Lala L

01 Juli 2022 07:49

Iklan

Lala L

01 Juli 2022 07:49

Pertanyaan

Bacalah teks di bawah ini dengan saksama. Di Jakarta terdapat sebuah tempat yang sangat terkenal di kalangan seniman atau sastrawan, yaitu Taman Ismail Marzuki. Di tempat tersebut sering digelar berbagai kegiatan yang berhubungan dengan dunia seni. Taman tersebut dibangun untuk menghormati jasa seorang maestro musik legendaris putra asli Jakarta bernama Ismail Marzuki. Tahukah kalian, siapakah Ismail Marzuki? Ismail Marzuki lahir di Kwitang, Senen, Batavia, 11 Mei 1914. Jiwa seni Ismail, atau biasa dipanggil Ma'ing, mengalir deras dari ayahnya yang bernama Marzuki. Ayahnya dikenal piawai mendendangkan lagu-lagu bernapaskan Islam dan gemar memainkan musik tradisional kecapi. lbunya meninggal saat dia berumur tiga bulan. Sejak kecil lsmail sudah menunjukkan minat dan bakat yang besar dibidang musik. Beruntung orangtuanya berkemampuan ekonomi cukup baik, sehingga mampu membelikan gramafon yang sangat mendukung pengembangan bakat musik Ismail. Pada awalnya Ismail Marzuki disekolahkan di sekolah Kristen HIS ldenburg yang terletak di kawasan Menteng. Namun sang ayah yang memiliki nasionalisme tinggi mengkhawatirkan anaknya akan bersikap kebelanda-belandaan. Ismail yang di sekolah dipanggil dengan nama Benyamin itu akhirnya dipindahkan ke Madrasah Unwanui-Falah di daerah Kwitang. Ismail mulai intensif bermusik setelah masuk MULO. Bersama kawan-kawan sekolahnya, ia mendirikan grup musik. Di grup itu ia memainkan alat musik banyo untuk membawakan lagu-lagu Dixieland dan lagu-lagu barat yang digandrungi remaja pada masa itu. Ketika berumur 17 tahun, dia berhasil menciptakan lagu pertamanya berjudul O ... Sarinah. Ismail muda merupakan sosok yang mengagumkan. Selain memiliki talenta yang besar, ia juga tergolong sosok murid yang pintar dan berkepribadian cukup baik. Selain itu ia juga selalu berpenampilan necis. Bajunya diseterika licin, memakai dasi, dan sepatunya selalu tampak mengkilat. Lulus dari MULO Ismail langsung bekerja dan sempat beberapa kali pindah tempat. Mula-mula bekerja sebagai kasir di Socony Service Station. Dari gaji yang diterimanya ia menabung dan mampu membeli biola. Namun, jiwa seninya yang menggelora mengatakan bahwa pekerjan itu tidaklah cocok untuk dirinya. Kemudian ia pun mengundurkan diri dan pindah di tempat kerja yang baru di Jalan Nooedwijk (Sekarang jalan lr. H. Juanda), Jakarta. Pekerjaan Ismail adalah menjadi verkoper (penjual) piringan hitam produksi Columbia dan Polydor. Penghasilannya yang diterima tidaklah tetap tergantung pada jumlah piringan hitam yang dia jual, tetapi ia merasa lebih cocok. Pilihannya di tempat kerja baru ini ternyata sangat tepat dan menjadi pintu menuju apa yang menjadi obsesi hidupnya selama ini. Selama bekerja sebagai penjual piringan hitam, Ma'ing banyak berkenalan dengan artis pentas, film, musik dan penyanyi dan itu membuat kecintaanya pada dunia musik semakin menguat. Pada 1936, Ma'ing memasuki perkumpulan orkes musik Lief Java sebagai pemain gitar, saksofon, dan harmonium pompa. Grup musiknya beberapa kali mendapat kesempatan mengisi acara musik di radio Belanda, NIROM. Bahkan lagu ciptaannya yang berjudul Sweet Jaya Islander dijadikan lagu pembukaan siaran radio tersebut. Pada periode 1936-1937, Ma'ing mulai mempelajari berbagai jenis lagu tradisional dan lagu Barat. Ia menciptakan lagu"Bunga Mawar dari Mayangan" dan "Duduk Termenung" yang dijadikan tema lagu untuk film "Terang Bulan". Awal Perang Dunia II (1940), Radio NIROM mulai membatasi acara siaran musiknya dan ini mendorong beberapa orang Indonesia di Betawi membuat siaran radio sendiri, yang diberi nama Vereneging Oostersche Radio Omroep (VORO). Di radio tersebut, tiap malam Minggu orkes Lief Java mengudara dan Maing sekaligus mengisi acara lawak dengan nama samaran "Paman Lengser" dibantu oleh "Botol Kosong" alias Memet. Dalam kariernya sebagai pemusik, Ismail pernah diminta pihak Belanda memimpin sebuah orkes untuk membawakan lagu-lagu Barat. Pada kesempatan itu, ia banyak mempelajari bentuk-bentuk lagu Barat, yang digubahnya dan kemudian diterjemahkannya ke dalam nada-nada Indonesia. Salah satu lagu ciptaannya berbahasa Belanda tapi memiliki intonasi Timur yakni lagu "Aisdeorchideenbloeien". Lagu itu kelak diterjemahkan lagi ke dalam bahasa Indonesia menjadi "Bila Anggrek Mulai Berbunga". Pada 1940, Ismail menikah dengan Eulis Zuraidah. Keduanya tidak dikaruniai anak, tapi kemudian memiliki seorang anak angkat bernama Rachmi Aziah. Pada masa pendudukan Jepang tahun 1943-1944, Ma'ing menciptakan lagu yang mulai mengarah pada lagu-lagu perjuangan, antara lain "Rayuan Pulau Kelapa", dan "Indonesia Tanah Pusaka". Oleh Jepang lagu-lagu tersebut dicurigai dan Ismail sempat diancam oleh Kenpetai (Polisi Militer Jepang). Namun, putra Betawi ini tak gentar dan tetap menggubah lagu-lagu lain yang bertema perjuangan seperti lagu "Selamat Jalan Pahlawan Muda". Setelah Perang Dunia ke- II, Ismail semakin produktif menciptakan lagu, di antaranya "Halo-halo Bandung" (1948) dan "Gugur Bunga" yang sangat terkenal hingga saat ini. Lagu Gugur Bunga tersebut sebenarnya diilhami kembang-kembang yang menghiasi makam ayahnya. Ayahnya meninggal saat Ismail berada di Bandung dan ia tidak sempat melihat jasadnya. Ismail juga piawai menggubah lagu yang bergaya romantis. Lagu"Ke Medan Jaya", "Sepasang Mata Bola", "Selendang Sutra", "Melati di apal Batas Bekasi", "Sapu tangan dari Bandung Selatan", yang masih cukup popular hingga saat ini adalah bukti kepiawaian tersebut. Ia juga menciptakan lagu-lagu bertema cinta berbalut kisah perjuangan seperti "Tinggi Gunung Seribu Janji", "Juwita Malam", "Oh, Kopral Jono" yang syairnya dibuat ringan dalam bentuk popular. Sementara lagu ciptaannya yang berbentuk romantik murni dan berbobot seriosa adalah lagu "Aryati" dan "Oh Angin Sampaikan". Ismail tidak kurang menggubah 100 buah lagu. Untuk menghargai dedikasinya dalam dunia musik, pemerintah mendirikan tempat pagelaran musik dan seni bernama Taman Ismail Marzuki di kawasan Salemba, Jakarta Pusat. Pada 10 November 2004, pemerintah Indonesia secara resmi menganugerahi gelar Pahlawan Nasional kepada maestro musik Indonesia tersebut. Kebiasaan Ismail Marzuki yang perlu diteladani oleh remaja khususnya pelajar adalah .... a. Jiwa seni Ismail mengalir deras dari ayahnya yang bernama Marzuki. b. Sejak kecil Ismail sudah menunjukkan minat dan bakat yang besar dibidang musik. c. Bersama kawan-kawan sekolahnya, ia mendirikan grup musik. d. Bajunya diseterika licin, memakai dasi, dan sepatunya selalu tampak mengkilat. e. Dari gaji yang diterimanya ia menabung dan mampu membeli biola.

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

02

:

18

:

03

:

56

Klaim

1

1

Jawaban terverifikasi

Iklan

R. Amelia

02 Juli 2022 06:04

Jawaban terverifikasi

Jawaban yang tepat adalah B. Pembahasan : Teks biografi merupakan tulisan yang berisi riwayat hidup seorang tokoh ternama. Keistimewaan merupakan kelebihan khusus yang dimiliki oleh tokoh. Berdasarkan isi teks biografi di atas, maka kebiasaan Ismail Marzuki yang perlu diteladani oleh remaja khususnya pelajar adalah "Sejak kecil Ismail sudah menunjukkan minat dan bakat yang besar dibidang musik." Karena para remaja harus bisa mengasah dan menunjukkan minat dan bakatnya sejak kecil agar apa yang menjadi minat dan bakatnya bisa menjadi sesuatu yang sangat mereka sukai. Jadi, jawaban yang tepat adalah B.


Iklan

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke AiRIS

Yuk, cobain chat dan belajar bareng AiRIS, teman pintarmu!

Chat AiRIS

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Assalamu’alaikum Wr. Wb Yang kami hormati bapak dan ibu serta para hadirirn sekalian yang berbahagia. Puji syukur kita sanjungkan kehadirat Allah swt, karena dengan limpahan dan karunia-Nya kita bisa berkumpul di sini. Salawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad saw, karena beliau menyiarkan agama yang haq, yakni agama islam, agama yang diridai oleh Allah swt. Semoga kita sekalian termasuk ke dalam umat-Nya yang diberkahi. Amin ya rabbal alamin. Hadirin sekalian yang berbahagia! Dirasa amat penting sekali jiwa sosial untuk diterapkan di lingkungan keluarga, sanak saudara, bahkan juga di masyarakat luas. Karena dengan jiwa sosial, maka terjalinlah di antara kita saling tolong-menolong, dan kasih sayang. Sehngga orang-orang yang butuh akan pertolongan kita, akan mendapatkan haq-Nya. Perhatikan kalimat berikut! Puji syukur kita sanjungkan kehadirat Allah swt, karena dengan limpahan karuniaNya kita bisa berkumpul di sini. Kalimat tersebut termasuk …. A. salam pembuka B. ucapan terima kasih C. pengenalan topik D. tema E. judul

164

0.0

Jawaban terverifikasi