Richardo R

29 September 2023 03:12

Iklan

Richardo R

29 September 2023 03:12

Pertanyaan

Buatlah analisis unsur ekstrinsik dan unsur intrisik dari cerita sejarah roro jonggrang

Buatlah analisis unsur ekstrinsik dan unsur intrisik dari cerita sejarah roro jonggrang

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

02

:

18

:

58

:

37

Klaim

26

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Vincent M

Community

29 September 2023 03:26

Jawaban terverifikasi

<p>Cerita Roro Jonggrang" adalah salah satu cerita legenda Jawa yang terkenal. Ini adalah kisah yang kaya akan unsur-unsur ekstrinsik dan intrinsik. Berikut analisis unsur-unsur ekstrinsik (yang berkaitan dengan konteks luar) dan unsur-unsur intrinsik (yang berkaitan dengan isi cerita) dari cerita Roro Jonggrang:</p><p><strong>Unsur Ekstrinsik:</strong></p><p><strong>Konteks Budaya Jawa</strong>: Cerita ini sangat terkait dengan budaya Jawa dan tradisi Jawa kuno. Unsur-unsur seperti kerajaan, kuil, dewa, dan makhluk-makhluk mitologi adalah bagian integral dari konteks budaya Jawa.</p><p><strong>Tradisi Lisan dan Sastra Jawa</strong>: "Cerita Roro Jonggrang" adalah bagian dari tradisi sastra lisan Jawa yang telah diteruskan dari generasi ke generasi. Ini mencerminkan pentingnya narasi lisan dalam budaya Jawa.</p><p><strong>Aspek Moral</strong>: Cerita ini mengandung aspek moral yang mengajarkan nilai-nilai seperti kesetiaan, kebijaksanaan, dan hukuman atas tindakan yang salah. Ini mencerminkan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat Jawa pada masa itu.</p><p><strong>Unsur Intrinsik:</strong></p><p><strong>Tokoh Utama</strong>: Roro Jonggrang adalah tokoh utama dalam cerita ini. Dia digambarkan sebagai wanita cantik yang cerdas, tetapi juga sombong. Karakternya berkembang seiring dengan perkembangan cerita.</p><p><strong>Plot</strong>: Plot cerita ini berfokus pada usaha Prabu Baka untuk membangun seribu candi dan Roro Jonggrang yang mencoba menggagalkan rencana tersebut dengan tindakan kelicikannya.</p><p><strong>Konflik</strong>: Konflik utama dalam cerita ini adalah antara Roro Jonggrang dan Prabu Baka, serta konflik internal dalam diri Roro Jonggrang ketika dia menyadari kesalahannya.</p><p><strong>Setting</strong>: Setting cerita ini adalah sebuah kerajaan Jawa kuno dengan kuil-kuil dan lingkungan yang eksotis. Setting ini menciptakan suasana yang mendalam dan memengaruhi perkembangan plot.</p><p><strong>Pesannya</strong>: Cerita ini menyampaikan pesan tentang pentingnya tindakan bijak, kesetiaan, dan konsekuensi dari kesombongan dan tindakan yang salah. Ini menggambarkan bahwa tindakan buruk akan berdampak buruk pada diri kita sendiri.</p><p><strong>Nilai-nilai Budaya</strong>: Cerita ini mencerminkan nilai-nilai budaya Jawa kuno, seperti penghormatan terhadap leluhur, hubungan antara manusia dan alam gaib, serta keyakinan dalam kekuatan dewa-dewa.</p><p>Dengan demikian, "Cerita Roro Jonggrang" adalah cerita yang kaya akan unsur-unsur ekstrinsik dan intrinsik yang mencerminkan budaya dan tradisi Jawa serta mengandung pesan moral yang mendalam.</p>

Cerita Roro Jonggrang" adalah salah satu cerita legenda Jawa yang terkenal. Ini adalah kisah yang kaya akan unsur-unsur ekstrinsik dan intrinsik. Berikut analisis unsur-unsur ekstrinsik (yang berkaitan dengan konteks luar) dan unsur-unsur intrinsik (yang berkaitan dengan isi cerita) dari cerita Roro Jonggrang:

Unsur Ekstrinsik:

Konteks Budaya Jawa: Cerita ini sangat terkait dengan budaya Jawa dan tradisi Jawa kuno. Unsur-unsur seperti kerajaan, kuil, dewa, dan makhluk-makhluk mitologi adalah bagian integral dari konteks budaya Jawa.

Tradisi Lisan dan Sastra Jawa: "Cerita Roro Jonggrang" adalah bagian dari tradisi sastra lisan Jawa yang telah diteruskan dari generasi ke generasi. Ini mencerminkan pentingnya narasi lisan dalam budaya Jawa.

Aspek Moral: Cerita ini mengandung aspek moral yang mengajarkan nilai-nilai seperti kesetiaan, kebijaksanaan, dan hukuman atas tindakan yang salah. Ini mencerminkan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat Jawa pada masa itu.

Unsur Intrinsik:

Tokoh Utama: Roro Jonggrang adalah tokoh utama dalam cerita ini. Dia digambarkan sebagai wanita cantik yang cerdas, tetapi juga sombong. Karakternya berkembang seiring dengan perkembangan cerita.

Plot: Plot cerita ini berfokus pada usaha Prabu Baka untuk membangun seribu candi dan Roro Jonggrang yang mencoba menggagalkan rencana tersebut dengan tindakan kelicikannya.

Konflik: Konflik utama dalam cerita ini adalah antara Roro Jonggrang dan Prabu Baka, serta konflik internal dalam diri Roro Jonggrang ketika dia menyadari kesalahannya.

Setting: Setting cerita ini adalah sebuah kerajaan Jawa kuno dengan kuil-kuil dan lingkungan yang eksotis. Setting ini menciptakan suasana yang mendalam dan memengaruhi perkembangan plot.

Pesannya: Cerita ini menyampaikan pesan tentang pentingnya tindakan bijak, kesetiaan, dan konsekuensi dari kesombongan dan tindakan yang salah. Ini menggambarkan bahwa tindakan buruk akan berdampak buruk pada diri kita sendiri.

Nilai-nilai Budaya: Cerita ini mencerminkan nilai-nilai budaya Jawa kuno, seperti penghormatan terhadap leluhur, hubungan antara manusia dan alam gaib, serta keyakinan dalam kekuatan dewa-dewa.

Dengan demikian, "Cerita Roro Jonggrang" adalah cerita yang kaya akan unsur-unsur ekstrinsik dan intrinsik yang mencerminkan budaya dan tradisi Jawa serta mengandung pesan moral yang mendalam.


Iklan

Nanda R

Community

29 September 2023 03:33

Jawaban terverifikasi

<h2>Unsur Intrinsik:</h2><ul><li>Tokoh : Roro Jonggrang, Bandung Bondowoso, Prabu Baka, Raja Pengging, Prajurit Kerajaan Prambanan, Pasukan Kerajaan Pengging, Dayang Roro Jonggrang, Pasukan Jin Bandung Bondowoso.</li><li>Latar Belakang (tempat): Wilayah yang menjadi kewenangan Pemerintah Prambanan dan Kerajaan Pengging.&nbsp;</li><li>Latar (waktu): Zaman berdirinya Kerajaan Prambanan dan Kerajaan Pengging.</li><li>Alur : Maju atau progresif. Sudut pandang: orang ketiga.</li><li>Tema: Legenda Rakyat.</li><li>Amanat : Berbohong atau berbuat curang merupakan perbuatan tercela dan menyebabkan terjadinya hal buruk.</li></ul><p>&nbsp;</p><h2>Unsur Ekstrinsik:</h2><p>Pembuatan candi sebagai salah satu "tantangan" yang diberikan Roro Jonggrang kepada Bandung Bondowoso menunjukkan budaya pada masa itu dimana mayoritas masyarakat melakukan peribadatan di candi.</p>

Unsur Intrinsik:

  • Tokoh : Roro Jonggrang, Bandung Bondowoso, Prabu Baka, Raja Pengging, Prajurit Kerajaan Prambanan, Pasukan Kerajaan Pengging, Dayang Roro Jonggrang, Pasukan Jin Bandung Bondowoso.
  • Latar Belakang (tempat): Wilayah yang menjadi kewenangan Pemerintah Prambanan dan Kerajaan Pengging. 
  • Latar (waktu): Zaman berdirinya Kerajaan Prambanan dan Kerajaan Pengging.
  • Alur : Maju atau progresif. Sudut pandang: orang ketiga.
  • Tema: Legenda Rakyat.
  • Amanat : Berbohong atau berbuat curang merupakan perbuatan tercela dan menyebabkan terjadinya hal buruk.

 

Unsur Ekstrinsik:

Pembuatan candi sebagai salah satu "tantangan" yang diberikan Roro Jonggrang kepada Bandung Bondowoso menunjukkan budaya pada masa itu dimana mayoritas masyarakat melakukan peribadatan di candi.


Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

2. Pada rute terakhir out, kondisi kami sudah tidak optimal. Padahal jalan yang akan kami telusuri sungguh berat dengan resiko tinggi. Lorong gua menurun terjai dengan jarak 01 meter sampai 21 meter. Bukan cua licin, air yang tergenang juga mengalir dan jatoh mengikuti bentuk lorong gua. Kalau sampai terpeleset bisa berbahaya. Carilah kata yang tidak baku pada paragraf tersebut dan tuliskan bagaimana yang benar! ada yg tau ?

195

4.7

Jawaban terverifikasi

Belalang Anggrek Teman-teman, kali ini saya akan menyampaikan laporan hasil observasi yang telah dilakukan beberapa waktu lalu. Objek yang diobservasi adalah belalang anggrek. Pertama-tama, saya akanmenyampaikan informasi umum terkait dengan belalang anggrek. Belalang anggrek atau Hymenopus Coronatus adalah salah satu jenis belalang sentadu atau belalang sembah yang hidup di Indonesia dan kawasan Asia Tenggara lainnya. Seperti namanya, belalang ini memiliki bentuk dan warna yang menyerupai bunga anggrek. Pada bagian berikutnya, saya akan menjelaskan ciri khas belalang anggrek yang terdiri atas bagian tubuh, bentuk tubuh, makanan, dan daur hidupnya Bagian tubuh belalang anggrek terdiri atas kepala, toraks, dan abdomen. Di bagian kepala terdapat mata majemuk, mulut, dan dua buah antena seperti benang. Seperti jenis belalang sentadu lainnya, kepala belalang anggrek dapat berputar 360°. Di bagian toraks terdapat tiga pasang kaki. Kaki depan belalang anggrek yang panjang dan kuat dilengkapi dengan duri dan capit. Belalang anggrek memiliki dua pasang sayap yang menutupi bagian abdomennya. Sayap depan berfungsi melindungi sayap belakang sehingga teksturnya lebih keras. Gambar Balitang Ukuran tubuh belalang anggrek berbeda antara jantan dan betina. Panjang tubuh belalang anggrek jantan sekitar 2,5-3 cm, sedangkan betina 6-7 cm. Tubuh mereka berwarna putih dengan aksen merah muda lembut atau cerah. Beberapa belalang, bahkan berwarna benar-benar putih atau merah jambu. Namun, belalang anggrek dapat mengubah warna tubuhnya dalam hitungan sehari, bergantung pada kondisi lingkungan, seperti kelembapan dan kondisi cahaya. Cerdas Ceres Berbahasa dan Bersastra Indonesia Belalang anggrek merupakan predator polifagus atau pemakan beberapa jenis mangsa. Mereka memangsa serangga lain yang ber- tubuh. lebih kecil, seperti jangkrik, capung, lebah, dan lalat. Belalang anggrek menggunakan bentuk dan warna tubuhnya untuk menarik perhatian mangsa. Saat mangsa mendekat, mereka akan meng- gunakan kaki depannya untuk menangkapnya. Belalang sembah hanya memangsa hewan yang masih hidup. Belalang anggrek merupakan hewan yang mengalami meta- morfosis tidak sempurna. Fase hidupnya terdiri dari telur, nimfa, dan dewasa. Belalang betina dapat bertelur sampai 300 butir. Telur tersebut diletakkan dalam sarang berbentuk buih putih yang disebut ooteka. Ooteka lama-lama akan mengeras dan melindungi telur-telur dari panas dan hujan. Telur-telur tersebut membutuhkan waktu sekitar enam minggu untuk menetas. Saat menetas, nimfa belalang sembah sudah menyerupai belalang anggrek dewasa. Itulah mengapabelalang anggrek disebut mengalami metamorfosis tidak sempurna. Sebagai penutup, saya akan menyampaikan manfaat belalang anggrek. Belalang anggrek berguna bagi manusia untuk membasmi hama. berupa serangga. Karena keindahannya, belalang anggrek juga dijadikan peliharaan. Demikian laporan hasil observasi saya. Terima kasih atas perhatian teman-teman semua. soal: Tulislah gagasan utama dari teks di atas (belalang anggrek)!

76

5.0

Jawaban terverifikasi