Hassry N

11 Februari 2025 21:01

Iklan

Hassry N

11 Februari 2025 21:01

Pertanyaan

Bacalah contoh teks biografi di bawah ini ! "Belajar dari R.A. Kartini" Raden Ajeng Kartini atau yang lebih dikenal dengan sebutan Ibu Kartini, merupakan keturunan dari keluarga yang terpandang dan lahir pada 21 April 1879. Satu hal yang diwariskan oleh keluarganya adalah pendidikan. Kartini pernah merasakan duduk di bangku sekolah dasar hingga ia tamat di sekolah dasar. Karakternya yang haus akan ilmu pengetahuan membuatnya unuk terus melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Namun, ayahnya tidak memberikan izin kepada Kartini untuk dapat melanjutkan pendidikannya. Mengetahui sikap ayahnya, Kartini sangat sedih namun dia tidak dapat mengubah keputusan ayahnya. Kartini tidak boleh lagi keluar rumah sampai waktunya dia menikah atau istilahnya dipingit. Guna menghilangkan rasa jenuhnya itu, Kartini menghabiskan waktunya untuk membaca buku ilmu pengetahuan yang ia miliki. Hobinya yang suka membaca ini menjadi rutinitas harian Kartini. Bahkan, dia tidak segan untuk bertanya kepada ayahnya bila ada hal yang ia tidak mengerti atau kurang paham. Lambat laun, pengetahuan yang ia miliki makin bertambah dan wawasannya pun menjadi lebih luas. Banyak karya dan pemikiran wanita Eropa yang iya kagumi. Terlebih kebebasan mereka untuk bisa terus bersekolah. Rasa kagum itu sangat menginspirasinya untuk dapat memajukan wanita di Indonesia. (Lanjutan teks ada di foto) identifikasi lah ide pokok dan ide penjelas yang terdapat dalam setiap paragraf teks biografi tersebut !

Bacalah contoh teks biografi di bawah ini !

"Belajar dari R.A. Kartini"

Raden Ajeng Kartini atau yang lebih dikenal dengan sebutan Ibu Kartini, merupakan keturunan dari keluarga yang terpandang dan lahir pada 21 April 1879. Satu hal yang diwariskan oleh keluarganya adalah pendidikan. Kartini pernah merasakan duduk di bangku sekolah dasar hingga ia tamat di sekolah dasar. Karakternya yang haus akan ilmu pengetahuan membuatnya unuk  terus melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Namun, ayahnya tidak memberikan izin kepada Kartini untuk dapat melanjutkan pendidikannya. Mengetahui sikap ayahnya, Kartini sangat sedih namun dia tidak dapat mengubah keputusan ayahnya.

Kartini tidak boleh lagi keluar rumah sampai waktunya dia menikah atau istilahnya dipingit. Guna menghilangkan rasa jenuhnya itu, Kartini menghabiskan waktunya untuk membaca buku ilmu pengetahuan yang ia miliki. Hobinya yang suka membaca ini menjadi rutinitas harian Kartini. Bahkan, dia tidak segan untuk bertanya kepada ayahnya bila ada hal yang ia tidak mengerti atau kurang paham.

Lambat laun, pengetahuan yang ia miliki makin bertambah dan wawasannya pun menjadi lebih luas. Banyak karya dan pemikiran wanita Eropa yang iya kagumi. Terlebih kebebasan mereka untuk bisa terus bersekolah. Rasa kagum itu sangat menginspirasinya untuk dapat memajukan wanita di Indonesia.

(Lanjutan teks ada di foto)

identifikasi lah ide pokok dan ide penjelas yang terdapat dalam setiap paragraf teks biografi tersebut !

 

alt

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

01

:

19

:

22

:

03

Klaim

6

1

Jawaban terverifikasi

Iklan

Friskyla S

12 Februari 2025 15:21

Jawaban terverifikasi

<p>Izin menjawab ๐Ÿ™</p><p>&nbsp;</p><p><strong>Paragraf 1&nbsp;</strong></p><p>- Ide pokok : Raden Ajeng Kartini atau yang lebih dikenal dengan sebutan RA.Kartini merupakan keturunan dari keluarga yang terpandang.&nbsp;</p><p>- Ide penjelas : Satu hal yang diwariskan oleh keluarganyw adalah pendidikan.</p><p><strong>Paragraf 2</strong></p><p>- Ide pokok : Kartini tidak boleh lagi keluar rumah sampai waktunya ia menikah.</p><p>- Ide penjelas : Untuk menghilangkan rasa jenuhnya, Kartini menghabiskan waktunya untuk membaca buku ilmu pengetahuan yang ia miliki.&nbsp;</p><p><strong>Paragraf 3</strong></p><p>- Ide pokok : Lambat lambut, pengetahuan yang ia miliki bertambah dan wawasannya pun menjadi lebih luas&nbsp;</p><p>- Ide penjelas : Banyak karya dan pemikiran orang eropa yang ia kagumi.&nbsp;</p><p><strong>Paragraf 4</strong></p><p>- Ide pokok : Dalam sudut pandangnya, wanita tidak harus mampu dalam urusan belakang ruah tangga saja.&nbsp;</p><p>- Ide penjelas &nbsp;: Tapi lebih dari itu, wanita juga harus bisa dan punya wawasan atau ilmu pengetahuan yang lebih luas lagi.&nbsp;</p><p><strong>Paragraf 5&nbsp;</strong></p><p>- Ide pokok : Berdasarkan data sejarah, RA Kartini ikut dengan suaminya ke Rembang setelah menikah.&nbsp;</p><p>- Ide penjelas : Walau begitu cita-cita Kartini tidak pernah padam. Berkat kegigihan dan dukungan dari suaminya, RA Kartini dapat mendirikan sekolah wanita di beberapa daerah.&nbsp;</p><p><strong>Paragraf 6&nbsp;</strong></p><p>- Ide pokok : Kartini merupakan wanita Jawa yang mempunyai pandangan melebihi zamannya pada saat itu.&nbsp;</p><p>- Ide penjelas : Hal itu, meski ia sendiri terbelenggu oleh zaman yang mengikatnya dengan adat istiadat. Dia adalah salah satu wanita yang menjadi pelpor &nbsp;emansipasi di tanah Jawa.</p><p><strong>Paragraf 7&nbsp;</strong></p><p>- Ide pokok : Buku ini merupakan salah satu buku yang banyak menginspirasi wanita Indonesia.&nbsp;</p><p>- Ide penjelas : Tidak hanya wanita pada zamannya, namun juga wanita masa kini.&nbsp;</p>

Izin menjawab ๐Ÿ™

 

Paragraf 1 

- Ide pokok : Raden Ajeng Kartini atau yang lebih dikenal dengan sebutan RA.Kartini merupakan keturunan dari keluarga yang terpandang. 

- Ide penjelas : Satu hal yang diwariskan oleh keluarganyw adalah pendidikan.

Paragraf 2

- Ide pokok : Kartini tidak boleh lagi keluar rumah sampai waktunya ia menikah.

- Ide penjelas : Untuk menghilangkan rasa jenuhnya, Kartini menghabiskan waktunya untuk membaca buku ilmu pengetahuan yang ia miliki. 

Paragraf 3

- Ide pokok : Lambat lambut, pengetahuan yang ia miliki bertambah dan wawasannya pun menjadi lebih luas 

- Ide penjelas : Banyak karya dan pemikiran orang eropa yang ia kagumi. 

Paragraf 4

- Ide pokok : Dalam sudut pandangnya, wanita tidak harus mampu dalam urusan belakang ruah tangga saja. 

- Ide penjelas  : Tapi lebih dari itu, wanita juga harus bisa dan punya wawasan atau ilmu pengetahuan yang lebih luas lagi. 

Paragraf 5 

- Ide pokok : Berdasarkan data sejarah, RA Kartini ikut dengan suaminya ke Rembang setelah menikah. 

- Ide penjelas : Walau begitu cita-cita Kartini tidak pernah padam. Berkat kegigihan dan dukungan dari suaminya, RA Kartini dapat mendirikan sekolah wanita di beberapa daerah. 

Paragraf 6 

- Ide pokok : Kartini merupakan wanita Jawa yang mempunyai pandangan melebihi zamannya pada saat itu. 

- Ide penjelas : Hal itu, meski ia sendiri terbelenggu oleh zaman yang mengikatnya dengan adat istiadat. Dia adalah salah satu wanita yang menjadi pelpor  emansipasi di tanah Jawa.

Paragraf 7 

- Ide pokok : Buku ini merupakan salah satu buku yang banyak menginspirasi wanita Indonesia. 

- Ide penjelas : Tidak hanya wanita pada zamannya, namun juga wanita masa kini. 


Iklan

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke AiRIS

Yuk, cobain chat dan belajar bareng AiRIS, teman pintarmu!

Chat AiRIS

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Cermati teks berikut! Semangat gotong royong Saat ini masyarakat tengah menghadapi cuaca ekstrim akibat musim pancaroba. Musim pancaroba adalah perallihan dari musim panas ke musim hujan, seperti terjadinya hujan deras yang disertai dengan petir dan angin kencang. Kondisi tersebut terjadi di berbagai daerah di indonesia. Bahkan ada beberapa daerah yang dilanda angin puting beliung. Bersyukur kejadian tersebut tidak menyebabkan jatuhnya korban jiwa walaupun kerugian materi yang diderita cukup besar. Tindakan warga sekitar sangat cepat, mereka segera membantu warga yang terkena dampak bencana. Mereka juga secara swadaya menyediakan bahan-bahan bangunan dan tenaga untuk memperbaiki bangunan-bangunan yang rusak. Peran para pemuka agama juga cukup besar bagi warga yang terkena bencana, mereka memberikan bimbingan mental atau nasehat agar warga tetap tabah dan tidak patah semangat dalam menghadapi bencana tersebut. Mereka memotivasi warga agar dapat menghadapi bencana tersebut agar dapat bangkit dan segera melakukan tindakan- tindakan yang diperlukan untuk memperbaiki keadaan ke kondisi semula atau bahkan menjadi lebih baik. Pihak pemerintah daerah juga melakukan berbagai upaya pertolongan, seperti pendirian posko pengungsian dan dapur umum serta penyediaan tenaga medis dan tenaga SAR untuk membantu warga yang terdampak. Pemerintah juga segera memperbaiki sarana dan prasarana umum yang rusak serta menyediakan bantuan untuk rekonstruksi rumah warga yang rusak. Berkat partisipasi dan tindakan cepat dari berbagai pihak tersebut, proses pemulihan lokasi bencana dapat berjalan dengan baik dan lancar. Wargapun dapat kembali beraktifitas seperti semula Berdasarkan teks semangat gotong royong, perhatikan paragraf pertama pada kalimat "Tindakan warga sekitar sangat cepat, mereka segera membantu warga yang terkena dampak bencana. Mereka juga secara swadaya menyediakan bahan-bahan bangunan dan tenaga untuk memperbaiki bangunan-bangunan yang rusak." Kalimat tersebut merupakan contoh dari tindakan sosial yaitu..... A. tindakan afektif B. tradisional C. berorientasi nilai D. rasional instrumental E. insidental

10

0.0

Jawaban terverifikasi

Eno Bastian: "Selamat slang, Pak." Wakil Perusahaan: "Selamat siang, Mas. Mari, silakan duduk." Eno Bastian: "Terima kasih, Pak." Wakil Perusahaan: "Sebenarnya, apa yang terjadi, Mas?" Eno Bastian: "Begini, Pak. Saya sebagai wakil dari teman-teman buruh PT Sagara Food ingin menyampaikan beberapa hal kepada Bapak." Wakil Perusahaan: "Silakan Anda sampaikan." Eno Bastian: "Terima kasih, Pak. Saya sebagai wakil dari teman-teman ingin menanyakan gaji kami sekarang, Pak." Wakil Perusahaan: "Maksud Anda?" Eno Bastian: "Menurut ketetapan gubernur, upah minimal Kabupaten Sukamaju sekarang mencapai Rp2.513.000,00, sedangkan gaji kami sekarang masih Rp2.250.000,00." Wakil Perusahaan: "Maaf, Mas. Biaya produksi awal tahun ini sedang melonjak. Harga kebutuhan pokok makin mahal. Karena itu, perusahaan belum bisa memenuhi permintaan buruh." Eno Bastian: "Akan tetapi, kebutuhan pokok buruh sekarang juga mengalami kenaikan, Pak. Kalau memang pihak perusahaan tidak bisa memenuhi permintaan kami, terpaksa kami akan melakukan mogok kerja." Wakil Perusahaan: "Tidak bisa begitu. Kita harus mencari jalan tengah dalam mengatasi masalah ini." Eno Bastian: "Kami mohon kebijaksanaan, Bapak." Wakil Perusahaan: "Begini saja. Nanti saya akan berbicara dengan direktur perusahaan. Saya akan menyampaikan permintaan tersebut. Akan tetapi, saya hanya mengusulkan kenaikan upah paling besar menjadi Rp2.350.000,00." Eno Bastian: "Tolonglah, Pak. Kalau bisa, naikkan lebih dari itu. Kami butuh upah standar untuk dapat hidup layak." Wakil Perusahaan: "Baiklah, akan saya usahakan. Sekarang Anda tenangkan teman-teman. Kembalilah bekerja seperti semula." Eno Bastian: "Baiklah, Pak. Terima kasih, Pak. Selamat siang." Wakil Perusahaan: "Selamat siang." Tentukan struktur dari teks negosiasi tersebut.

4

5.0

Jawaban terverifikasi

Teks 1 Salah Kelas Pagi itu, Joni nampak bahagia sekali. Di meja makan, ibunya bertanya kepada Joni. "Jon, Ibu perhatikan dari tadi kamu senyum-senyum sendiri?" "Anu, Bu, semalam ibu wali kelas membagikan jadwal tatap muka terbatas. Senang rasanya karena besok aku bisa bertemu teman-teman. Belajar daring di rumah membosankan, Bu. Apalagi kalau zoom meeting Matematika." "Memangnya kenapa kalau Matematika, Jon?" Ibu bertanya kembali. "Gurunya galak, Bu, materinya juga susah, wong diajarkan di kelas saja masih susah pahamnya, apalagi daring," jawab Joni. "Oh, begitu," Ibu menimpali. "Ya sudah, Bu. Joni pamit, ya." Joni langsung pergi sambil mencium tangan ibunya. Sekolah sudah nampak ramai. Joni berjalan sambil sesekali melihat jadwal mapel yang dibagikan wali kelasnya. Lalu, dia segera masuk kelas dan ternyata sudah ada guru di dalam kelas. "Selamat pagi, Pak. Maaf, saya terlambat." "Selamat pagi juga, Nak, silakan duduk," sahut Pak Guru. Joni langsung mencari kursi dan duduk tanpa melihat kanan kiri. Saat mengeluarkan buku catatan, Joni mengedarkan pandangannya dan langsung kaget. Semua seperti asing. Dia seperti tidak mengenali teman sekelasnya, apalagi semuanya memakai masker. Dia berusaha meyakinkan diri sendiri bahwa mereka adalah teman kelasnya. Tidak berapa lama, Joni kaget ketika melihat ke papan tulis Pak Guru sedang menjelaskan soal Matematika, padahal seingatnya jadwal pagi itu adalah Bahasa Indonesia. "Astaga, ini kan kelasku satu tahun yang lalu, ini kan kelas satu. Sekarang kan aku sudah naik kelas dua." Keringat dingin keluar di wajah Joni, lalu dia memberanikan diri menemui Pak Guru. "Maaf, Pak, karena sudah satu tahun daring, saya lupa kalau sekarang saya sudah kelas dua. Saya salah masuk kelas, Pak." Semua peserta didik pun tertawa. Dengan wajah malu, Joni keluar kelas. Teks 2 PKH Pada suatu hari, dua orang ibu rumah tangga sedang berbincang-bincang di depan rumah. Mereka sedang asyik membahas tentang bantuan pemerintah yang dinamakan PKH. Bu Tuti : Mar, aku semakin heran dengan pemerintah sekarang. Bu Marni Loh, kenapa, Bu? Ada masalah? (penasaran) Bu Tuti : Ya jelas ada. Kalau enggak ada, buat apa saya repot-repot membahas masalah ini? Bu Marni: Oalah, Bu, sempat-sempatnya memikirkan pemerintah, memangnya pemerintah memikirkan nasib kita? Bu Tuti : Jangan salah. Tuh, lihat tetangga sebelah kita. Dia dapat bantuan dari pemerintah. Setiap bulan, dia rutin mengambil sembako di warung dekat balai desa sana. Bu Marni Masa? Enggak salah, sampeyan, Bu? Dia, kan, lumayan mampu. Lihat saja, kulkas ada, mesin cuci punya, motor dua, kalau pergi perhiasannya selalu menempel di tangannya. Benar enggak salah, Bu? (sedikit tidak percaya) Bu Tuti : Nah, itu yang membuat saya bingung. Kenapa dia dapat bantuan? Padahal, kalau dipikir, dia tergolong keluarga mampu. Coba kita bandingkan dengan tetangga kita yang lain. Ada yang jauh lebih berhak mendapatkan bantuan itu sebenarnya. Bu Marni : Iya betul Bu. Ngomong-ngomong, bantuan apa yang bisa dia dapat, Bu? Bu Tuti Bu Marni: Masa kamu enggak tahu? Itu, loh, bantuan PKH. Oh, yang rumahnya ditempeli stiker "Keluarga Miskin" itu, to? Bu Tuti Nah, itu kamu tahu, Mar. (mengacungkan jempol kepada Bu Marni) Bu Marni Bu Tuti Ya tahu lah, Bu. Apa, sih, yang tidak saya ketahui? Mar, PKH itu apa, to? (penasaran) Bu Marni Program Keluarga Harapan. Bu Tuti : Harapan apa? Bu Marni Harapan biar dikasih sembako tiap bulan, ha...ha...ha... Bu Tuti : Ngawur kamu, Mar. Tulislah persamaan dan perbedaan kedua teks tersebut

21

3.7

Jawaban terverifikasi

Tentukan mana yang merupakan struktur abstraksi,orientasi,krisis,reaksi,dan koda Teks 1 Racun Serangga Alkisah hiduplah sepasang suami istri dengan dua orang anaknya. Setiap pagi kedua anak tersebut pergi berkebun untuk membantu orang tuanya. Namun, tiba-tiba mereka berdua pulang ke rumah dengan tergesa-gesa. Kakak: "Bu, Ibu tolong bu, gawat ini adik menelan kecoa!" Ibu: "Astaga, kok bisa sih kak? Gimana ceritanya? Ayo cepat panggil Bapak suruh bawa dokter ke sini!" Kakak: "Jangan bu, malah tambah gawat nanti. Sebentar lagi kecoanya juga mati." Ibu: "Lho, kok bisa gitu kak?" Kakak: "Iya bu, soalnya adik sudah aku kasih racun serangga bu. Di botolnya kan ada tulisan "dapat membunuh serangga ekstra cepat." Ibu: "Astagfirullah, sembrono kamu!" Kakak: (bingung) Ibu: "Pak, Bapak anak kita makan kecoa." (sambil berlari mencari suaminya). Kakak: (masih tetap bingung) ------------------------------- Teks 2 Tukang roti Pada Pagi hari Azril duduk di teras rumahnya sembari menunggu tukang roti yang biasa lewat. Begitu tukang roti lewat Azril lantas memanggil sang penjual. Azril: "Beli rotinya, Pak." Tukang Roti: "Boleh silahkan mau roti yang mana." Azril: "Ini apa, Pak?" Tukang Roti: "Ini semangka." Azril: "Kalau yang ini apa?" Tukang Roti: "Srikaya." Azril: "Terus ini apa, Bang?" Tukang Roti: "Oh...kalau ini blueberry, dek." Azril: "Gimana sih, terus rotinya mana? Saya mau beli roti bukan buah, kok daritadi yang disebut buah-buahan aja. Gak jadi beli deh saya kalau gini." Tukang Roti: "Yang saya sebut tuh rasa rotinya!" Azril: "Gak jadi, deh!"

2

5.0

Jawaban terverifikasi