Sara K

19 April 2022 15:04

Iklan

Sara K

19 April 2022 15:04

Pertanyaan

Biografi H. Agus Salim H. Agus Salim terlahir dengan nama Mashudul Haq, yang bermakna "pembela kebenaran" di kota Gadang, Bukit Tinggi, Minangkabau pada 8 Oktober 1884. H. Agus Salim terlahir dari pasangan Angku Sutan Mohammad Salim dan Siti Zainab. Ayahnya seorang kepala jaksa di Pengadilan Tinggi Riau. H. Agus Salim menikah dengan Zaenatun Nahar dan dikaruniai 8 orang anak. Pendidikan dasar H. Agus Salim ditempuh di Europeesche Lagere School (ELS), sekolah khusus untuk anak-anak Eropa. Ia lalu melanjutkan pendidikan ke Hoogere Burger School (HBS) di Batavia. Ketika lulus, ia berhasil menjadi lulusan terbaik di HBS se-Hindia Belanda. Setelah lulus, ia bekerja sebagai penerjemah dan pembantu notaris di sebuah kongsi pertambangan di Indragiri, Riau. Pada 1906, ia berkangkat ke Jeddah, Arab Saudi untuk bekerja di Konsulat Belanda di sana. Di sana, ia berguru kepada pamannya, Syekh Ahmad Khatib. H. Agus Salim kemudian menekuni dunia jurnalistik sejak 1915 di harian Neratja sebagai Redaktur II. Setelah itu, ia diangkat menjadi Ketua Redaksi. Hingga akhirnya ia menjadi Pimpinan harian Hindia Baroe di Jakarta. Kemudian, ia pun mendirikan surat kabar Fadjar Asia. Selanjutnya, ia menjadi redaktur di harian Moestika di Yogyakarta, dan membuka kantor Advies en Informatie Bureau Penerangan Oemoem (AIPO). Bersamaan dengan itu, ia terjun dalam dunia politik sebagai pemimpin Sarekat Islam. Karir politiknya dimulai pada 1915, ketika ia bergabung dengan Sarekat Islam (SI) dan menjadi pemimpin kedua di SI setelah H.O.S. Tjokroaminoto. Sejak itu, H. Agus Salim banyak terlibat dalam pentas politik bangsa ini, terutama berperan pada masa perjuangan kemerdekaan. Peran sertanya dalam perjuangan kemerdekaan RI antara lain sebagai anggota Volksraad (1921 - 1924), anggota panitia 9 BPUPKI yang mempersiapkan UUD 1945, Menteri Muda Luar Negeri Kabinet Sjahrir II 1946 dan Kabinet II 1947, pembukaan hubungan diplomatik Indonesia dengan negara-negara Arab. Selain itu, ia juga menjadi Menteri Luar Negeri pada Kabinet Amir Sjarifuddin (1947) dan Menteri Luar Negeri Kabinet Hatta (1948 - 1949). Di antara tahun 1946 - 1950, H. Agus Salim laksana bintang cemerlang dalam pergolakan politik Indonesia. Dengan demikian, ia kerap kali digelari "Orang Tua Besar" (The Grand Old Man). Pada 1950 sampai akhir hayatnya, ia dpercaya sebagai Penasihat Menteri Luar Negeri. Pada 1952, ia menjabat Ketua di Dewan Kehormatan PWI. Walaupun penanya tajam dan kritikannya pedas, Haji Agus Salim masih mengenal batas-batas dan menjunjung tinggi kode etik jurnalistik. Pada 1953, ia menulis buku Bagaimana Takdir, Tawakal dan Tauhid Harus Dipahamkan? Kemudian, buku itu diperbaiki menjadi Keterangan Filsafat tentang Tauhid, Takdir, dan Tawakal. H. Agus Salim wafat pada 4 November 1954 di RSU Jakarta. Beliau dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta. Sebagai bentuk penghargaan atas jasa-jasanya bagi negeri ini, pemerintah Indonesia menganugerahinya sebagai seorang pejuang kemerdekaan Indonesia. apa ide pokok dari paragraf ke-4 teks tersebut

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

02

:

14

:

00

:

38

Klaim

5

1

Jawaban terverifikasi

Iklan

F. Siregar

Mahasiswa/Alumni Universitas Negeri Medan

20 April 2022 11:49

Jawaban terverifikasi

Halo, Sara K. Terima kasih sudah bertanya di Roboguru 😊 Kakak bantu jawab, ya. Ide pokok dari paragraf ke-4 teks tersebut adalah "H. Agus Salim merupakan tokoh besar politik di tahun 1946-1950." Perhatikan penjelasan berikut, ya. Paragraf adalah susunan kalimat yang padu dan mengandung sebuah ide pokok. Ciri-ciri ide pokok: 1. Terdapat dalam kalimat utama. 2. Memiliki kalimat pendukung. 3. Ada yang mendukung, baik berupa penjelasan atau alasan yang menguatkannya. 4. Inti dari sebuah paragraf atau pusat pembahasan. 5. Umumnya berada di awal atau akhir sebuah paragraf. Jenis paragraf berdasarkan letak kalimat utamanya, yaitu a) paragraf deduktif, yaitu kalimat utamanya terletak di awal paragraf dan b) paragraf induktif, yaitu kalimat utamanya terletak di akhir paragraf, dan c) paragraf campuran, yaitu kalimat utama yang berada di awal dan akhir paragraf. Cara menentukan ide pokok adalah sebagai berikut. 1. Membaca keseluruhan paragraf secara saksama. 2. Memperhatikan letak kalimat utama yang memuat ide pokok pada awal paragraf, akhir paragraf, atau awal dan akhir paragraf. 3. Pastikan bahwa kalimat utama tersebut tidak diawali dengan kata hubung tertentu. 4. Pastikan pula bahwa kalimat utama memuat informasi pokok yang berkaitan dengan kalimat penjelas lainnya. Berdasarkan penjelasan tersebut, ide pokok dari paragraf ke-4 teks tersebut adalah "H. Agus Salim merupakan tokoh besar politik di tahun 1946-1950." Hal ini dapat ditemukan melalui kalimat utama paragraf (4) yang berada di awal paragraf, yaitu "Di antara tahun 1946-1950, H. Agus Salim laksana bintang cemerlang dalam pergolakan politik Indonesia." Dengan demikian, ide pokok dari paragraf ke-4 teks tersebut adalah "H. Agus Salim merupakan tokoh besar politik di tahun 1946-1950." Semoga membantu 😊


Iklan

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke AiRIS

Yuk, cobain chat dan belajar bareng AiRIS, teman pintarmu!

Chat AiRIS

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Assalamu’alaikum Wr. Wb Yang kami hormati bapak dan ibu serta para hadirirn sekalian yang berbahagia. Puji syukur kita sanjungkan kehadirat Allah swt, karena dengan limpahan dan karunia-Nya kita bisa berkumpul di sini. Salawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad saw, karena beliau menyiarkan agama yang haq, yakni agama islam, agama yang diridai oleh Allah swt. Semoga kita sekalian termasuk ke dalam umat-Nya yang diberkahi. Amin ya rabbal alamin. Hadirin sekalian yang berbahagia! Dirasa amat penting sekali jiwa sosial untuk diterapkan di lingkungan keluarga, sanak saudara, bahkan juga di masyarakat luas. Karena dengan jiwa sosial, maka terjalinlah di antara kita saling tolong-menolong, dan kasih sayang. Sehngga orang-orang yang butuh akan pertolongan kita, akan mendapatkan haq-Nya. Perhatikan kalimat berikut! Puji syukur kita sanjungkan kehadirat Allah swt, karena dengan limpahan karuniaNya kita bisa berkumpul di sini. Kalimat tersebut termasuk …. A. salam pembuka B. ucapan terima kasih C. pengenalan topik D. tema E. judul

164

0.0

Jawaban terverifikasi