Lulu L

12 Januari 2023 15:43

Iklan

Lulu L

12 Januari 2023 15:43

Pertanyaan

Bacalah resensi dan jawablah pertanyaan berikut! Mengenal Peradaban Laut Melalui Sehimpun Kisah Sebagai seorang yang tumbuh besar di daratan, laut adalah narasi yang asing bagi saya. Setiap kali mendengar semboyan "Nenek moyangku seorang pelaut" yang muncul dalam benak justru karakter kartun Popeye, Si Peniup Pipa Cangklong. Popeye si pelaut . . . tut-tuuut . . . Ketika dewasa, pengetahuan mengenai laut pun sebatas dalam struktur wacana pemerintah. Sebagai contoh, politik luar negeri Indonesia 'poros maritim dunia' atau Menteri Kelautan dan Perikanan yang pernah menenggelamkan kapal-kapal asing yang menerobos zona perairan Indonesia. Selain itu, laut tereduksi menjadi brosur pariwisata dan proses pelelangan hasil laut. Alam bahari dipromosikan sebagai sulur-sulur pelancongan, sementara biolanya dihitung-hitung sebagai nilai ekspor negara. Laut menghimpun peradaban masyarakat, tidaklah hidup dalam kepala saya. Dalam situasi itulah sehimpun kisah Nelayan Itu Berhenti Melaut karya Safar Banggai seperti suara yang menyeruak dari kedalaman laut. Membaca cerpen demi cerpennya, saya terbawa pada pengalaman-pengalaman fisik si penulis, bukan sekadar hasil pelacakan liberal. Apalagi, konon, si penulis memang lahir dan tumbuh di peradaban Banggai Laut, Sulawesi Tengah. Safar Banggai berhasil mengelola berbagai topik, mulai dari perilaku tokoh sebagai orang pesisir dalam kehidupan sehari-hari hingga bentang sejarah laut yang hidup dalam tradisi. Namun, paling mencolok, atau setidaknya paling menarik bagi saya, ialah soal kritik sadar terhadap isu sosial yang terjadi di masyarakatnya, atau paradigma umum yang bias terhadap masyarakat. Dengan segala muatan kritik budaya dan sosial, sayangnya buku ini kurang asyik dalam bertutur berbahasa. Buku ini tampaknya hampir terjebak pada bahasa opini ilmiah atau populer yang membedah realitas sosial. Apalagi bagi penikmat metafora senja dan segala luasan cakrawala, mungkin akan sedikit kecewa terhadap daya ungkapnya. Jika pembaca mempertimbangkan konten realitas sosial dan budaya khususnya dari perspektif orang laut kekurangan itu tidak terlalu berarti. Gagasan yang disampaikan melalui alur dan penokohannya punya nilai kekayaan tersendiri. Kekayaan memori sejak kecil tentang akar peradabannya. Buku tipis ini cukup untuk menjadi salam perkenalan dari Safar Banggai dalam dunia sastra, tentu saja sebagai penulis, bukan nelayan. sumber: https://web.archive.org/web/20210806013903/httsp://www.buruan.co/mengenal-peradaban-laut-melalui-sehimpun-kisah, diakses 5 Agustus 2021 4. Apa keunggulan buku yang diresensi tersebut?

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

01

:

22

:

01

:

15

Klaim

2

1

Jawaban terverifikasi

Iklan

P. Avivah

Mahasiswa/Alumni Universitas Negeri Malang

31 Januari 2023 08:19

Jawaban terverifikasi

<p>Jawaban yang benar adalah topik yang menarik, menyajikan isu sosial yang terjadi, dan mampu membawa pembaca menelusuri kehidupan dan pengalaman nelayan dalam kehidupannya.</p><p>&nbsp;</p><p>Teks di atas merupakan teks resensi yang berisi mengenai ulasan tentang sebuah karya berupa buku. Teks resensi di atas berjudul "Mengenal Peradaban Laut Melalui Sehimpun Kisah". Dalam teks resensi tersebut, dijabarkan pandangan penulis mengenai karya tersebut beserta kondisi di lapangan, terutama di Indonesia. Teks tersebut juga menguraikan ulasan dan isi singkat buku yang berjudul "Nelayan Itu Berhenti Melaut" karya Safar Banggai.</p><p>&nbsp;</p><p>Menurut penulis teks, kumpulan cerpen ini memiliki keunggulan berupa mampu membawa dirinya pada pengalaman-pengalaman fisik Safar Banggai, bukan hanya sekadar hasil pelacakan liberal. Penulis buku tersebut berhasil mengelola berbagai topik, mulai dari perilaku tokoh sebagai orang pesisir dalam kehidupan sehari-hari hingga bentang sejarah laut yang hidup dalam tradisi. Selain itu, ia juga mampu menyajikan kritik terhadap isu sosial yang terjadi di masyarakatnya, atau paradigma umum yang bias terhadap masyarakat.</p><p>&nbsp;</p><p>Maka, dapat disimpulkan bahwa keunggulan buku yang diresensi tersebut adalah topik yang menarik, menyajikan isu sosial yang terjadi, dan mampu membawa pembaca menelusuri kehidupan dan pengalaman nelayan dalam kehidupannya.</p>

Jawaban yang benar adalah topik yang menarik, menyajikan isu sosial yang terjadi, dan mampu membawa pembaca menelusuri kehidupan dan pengalaman nelayan dalam kehidupannya.

 

Teks di atas merupakan teks resensi yang berisi mengenai ulasan tentang sebuah karya berupa buku. Teks resensi di atas berjudul "Mengenal Peradaban Laut Melalui Sehimpun Kisah". Dalam teks resensi tersebut, dijabarkan pandangan penulis mengenai karya tersebut beserta kondisi di lapangan, terutama di Indonesia. Teks tersebut juga menguraikan ulasan dan isi singkat buku yang berjudul "Nelayan Itu Berhenti Melaut" karya Safar Banggai.

 

Menurut penulis teks, kumpulan cerpen ini memiliki keunggulan berupa mampu membawa dirinya pada pengalaman-pengalaman fisik Safar Banggai, bukan hanya sekadar hasil pelacakan liberal. Penulis buku tersebut berhasil mengelola berbagai topik, mulai dari perilaku tokoh sebagai orang pesisir dalam kehidupan sehari-hari hingga bentang sejarah laut yang hidup dalam tradisi. Selain itu, ia juga mampu menyajikan kritik terhadap isu sosial yang terjadi di masyarakatnya, atau paradigma umum yang bias terhadap masyarakat.

 

Maka, dapat disimpulkan bahwa keunggulan buku yang diresensi tersebut adalah topik yang menarik, menyajikan isu sosial yang terjadi, dan mampu membawa pembaca menelusuri kehidupan dan pengalaman nelayan dalam kehidupannya.


Iklan

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke AiRIS

Yuk, cobain chat dan belajar bareng AiRIS, teman pintarmu!

Chat AiRIS

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Assalamu’alaikum Wr. Wb Yang kami hormati bapak dan ibu serta para hadirirn sekalian yang berbahagia. Puji syukur kita sanjungkan kehadirat Allah swt, karena dengan limpahan dan karunia-Nya kita bisa berkumpul di sini. Salawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad saw, karena beliau menyiarkan agama yang haq, yakni agama islam, agama yang diridai oleh Allah swt. Semoga kita sekalian termasuk ke dalam umat-Nya yang diberkahi. Amin ya rabbal alamin. Hadirin sekalian yang berbahagia! Dirasa amat penting sekali jiwa sosial untuk diterapkan di lingkungan keluarga, sanak saudara, bahkan juga di masyarakat luas. Karena dengan jiwa sosial, maka terjalinlah di antara kita saling tolong-menolong, dan kasih sayang. Sehngga orang-orang yang butuh akan pertolongan kita, akan mendapatkan haq-Nya. Perhatikan kalimat berikut! Puji syukur kita sanjungkan kehadirat Allah swt, karena dengan limpahan karuniaNya kita bisa berkumpul di sini. Kalimat tersebut termasuk …. A. salam pembuka B. ucapan terima kasih C. pengenalan topik D. tema E. judul

164

0.0

Jawaban terverifikasi