pengamen sebagai penyebab di jalanan perkotaan. Tentukan struktur teks eksplanasi di atas!

12

0.0

Jawaban terverifikasi

Bacalah teks di bawah ini! (1) Assalaamu alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh Salam sejahterah untuk kita semua. (2) Yang terhormat Kepala sma Negeri Negeri 1 Watugunung, yang kami hormati Bapak dan Ibu guru serta karyawan, dan teman-teman yang berbahagia. (3) Puji syukur marilah senantiasa kita panjatkan hanya kepada Tuhan Yang Mahakuasa, karena dengan rohmat-Nya kita dapat bertemu di ruang ini tanpa halangan apa pun. (4) Izinkan kami menyampaikan gagasan dan pesan yang terkait dengan kewirausahaan yang bisa kita lakukan zaman sekarang. (5) Hadirin yang berbahagia. Siapakah yang tidak ingin sukses? Tentu tidak ada manusia yang tidak ingin sukses dalam hidupnya. Untuk menjadi sukses kita tidak bisa hanya dengan berdiam diri, melamun, hanya halusinasi yang ada di otak. Tidak bisa! Tentu harus ada kerja keras, tekun, doa, dan strategi yang cerdas. (6) Salah satu pintu yang harus kita buka untuk memasuki kesuksesan adalah dengan menjadi wirausaha. Kita harus berani mengubah hidup dengan langkah yang berani. Keputusan besar yang kalian ambil akan membuat perubahan besar dalam hidup kalian. Apalagi dengan teknologi yang serba canggih seperti sekarang ini haruslah jadi pemicu kita untuk memanfaatkannya sebagai peluang menghasilkan keuntungan. Generasi yang dekat dengan teknologi adalah sumber pasar yang baguss bagi para wirausaha. (7) Menjadi pengusaha dengan cara memanfaatkan kecanggihan teknologi adalah kunci kesuksesan. Problematika di lingkungan kalian bisa dijadikan peluang usaha. Misalnya lihat orang harus pergi jauh untuk membeli bahan bangunan, kita bisa menyediakan bahan bangunan dengan memanfaatkan teknologi pesan dan siap antar. Tetapi jangan lupa, transaksi tetap nomor satu. Terus lihat orang harus pergi bersepeda untuk membeli pulsa, kita bisa sediakan pulsa yang sudah barang tentu berkaitan dengan teknologi IT. Lihat orang harus pergi jauh untuk berbelanja barang kelontong, kita buka usaha di bidang itu dengan memanfaatkan kecanggihan somed. Atau lihat orang harus pergi jauh untuk sekedar menambah angin pada motor atau mobilnya. Bukalah bengkel dengan memanfaatkan teknologi perbengkelan. Nah, jika itu sudah kita buka peluang, lakukan dengan ikhlas, dengan telaten, tekun. Apa pun yang kita tekun, insyaa allah hasilnya akan nikmat di kemudian hari. Jika kita tidak bisa sendiri, bekerjalah dengan kawan. Rintik bareng usaha yang kalian pilih. Tunggu apa lagi. Marilah kita melangkah. Indonesia menunggu kalian untuk berkiprah. (8) Bapak dan ibu, serta adik-adik yang membanggakan. Demikian apa yang dapat kami sampaikan. Semoga ke depan kalian menjadi pengusaha-pengusaha andal yang sukses, yang siap mengharumkan nama Indonesia di percaturan dunia. Aamiin. Terima kasih atas atensi hadirin. Mohon maaf jika ada kalimat yang kurang berkenan. (9) Wassalaamu alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh. Pendapat dan gagasan orator disampaikan pada paragraf nomor .... a. (2), (3), (4) b. (3), (4), (5) c. (4), (5), (6) d. (5), (6), (7)

1

0.0

Jawaban terverifikasi