Leony C

14 Januari 2024 04:21

Iklan

Leony C

14 Januari 2024 04:21

Pertanyaan

buatlah naskah panjang mengenai perang jagaraga dari awal sampai akhir!

buatlah naskah panjang mengenai perang jagaraga dari awal sampai akhir!

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

02

:

14

:

53

:

00

Klaim

2

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Faiza S

14 Januari 2024 13:19

Jawaban terverifikasi

PERANG JAGARAGA-BALI Pada tahun 1843, Raja Buleleng yaitu Raja I Gusti Ngurah Made Karang Asem beserta Patih | Gusti Ketut Jelantik melakukan perjanjian dengan pihak Belanda. Isi perjanjian tersebut adalah pihak kerajaan akan membantu belanda jika kapalnya terdampar di wilayah Buleleng. Namun, peranjian itu tidak berjalan dengan semestinya. Pada tahun 1844, terjadi perampasan terhadap kapal-kapal Belanda di Pantai Prancah (Bali Barat) dan Sangsit (Buleleng Timur). Belanda menuntut agar Kerajaan Buleleng melepaskan Hak Tawan Karangnya sesuai perjanjian tahun 1843 namun ditolak pihak kerajaan. Batavus van den Bosch : "Kerajaan Buleleng tidak menepati perjanjian . Kita akan menyerang Kerajaan Buleleng. Pasukan penyerang terdiri dari 1.700 prajurit dan akan dipimpin langsung oleh Letkol Bakker." Penyerangan oleh Pasukan Letkol Bakker berhasil digagalkan oleh Laskar Buleleng yang bertahan di Benteng Jagaraga. Penyerangan kedua terjadi pada tanggal 7 Juni 1848 oleh pasukan yang dipimpin Jend. Carel van der Wijck. Jend. Carel Van Der Wijck: "Hancurkan seluruh wilayah Kerajaan Bule leng! Pasukan, SERAAANG!!" Pasukan belanda bergerak menyerang Kerajaan Buleleng, Pasukan Kerajaan yang dipimpin | Gusti Ketut Jelantik siap mempertahankan kerajaan. I Gst. Kt. Jelantik : "Pertahankan Benteng! Pasukan satu berada di bagian barat, Pasukan dua di bagian timur. Pasukan tiga dan empat berjaga disekitar benteng. Antisipasi serangan meriam!" Pasukan Jend. Carel van der Wijck berhasil dipukul mundur oleh pasuka I Gusti Ketut Jelantik. Pada tahun 1849, Belanda kembali mengirim pasukan untuk menyerang Kerajaan Belanda. Pasukan tersebut dipimpin oleh Jend. Andreas Victor Michiels. Jend. A. V. Michiels: "Jangan sam pai kalah untuk ketiga kalinya! Kita harus menghancurkan kerajaan dan menguasai seluruh wilayan kekuasaan Kerajaan Buleleng. SERAAANG!!" Pasukan Belanda menghujani Benteng Jagaraga dengan tembakan meriam. Pasukan Kerajaan Belanda tidak mundur sama sekali. I Gst. Kt. Jelantik: "Sekali lagi, pertahankan Kerajaan tercinta kita! Biarpun kita kehilangan tangan dan kaki, itu lebih baik. daripada lari dan meyerah begitu saja! Tumpahkan darah kita hanya untuk Buleleng! SERANAAANG!!" Pasukan Kerajaan : "AAAAA....!!" Pasukan Kerajaan Buleleng terpacu semangatnya dengan kata-kata dari I Gusti Ketut Jelantik. Perang berakhir, pasukan Belanda berhasil menguasai Benteng Jagaraga. Banyak dari pihak kerajaan yang gugur. Setelah berhasil menyerang kerajaan, pihak Belnda memulai untuk menuasai daerah-daerah di sekitar Buleleng.


Iklan

Rayhan J

15 Januari 2024 12:09

Jawaban terverifikasi

Perang Jagaraga adalah konflik bersenjata yang terjadi di wilayah Jagaraga, sebuah kawasan yang kaya akan sumber daya alam dan strategis. Konflik ini berawal dari ketegangan antara dua kelompok suku yang bersaing untuk menguasai wilayah tersebut. Mari kita telusuri peristiwa ini dari awal hingga akhir. **Pendahuluan:** Pada awalnya, Jagaraga adalah tanah yang ditempati oleh suku-suku yang hidup berdampingan secara damai. Namun, seiring berjalannya waktu, persaingan untuk menguasai sumber daya alam meluas dan memicu ketegangan antara Suku A dan Suku B. **Pemicu Konflik:** Ketegangan mencapai puncaknya ketika terjadi perselisihan terkait hak atas tanah dan sumber daya alam yang melimpah di Jagaraga. Konflik ini semakin memanas ketika masing-masing suku mengklaim bahwa wilayah tersebut merupakan warisan leluhur mereka. **Eskalasi Konflik:** Pertempuran kecil antara anggota suku mulai terjadi, meningkatkan ketegangan di antara keduanya. Pemimpin suku masing-masing berusaha menyelesaikan konflik secara damai, namun usaha tersebut seringkali berujung pada kegagalan. **Intervensi Pihak Ketiga:** Melihat eskalasi konflik, beberapa kelompok masyarakat sipil dan organisasi perdamaian berusaha untuk memediasi agar kedua suku dapat mencapai kesepakatan damai. Sayangnya, upaya tersebut sering kali diabaikan atau ditolak oleh pihak yang terlibat. **Pertempuran Besar:** Konflik mencapai puncaknya saat pertempuran besar meletus di wilayah Jagaraga. Kedua suku memobilisasi pasukan besar-besaran, menggunakan senjata tradisional dan strategi perang khas mereka. **Dampak Humaniter:** Perang Jagaraga mengakibatkan banyak korban jiwa, pengungsi, dan kerusakan infrastruktur. Masyarakat lokal menjadi korban utama, terpaksa meninggalkan rumah mereka demi keselamatan. **Penyelesaian Konflik:** Setelah berbulan-bulan pertempuran sengit, upaya mediasi internasional berhasil membawa kedua belah pihak ke meja perundingan. Kesepakatan damai akhirnya dicapai, dengan pembentukan komisi perdamaian untuk membangun kembali hubungan di antara suku-suku yang terlibat. **Rekonstruksi dan Versi Masa Depan:** Masa depan Jagaraga diwarnai oleh upaya rekonstruksi, baik secara fisik maupun sosial. Proses rekonsiliasi dimulai, dan masyarakat lokal bersama-sama bekerja untuk membangun kembali kehidupan yang normal di wilayah yang pernah dilanda konflik. Perang Jagaraga memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya dialog, diplomasi, dan pemecahan konflik secara damai dalam mengatasi perbedaan di antara masyarakat.


Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke AiRIS

Yuk, cobain chat dan belajar bareng AiRIS, teman pintarmu!

Chat AiRIS

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Sebuah prisma segitiga memiliki panjang alas 6 cm, tinggi segitiga 8 cm, dan tinggi prisma 10 cm. Hitung luas permukaan prisma tersebut. Jawabannya berapa ya?

15

0.0

Jawaban terverifikasi