FITROTUL M

01 September 2024 04:05

Iklan

FITROTUL M

01 September 2024 04:05

Pertanyaan

buatlah cerpen yang di dalamnya terdapat teks prosedur

buatlah cerpen yang di dalamnya terdapat teks prosedur

Belajar bareng Champions

Brain Academy Champions

Hanya di Brain Academy

Habis dalam

00

:

04

:

38

:

39

Klaim

38

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Azam A

01 September 2024 06:01

Jawaban terverifikasi

<p>Berikut adalah cerpen yang di dalamnya terdapat teks prosedur:</p><p><strong>"Rahasia Kue Bolu Nenek"</strong></p><p>Di sebuah desa kecil, hiduplah seorang gadis bernama Lina. Dia sangat menyayangi neneknya, yang terkenal di seluruh desa karena keahliannya membuat kue bolu. Setiap kali ada acara, kue bolu nenek Lina selalu menjadi hidangan yang paling ditunggu-tunggu.</p><p>Suatu hari, Lina memberanikan diri untuk meminta neneknya mengajarinya cara membuat kue bolu yang lezat itu. Nenek tersenyum lembut dan berkata, "Baiklah, Lina. Nenek akan mengajari cara membuat kue bolu ini. Tapi, ingat, kamu harus mengikuti langkah-langkahnya dengan teliti."</p><p>Dengan semangat, Lina segera mengambil buku catatan dan mulai mencatat semua yang dikatakan neneknya.</p><p><strong>Teks Prosedur : Cara Membuat Kue Bolu</strong></p><p><strong>Bahan-bahan:</strong></p><ul><li>250 gram tepung terigu</li><li>200 gram gula pasir</li><li>4 butir telur</li><li>150 gram mentega, lelehkan</li><li>1 sendok teh vanili</li><li>1 sendok makan susu bubuk</li><li>1 sendok teh baking powder</li><li>Sejumput garam</li></ul><p><strong>Alat-alat yang Diperlukan:</strong></p><ul><li>Mixer</li><li>Loyang</li><li>Oven</li><li>Mangkuk besar</li><li>Spatula</li></ul><p><strong>Langkah-langkah:</strong></p><ul><li>Panaskan oven terlebih dahulu pada suhu 180 derajat Celsius.</li><li>Siapkan loyang dengan cara mengoleskan mentega dan menaburkan sedikit tepung agar kue tidak lengket.</li><li>Kocok telur dan gula dengan mixer hingga mengembang dan berwarna putih.</li><li>Tambahkan vanili, lalu masukkan tepung terigu, susu bubuk, baking powder, dan garam sedikit demi sedikit sambil terus diaduk dengan spatula.</li><li>Setelah adonan tercampur rata, masukkan mentega cair, aduk hingga adonan licin.</li><li>Tuang adonan ke dalam loyang dan ratakan permukaannya.</li><li>Panggang dalam oven yang sudah dipanaskan selama 30-40 menit, atau hingga bagian atas kue berwarna kecoklatan dan ketika ditusuk dengan tusuk gigi, tidak ada adonan yang menempel.</li><li>Setelah matang, keluarkan kue dari oven dan biarkan dingin sebelum dihidangkan.</li></ul><p>Setelah Lina mencatat semua langkahnya, dia mencoba membuat kue bolu sendiri. Walaupun tidak sesempurna buatan neneknya, kue bolu pertama Lina ternyata cukup berhasil. Dia tersenyum puas saat mencicipi hasil karyanya. Neneknya, yang melihat usaha Lina, tersenyum penuh kebanggaan.</p><p>"Rahasia kue bolu nenek bukan hanya di resepnya, Lina," kata nenek dengan lembut, "Tapi juga di cinta dan kesabaran saat membuatnya."</p><p>Lina pun mengangguk mengerti. Sejak saat itu, dia tak hanya mengikuti prosedur dengan teliti, tapi juga melakukannya dengan penuh cinta, persis seperti yang diajarkan neneknya.</p>

Berikut adalah cerpen yang di dalamnya terdapat teks prosedur:

"Rahasia Kue Bolu Nenek"

Di sebuah desa kecil, hiduplah seorang gadis bernama Lina. Dia sangat menyayangi neneknya, yang terkenal di seluruh desa karena keahliannya membuat kue bolu. Setiap kali ada acara, kue bolu nenek Lina selalu menjadi hidangan yang paling ditunggu-tunggu.

Suatu hari, Lina memberanikan diri untuk meminta neneknya mengajarinya cara membuat kue bolu yang lezat itu. Nenek tersenyum lembut dan berkata, "Baiklah, Lina. Nenek akan mengajari cara membuat kue bolu ini. Tapi, ingat, kamu harus mengikuti langkah-langkahnya dengan teliti."

Dengan semangat, Lina segera mengambil buku catatan dan mulai mencatat semua yang dikatakan neneknya.

Teks Prosedur : Cara Membuat Kue Bolu

Bahan-bahan:

  • 250 gram tepung terigu
  • 200 gram gula pasir
  • 4 butir telur
  • 150 gram mentega, lelehkan
  • 1 sendok teh vanili
  • 1 sendok makan susu bubuk
  • 1 sendok teh baking powder
  • Sejumput garam

Alat-alat yang Diperlukan:

  • Mixer
  • Loyang
  • Oven
  • Mangkuk besar
  • Spatula

Langkah-langkah:

  • Panaskan oven terlebih dahulu pada suhu 180 derajat Celsius.
  • Siapkan loyang dengan cara mengoleskan mentega dan menaburkan sedikit tepung agar kue tidak lengket.
  • Kocok telur dan gula dengan mixer hingga mengembang dan berwarna putih.
  • Tambahkan vanili, lalu masukkan tepung terigu, susu bubuk, baking powder, dan garam sedikit demi sedikit sambil terus diaduk dengan spatula.
  • Setelah adonan tercampur rata, masukkan mentega cair, aduk hingga adonan licin.
  • Tuang adonan ke dalam loyang dan ratakan permukaannya.
  • Panggang dalam oven yang sudah dipanaskan selama 30-40 menit, atau hingga bagian atas kue berwarna kecoklatan dan ketika ditusuk dengan tusuk gigi, tidak ada adonan yang menempel.
  • Setelah matang, keluarkan kue dari oven dan biarkan dingin sebelum dihidangkan.

Setelah Lina mencatat semua langkahnya, dia mencoba membuat kue bolu sendiri. Walaupun tidak sesempurna buatan neneknya, kue bolu pertama Lina ternyata cukup berhasil. Dia tersenyum puas saat mencicipi hasil karyanya. Neneknya, yang melihat usaha Lina, tersenyum penuh kebanggaan.

"Rahasia kue bolu nenek bukan hanya di resepnya, Lina," kata nenek dengan lembut, "Tapi juga di cinta dan kesabaran saat membuatnya."

Lina pun mengangguk mengerti. Sejak saat itu, dia tak hanya mengikuti prosedur dengan teliti, tapi juga melakukannya dengan penuh cinta, persis seperti yang diajarkan neneknya.


Iklan

Rendi R

Community

01 September 2024 23:15

Jawaban terverifikasi

<p><strong>udul: Nasi Goreng Kenangan</strong></p><p>Mentari pagi masih mengintip malu-malu ketika Dira terbangun dari tidurnya. Hari ini adalah hari ulang tahun pernikahan orang tuanya yang ke-25, dan Dira telah merencanakan sesuatu yang istimewa: membuat nasi goreng favorit ayah dan ibunya. Nasi goreng ini bukan sembarang nasi goreng; ini adalah resep yang telah diwariskan dari neneknya, penuh kenangan dan cita rasa yang tak terlupakan.</p><p>Dira melangkah ke dapur dengan penuh semangat. Ia mengenakan apron biru yang sudah lama ia miliki, hadiah dari neneknya saat pertama kali ia belajar memasak. Dira membuka catatan kecil yang sudah usang, di sana tertulis resep nasi goreng yang akan ia buat.</p><p>Ia mulai mempersiapkan bahan-bahannya: nasi putih yang sudah didiamkan semalaman, bawang putih, bawang merah, cabai merah, telur, kecap manis, garam, dan beberapa potong ayam yang sudah dimasak dan disuwir-suwir. Dira menyiapkan semuanya dengan cermat, sambil mengingat kembali momen-momen di mana ia memasak bersama neneknya.</p><p>Setelah semua bahan siap, Dira mulai memasak. Pertama-tama, ia menyalakan kompor dengan api sedang, lalu menuangkan sedikit minyak ke dalam wajan. Sambil menunggu minyak panas, Dira mengingat langkah-langkah yang biasa neneknya lakukan.</p><p><strong>“Pertama, tumis bawang putih dan bawang merah yang sudah diiris tipis-tipis. Tumis hingga harum dan berubah warna menjadi keemasan,”</strong> kata neneknya dulu, dan Dira mengikuti instruksi itu dengan seksama.</p><p>Aroma harum mulai memenuhi dapur ketika bawang-bawang itu mulai kecokelatan. Dira kemudian menambahkan cabai merah yang sudah diiris tipis. <strong>“Aduk sebentar, jangan sampai cabainya terlalu matang,”</strong> Dira mengingat dengan jelas pesan neneknya.</p><p>Setelah itu, ia memecahkan dua butir telur ke dalam wajan. <strong>“Kocok telurnya perlahan di wajan, kemudian campurkan dengan bumbu yang sudah ditumis. Aduk hingga telur setengah matang,”</strong> ucap neneknya dalam ingatan Dira. Telur itu segera bercampur dengan bumbu, menciptakan campuran yang kaya aroma.</p><p><strong>“Sekarang, masukkan nasi putih. Aduk perlahan hingga nasi tercampur rata dengan bumbu dan telur,”</strong> Dira terus mengaduk dengan penuh konsentrasi, memastikan setiap butir nasi terbalut bumbu dengan sempurna.</p><p>Langkah berikutnya, ia menambahkan suwiran ayam dan kecap manis. <strong>“Tuangkan kecap sedikit demi sedikit, dan aduk sampai nasi berwarna kecokelatan,”</strong> Dira melakukan itu dengan hati-hati, tak ingin nasi gorengnya terlalu manis atau pucat.</p><p><strong>“Jangan lupa sejumput garam, dan cicipi sebelum disajikan,”</strong> pesan neneknya yang terakhir, dan Dira pun mengikuti. Setelah mencicipi sedikit, ia tersenyum puas. Rasa nasi goreng itu sempurna, sama persis seperti yang dibuat neneknya dulu.</p><p>Dengan hati-hati, Dira menyajikan nasi goreng tersebut di atas piring besar, lalu menghiasnya dengan irisan mentimun dan tomat di sekelilingnya, persis seperti yang dilakukan neneknya setiap kali ada acara khusus.</p><p>Ketika orang tuanya turun ke dapur, aroma nasi goreng itu menyambut mereka dengan hangat. Senyum lebar langsung mengembang di wajah mereka saat melihat hidangan di meja.</p><p>“Kamu membuat ini sendiri?” tanya ibunya penuh takjub.</p><p>Dira mengangguk sambil tersenyum. “Iya, dengan resep dari nenek.”</p><p>Mereka pun duduk bersama, menikmati sarapan nasi goreng yang penuh kenangan. Setiap suapan mengingatkan mereka akan nenek yang penuh cinta, yang meski sudah tiada, rasa kasih sayangnya tetap hadir di setiap piring nasi goreng yang disajikan.</p><p>&nbsp;</p><p>Hari itu bukan hanya tentang merayakan ulang tahun pernikahan, tetapi juga tentang mengingat kembali masa-masa indah yang dihabiskan bersama keluarga, dan bagaimana kenangan itu bisa terus hidup lewat sebuah resep sederhana, nasi goreng kenangan.</p>

udul: Nasi Goreng Kenangan

Mentari pagi masih mengintip malu-malu ketika Dira terbangun dari tidurnya. Hari ini adalah hari ulang tahun pernikahan orang tuanya yang ke-25, dan Dira telah merencanakan sesuatu yang istimewa: membuat nasi goreng favorit ayah dan ibunya. Nasi goreng ini bukan sembarang nasi goreng; ini adalah resep yang telah diwariskan dari neneknya, penuh kenangan dan cita rasa yang tak terlupakan.

Dira melangkah ke dapur dengan penuh semangat. Ia mengenakan apron biru yang sudah lama ia miliki, hadiah dari neneknya saat pertama kali ia belajar memasak. Dira membuka catatan kecil yang sudah usang, di sana tertulis resep nasi goreng yang akan ia buat.

Ia mulai mempersiapkan bahan-bahannya: nasi putih yang sudah didiamkan semalaman, bawang putih, bawang merah, cabai merah, telur, kecap manis, garam, dan beberapa potong ayam yang sudah dimasak dan disuwir-suwir. Dira menyiapkan semuanya dengan cermat, sambil mengingat kembali momen-momen di mana ia memasak bersama neneknya.

Setelah semua bahan siap, Dira mulai memasak. Pertama-tama, ia menyalakan kompor dengan api sedang, lalu menuangkan sedikit minyak ke dalam wajan. Sambil menunggu minyak panas, Dira mengingat langkah-langkah yang biasa neneknya lakukan.

“Pertama, tumis bawang putih dan bawang merah yang sudah diiris tipis-tipis. Tumis hingga harum dan berubah warna menjadi keemasan,” kata neneknya dulu, dan Dira mengikuti instruksi itu dengan seksama.

Aroma harum mulai memenuhi dapur ketika bawang-bawang itu mulai kecokelatan. Dira kemudian menambahkan cabai merah yang sudah diiris tipis. “Aduk sebentar, jangan sampai cabainya terlalu matang,” Dira mengingat dengan jelas pesan neneknya.

Setelah itu, ia memecahkan dua butir telur ke dalam wajan. “Kocok telurnya perlahan di wajan, kemudian campurkan dengan bumbu yang sudah ditumis. Aduk hingga telur setengah matang,” ucap neneknya dalam ingatan Dira. Telur itu segera bercampur dengan bumbu, menciptakan campuran yang kaya aroma.

“Sekarang, masukkan nasi putih. Aduk perlahan hingga nasi tercampur rata dengan bumbu dan telur,” Dira terus mengaduk dengan penuh konsentrasi, memastikan setiap butir nasi terbalut bumbu dengan sempurna.

Langkah berikutnya, ia menambahkan suwiran ayam dan kecap manis. “Tuangkan kecap sedikit demi sedikit, dan aduk sampai nasi berwarna kecokelatan,” Dira melakukan itu dengan hati-hati, tak ingin nasi gorengnya terlalu manis atau pucat.

“Jangan lupa sejumput garam, dan cicipi sebelum disajikan,” pesan neneknya yang terakhir, dan Dira pun mengikuti. Setelah mencicipi sedikit, ia tersenyum puas. Rasa nasi goreng itu sempurna, sama persis seperti yang dibuat neneknya dulu.

Dengan hati-hati, Dira menyajikan nasi goreng tersebut di atas piring besar, lalu menghiasnya dengan irisan mentimun dan tomat di sekelilingnya, persis seperti yang dilakukan neneknya setiap kali ada acara khusus.

Ketika orang tuanya turun ke dapur, aroma nasi goreng itu menyambut mereka dengan hangat. Senyum lebar langsung mengembang di wajah mereka saat melihat hidangan di meja.

“Kamu membuat ini sendiri?” tanya ibunya penuh takjub.

Dira mengangguk sambil tersenyum. “Iya, dengan resep dari nenek.”

Mereka pun duduk bersama, menikmati sarapan nasi goreng yang penuh kenangan. Setiap suapan mengingatkan mereka akan nenek yang penuh cinta, yang meski sudah tiada, rasa kasih sayangnya tetap hadir di setiap piring nasi goreng yang disajikan.

 

Hari itu bukan hanya tentang merayakan ulang tahun pernikahan, tetapi juga tentang mengingat kembali masa-masa indah yang dihabiskan bersama keluarga, dan bagaimana kenangan itu bisa terus hidup lewat sebuah resep sederhana, nasi goreng kenangan.


Buka akses jawaban yang telah terverifikasi

lock

Yah, akses pembahasan gratismu habis


atau

Dapatkan jawaban pertanyaanmu di AiRIS. Langsung dijawab oleh bestie pintar

Tanya Sekarang

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Iklan