Berikut adalah kelemahan dalam sistem integrase vertikal

Halo Anisa C, kakak bantu jawab ya. Jawaban: mengalihkan perhatian bisnis, menambah risiko, membutuhkan modal besar, dan lainnya. Cermati penjelasan berikut ya! Integrasi vertikal (vertical integration) adalah upaya untuk memperluas bisnis dengan masuk tahap lain dalam rantai pasokan saat ini di bawah kepemilikan atau kendali sebuah perusahaan. Dengan kata lain, perusahaan masuk ke bisnis hilir atau bisnis hulu. Caranya mungkin melalui merger, akuisisi, atau pertumbuhan internal. Integrasi vertikal juga mengandung sejumlah kelemahan berikut: 1. Mengalihkan perhatian bisnis. Perusahaan memiliki berbagai bisnis di luar kompetensi inti, membuat proses koordinasi lebih kompleks. Mereka kehilangan fokus pada bisnis inti. Bisnis yang berbeda membutuhkan keahlian yang berbeda untuk menciptakan nilai dan keuntungan. 2. Menambah risiko. Masuk ke bisnis baru berarti menambah risiko bisnis, tidak hanya menambah keuntungan potensial. 3. Pengelolaan menjadi lebih kompleks. Operasi menjadi lebih gemuk dan birokrasi menjadi lebih rumit, sehingga lebih sulit untuk mengatur dan mengkoordinasikan proses bisnis. Itu juga mengurangi fleksibilitas perusahaan dalam menanggapi dinamika persaingan dan permintaan. 4. Membutuhkan modal besar. Perusahaan harus menginvestasikan banyak modal untuk mengambil alih perusahaan lain atau mendirikan anak perusahaan. Seringkali, perusahaan mendanainya melalui utang, yang mana meningkatkan leverage keuangan. Ketika integrasi gagal menciptakan nilai yang lebih besar daripada biaya modal, itu menurunkan nilai perusahaan. Dengan demikian, kelemahan dalam sistem integrasi vertikal adalah mengalihkan perhatian bisnis, menambah risiko, membutuhkan modal besar, dan lainnya. Semoga bermanfaat ya.