U U

09 Januari 2024 06:54

Iklan

U U

09 Januari 2024 06:54

Pertanyaan

buatlah penjelasan dengan bukti-bukti penguat bahwa Internet itu Kawan atau Lawan? tolong dijawab dengan benar!!

buatlah penjelasan dengan bukti-bukti penguat bahwa Internet itu Kawan atau Lawan?

tolong dijawab dengan benar!!

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

02

:

23

:

29

:

18

Klaim

1

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

S. Agita

Mahasiswa/Alumni Politeknik Negeri Jember

09 Januari 2024 22:20

Jawaban terverifikasi

Jawaban yang benar akan dijelaskan pada pembahasan berikut ini. Pembahasan: Internet dapat dianggap sebagai kawan karena memungkinkan akses informasi global, komunikasi cepat, dan kolaborasi. Bukti positif termasuk kemudahan akses informasi, peluang pendidikan online, dan perkembangan bisnis. 1. Akses Informasi Global: Internet memungkinkan pengguna untuk mengakses berbagai informasi dari seluruh dunia dalam hitungan detik sehingga dapat meningkatkan pengetahuan dan kesadaran global. 2. Komunikasi Cepat: Fasilitas seperti email, pesan instan, dan media sosial mempermudah komunikasi antarindividu dan kelompok sehingga mendukung konektivitas global dan kolaborasi. 3. Pendidikan Online: Adanya kursus online dan sumber daya pendidikan digital memungkinkan akses pendidikan bagi banyak orang, mengatasi batasan geografis dan finansial. 4. Perkembangan Bisnis: Internet menjadi platform untuk bisnis online, e-commerce, dan kolaborasi bisnis global sehingga membuka peluang ekonomi baru dan pertumbuhan ekonomi. Namun internet juga dapat berperan sebagai lawan karena dapat menyebabkan risiko keamanan seperti cybercrime, penyebaran informasi palsu, dan adiksi digital. 1. Keamanan Cyber: Meningkatnya ancaman keamanan cyber, seperti serangan malware, hacking, dan pencurian data, dapat merugikan individu dan organisasi. 2. Penyebaran Informasi Palsu: Internet dapat menjadi medium untuk menyebarkan informasi palsu atau hoak sehingga mempengaruhi opini publik dan menciptakan ketidakpastian. 3. Adiksi Digital: Penggunaan berlebihan terhadap internet, media sosial, dan permainan online dapat menyebabkan adiksi digital sehingga berdampak negatif pada kesehatan mental dan produktivitas. 4. Privasi Individu: Pengumpulan data besar-besaran oleh perusahaan teknologi dapat mengancam privasi individu dengan risiko penyalahgunaan informasi pribadi. Oleh karena itu, penting untuk mengelola penggunaan internet dengan bijak untuk memaksimalkan manfaatnya. Jadi, jawaban yang benar telah dijelaskan pada pembahasan di atas.


Iklan

Salsabila M

Community

31 Maret 2024 07:07

Jawaban terverifikasi

<p>Pertanyaan apakah internet adalah kawan atau lawan sering kali memunculkan berbagai sudut pandang yang berbeda. Di bawah ini adalah beberapa argumen yang mendukung baik sebagai kawan maupun sebagai lawan, dengan bukti-bukti yang mendukung masing-masing pendapat:</p><p><strong>Internet sebagai Kawan:</strong></p><p><strong>Akses Terhadap Informasi</strong>: Internet telah memberikan akses yang luas terhadap informasi. Kini, siapa pun dapat dengan mudah mencari dan mendapatkan informasi tentang hampir segala hal secara instan. Hal ini memungkinkan pendidikan informal yang luas dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan berbagai topik.</p><p><strong>Bukti</strong>: Penelitian telah menunjukkan bahwa internet meningkatkan akses terhadap pendidikan dan informasi. Misalnya, banyak orang yang mengakses platform pembelajaran online untuk meningkatkan keterampilan mereka.</p><p><strong>Komunikasi Global</strong>: Internet memfasilitasi komunikasi lintas batas secara instan. Hal ini memungkinkan orang untuk tetap terhubung dengan teman, keluarga, dan rekan bisnis di seluruh dunia dengan mudah dan murah.</p><p><strong>Bukti</strong>: Jumlah pengguna media sosial seperti Facebook, Twitter, dan WhatsApp terus meningkat, menunjukkan betapa pentingnya internet sebagai alat komunikasi global.</p><p><strong>Pembangunan Ekonomi</strong>: Internet telah menjadi katalisator untuk pertumbuhan ekonomi, terutama di sektor digital. Bisnis online, e-commerce, dan start-up digital semakin berkembang, menciptakan peluang kerja dan meningkatkan pendapatan.</p><p><strong>Bukti</strong>: Data menunjukkan bahwa sektor e-commerce terus tumbuh pesat di berbagai negara, meningkatkan kontribusi terhadap PDB dan menciptakan lapangan kerja baru.</p><p><strong>Internet sebagai Lawan:</strong></p><p><strong>Isu Privasi</strong>: Internet sering kali menjadi sumber kekhawatiran tentang privasi. Data pribadi pengguna dapat disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, seperti perusahaan besar atau pemerintah.</p><p><strong>Bukti</strong>: Terjadinya skandal privasi besar-besaran, seperti kasus Cambridge Analytica yang melibatkan penggunaan data Facebook tanpa izin, menunjukkan kerentanan privasi pengguna internet.</p><p><strong>Penyebaran Informasi Palsu (Hoaks)</strong>: Internet memungkinkan penyebaran informasi palsu dengan cepat dan luas. Hoaks dan berita palsu dapat dengan mudah dipublikasikan dan menyebar, mengganggu ketertiban sosial dan mempengaruhi opini publik.</p><p><strong>Bukti</strong>: Penelitian telah menunjukkan bahwa banyak orang rentan terhadap hoaks dan berita palsu di media sosial, yang dapat memicu ketegangan sosial dan politik.</p><p><strong>Ketergantungan dan Gangguan Mental</strong>: Penggunaan internet yang berlebihan dapat menyebabkan ketergantungan dan gangguan mental, seperti kecanduan media sosial, kecemasan, dan depresi.</p><p><strong>Bukti</strong>: Studi ilmiah telah menunjukkan korelasi antara penggunaan internet yang berlebihan dengan gangguan kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan.</p><p>Dengan demikian, dapat dilihat bahwa internet memiliki aspek positif dan negatif, yang masing-masing memiliki dampak yang signifikan terhadap masyarakat. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami dan mengelola penggunaan internet dengan bijak agar dapat memanfaatkan keuntungannya sambil meminimalkan risikonya.</p><p>&nbsp;</p><p>&nbsp;</p><p>&nbsp;</p><p><br>&nbsp;</p>

Pertanyaan apakah internet adalah kawan atau lawan sering kali memunculkan berbagai sudut pandang yang berbeda. Di bawah ini adalah beberapa argumen yang mendukung baik sebagai kawan maupun sebagai lawan, dengan bukti-bukti yang mendukung masing-masing pendapat:

Internet sebagai Kawan:

Akses Terhadap Informasi: Internet telah memberikan akses yang luas terhadap informasi. Kini, siapa pun dapat dengan mudah mencari dan mendapatkan informasi tentang hampir segala hal secara instan. Hal ini memungkinkan pendidikan informal yang luas dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan berbagai topik.

Bukti: Penelitian telah menunjukkan bahwa internet meningkatkan akses terhadap pendidikan dan informasi. Misalnya, banyak orang yang mengakses platform pembelajaran online untuk meningkatkan keterampilan mereka.

Komunikasi Global: Internet memfasilitasi komunikasi lintas batas secara instan. Hal ini memungkinkan orang untuk tetap terhubung dengan teman, keluarga, dan rekan bisnis di seluruh dunia dengan mudah dan murah.

Bukti: Jumlah pengguna media sosial seperti Facebook, Twitter, dan WhatsApp terus meningkat, menunjukkan betapa pentingnya internet sebagai alat komunikasi global.

Pembangunan Ekonomi: Internet telah menjadi katalisator untuk pertumbuhan ekonomi, terutama di sektor digital. Bisnis online, e-commerce, dan start-up digital semakin berkembang, menciptakan peluang kerja dan meningkatkan pendapatan.

Bukti: Data menunjukkan bahwa sektor e-commerce terus tumbuh pesat di berbagai negara, meningkatkan kontribusi terhadap PDB dan menciptakan lapangan kerja baru.

Internet sebagai Lawan:

Isu Privasi: Internet sering kali menjadi sumber kekhawatiran tentang privasi. Data pribadi pengguna dapat disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, seperti perusahaan besar atau pemerintah.

Bukti: Terjadinya skandal privasi besar-besaran, seperti kasus Cambridge Analytica yang melibatkan penggunaan data Facebook tanpa izin, menunjukkan kerentanan privasi pengguna internet.

Penyebaran Informasi Palsu (Hoaks): Internet memungkinkan penyebaran informasi palsu dengan cepat dan luas. Hoaks dan berita palsu dapat dengan mudah dipublikasikan dan menyebar, mengganggu ketertiban sosial dan mempengaruhi opini publik.

Bukti: Penelitian telah menunjukkan bahwa banyak orang rentan terhadap hoaks dan berita palsu di media sosial, yang dapat memicu ketegangan sosial dan politik.

Ketergantungan dan Gangguan Mental: Penggunaan internet yang berlebihan dapat menyebabkan ketergantungan dan gangguan mental, seperti kecanduan media sosial, kecemasan, dan depresi.

Bukti: Studi ilmiah telah menunjukkan korelasi antara penggunaan internet yang berlebihan dengan gangguan kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan.

Dengan demikian, dapat dilihat bahwa internet memiliki aspek positif dan negatif, yang masing-masing memiliki dampak yang signifikan terhadap masyarakat. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami dan mengelola penggunaan internet dengan bijak agar dapat memanfaatkan keuntungannya sambil meminimalkan risikonya.

 

 

 


 


Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Teks 1 Salah Kelas Pagi itu, Joni nampak bahagia sekali. Di meja makan, ibunya bertanya kepada Joni. "Jon, Ibu perhatikan dari tadi kamu senyum-senyum sendiri?" "Anu, Bu, semalam ibu wali kelas membagikan jadwal tatap muka terbatas. Senang rasanya karena besok aku bisa bertemu teman-teman. Belajar daring di rumah membosankan, Bu. Apalagi kalau zoom meeting Matematika." "Memangnya kenapa kalau Matematika, Jon?" Ibu bertanya kembali. "Gurunya galak, Bu, materinya juga susah, wong diajarkan di kelas saja masih susah pahamnya, apalagi daring," jawab Joni. "Oh, begitu," Ibu menimpali. "Ya sudah, Bu. Joni pamit, ya." Joni langsung pergi sambil mencium tangan ibunya. Sekolah sudah nampak ramai. Joni berjalan sambil sesekali melihat jadwal mapel yang dibagikan wali kelasnya. Lalu, dia segera masuk kelas dan ternyata sudah ada guru di dalam kelas. "Selamat pagi, Pak. Maaf, saya terlambat." "Selamat pagi juga, Nak, silakan duduk," sahut Pak Guru. Joni langsung mencari kursi dan duduk tanpa melihat kanan kiri. Saat mengeluarkan buku catatan, Joni mengedarkan pandangannya dan langsung kaget. Semua seperti asing. Dia seperti tidak mengenali teman sekelasnya, apalagi semuanya memakai masker. Dia berusaha meyakinkan diri sendiri bahwa mereka adalah teman kelasnya. Tidak berapa lama, Joni kaget ketika melihat ke papan tulis Pak Guru sedang menjelaskan soal Matematika, padahal seingatnya jadwal pagi itu adalah Bahasa Indonesia. "Astaga, ini kan kelasku satu tahun yang lalu, ini kan kelas satu. Sekarang kan aku sudah naik kelas dua." Keringat dingin keluar di wajah Joni, lalu dia memberanikan diri menemui Pak Guru. "Maaf, Pak, karena sudah satu tahun daring, saya lupa kalau sekarang saya sudah kelas dua. Saya salah masuk kelas, Pak." Semua peserta didik pun tertawa. Dengan wajah malu, Joni keluar kelas. Teks 2 PKH Pada suatu hari, dua orang ibu rumah tangga sedang berbincang-bincang di depan rumah. Mereka sedang asyik membahas tentang bantuan pemerintah yang dinamakan PKH. Bu Tuti : Mar, aku semakin heran dengan pemerintah sekarang. Bu Marni Loh, kenapa, Bu? Ada masalah? (penasaran) Bu Tuti : Ya jelas ada. Kalau enggak ada, buat apa saya repot-repot membahas masalah ini? Bu Marni: Oalah, Bu, sempat-sempatnya memikirkan pemerintah, memangnya pemerintah memikirkan nasib kita? Bu Tuti : Jangan salah. Tuh, lihat tetangga sebelah kita. Dia dapat bantuan dari pemerintah. Setiap bulan, dia rutin mengambil sembako di warung dekat balai desa sana. Bu Marni Masa? Enggak salah, sampeyan, Bu? Dia, kan, lumayan mampu. Lihat saja, kulkas ada, mesin cuci punya, motor dua, kalau pergi perhiasannya selalu menempel di tangannya. Benar enggak salah, Bu? (sedikit tidak percaya) Bu Tuti : Nah, itu yang membuat saya bingung. Kenapa dia dapat bantuan? Padahal, kalau dipikir, dia tergolong keluarga mampu. Coba kita bandingkan dengan tetangga kita yang lain. Ada yang jauh lebih berhak mendapatkan bantuan itu sebenarnya. Bu Marni : Iya betul Bu. Ngomong-ngomong, bantuan apa yang bisa dia dapat, Bu? Bu Tuti Bu Marni: Masa kamu enggak tahu? Itu, loh, bantuan PKH. Oh, yang rumahnya ditempeli stiker "Keluarga Miskin" itu, to? Bu Tuti Nah, itu kamu tahu, Mar. (mengacungkan jempol kepada Bu Marni) Bu Marni Bu Tuti Ya tahu lah, Bu. Apa, sih, yang tidak saya ketahui? Mar, PKH itu apa, to? (penasaran) Bu Marni Program Keluarga Harapan. Bu Tuti : Harapan apa? Bu Marni Harapan biar dikasih sembako tiap bulan, ha...ha...ha... Bu Tuti : Ngawur kamu, Mar. Tulislah persamaan dan perbedaan kedua teks tersebut

12

0.0

Jawaban terverifikasi