Vrysa D
16 April 2024 07:57
Iklan
Iklan
Vrysa D
16 April 2024 07:57
Pertanyaan
Buatlah ilustrasi mengenai jalur pelayaran perdagangan di masa Kerajaan bercorak Islam di Indonesia!
Buatlah ilustrasi mengenai jalur pelayaran perdagangan di masa Kerajaan bercorak Islam di Indonesia!
5
2
Iklan
Iklan
Salsabila M
Community
Dijawab 7 hari yang lalu
<p>berikut ilustrasi mengenai jalur pelayaran perdagangan di masa Kerajaan bercorak Islam di Indonesia:</p><p>Ilustrasi ini menggambarkan peta Indonesia pada masa Kerajaan bercorak Islam, dengan jalur pelayaran perdagangan yang utama terhubung antara pusat-pusat perdagangan utama. Jalur-jalur ini merupakan rute perdagangan yang vital bagi Kerajaan Islam di Indonesia untuk berinteraksi dengan kerajaan-kerajaan lain di kawasan Asia Tenggara dan sekitarnya.</p><p><strong>Jalur Pelayaran Utara-Selatan</strong>: Merupakan jalur perdagangan yang menghubungkan wilayah-wilayah pesisir utara dan selatan Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. Jalur ini menghubungkan antara pelabuhan-pelabuhan utama seperti Aceh, Malaka, Palembang, Jakarta, dan Makassar.</p><p><strong>Jalur Pelayaran Timur-Barat</strong>: Merupakan jalur perdagangan yang menghubungkan antara wilayah-wilayah pesisir barat Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi dengan wilayah-wilayah pesisir timur seperti Maluku, Nusa Tenggara, dan Papua. Jalur ini juga menghubungkan Indonesia dengan kerajaan-kerajaan di Asia Tenggara, India, dan Tiongkok.</p><p><strong>Jalur Pelayaran Internasional</strong>: Merupakan jalur perdagangan yang menghubungkan pelabuhan-pelabuhan utama di Indonesia dengan pelabuhan-pelabuhan internasional di Asia, Timur Tengah, dan Afrika. Jalur ini memungkinkan perdagangan barang-barang seperti rempah-rempah, sutra, emas, dan hasil-hasil alam lainnya antara Indonesia dengan negara-negara lain di dunia.</p><p><strong>Pelabuhan Utama</strong>: Ilustrasi juga menampilkan beberapa pelabuhan utama yang menjadi pusat-pusat perdagangan dan pusat-pusat kegiatan ekonomi di masa Kerajaan bercorak Islam, seperti pelabuhan Aceh, Malaka, Jakarta, Palembang, Makassar, dan Ternate.</p><p><br> </p>
berikut ilustrasi mengenai jalur pelayaran perdagangan di masa Kerajaan bercorak Islam di Indonesia:
Ilustrasi ini menggambarkan peta Indonesia pada masa Kerajaan bercorak Islam, dengan jalur pelayaran perdagangan yang utama terhubung antara pusat-pusat perdagangan utama. Jalur-jalur ini merupakan rute perdagangan yang vital bagi Kerajaan Islam di Indonesia untuk berinteraksi dengan kerajaan-kerajaan lain di kawasan Asia Tenggara dan sekitarnya.
Jalur Pelayaran Utara-Selatan: Merupakan jalur perdagangan yang menghubungkan wilayah-wilayah pesisir utara dan selatan Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. Jalur ini menghubungkan antara pelabuhan-pelabuhan utama seperti Aceh, Malaka, Palembang, Jakarta, dan Makassar.
Jalur Pelayaran Timur-Barat: Merupakan jalur perdagangan yang menghubungkan antara wilayah-wilayah pesisir barat Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi dengan wilayah-wilayah pesisir timur seperti Maluku, Nusa Tenggara, dan Papua. Jalur ini juga menghubungkan Indonesia dengan kerajaan-kerajaan di Asia Tenggara, India, dan Tiongkok.
Jalur Pelayaran Internasional: Merupakan jalur perdagangan yang menghubungkan pelabuhan-pelabuhan utama di Indonesia dengan pelabuhan-pelabuhan internasional di Asia, Timur Tengah, dan Afrika. Jalur ini memungkinkan perdagangan barang-barang seperti rempah-rempah, sutra, emas, dan hasil-hasil alam lainnya antara Indonesia dengan negara-negara lain di dunia.
Pelabuhan Utama: Ilustrasi juga menampilkan beberapa pelabuhan utama yang menjadi pusat-pusat perdagangan dan pusat-pusat kegiatan ekonomi di masa Kerajaan bercorak Islam, seperti pelabuhan Aceh, Malaka, Jakarta, Palembang, Makassar, dan Ternate.
· 0.0 (0)
Iklan
Iklan
Mercon M
Community
Dijawab 6 hari yang lalu
Di masa Kerajaan bercorak Islam di Indonesia, jalur pelayaran perdagangan mengalami perkembangan signifikan. Berbagai kerajaan Islam di Nusantara menjalin hubungan perdagangan dengan kerajaan-kerajaan Islam lainnya di Asia Tenggara, India, Timur Tengah, dan bahkan Tiongkok. Berikut adalah gambaran jalur pelayaran perdagangan di masa tersebut: 1. Jalur Maritim Timur: Merupakan jalur pelayaran perdagangan yang menghubungkan pelabuhan-pelabuhan di kepulauan Indonesia dengan kerajaan-kerajaan di Asia Tenggara seperti Malaka, Pattani, dan Aceh. Jalur ini menjadi salah satu jalur perdagangan utama karena koneksinya dengan Selat Malaka, yang merupakan jalur perdagangan internasional yang penting. 2. Jalur Maritim Barat: Merupakan jalur pelayaran perdagangan yang menghubungkan pelabuhan-pelabuhan di kepulauan Indonesia dengan pelabuhan-pelabuhan di India, Timur Tengah, dan Afrika. Pelabuhan-pelabuhan utama di jalur ini antara lain Surabaya, Makassar, dan Banten. Jalur ini memfasilitasi perdagangan rempah-rempah, sutra, dan barang-barang mewah lainnya antara Indonesia dengan kerajaan-kerajaan Islam di wilayah tersebut. 3. Jalur Maritim Utara: Merupakan jalur pelayaran perdagangan yang menghubungkan pelabuhan-pelabuhan di kepulauan Indonesia dengan Tiongkok dan Asia Timur. Pelabuhan-pelabuhan utama di jalur ini antara lain Palembang, Semarang, dan Surabaya. Jalur ini menjadi penting karena menghubungkan Indonesia dengan pasar besar di Tiongkok, serta memfasilitasi perdagangan hasil-hasil pertanian dan kerajinan dari Indonesia ke Asia Timur. 4. Jalur Pelayaran Lintas Samudera: Merupakan jalur pelayaran perdagangan yang menghubungkan pelabuhan-pelabuhan di kepulauan Indonesia dengan pelabuhan-pelabuhan di berbagai wilayah di dunia, termasuk Eropa. Jalur ini menjadi penting karena memungkinkan perdagangan langsung antara Indonesia dengan negara-negara di luar Asia, serta memfasilitasi pertukaran budaya dan penyebaran agama Islam melalui jalur laut.
· 0.0 (0)
Yah, akses pembahasan gratismu habis
Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?
Tanya ke Forum
Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu
LATIHAN SOAL GRATIS!
Drill Soal
Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian
Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!
