Zizan Z

12 Februari 2024 10:43

Iklan

Zizan Z

12 Februari 2024 10:43

Pertanyaan

Bagaimanakah kerja sama dalam pemberantasan terorisme di antara negara negara anggota asean

8 dari 10 siswa nilainya naik

dengan paket belajar pilihan

Habis dalam

02

:

05

:

11

:

48

Klaim

1

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Kevin L

Gold

12 Februari 2024 11:11

Jawaban terverifikasi

Pertanyaan ini berkaitan dengan topik kerja sama internasional, khususnya dalam konteks pemberantasan terorisme di antara negara-negara anggota ASEAN. Kerja sama ini sangat penting mengingat terorisme adalah ancaman global yang memerlukan respons dan tindakan kolektif. Penjelasan: 1. Pertukaran Informasi: Negara-negara anggota ASEAN saling berbagi informasi dan intelijen terkait aktivitas terorisme. Hal ini membantu dalam deteksi dini dan pencegahan serangan terorisme. 2. Pelatihan dan Kapasitas Bangunan: Negara-negara anggota ASEAN seringkali mengadakan pelatihan bersama dan program peningkatan kapasitas untuk penegak hukum dan agen keamanan dalam menangani isu terorisme. 3. Kerja sama Hukum: Negara-negara anggota ASEAN bekerja sama dalam penegakan hukum dan ekstradisi tersangka teroris. Ini memastikan bahwa teroris tidak dapat mencari perlindungan di negara lain. 4. Kerja sama Regional dan Internasional: ASEAN juga bekerja sama dengan negara dan organisasi internasional lainnya dalam upaya pemberantasan terorisme. Misalnya, ASEAN telah menandatangani perjanjian dengan Uni Eropa untuk memerangi terorisme. Kesimpulan: Kerja sama dalam pemberantasan terorisme di antara negara-negara anggota ASEAN melibatkan berbagai aspek, mulai dari pertukaran informasi, pelatihan dan peningkatan kapasitas, kerja sama hukum, hingga kerja sama regional dan internasional. Semoga penjelasan ini membantu Anda memahami topik ini lebih baik. ๐Ÿ™‚


Iklan

Nanda R

Community

13 Februari 2024 22:04

Jawaban terverifikasi

<p>Negara-negara anggota ASEAN bekerja sama dalam pemberantasan terorisme melalui berbagai inisiatif dan mekanisme kolaboratif. Ini melibatkan pertukaran informasi intelijen, koordinasi penegakan hukum, serta pembuatan kebijakan bersama. ASEAN memiliki Konvensi Anti-Terorisme yang menjadi landasan hukum bagi kerja sama ini.</p><p>Mekanisme seperti ASEANapol (ASEAN Chiefs of Police) dan ASEAN Defense Ministers' Meeting (ADMM) memberikan platform untuk berbagi pengalaman, pelatihan bersama, dan kerja sama dalam peningkatan kapasitas penanganan terorisme. Selain itu, ASEAN juga mempromosikan dialog regional dan internasional untuk mengatasi akar penyebab terorisme dan mendorong kerja sama global dalam memerangi ancaman ini.</p>

Negara-negara anggota ASEAN bekerja sama dalam pemberantasan terorisme melalui berbagai inisiatif dan mekanisme kolaboratif. Ini melibatkan pertukaran informasi intelijen, koordinasi penegakan hukum, serta pembuatan kebijakan bersama. ASEAN memiliki Konvensi Anti-Terorisme yang menjadi landasan hukum bagi kerja sama ini.

Mekanisme seperti ASEANapol (ASEAN Chiefs of Police) dan ASEAN Defense Ministers' Meeting (ADMM) memberikan platform untuk berbagi pengalaman, pelatihan bersama, dan kerja sama dalam peningkatan kapasitas penanganan terorisme. Selain itu, ASEAN juga mempromosikan dialog regional dan internasional untuk mengatasi akar penyebab terorisme dan mendorong kerja sama global dalam memerangi ancaman ini.


Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

Roboguru Plus

Dapatkan pembahasan soal ga pake lama, langsung dari Tutor!

Chat Tutor

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Sahabat yang Tergadai Rina dan Maya telah bersahabat sejak kecil. Mereka tinggal di kompleks perumahan yang sama, duduk di bangku sekolah yang sama, bahkan berbagi mimpi untuk bisa terus bersama hingga dewasa. Setiap sore, Rina selalu datang ke rumah Maya untuk bermain atau sekadar mengerjakan PR bersama. Rumah Maya terasa hangat dan nyaman, penuh dengan canda tawa dan rasa kekeluargaan. Maya adalah teman yang selalu mendukung Rina dalam segala hal, tak peduli apa yang terjadi. Namun, suatu hari segalanya berubah. Ayah Maya, yang sebelumnya memiliki usaha sukses, mengalami kebangkrutan. Usahanya gulung tikar setelah dihadapkan pada masalah keuangan yang tak terduga. Keluarga Maya terpaksa menjual rumah mereka dan pindah ke sebuah rumah kontrakan kecil di pinggiran kota. Maya tak lagi bisa mengenakan seragam baru yang biasa mereka beli bersama di awal tahun ajaran. Kini, pakaian Maya tampak kusam, dan sepatu yang dia kenakan mulai berlubang di ujungnya. Pada awalnya, Rina tetap berteman dengan Maya seperti biasa. Mereka masih bertemu di sekolah, dan Rina sesekali mengundang Maya ke rumahnya. Namun, Rina mulai mendengar bisik-bisik dari teman-teman lainnya. "Kenapa masih berteman dengan Maya? Keluarganya sudah jatuh miskin. Nanti kamu jadi terlihat seperti dia." Salah seorang teman di kelas berkata dengan nada mengejek. Bisikan-bisikan itu semakin keras, bahkan beberapa di antaranya terang-terangan menertawakan Maya di depan Rina. Rina merasa tersudut. Di satu sisi, dia merasa bersalah kepada Maya, sahabatnya sejak kecil, yang tidak pernah memintanya apa-apa kecuali persahabatan tulus. Namun di sisi lain, dia merasa takut dijauhi oleh teman-teman lain yang mulai memandang rendah Maya. Rina mulai menjaga jarak. Suatu sore, Maya mendatangi Rina. "Kenapa kamu menjauh? Aku merindukanmu, Rina," Maya bertanya dengan mata yang penuh harap, mencoba mencari jawaban atas perubahan sikap sahabatnya. Rina menghindari tatapan Maya, menunduk dan berpura-pura sibuk dengan bukunya. "Aku sibuk sekarang, banyak tugas. Maaf, Maya." Maya terdiam. Hatinya hancur. Dia tahu apa yang sebenarnya terjadi, tapi dia berharap itu tidak benar. Namun, kenyataannya terlalu menyakitkan untuk diabaikan. Sejak itu Maya tak pernah lagi mengajak Rina berbicara. Mereka masih bertemu di sekolah, tetapi Maya belajar untuk menahan diri dari rasa sakit ditinggalkan. Waktu berlalu, dan pertemanan mereka tergerus oleh jarak yang diciptakan Rina. Suatu hari, sekolah mengadakan reuni kecil bagi siswa-siswa angkatan mereka. Maya, yang sekarang telah menemukan jalan hidupnya sendiri, datang dengan percaya diri. Dia tak lagi terjebak dalam bayang-bayang masa lalu. Rina melihat Maya dari jauh, merasa tertampar oleh keberadaan sahabatnya yang dulu. Maya telah tumbuh menjadi sosok yang mandiri dan sukses, meski tanpa dirinya. Rina mendekat dengan perasaan bersalah. "Maya... maafkan aku." Maya menatapnya, senyumnya tenang. "Rina, aku sudah memaafkanmu sejak lama. Aku hanya belajar bahwa tidak semua hal bisa kita pertahankan, bahkan persahabatan. Kadang, orang berubah, dan itu tidak apa-apa. Yang penting, kita tetap berdiri dan melanjutkan hidup." Rina menahan air matanya. Pada saat itu, dia menyadari bahwa dia telah kehilangan lebih dari sekadar seorang sahabat. Dia telah kehilangan kesempatan untuk setia pada seseorang yang benar-benar berarti dalam hidupnya. Tapi, waktu tak bisa diputar kembali. Rina hanya bisa menerima kenyataan bahwa persahabatan mereka telah tergadai oleh ketakutan dan gengsi. Maya pun berbalik dan melangkah pergi, meninggalkan Rina dalam kesunyian yang menyesakkan. Ubahlah cerpen tersebut menjadi sebuah adegan 1, adegan 2, adegan 3, dan adegan 4

10

0.0

Jawaban terverifikasi