Anonim A
05 September 2023 09:14
Iklan
Anonim A
05 September 2023 09:14
Pertanyaan
3
2
Iklan
Ilhamhaqiqi I
05 September 2023 12:10
Tentu, berikut contoh teks berita yang berisi kritik sosial tentang isu yang menarik:
---
**Judul:** **Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak Picu Keluhan Warga, Apakah Pemerintah Tidak Mendengar?**
*Tanggal: 5 September 2023*
*Oleh: [Nama Penulis]*
*Jakarta - Kenaikan tajam harga bahan bakar minyak (BBM) baru-baru ini telah memicu keluhan luas dari masyarakat Indonesia. Meskipun pemerintah telah mengklaim bahwa langkah ini diperlukan untuk menjaga stabilitas ekonomi, banyak warga merasa bahwa dampaknya terlalu memberatkan bagi mereka yang sudah berjuang keras.*
*Sejak pengumuman kenaikan BBM sebesar 30%, berbagai kelompok masyarakat telah bersuara keras. Para pengemudi ojek daring mengorganisir protes di berbagai kota, menyuarakan kekhawatiran mereka tentang meningkatnya biaya operasional dan penurunan pendapatan. Di sisi lain, pemilik usaha kecil dan menengah melihat marjin keuntungan mereka semakin terkikis akibat naiknya harga bahan bakar.*
*Sementara itu, banyak kalangan mengkritik ketidakefektifan subsidi BBM yang ada, dengan klaim bahwa subsidi tersebut belum mencapai warga yang seharusnya mendapatkannya. "Ini adalah contoh klasik dari ketidaksetaraan ekonomi," kata seorang aktivis sosial. "Kami mendengar janji-janji, tapi di tengah krisis, justru rakyat yang menderita."*
*Pemerintah diharapkan untuk merespons keluhan ini dengan lebih serius. Warga berharap agar ada langkah konkret yang diambil untuk membantu mereka yang terdampak kenaikan harga BBM ini. Kritik sosial semacam ini menjadi penting dalam menjaga keseimbangan dan keadilan dalam masyarakat.*
---
Teks berita di atas mencerminkan kritik sosial terhadap kenaikan harga BBM dan menyoroti perasaan dan kekhawatiran masyarakat terkait dampaknya.
· 4.7 (3)
Iklan
Sahel S
05 September 2023 13:05
Judul: Kesenjangan Gaji Antara Pria dan Wanita: Ketidakadilan Dalam Dunia Kerja
(Sumber: Daily News)
Pada saat ini, sudah seharusnya kita merayakan kemajuan signifikan dalam persamaan gender di dunia kerja. Namun, kenyataannya masih terdapat fenomena yang mengkhawatirkan yaitu kesenjangan gaji yang persisten antara pria dan wanita. Meskipun perjuangan untuk kesetaraan gender telah menjadi sorotan utama dalam beberapa tahun terakhir, tetapi masih ada celah besar yang perlu ditutup.
Menurut laporan terbaru dari Badan Pusat Statistik, rata-rata pria masih mendapatkan gaji lebih tinggi dibandingkan wanita yang memiliki kualifikasi, pengalaman, dan tanggung jawab yang sama. Walaupun banyak perusahaan telah melakukan komitmen untuk mengatasi masalah ini, jumlah implementasi yang tepat dan berkelanjutan masih terbatas.
Faktor-faktor seperti stereotip gender dan diskriminasi dalam proses rekrutmen serta promosi berperan penting dalam mendukung kesenjangan gaji ini. Budaya perusahaan yang masih menikmati ketidakadilan ini, baik secara sadar atau tidak, perlu berubah jika kita ingin benar-benar mencapai kesetaraan di tempat kerja.
Namun, tanggung jawab tidak hanya berada pada perusahaan. Masyarakat juga harus mendukung perubahan ini dengan tidak lagi membenarkan pandangan yang meminggirkan peran wanita dalam dunia kerja dan dengan memastikan pemerintah menjalankan kebijakan yang berpihak pada kesetaraan. Harus ada upaya bersama untuk menghilangkan budaya kesenjangan gaji dan menyediakan kesempatan yang setara untuk semua.
Hanya dengan langkah-langkah konkret yang dilakukan di berbagai tingkatan, mulai dari individu hingga pemerintah, kita akan melihat perubahan nyata dalam mengatasi kesenjangan gaji antara pria dan wanita. Ini bukan hanya tentang keadilan sosial, tetapi juga tentang membangun masyarakat dan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
· 5.0 (1)
Tanya ke AiRIS
Yuk, cobain chat dan belajar bareng AiRIS, teman pintarmu!

LATIHAN SOAL GRATIS!
Drill Soal
Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian


Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!