Andi U

30 Mei 2022 02:21

Iklan

Iklan

Andi U

30 Mei 2022 02:21

Pertanyaan

bagaimna cara membuat teks ulasan


87

1

Jawaban terverifikasi

Iklan

Iklan

D. Permana

27 Juni 2022 06:13

Jawaban terverifikasi

Langkah-langkah menyusun teks ulasan diawali dengan mencermati karya yang diulas, memahami isi karya yang diulas, menganalisis unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik, menganalisis kekurangan dan kelebihan karya yang diulas, membuat kerangka berdasarkan struktur teks ulasan, dan mengembangkan kerangka yang telah dibuat. Yuk, simak pembahasan berikut ini. Teks ulasan merupakan teks yang berisi pertimbangan, pembicaraan terhadap suatu karya baik berupa buku, film, maupun drama. Teks ulasan yang mengulas buku fiksi atau nonfiksi disebut juga dengan resensi. Struktur teks ulasan terbagi menjadi beberapa struktur, yaitu sebagai berikut. 1. Identifikasi karya, berisi identitas karya yang diulas, misalnya buku, film, atau drama. 2. Orientasi, memaparkan gambaran umum terhadap karya yang diulas. 3. Sinopsis, memaparkan ringkasan dari penulis berupa pemahaman terhadap isi karya. 4. Analisis, berisi pemaparan unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik karya yang diulas. 5. Evaluasi, berisi pemaparan kelebihan dan kekurangan karya yang diulas berdasarkan pemikiran penulis. 6. Rekomendasi, dapat berisi manfaat karya yang diulas dan ajakan untuk menikmati karya tersebut. Langkah-langkah menyusun teks ulasan adalah sebagai berikut. 1. Membaca atau menonton dengan cermat karya yang ingin diulas. 2. Memahami isi atau cerita yang disajikan dalam karya tersebut. 3. Menganalisis unsur intrinsik dan ekstrinsik karya yang diulas. 4. Menganalisis kekurangan dan kelebihan karya yang diulas. 5. Membuat kerangka teks ulusan berdasarkan strukturnya. 6. Mengembangkan kerangka tersebut menjadi teks ulasan yang lebih lengkap. Dengan demikian, langkah-langkah menyusun teks ulasan diawali dengan mencermati karya yang diulas, memahami isi karya yang diulas, menganalisis unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik, menganalisis kekurangan dan kelebihan karya yang diulas, membuat kerangka berdasarkan struktur teks ulasan, dan mengembangkan kerangka yang telah dibuat. Semoga membantu :)


Iklan

Iklan

lock

Yah, akses pembahasan gratismu habis


atau

Dapatkan jawaban pertanyaanmu di AiRIS. Langsung dijawab oleh bestie pintar

Tanya Sekarang

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Bacalah kutipan buku nonfiksi berikut! Puputan Upacara puputan atau dhautan bagi masyarakat Jawa merupakan upacara yang dilakukan dalam rangkaian upacara kelahiran seorang anak. Upacara ini dilaksanakan pada sore hari ketika tali pusar si bayi telah putus atau lepas (puput atau dhaut berarti lepas). Waktu yang diperlukan untuk penyelenggaraan puputan tidak dapat ditentukan secara pasti Hal ini bergantung kepada lama tidaknya tali pusar si bayi lepas dengan sendirinya. Tali pusar si bayi dapat putus sebelum seminggu bahkan lebih dari seminggu sejak kelahiran. Keluarga si bayi harus siap mengadakan upacara puputan jika sewaktu- waktu tali pusar tersebut putus. Upacara ini diselenggarakan dengan mengadakan kenduri atau selamatan yang dihadiri oleh kerabat dan tetangga terdekat. Sesajian (makanan) yang disediakan dalam upacara puputan, antara lain nasi gudangan yang terdiri atas nasi dengan lauk-pauk, sayur-mayur dan parutan kelapa, bubur merah, bubur putih, dan jajan pasar. Upacara puputan biasanya ditandai dengan dipasangnya sawuran (bawang merah, dlingo bengle yang dimasukkan ke ketupat), dan aneka macam duri kemarung di sudut- sudut kamar bayi. Selain sawuran dipasang juga daun nanas yang diberi warna hitam putih (bergaris-garis), daun apa-apa, awar-awar, girang, dan duri kemarung. Di halaman rumah dipasang tumbak sewu, yaitu sapu lidi yang didirikan dengan tegak. Di tempat tidur si bayi diletakkan benda-benda tajam seperti pisau dan gunting. Dalam upacara puputan dhautan terdapat makna atau lambang atau yang tersirat dalam makanan dan alat yang digunakan tersebut. Sumber: Maryani, Indonesia nan Indah: Upacara Adat, Semarang. Alprin, 2019 Buatlah rangkuman isi kutipan buku nonfiksi tersebut!

385

0.0

Jawaban terverifikasi