Baby W

25 Juli 2024 03:58

Iklan

Baby W

25 Juli 2024 03:58

Pertanyaan

Buatlah kronogis kedatangan Sekutu dan NICA ke Indonesia setelah Proklamasi Kemerdekaan

Buatlah kronogis kedatangan Sekutu dan NICA ke Indonesia setelah Proklamasi Kemerdekaan

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

00

:

17

:

17

:

44

Klaim

8

1

Jawaban terverifikasi

Iklan

Nanda R

Community

27 Juli 2024 00:38

Jawaban terverifikasi

<p>Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, kedatangan Sekutu dan NICA (Nederlandsch Indische Civiele Administratie) ke Indonesia menjadi salah satu peristiwa penting yang mempengaruhi perjalanan sejarah bangsa. Berikut adalah kronologi kedatangan Sekutu dan NICA ke Indonesia:</p><p>1. Proklamasi Kemerdekaan Indonesia (17 Agustus 1945)</p><p>Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya dari penjajahan Jepang. Berita proklamasi menyebar dengan cepat di seluruh wilayah Indonesia, namun kondisi politik dan keamanan masih sangat tidak stabil.</p><p>2. Kedatangan Sekutu di Jakarta (29 September 1945)</p><p>Pasukan Sekutu, yang terdiri dari Inggris dan Australia di bawah komando Jenderal Sir Philip Christison, tiba di Jakarta. Tugas utama mereka adalah melucuti senjata tentara Jepang, membebaskan tawanan perang Sekutu, dan memulihkan ketertiban.</p><p>3. Pembentukan NICA</p><p>Sementara itu, Belanda membentuk NICA yang bertujuan untuk mengembalikan kekuasaan kolonial Belanda di Indonesia. NICA dipimpin oleh Dr. H.J. van Mook dan mulai beroperasi di wilayah-wilayah yang sudah diduduki Sekutu.</p><p>4. Kedatangan Sekutu di Surabaya (Oktober 1945)</p><p>Pasukan Sekutu tiba di Surabaya dengan tujuan yang sama seperti di Jakarta. Namun, kedatangan mereka ditentang keras oleh rakyat Surabaya yang telah memproklamasikan kemerdekaan. Ketegangan ini memuncak menjadi Pertempuran Surabaya pada bulan November 1945.</p><p>5. Pertempuran Surabaya (10 November 1945)</p><p>Pertempuran besar antara pemuda Indonesia dan pasukan Sekutu terjadi di Surabaya. Ribuan orang tewas dalam pertempuran ini, tetapi perlawanan gigih dari rakyat Surabaya menjadi simbol semangat perjuangan kemerdekaan Indonesia.</p><p>6. Kedatangan Sekutu di Sumatera dan Kalimantan</p><p>Pasukan Sekutu juga mendarat di wilayah-wilayah lain seperti Sumatera dan Kalimantan. Di Sumatera, perlawanan rakyat terhadap Sekutu dan NICA juga berlangsung sengit.</p><p>7. Pembentukan Pemerintahan Sipil Sementara oleh NICA</p><p>NICA berusaha untuk membentuk pemerintahan sipil sementara di berbagai wilayah Indonesia, yang bertujuan untuk mengembalikan administrasi kolonial Belanda. Hal ini mendapat perlawanan dari Republik Indonesia yang sudah mendeklarasikan kemerdekaannya.</p><p>8. Kedatangan NICA di Bandung (Oktober 1945)</p><p>NICA tiba di Bandung dengan dukungan pasukan Sekutu. Kedatangan mereka juga memicu perlawanan dari para pejuang kemerdekaan, yang mengakibatkan pertempuran di berbagai tempat di kota ini.</p><p>9. Perjanjian Linggarjati (November 1946)</p><p>Sebagai upaya untuk menyelesaikan konflik, diadakan perundingan antara Republik Indonesia dan Belanda yang menghasilkan Perjanjian Linggarjati. Dalam perjanjian ini, Belanda mengakui de facto Republik Indonesia yang meliputi Jawa, Sumatera, dan Madura.</p><p>10. Operasi Militer Belanda (Agresi Militer)</p><p>Ketegangan terus berlanjut hingga Belanda melancarkan agresi militer untuk menguasai kembali wilayah-wilayah yang dikuasai Republik Indonesia. Agresi ini dikenal sebagai Agresi Militer Belanda I (1947) dan Agresi Militer Belanda II (1948).</p>

Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, kedatangan Sekutu dan NICA (Nederlandsch Indische Civiele Administratie) ke Indonesia menjadi salah satu peristiwa penting yang mempengaruhi perjalanan sejarah bangsa. Berikut adalah kronologi kedatangan Sekutu dan NICA ke Indonesia:

1. Proklamasi Kemerdekaan Indonesia (17 Agustus 1945)

Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya dari penjajahan Jepang. Berita proklamasi menyebar dengan cepat di seluruh wilayah Indonesia, namun kondisi politik dan keamanan masih sangat tidak stabil.

2. Kedatangan Sekutu di Jakarta (29 September 1945)

Pasukan Sekutu, yang terdiri dari Inggris dan Australia di bawah komando Jenderal Sir Philip Christison, tiba di Jakarta. Tugas utama mereka adalah melucuti senjata tentara Jepang, membebaskan tawanan perang Sekutu, dan memulihkan ketertiban.

3. Pembentukan NICA

Sementara itu, Belanda membentuk NICA yang bertujuan untuk mengembalikan kekuasaan kolonial Belanda di Indonesia. NICA dipimpin oleh Dr. H.J. van Mook dan mulai beroperasi di wilayah-wilayah yang sudah diduduki Sekutu.

4. Kedatangan Sekutu di Surabaya (Oktober 1945)

Pasukan Sekutu tiba di Surabaya dengan tujuan yang sama seperti di Jakarta. Namun, kedatangan mereka ditentang keras oleh rakyat Surabaya yang telah memproklamasikan kemerdekaan. Ketegangan ini memuncak menjadi Pertempuran Surabaya pada bulan November 1945.

5. Pertempuran Surabaya (10 November 1945)

Pertempuran besar antara pemuda Indonesia dan pasukan Sekutu terjadi di Surabaya. Ribuan orang tewas dalam pertempuran ini, tetapi perlawanan gigih dari rakyat Surabaya menjadi simbol semangat perjuangan kemerdekaan Indonesia.

6. Kedatangan Sekutu di Sumatera dan Kalimantan

Pasukan Sekutu juga mendarat di wilayah-wilayah lain seperti Sumatera dan Kalimantan. Di Sumatera, perlawanan rakyat terhadap Sekutu dan NICA juga berlangsung sengit.

7. Pembentukan Pemerintahan Sipil Sementara oleh NICA

NICA berusaha untuk membentuk pemerintahan sipil sementara di berbagai wilayah Indonesia, yang bertujuan untuk mengembalikan administrasi kolonial Belanda. Hal ini mendapat perlawanan dari Republik Indonesia yang sudah mendeklarasikan kemerdekaannya.

8. Kedatangan NICA di Bandung (Oktober 1945)

NICA tiba di Bandung dengan dukungan pasukan Sekutu. Kedatangan mereka juga memicu perlawanan dari para pejuang kemerdekaan, yang mengakibatkan pertempuran di berbagai tempat di kota ini.

9. Perjanjian Linggarjati (November 1946)

Sebagai upaya untuk menyelesaikan konflik, diadakan perundingan antara Republik Indonesia dan Belanda yang menghasilkan Perjanjian Linggarjati. Dalam perjanjian ini, Belanda mengakui de facto Republik Indonesia yang meliputi Jawa, Sumatera, dan Madura.

10. Operasi Militer Belanda (Agresi Militer)

Ketegangan terus berlanjut hingga Belanda melancarkan agresi militer untuk menguasai kembali wilayah-wilayah yang dikuasai Republik Indonesia. Agresi ini dikenal sebagai Agresi Militer Belanda I (1947) dan Agresi Militer Belanda II (1948).


Iklan

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

mengapa jepang ingin menjajah Indonesia ?

16

0.0

Jawaban terverifikasi