Rini P

05 Juni 2022 08:06

Iklan

Iklan

Rini P

05 Juni 2022 08:06

Pertanyaan

Bacalah teks prosedur di bawah inl dengan cermat! Waspada Bencana Gempa Sebagai negara yang kaya akan gempa bumi, kita harus selalu waspada terhadap kondisi yang sewaktu-waktu dapat terjadi. Gempa bumi tidak dapat diprediksi kejadiannya dengan akurat, sehingga pemahaman akan aksi yang harus kita lakukan saat terjadi gempa sangatlah penting. Tetaplah tenang walau mungkin suara sirene atau hal lain yang memberitahukan kejadian ini meraung-raung. Segeralah fokus pada kondisi sekeliling Anda, terutama keberadaan benda yang gampang berpindah tempat. Waspada terhadap benda yang mudah jatuh, seperti: langit-langit ruangan, gambar atau bingkai di dinding, lampu baik yang di atas langit-langit maupun yang di dekat kita. Kaca dari jendela ataupun dari cermin yang pecah. Pecahan kaca sangat berbahaya bagi kita baik yang menjatuhi kita ataupun yang menghalangi saat proses evakuasi. Perabotan yang ringan maupun berat, seperti lampu duduk, rak buku, dan lampu pojok. H indari juga benda-benda yang dapat menimbulkan percikan api. Api, dapat terjadi karena percikan akibat hubungan pendek. Jika Anda berada di luar gedung, tetap tenang dan fokus, lalu lakukan hal-hal berikut ini: • jangan menyalakan korek api, rokok, atau menghidupkan al iran listrik; • lindungi tubuh Anda jika berada di dekat kaca pecah atau puing bangunan yang runtuh; • lindungi kepala Anda; • jauhi bangunan gedung, dinding, tiang listrik, papan iklan, dan baliho; dan • jika memungkinkan segera beranjak ke tempat lain yang lebih terbuka dan lebih aman. Jika Anda berada di dalam gedung, jangan panik, tetap tenang dan fokus, serta lakukan hal-hal berikut ini: • berdiri di sudut ruang/bangunan, atau berlindung di bawah meja, jauhi jendela terutama yang berkaca; • bergerak ke arah Iorang atau koridor, waspada terhadap benda-benda yang jatuh; • menjauh dari lemari, rak atau perabot yang mudah jatuh atau bergeser; • ambil benda yang dapat melindungi kepala dari jatuhan atau pecahan reruntuhan; • jangan menggunakan lift. Aliran listrik yang mati dapat membuat lift terhenti dan menjebak Anda di dalamnya; • jangan tergesa keluar, tetap bertahan di lantai yang sama sampai semua kebisingan akibat gempa reda; • saat keluar atau turun lantai atau proses evakuasi gunakan tangga darurat yang selalu ada di tiap lantai gedung; dan • jangan tergesa keluar gedung karena ada kemungkinan terjatuhnya reruntuhan benda di depan pintu dari lantai yang lebih tinggi. Memahami suasana lokasi tern pat kita berada sangatlah penting untuk dapat melakukan evakuasi sebaik mungkin. Jangan abaikan peta darurat yang biasanya terpampang di dekat lift atau tangga suatu bangunan atau gedung tinggi. Bantulah p-etugas evakuasi yang bertugas dengan mematuhi semua petunjuknya dan ikut menenangkan rekan di sekel iling. Sumber: kenalibencana.wordpress.com dengan pengubahan Apakah kaidah kebahasaan pada teks tersebut sudah tepat?


1

1

Jawaban terverifikasi

Iklan

Iklan

M. Ardiani

Mahasiswa/Alumni Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

08 Juni 2022 05:50

Jawaban terverifikasi

Unsur kebahasaan dalam teks prosedur tersebut adalah sebagai berikut. 1. Menggunakan kalimat perintah Terdapat pada kalimat "Tetaplah tenang walau mungkin suara sirene atau hal lain yang memberitahukan kejadian ini meraung-raung." 2. Menggunakan kata kerja aktif Terdapat kata kerja membuat pada kalimat "Pecahan kaca sangat berbahaya bagi kita baik yang menjatuhi kita ataupun yang menghalangi saat proses evakuasi." 3. Menggunakan kata keterangan untuk menyatakan rincian waktu, tempat, dan cara. Terdapat pada kalimat "Waspada terhadap benda yang mudah jatuh, seperti: langit-langit ruangan, gambar atau bingkai di dinding, lampu baik yang di atas langit-langit maupun yang di dekat kita." 4. Menggunakan kata penghubung (konjungsi) untuk mengurutkan kegiatan. Terdapat pada kalimat "Saat keluar atau turun lantai atau proses evakuasi gunakan tangga darurat yang selalu ada di tiap lantai gedung." Simak penjelasan berikut. Teks prosedur adalah sebuah bahan tertulis yang dijadikan dasar untuk menjelaskan tahap kegiatan dalam menyelesaikan suatu aktivitas. Tujuan dari teks prosedur adalah menjelaskan bagaimana kegiatan harus dilakukan, agar pembaca dapat secara tepat dan akurat mengikuti sebuah proses membuat sesuatu, melakukan suatu pekerjaan, atau menggunakan suatu alat. Ciri-ciri teks prosedur adalah sebagai berikut. 1. Menggunakan pola kalimat perintah (imperatif) yang harus ditaati dalam pelaksanaan teks prosedur. 2. Terdapat panduan langkah-langkah yang harus dilakukan. 3. Menggunakan kata kerja aktif. 4. Menggunakan kata penghubung (konjungsi) untuk mengurutkan kegiatan. 5. Terdapat aturan atau batasan dalam hal bahan atau kegiatan yang dilakukan. 6. Menggunakan kata keterangan untuk menyatakan rincian waktu, tempat, dan cara yang akurat. 7. Terdapat isi kegiatan yang dilakukan secara urut (kalau tidak urut disebut dengan tips). Teks tersebut berisi tentang langkah-langkah penyelamatan diri saat terjadi gempa bumi baik di dalam maupun di luar ruangan. Langkah-langkah dalam teks prosedur tersebut sudah urut mulai dari bersikap tenang, melindungi diri dari benda yang mudah jatuh, berlindung di bawah meja, melindung kepala, dan lain sebagainya. Unsur kebahasaan dalam teks tersebut adalah sebagai berikut. 1. Menggunakan kalimat perintah Terdapat pada kalimat "Tetaplah tenang walau mungkin suara sirene atau hal lain yang memberitahukan kejadian ini meraung-raung." 2. Menggunakan kata kerja aktif Terdapat kata kerja membuat pada kalimat "Pecahan kaca sangat berbahaya bagi kita baik yang menjatuhi kita ataupun yang menghalangi saat proses evakuasi." 3. Menggunakan kata keterangan untuk menyatakan rincian waktu, tempat, dan cara. Terdapat pada kalimat "Bantulah petugas evakuasi yang bertugas dengan mematuhi semua petunjuknya dan ikut menenangkan rekan di sekeliling." 4. Menggunakan kata penghubung (konjungsi) untuk mengurutkan kegiatan. Terdapat pada kalimat "Saat keluar atau turun lantai atau proses evakuasi gunakan tangga darurat yang selalu ada di tiap lantai gedung." Dengan demikian, unsur kebahasaan yang ada pada teks tersebut adalah adanya kalimat perintah, kata kerja aktif, penggunaan kata keterangan cara, dan konjungsi untuk mengurutkan kegiatan. Semoga membantu, ya.


Iklan

Iklan

lock

Yah, akses pembahasan gratismu habis


atau

Dapatkan jawaban pertanyaanmu di AiRIS. Langsung dijawab oleh bestie pintar

Tanya Sekarang

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Bacalah kutipan buku nonfiksi berikut! Puputan Upacara puputan atau dhautan bagi masyarakat Jawa merupakan upacara yang dilakukan dalam rangkaian upacara kelahiran seorang anak. Upacara ini dilaksanakan pada sore hari ketika tali pusar si bayi telah putus atau lepas (puput atau dhaut berarti lepas). Waktu yang diperlukan untuk penyelenggaraan puputan tidak dapat ditentukan secara pasti Hal ini bergantung kepada lama tidaknya tali pusar si bayi lepas dengan sendirinya. Tali pusar si bayi dapat putus sebelum seminggu bahkan lebih dari seminggu sejak kelahiran. Keluarga si bayi harus siap mengadakan upacara puputan jika sewaktu- waktu tali pusar tersebut putus. Upacara ini diselenggarakan dengan mengadakan kenduri atau selamatan yang dihadiri oleh kerabat dan tetangga terdekat. Sesajian (makanan) yang disediakan dalam upacara puputan, antara lain nasi gudangan yang terdiri atas nasi dengan lauk-pauk, sayur-mayur dan parutan kelapa, bubur merah, bubur putih, dan jajan pasar. Upacara puputan biasanya ditandai dengan dipasangnya sawuran (bawang merah, dlingo bengle yang dimasukkan ke ketupat), dan aneka macam duri kemarung di sudut- sudut kamar bayi. Selain sawuran dipasang juga daun nanas yang diberi warna hitam putih (bergaris-garis), daun apa-apa, awar-awar, girang, dan duri kemarung. Di halaman rumah dipasang tumbak sewu, yaitu sapu lidi yang didirikan dengan tegak. Di tempat tidur si bayi diletakkan benda-benda tajam seperti pisau dan gunting. Dalam upacara puputan dhautan terdapat makna atau lambang atau yang tersirat dalam makanan dan alat yang digunakan tersebut. Sumber: Maryani, Indonesia nan Indah: Upacara Adat, Semarang. Alprin, 2019 Buatlah rangkuman isi kutipan buku nonfiksi tersebut!

446

0.0

Jawaban terverifikasi