Dimas D

24 Juli 2024 16:32

Iklan

Dimas D

24 Juli 2024 16:32

Pertanyaan

Bantu kak

Bantu kak

alt

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

00

:

12

:

07

:

36

Klaim

10

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Nanda R

Community

26 Juli 2024 04:18

Jawaban terverifikasi

<p><strong>Pengertian Dinamika Penerapan Pancasila:</strong> Dinamika penerapan Pancasila merujuk pada proses perubahan dan adaptasi dalam implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Ini mencakup bagaimana Pancasila diterapkan dalam berbagai kebijakan pemerintah, pendidikan, hukum, dan kehidupan sosial masyarakat dari waktu ke waktu. Penerapan ini dipengaruhi oleh perkembangan politik, ekonomi, sosial, dan budaya, serta tantangan-tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia.</p><p><strong>Isi Dekrit Presiden 5 Juli 1959:</strong></p><ul><li>Pembubaran Konstituante</li><li>Berlakunya kembali Undang-Undang Dasar 1945 dan tidak berlakunya Undang-Undang Dasar Sementara 1950</li><li>Pembentukan MPRS dan DPAS dalam waktu singkat</li></ul><p><strong>Pemberontakan yang Pernah Terjadi di Indonesia Era Soekarno:</strong></p><ul><li>Pemberontakan PKI Madiun (1948)</li><li>Pemberontakan DI/TII (Darul Islam/Tentara Islam Indonesia) di Jawa Barat, Aceh, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Selatan</li><li>Pemberontakan PRRI/Permesta (Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia/Perjuangan Rakyat Semesta) (1958-1961)</li><li>Pemberontakan RMS (Republik Maluku Selatan) (1950)</li></ul><p><strong>Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita):</strong> Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita) adalah serangkaian rencana pembangunan ekonomi jangka panjang yang dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia. Program ini dimulai pada era pemerintahan Presiden Soeharto dengan tujuan mempercepat pembangunan nasional melalui berbagai sektor seperti pertanian, industri, infrastruktur, dan pendidikan. Setiap Repelita biasanya mencakup periode lima tahun dengan fokus pada prioritas tertentu yang disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan negara.</p><p><strong>Penerapan Pancasila Saat Ini:</strong> Penerapan Pancasila saat ini berfokus pada revitalisasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Pemerintah menggalakkan program penguatan ideologi Pancasila melalui pendidikan, sosialisasi, dan berbagai kegiatan kemasyarakatan. Tantangan yang dihadapi termasuk radikalisme, intoleransi, dan disintegrasi sosial, yang memerlukan penegasan kembali terhadap pentingnya Pancasila sebagai dasar negara dan panduan moral bagi seluruh rakyat Indonesia.</p><p>&nbsp;</p>

Pengertian Dinamika Penerapan Pancasila: Dinamika penerapan Pancasila merujuk pada proses perubahan dan adaptasi dalam implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Ini mencakup bagaimana Pancasila diterapkan dalam berbagai kebijakan pemerintah, pendidikan, hukum, dan kehidupan sosial masyarakat dari waktu ke waktu. Penerapan ini dipengaruhi oleh perkembangan politik, ekonomi, sosial, dan budaya, serta tantangan-tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia.

Isi Dekrit Presiden 5 Juli 1959:

  • Pembubaran Konstituante
  • Berlakunya kembali Undang-Undang Dasar 1945 dan tidak berlakunya Undang-Undang Dasar Sementara 1950
  • Pembentukan MPRS dan DPAS dalam waktu singkat

Pemberontakan yang Pernah Terjadi di Indonesia Era Soekarno:

  • Pemberontakan PKI Madiun (1948)
  • Pemberontakan DI/TII (Darul Islam/Tentara Islam Indonesia) di Jawa Barat, Aceh, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Selatan
  • Pemberontakan PRRI/Permesta (Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia/Perjuangan Rakyat Semesta) (1958-1961)
  • Pemberontakan RMS (Republik Maluku Selatan) (1950)

Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita): Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita) adalah serangkaian rencana pembangunan ekonomi jangka panjang yang dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia. Program ini dimulai pada era pemerintahan Presiden Soeharto dengan tujuan mempercepat pembangunan nasional melalui berbagai sektor seperti pertanian, industri, infrastruktur, dan pendidikan. Setiap Repelita biasanya mencakup periode lima tahun dengan fokus pada prioritas tertentu yang disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan negara.

Penerapan Pancasila Saat Ini: Penerapan Pancasila saat ini berfokus pada revitalisasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Pemerintah menggalakkan program penguatan ideologi Pancasila melalui pendidikan, sosialisasi, dan berbagai kegiatan kemasyarakatan. Tantangan yang dihadapi termasuk radikalisme, intoleransi, dan disintegrasi sosial, yang memerlukan penegasan kembali terhadap pentingnya Pancasila sebagai dasar negara dan panduan moral bagi seluruh rakyat Indonesia.

 


Iklan

Kevin L

Gold

02 Agustus 2024 04:33

Jawaban terverifikasi

## Penjelasan Pertanyaan ini menanyakan tentang berbagai aspek sejarah dan politik Indonesia, khususnya terkait dengan Pancasila dan perkembangannya. Untuk menjawabnya, kita perlu memahami konsep Pancasila, Dekrit Presiden 5 Juli 1959, pemberontakan di era Soekarno, Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita), dan penerapan Pancasila di era modern. ## Jawaban **1. Pengertian Dinamika Penerapan Pancasila** Dinamika penerapan Pancasila merujuk pada proses perubahan dan perkembangan dalam cara Pancasila diterapkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Hal ini mencakup bagaimana nilai-nilai Pancasila diinterpretasikan, diimplementasikan, dan diadaptasikan dalam berbagai konteks dan situasi yang berbeda. Misalnya, pada masa awal kemerdekaan, Pancasila diterapkan dalam konteks membangun negara baru dan menghadapi berbagai tantangan, seperti perang kemerdekaan dan pemulihan ekonomi. Pada masa Orde Baru, Pancasila diinterpretasikan dan diimplementasikan dengan cara yang berbeda, dengan fokus pada pembangunan ekonomi dan stabilitas politik. Di era reformasi, Pancasila kembali diinterpretasikan dan diimplementasikan dengan cara yang lebih demokratis dan partisipatif. Dinamika penerapan Pancasila menunjukkan bahwa penerapan Pancasila bukanlah sesuatu yang statis, melainkan terus berkembang dan beradaptasi dengan perubahan zaman dan kondisi sosial politik. **2. Isi Dekrit Presiden 5 Juli 1959** Dekrit Presiden 5 Juli 1959 merupakan langkah penting dalam sejarah Indonesia. Dekrit ini dikeluarkan oleh Presiden Soekarno untuk mengatasi krisis politik dan konstitusional yang terjadi saat itu. Krisis ini muncul akibat kegagalan Konstituante dalam menyusun UUD baru dan ketidaksepakatan politik antar partai. Isi Dekrit Presiden 5 Juli 1959 meliputi: * **Pembubaran Konstituante:** Dekrit ini membubarkan Konstituante yang telah gagal dalam tugasnya menyusun UUD baru. Hal ini dilakukan karena Konstituante dianggap tidak mampu mencapai kesepakatan dan malah memperburuk kondisi politik. * **Penetapan Kembali UUD 1945:** Dekrit ini menetapkan kembali UUD 1945 sebagai konstitusi negara. Hal ini dilakukan untuk mengembalikan sistem pemerintahan ke bentuk yang lebih stabil dan efektif. * **Pembentukan Dewan Nasional:** Dekrit ini membentuk Dewan Nasional sebagai lembaga pertimbangan bagi Presiden. Dewan Nasional bertugas memberikan nasihat dan saran kepada Presiden dalam menjalankan pemerintahan. * **Pembentukan Mahkamah Agung:** Dekrit ini membentuk Mahkamah Agung sebagai lembaga peradilan tertinggi. Mahkamah Agung bertugas mengadili perkara-perkara yang diajukan ke tingkat tertinggi. * **Pembentukan Badan Pekerja DPR-GR:** Dekrit ini membentuk Badan Pekerja DPR-GR (Dewan Perwakilan Rakyat - Gotong Royong) sebagai lembaga legislatif sementara. Badan Pekerja DPR-GR bertugas menjalankan fungsi legislatif hingga DPR yang baru terpilih terbentuk. Dekrit Presiden 5 Juli 1959 merupakan langkah penting dalam sejarah Indonesia karena menandai berakhirnya masa transisi dan dimulainya era baru dengan UUD 1945 sebagai konstitusi negara. **3. Pemberontakan di Era Soekarno** Era Soekarno diwarnai oleh berbagai pemberontakan yang mengancam stabilitas negara. Pemberontakan ini muncul akibat berbagai faktor, seperti perbedaan ideologi, ketidakpuasan terhadap kebijakan pemerintah, dan perebutan kekuasaan. Beberapa pemberontakan yang terjadi di era Soekarno antara lain: * **Pemberontakan DI/TII (Darul Islam/Tentara Islam Indonesia)** di Jawa Barat (1948-1962): Pemberontakan ini dipimpin oleh Kartosuwiryo dan bertujuan untuk mendirikan negara Islam di Indonesia. Pemberontakan ini berlangsung selama 14 tahun dan baru dapat dipadamkan pada tahun 1962. * **Pemberontakan PRRI (Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia)** di Sumatera (1957-1961): Pemberontakan ini dipimpin oleh Ahmad Husein dan bertujuan untuk menentang kebijakan pemerintah pusat yang dianggap tidak adil. Pemberontakan ini berlangsung selama empat tahun dan baru dapat dipadamkan pada tahun 1961. * **Pemberontakan RMS (Republik Maluku Selatan)** di Maluku (1950-1963): Pemberontakan ini dipimpin oleh Chris Soumokil dan bertujuan untuk memisahkan Maluku dari Indonesia. Pemberontakan ini berlangsung selama 13 tahun dan baru dapat dipadamkan pada tahun 1963. * **Pemberontakan Permesta (Perjuangan Rakyat Semesta)** di Sulawesi (1957-1961): Pemberontakan ini dipimpin oleh Ventje Sumual dan bertujuan untuk menentang kebijakan pemerintah pusat yang dianggap tidak adil. Pemberontakan ini berlangsung selama empat tahun dan baru dapat dipadamkan pada tahun 1961. Pemberontakan-pemberontakan ini menunjukkan bahwa era Soekarno merupakan masa yang penuh gejolak dan tantangan. Pemerintah harus menghadapi berbagai ancaman dari dalam negeri untuk menjaga keutuhan dan kedaulatan negara. **4. Rencana Pembangunan 5 Tahun** Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita) merupakan program pembangunan nasional yang dirancang untuk jangka waktu lima tahun. Repelita bertujuan untuk mencapai target pembangunan ekonomi dan sosial yang telah ditetapkan. Repelita pertama kali diterapkan di Indonesia pada tahun 1969. Sejak saat itu, telah dilakukan beberapa Repelita dengan fokus yang berbeda-beda, seperti pembangunan infrastruktur, industri, dan sumber daya manusia. Repelita I (1969-1974) fokus pada pemulihan ekonomi dan pembangunan infrastruktur dasar. Repelita II (1974-1979) fokus pada pengembangan industri dan peningkatan produksi pangan. Repelita III (1979-1984) fokus pada pengembangan industri berat dan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Repelita IV (1984-1989) fokus pada pengembangan industri manufaktur dan peningkatan ekspor. Repelita V (1989-1994) fokus pada pengembangan teknologi dan peningkatan daya saing ekonomi. Repelita bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dan memperkuat perekonomian nasional. Program ini telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam pembangunan Indonesia, meskipun terdapat beberapa kritik terkait dengan efektivitas dan kesetaraan dalam pelaksanaannya. **5. Penerapan Pancasila Saat Ini** Penerapan Pancasila di era modern menghadapi tantangan baru, seperti globalisasi, teknologi informasi, dan perubahan nilai sosial. Globalisasi membawa pengaruh yang besar terhadap budaya dan nilai-nilai masyarakat. Teknologi informasi mempermudah akses informasi dan komunikasi, tetapi juga dapat menyebarkan informasi yang tidak benar dan memecah belah masyarakat. Perubahan nilai sosial juga terjadi akibat pengaruh budaya asing dan perkembangan teknologi. Tantangannya adalah bagaimana menjaga nilai-nilai Pancasila tetap relevan dan dapat diterapkan dalam konteks global dan digital. Upaya yang dilakukan untuk menjaga nilai-nilai Pancasila antara lain: * **Pendidikan Pancasila di sekolah dan masyarakat:** Pendidikan Pancasila di sekolah dan masyarakat bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila sejak dini dan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang Pancasila. * **Peningkatan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang Pancasila:** Peningkatan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang Pancasila dapat dilakukan melalui berbagai cara, seperti seminar, diskusi, dan kampanye. * **Penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kebijakan dan program pemerintah:** Pemerintah harus menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kebijakan dan programnya untuk mewujudkan cita-cita Pancasila. * **Pengembangan budaya dan tradisi yang berlandaskan Pancasila:** Pengembangan budaya dan tradisi yang berlandaskan Pancasila dapat dilakukan melalui berbagai cara, seperti seni, musik, dan sastra. Penting untuk terus menumbuhkan kesadaran dan komitmen terhadap Pancasila agar nilai-nilai luhurnya dapat terus diwariskan kepada generasi mendatang.


Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Memori komputer berguna untuk

0

0.0

Jawaban terverifikasi