Nakula N

08 September 2022 07:57

Iklan

Nakula N

08 September 2022 07:57

Pertanyaan

Biografi Mohammad Hatta Mohammad Hatta Lahir pada 12 Agustus 1902 di Bukittinggi. Nama Mohammad Hatta berasal dari Muhammad Athar yang diambil dari nama lengkap seorang tokoh Muslim, yaitu (Ahmad Ibn) Muhammad (Ibn Abd Al-Karim Ibn) Athaillah Al-Sakandari, pengarang kitab Al-Hikmah. Orang-orang di Bukittinggi biasa memanggil Mohammad Hatta dengan nama Athar. Hatta menyelesaikan sekolah Europese Lagere School, ELS pada tahun 1916 selanjutnya tahun 1919 Hatta lulus dari Meer Uitgebreid Lagere Onderwijs: MULO di Padang. Sekolah berikutnya adalah Prins Hendrik School, dan lulus tahun 1921. Hatta mengikuti kuliah di Handels Hoogere School (HHS) di Rotterdam Belanda, pada jurusan jurusan economy kenegaraan. Hatta menyelesaikan kuliahnya tahun 1932, dengan gelar sarjana economy. Pengalaman berorganisasi Bung Hatta dimulai dengan menjadi anggota club sepak bola Swallow semasa sekolah MULO di Padang, dan kemudian menjadi bendahara. Pada akhir tahun 1917, Bung Hatta dipilih sebagai bendahara Jong Sumatranen Bond (JSB) Padang. Awal perpolitikan Hatta dimulai saat dia sekolah di Belanda. Hatta bergabung dan aktif dalam organisasi Indische Vereniging (Perkumpulan Hindia), yang sebenarnya adalah organisasi social, tetapi kemudian berubah menjadi organisasi politic. Hal ini terutama karena pengaruh Ki Hadjar Dewantara, Douwes Dekker, dan Cipto Mangunkusumo pada tahun 1913 ketika mereka tidak diperbolehkan bergerak di Indonesia. Pada tahun 1924 Indische Vereeniging berganti nama menjadi Indonesische Vereeniging atau Perhimpunan Indonesia (PI). Nama Hatta semakin dikenal oleh para mahasiswa Indonesia di Belanda, saat beliau diangkat sebagai bendahara PI. Karena berpengalaman memimpin majalah, maka beliau diserahi tugas memimpin majalah Hindia Poetra, yang diterbitkan oleh perkumpulan tersebut. Hindia Poetra kemudian berganti nama menjadi Indonesia Merdeka. Pada saat Hatta dipilih menjadi Ketua PI, dia menyampaikan pidato inagurasy yang berjudul Economische Wereldbouw en Machtstegenstellingen, Struktur Ekonomi Dunia dan Pertentangan Kekuasaan. Setelah PI dibawah pimpinan Hatta banyak memperlihatkan perubahan. Perhimpunan ini banyak memperhatikan perkembangan pergerakan nasional di Indonesia. Pada tanggal 23 September 1927 Hatta bersama Ali Sastroamidjojo-Nazir Datuk Pamuntjak-Abdul Madjid Djojoadhiningrat; ditangkap oleh penguasa Belanda Mereka dituduh menjadi anggota partai terlarang dan menghasut untuk menentang kerajaan Belanda. Semua tuduhan tersebut ditolak dalam pembelaannya yang ia beri judul “Indonesia Vrij” (Indonesia Merdeka). Setelah Hatta ditahan beberapa bulan, pada tanggal 22 Maret 1928 Hatta dan ketiga anggotanya dibebaskan oleh pengadilan karena semua tuduhannya tidak dapat dibuktikan. Setelah selama 11 tahun belajar di Belanda, akhirnya pada tanggal 5 Juli 1932 Hatta tiba di Indonesia. Setelah beberapa hari beristirahat, Hatta mulai memfokuskan dirinya untuk memimpin PNI Baru. Telah terbukti banyak cabang-cabang PNI Baru yang berdiri di berbagai kota. Tetapi tak lama kemudian, Hatta dan beberapa anggotanya dari PNI Baru termasuk Sjahrir, ditahan, mulanya di Penjara Glodok, kemudian dibuang ke Digul. Satu tahun Hatta tinggal di Boven Digul, kemudian pada tahun 1936 Hatta dipindahkan ke tempat pembuangan di Banda Neira. Setelah pecah Perang Pasifik (Desember 1941) Hatta dan Sjahrir dipindahkan ke Sukabumi. Setelah bebas dari masa hukuman, Hatta kemudian juga aktif di berbagai organisasi tanah air. Tepat setahun meletusnya Perang Asia Timur Raya, sebuah Rapat umum diadakan di Lapangan Ikada, Jakarta 8 Desember 1942. Hatta diminta berpidato. Hatta berkata; Bagi pemuda Indonesia, ia lebih suka melihat Indonesia tenggelam ke dasar laut dari pada mempunyainya sebagai jajahan orang kembali. Kemudian pada 8 Maret 1943 Empat Serangkai seperti Soekarno Hatta Ki Hadjar Dewantara dan KH Mas Mansur mendirikan Poetera; Poesat Tenaga Rakyat. Poetera sendiri menjaga cita-cita kemerdekaan Indonesia sebagai tujuan pokok bangsa. Poetera juga berusaha mengubah system pendidikan warisan Belanda menjadi system yang lebih cocok untuk Indonesia. Poetera sedikit banyak berhasil menggalang persatuan sebagai bangsa, juga meningkatkan kemampuan rakyat. Hatta kemudian banyak terlibat pembentukan Badan Penyelidikan Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang dibuka pada 28 Mei 1945. Badan ini Menyusun rancangan Undang-Undang Dasar yang dapat selesai pada Juli 1945. Selain di BPUPKI Hatta juga mengikuti pembentukan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) yang dibentuk pada awal Agustus 1945. Pada sepuluh pagi tanggal 17 Agustus 1945, akhirnya Proklamasi Kemerdekaan dikumandangkan dan esok harinya dilakukan Pengesahan UUD (1945) yang dihadiri oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan. Keterlibatan dirinya dalam organisasi-organisasi tersebut akhirnya ikut mengantarkan dirinya sebagai proclamator kemerdekaan RI bersama Soekarno. Hatta diangkat secara acclamation sebagai wakil presiden pertama RI.Sorotan Soekarno dan Hatta muncul dalam peristiwa 19 Desember 1948, ketika ibukota RI di Yogyakarta diserang Belanda dan akhirnya Yogyakarta. Commision Tiga Negara tidak dapat mencegah Belanda untuk menawan Soekarno dan Hatta. Akhirnya pada 1946, Hatta memimpin delegasi Indonesia dalam perundingan Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag, Belanda. Hasil perundingan tersebut Belanda mengakui kedaulatan RI. Berdirilah Republik Indonesia Serikat (RIS) yang dipimpin oleh Hatta sebagai perdana menterinya. Dalam kurun waktu antara 29 Januari 1949 hingga Desember 1949, ia merangkap jabatannya sebagai wakil presiden, perdana menteri, dan sekaligus menjadi menteri pertahanan RIS. Dalam kurun waktu Desember 1949 hingga Agustus 1950, Hatta juga merangkap sebagai menteri luar negeri (menlu) RIS. Hatta wafat pada tanggal 14 Maret 1980 pada pukul 18.56 di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta setelah sebelas hari ia dirawat di sana. Setelah wafat, Pemerintah memberikan gelar Pahlawan Proclamator kepada Bung Hatta pada 23 Oktober 1986 bersama dengan mendiang Bung Karno. Pada 7 November 2012, Bung Hatta secara resmi bersama dengan Bung Karno ditetapkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Pahlawan Nasional. Sumber: https://muskitnas.net/2020/08/12/history-today-hari-lahir-bung-hatta/ dengan pengubahan 6. Tentukan kata penanda urutan waktu dalam teks biografi tersebut.

alt

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

02

:

22

:

24

:

47

Klaim

8

1

Jawaban terverifikasi

Iklan

M. Ardiani

Mahasiswa/Alumni Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

08 November 2022 15:07

Jawaban terverifikasi

<p>Kata penanda urutan waktu dalam teks biografi tersebut adalah 'selanjutnya', 'kemudian', 'ketika', 'saat', 'setelah', dan 'hingga'.</p><p>&nbsp;</p><p>Simak penjelasan berikut.</p><p>&nbsp;</p><p>Konjungsi yang menyatakan urutan waktu biasanya disebut sebagai konjungsi temporal. Konjungsi temporal adalah kata hubung yang berkenaan dengan waktu, baik dalam kalimat atau antarkalimat itu sendiri. Konjungsi temporal terbagi menjadi dua jenis, yakni sebagai berikut.&nbsp;</p><p>1. Konjungsi temporal sederajat&nbsp;</p><p>Pada konjungsi temporal sederajat, konjungsi bersifat setara. Artinya, konjungsi ini ditempatkan pada tengah kalimat. Dengan kata lain, konjungsi menjadi penghubung di kalimat majemuk setara. Perlu diketahui pula bahwa konjungsi temporal sederajat ini tidak bisa diletakkan di awal atau akhir kalimat. Adapun yang termasuk dalam konjungsi temporal sederajat, yaitu kemudian, lalu, selanjutnya, setelahnya, sebelumnya.&nbsp;</p><p>&nbsp;</p><p>2. Konjungsi temporal tidak sederajat&nbsp;</p><p>Konjungsi temporal tidak sederajat ini menghubungkan beberapa kalimat (majemuk bertingkat dan/atau majemuk setara). Jenis konjungsi ini pun bisa diletakkan di awal, di tengah, maupun di akhir kalimat. Adapun yang termasuk dalam konjungsi temporal tidak sederajat, yaitu apabila, ketika, hingga, sejak, sementara, bila, sebelum, waktu, demi, saat.</p><p>&nbsp;</p><p>Berdasarkan penjelasan tersebut, kalimat yang mengandung kata penanda urutan waktu dalam teks biografi di atas adalah sebagai berikut.</p><p>1. Hatta menyelesaikan sekolah Europese Lagere School, ELS pada tahun 1916 <strong>selanjutnya</strong> tahun 1919 Hatta lulus dari Meer Uitgebreid Lagere Onderwijs: MULO di Padang.</p><p>2. Pengalaman berorganisasi Bung Hatta dimulai dengan menjadi anggota club sepak bola Swallow semasa sekolah MULO di Padang, dan <strong>kemudian</strong> menjadi bendahara.</p><p>3. Hal ini terutama karena pengaruh Ki Hadjar Dewantara, Douwes Dekker, dan Cipto Mangunkusumo pada tahun 1913 <strong>ketika</strong> mereka tidak diperbolehkan bergerak di Indonesia.</p><p>4. Nama Hatta semakin dikenal oleh para mahasiswa Indonesia di Belanda, <strong>saat</strong> beliau diangkat sebagai bendahara PI.</p><p>5. <strong>Setelah</strong> PI dibawah pimpinan Hatta banyak memperlihatkan perubahan.</p><p>6. <strong>Setelah</strong> selama 11 tahun belajar di Belanda, akhirnya pada tanggal 5 Juli 1932 Hatta tiba di Indonesia.</p><p>7. Dalam kurun waktu Desember 1949 <strong>hingga </strong>Agustus 1950, Hatta juga merangkap sebagai menteri luar negeri (menlu) RIS.</p><p>&nbsp;</p><p>Dengan demikian, kata penanda urutan waktu dalam teks biografi tersebut adalah 'selanjutnya', 'kemudian', 'ketika', 'saat', 'setelah', dan 'hingga'.</p><p>&nbsp;</p><p>Semoga membantu, ya.</p>

Kata penanda urutan waktu dalam teks biografi tersebut adalah 'selanjutnya', 'kemudian', 'ketika', 'saat', 'setelah', dan 'hingga'.

 

Simak penjelasan berikut.

 

Konjungsi yang menyatakan urutan waktu biasanya disebut sebagai konjungsi temporal. Konjungsi temporal adalah kata hubung yang berkenaan dengan waktu, baik dalam kalimat atau antarkalimat itu sendiri. Konjungsi temporal terbagi menjadi dua jenis, yakni sebagai berikut. 

1. Konjungsi temporal sederajat 

Pada konjungsi temporal sederajat, konjungsi bersifat setara. Artinya, konjungsi ini ditempatkan pada tengah kalimat. Dengan kata lain, konjungsi menjadi penghubung di kalimat majemuk setara. Perlu diketahui pula bahwa konjungsi temporal sederajat ini tidak bisa diletakkan di awal atau akhir kalimat. Adapun yang termasuk dalam konjungsi temporal sederajat, yaitu kemudian, lalu, selanjutnya, setelahnya, sebelumnya. 

 

2. Konjungsi temporal tidak sederajat 

Konjungsi temporal tidak sederajat ini menghubungkan beberapa kalimat (majemuk bertingkat dan/atau majemuk setara). Jenis konjungsi ini pun bisa diletakkan di awal, di tengah, maupun di akhir kalimat. Adapun yang termasuk dalam konjungsi temporal tidak sederajat, yaitu apabila, ketika, hingga, sejak, sementara, bila, sebelum, waktu, demi, saat.

 

Berdasarkan penjelasan tersebut, kalimat yang mengandung kata penanda urutan waktu dalam teks biografi di atas adalah sebagai berikut.

1. Hatta menyelesaikan sekolah Europese Lagere School, ELS pada tahun 1916 selanjutnya tahun 1919 Hatta lulus dari Meer Uitgebreid Lagere Onderwijs: MULO di Padang.

2. Pengalaman berorganisasi Bung Hatta dimulai dengan menjadi anggota club sepak bola Swallow semasa sekolah MULO di Padang, dan kemudian menjadi bendahara.

3. Hal ini terutama karena pengaruh Ki Hadjar Dewantara, Douwes Dekker, dan Cipto Mangunkusumo pada tahun 1913 ketika mereka tidak diperbolehkan bergerak di Indonesia.

4. Nama Hatta semakin dikenal oleh para mahasiswa Indonesia di Belanda, saat beliau diangkat sebagai bendahara PI.

5. Setelah PI dibawah pimpinan Hatta banyak memperlihatkan perubahan.

6. Setelah selama 11 tahun belajar di Belanda, akhirnya pada tanggal 5 Juli 1932 Hatta tiba di Indonesia.

7. Dalam kurun waktu Desember 1949 hingga Agustus 1950, Hatta juga merangkap sebagai menteri luar negeri (menlu) RIS.

 

Dengan demikian, kata penanda urutan waktu dalam teks biografi tersebut adalah 'selanjutnya', 'kemudian', 'ketika', 'saat', 'setelah', dan 'hingga'.

 

Semoga membantu, ya.


Iklan

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke AiRIS

Yuk, cobain chat dan belajar bareng AiRIS, teman pintarmu!

Chat AiRIS

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Assalamu’alaikum Wr. Wb Yang kami hormati bapak dan ibu serta para hadirirn sekalian yang berbahagia. Puji syukur kita sanjungkan kehadirat Allah swt, karena dengan limpahan dan karunia-Nya kita bisa berkumpul di sini. Salawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad saw, karena beliau menyiarkan agama yang haq, yakni agama islam, agama yang diridai oleh Allah swt. Semoga kita sekalian termasuk ke dalam umat-Nya yang diberkahi. Amin ya rabbal alamin. Hadirin sekalian yang berbahagia! Dirasa amat penting sekali jiwa sosial untuk diterapkan di lingkungan keluarga, sanak saudara, bahkan juga di masyarakat luas. Karena dengan jiwa sosial, maka terjalinlah di antara kita saling tolong-menolong, dan kasih sayang. Sehngga orang-orang yang butuh akan pertolongan kita, akan mendapatkan haq-Nya. Perhatikan kalimat berikut! Puji syukur kita sanjungkan kehadirat Allah swt, karena dengan limpahan karuniaNya kita bisa berkumpul di sini. Kalimat tersebut termasuk …. A. salam pembuka B. ucapan terima kasih C. pengenalan topik D. tema E. judul

189

0.0

Jawaban terverifikasi