Afdal F

30 Juli 2024 13:55

Iklan

Afdal F

30 Juli 2024 13:55

Pertanyaan

Apa yang menjadi dasar para penganut berbagai agama di Indonesia dalam menjalankan kepercayaan dan keyakinan, selaras dengan ajaran masing masing agama dan kepercayaan tersebut

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

00

:

12

:

07

:

13

Klaim

3

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Kevin L

Gold

30 Juli 2024 14:19

Jawaban terverifikasi

Penjelasan: Pertanyaan ini menanyakan tentang dasar bagi penganut berbagai agama di Indonesia dalam menjalankan kepercayaan dan keyakinan mereka. Jawabannya tidak hanya sebatas Pancasila, tetapi juga mencakup bagaimana nilai-nilai Pancasila tersebut diimplementasikan dalam kehidupan beragama di Indonesia. Jawaban: Dasar bagi penganut berbagai agama di Indonesia dalam menjalankan kepercayaan dan keyakinan mereka adalah Pancasila. Pancasila merupakan dasar negara Indonesia yang memuat nilai-nilai luhur yang dapat menjadi pedoman bagi seluruh warga negara, termasuk penganut berbagai agama. Berikut adalah penjelasan lebih detail tentang bagaimana nilai-nilai Pancasila menjadi dasar bagi kehidupan beragama di Indonesia: * Ketuhanan Yang Maha Esa: Nilai ini menegaskan bahwa Indonesia mengakui dan menghormati keberadaan Tuhan, tetapi tidak memaksakan satu agama tertentu. Hal ini memungkinkan penganut berbagai agama untuk menjalankan keyakinan mereka dengan bebas dan tanpa diskriminasi. * Kemanusiaan yang Adil dan Beradab: Nilai ini menekankan pentingnya menghormati hak asasi manusia dan menghargai perbedaan. Dalam konteks beragama, nilai ini mendorong toleransi antar umat beragama, saling menghormati keyakinan masing-masing, dan menghindari konflik antar agama. * Persatuan Indonesia: Nilai ini menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa, terlepas dari perbedaan agama, suku, ras, dan budaya. Dalam konteks beragama, nilai ini mendorong dialog antar umat beragama, membangun kerukunan dan persaudaraan, serta mencegah perpecahan bangsa akibat perbedaan agama. * Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan: Nilai ini menekankan pentingnya musyawarah mufakat dalam pengambilan keputusan. Dalam konteks beragama, nilai ini mendorong dialog dan musyawarah antar umat beragama dalam menyelesaikan masalah yang muncul, serta membangun kesepakatan bersama yang saling menguntungkan. * Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia: Nilai ini menekankan pentingnya keadilan dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia, tanpa memandang agama. Dalam konteks beragama, nilai ini mendorong kesetaraan dan keadilan bagi penganut berbagai agama, serta mencegah diskriminasi dan ketidakadilan berdasarkan agama. Dengan demikian, Pancasila menjadi dasar bagi penganut berbagai agama di Indonesia dalam menjalankan kepercayaan dan keyakinan mereka secara harmonis dan toleran. Nilai-nilai Pancasila menjadi pedoman bagi seluruh warga negara untuk hidup berdampingan secara damai dan saling menghormati, meskipun memiliki perbedaan agama.


Iklan

Rendi R

Community

31 Juli 2024 06:01

Jawaban terverifikasi

<p>Di Indonesia, para penganut berbagai agama menjalankan kepercayaan dan keyakinan mereka berdasarkan beberapa dasar utama yang mencakup ajaran agama masing-masing serta ketentuan hukum dan budaya yang berlaku di negara ini. Berikut adalah beberapa dasar yang menjadi pegangan mereka:</p><p>&nbsp;</p><p>1. **Kitab Suci**: Setiap agama memiliki kitab suci yang menjadi sumber utama ajaran dan pedoman hidup. Misalnya, umat Islam berpegang pada Al-Qur'an, umat Kristen pada Alkitab, umat Hindu pada Weda, dan umat Buddha pada Tripitaka.</p><p>&nbsp;</p><p>2. **Ajaran dan Doktrin Agama**: Selain kitab suci, setiap agama memiliki ajaran dan doktrin yang dijelaskan oleh pemimpin agama, ulama, atau rohaniwan. Ajaran ini sering kali dijabarkan dalam bentuk khotbah, buku, dan literatur keagamaan lainnya.</p><p>&nbsp;</p><p>3. **Tradisi dan Ritual Keagamaan**: Banyak agama memiliki tradisi dan ritual yang diwariskan secara turun-temurun. Praktik-praktik ini sering kali menjadi bagian integral dari cara penganut agama menjalankan kepercayaan mereka sehari-hari.</p><p>&nbsp;</p><p>4. **Hukum dan Peraturan Negara**: Di Indonesia, kebebasan beragama diatur oleh undang-undang dan konstitusi. Pasal 29 UUD 1945 menjamin kebebasan beragama dan mewajibkan negara untuk melindungi setiap warga negara dalam menjalankan agama dan kepercayaannya.</p><p>&nbsp;</p><p>5. **Fatwa dan Keputusan Majelis Agama**: Majelis-majelis agama seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk umat Islam, Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) untuk umat Katolik, dan Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) untuk umat Hindu, mengeluarkan fatwa atau keputusan yang memberikan panduan kepada penganut agama dalam berbagai aspek kehidupan.</p><p>&nbsp;</p><p>6. **Norma Sosial dan Budaya Lokal**: Indonesia memiliki keragaman budaya yang kaya, dan sering kali norma sosial serta budaya lokal mempengaruhi cara orang menjalankan agama mereka. Adat istiadat dan kebiasaan lokal bisa mempengaruhi praktik keagamaan secara signifikan.</p><p>&nbsp;</p><p>7. **Dialog Antarumat Beragama**: Di Indonesia, ada upaya untuk mempromosikan dialog antarumat beragama demi menjaga kerukunan dan saling pengertian. Dialog ini membantu penganut agama untuk memahami dan menghormati keyakinan orang lain, serta mencari cara untuk hidup bersama dalam harmoni.</p><p>&nbsp;</p><p>Dengan memadukan semua dasar ini, penganut berbagai agama di Indonesia dapat menjalankan kepercayaan dan keyakinan mereka dengan cara yang selaras dengan ajaran agama masing-masing serta dalam konteks sosial dan hukum yang berlaku di negara ini.</p>

Di Indonesia, para penganut berbagai agama menjalankan kepercayaan dan keyakinan mereka berdasarkan beberapa dasar utama yang mencakup ajaran agama masing-masing serta ketentuan hukum dan budaya yang berlaku di negara ini. Berikut adalah beberapa dasar yang menjadi pegangan mereka:

 

1. **Kitab Suci**: Setiap agama memiliki kitab suci yang menjadi sumber utama ajaran dan pedoman hidup. Misalnya, umat Islam berpegang pada Al-Qur'an, umat Kristen pada Alkitab, umat Hindu pada Weda, dan umat Buddha pada Tripitaka.

 

2. **Ajaran dan Doktrin Agama**: Selain kitab suci, setiap agama memiliki ajaran dan doktrin yang dijelaskan oleh pemimpin agama, ulama, atau rohaniwan. Ajaran ini sering kali dijabarkan dalam bentuk khotbah, buku, dan literatur keagamaan lainnya.

 

3. **Tradisi dan Ritual Keagamaan**: Banyak agama memiliki tradisi dan ritual yang diwariskan secara turun-temurun. Praktik-praktik ini sering kali menjadi bagian integral dari cara penganut agama menjalankan kepercayaan mereka sehari-hari.

 

4. **Hukum dan Peraturan Negara**: Di Indonesia, kebebasan beragama diatur oleh undang-undang dan konstitusi. Pasal 29 UUD 1945 menjamin kebebasan beragama dan mewajibkan negara untuk melindungi setiap warga negara dalam menjalankan agama dan kepercayaannya.

 

5. **Fatwa dan Keputusan Majelis Agama**: Majelis-majelis agama seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk umat Islam, Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) untuk umat Katolik, dan Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) untuk umat Hindu, mengeluarkan fatwa atau keputusan yang memberikan panduan kepada penganut agama dalam berbagai aspek kehidupan.

 

6. **Norma Sosial dan Budaya Lokal**: Indonesia memiliki keragaman budaya yang kaya, dan sering kali norma sosial serta budaya lokal mempengaruhi cara orang menjalankan agama mereka. Adat istiadat dan kebiasaan lokal bisa mempengaruhi praktik keagamaan secara signifikan.

 

7. **Dialog Antarumat Beragama**: Di Indonesia, ada upaya untuk mempromosikan dialog antarumat beragama demi menjaga kerukunan dan saling pengertian. Dialog ini membantu penganut agama untuk memahami dan menghormati keyakinan orang lain, serta mencari cara untuk hidup bersama dalam harmoni.

 

Dengan memadukan semua dasar ini, penganut berbagai agama di Indonesia dapat menjalankan kepercayaan dan keyakinan mereka dengan cara yang selaras dengan ajaran agama masing-masing serta dalam konteks sosial dan hukum yang berlaku di negara ini.


Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

Roboguru Plus

Dapatkan pembahasan soal ga pake lama, langsung dari Tutor!

Chat Tutor

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Sumber lisan merupakan keterangan langsung dari orang-orang yang mengalami p sejarah. Selain diperoleh dari orang-orang yang mengalami persitiwa secara la sumber lisan juga dapat diperoleh dari orang-orang yang mengetahui suatu peristiw secara rinci. Dengan kata lain sumber sejarah lisan dapat digunakan untuk sumba dan sekunder. Bagaimana cara mendapatkan sumber sejarah secara lisan denga tepat? Sumber sejarah merupakan segala sesuatu yang mengandung informasi tenta peristiwa sejarah. Informasi yang dijadikan sumber sejarah harus berasal dari aktivi pada masa lampau. Sumber sejarah berfungsi sebagai sarana penyampaian inform ristiwa sejarah di masa lampau. Bagaimana cara membuktikan keaslian suatu sumber sejarah? Sumber sejarah berdasarkan bentuknya dibagi menjadi tiga, yaitu sumber tertulis, sumber lisan, dan sumber benda. Sumber tertulis merupakan sumber sejarah yang memberikan informasi melalui tulisan. Sumber lisan merupakan sumber sejarah yang disampaikan secara lisan oleh orang yang menyaksikan, mendengar, atau mengalami langsung suatu peristiwa sejarah. Sumber benda merupakan sumber sejarah yang diperoleh dari benda-benda peninggalan sejarah. Mengapa sumber sejarah sangat penting dalam sejarah? Sumber sejarah lisan sangat bermanfaat agar sejarah dapat terus diingat oleh masyarakat sebagai bagian dari identitas dari sebuah negara. Sumber sejarah lisan dapat berupa keterangan langsung dari pelaku, tradisi lisan yang berkembang di masyarakat, dan topomini. Mengapa sumber lisan memiliki keterbatasan dibandingkan sumber tertulis? Kritik sumber sering juga disebut proses verifikasi. Sering dilakukan peneliti untuk menguji keabsahan serta keaslian suatu dokumen atau sumber sejarah. Kritik sumber merupakan salah satu tahapan dalam penelitian sejarah. Apa yang dimaksud kritik sumber?

58

0.0

Jawaban terverifikasi

1. pengaruh perkembangan IPTEK terhadap perubahan ruang pada berbagai aspek kehidupan manusia adalah memudahkan dalam berbagai aktivitas dan pekerjaan manusia. Teknologi komunikasi memungkinkan informasi dapat disebarluaskan dalam waktu singkat. Arus informasi meluas,media massa pun menciptakan keseragaman pemberitaan maupun preferensi acara liputan. Teknologi transportasi memudahkan orang untuk melakukan mobilitas tentu saja dengan lebih nyaman, lebih murah atau terjangkau dan lebih cepat. Namun demikian, perkembangan teknologi dan transportasi ini membawa dampak terhadap kehidupan manusia. Dampak yang di sebabkan perkembangan teknologi transportasi dan komunikasi bagi aspek kehidupan ekonomi dapat ditunjukkan oleh.... A. produk lokal dapat dengan mudah masuk pasaran karena adanya teknologi komunikasi dan transportasi yang dengan mudah untuk memperkenalkan produk tersebut dan mendistribusikannya B. perkembangan teknologi komunikasi dan transportasi dapat menyebabkan bebasnya orang keluar masuk suatu Negara sehingga perlu diwaspadai pengaruh yang ditimbulkannyaa C. adanya teknologi transportasi dan komunikasi memudahkan terjadinya peleburan kebudayaan yang menggabungkan berbagai kebudayaan antarnegara D. perkembangan teknologi transportasi dan komunikasi dapat menyebabkan semakin berkurangnya interaksi melalui tatap mukaA produk lokal dapat dengan mudah masuk pasaran karena adanya teknologi komunikasi dan transportasi yang dengan mudah untuk memperkenalkan produk tersebut dan mendistribusikannya B perkembangan teknologi komunikasi dan transportasi dapat menyebabkan heohasnya orang keluar masuk suatu Negara sehingga perlu diwaspadai pengaruh yang ditimbulkannyas C adanya teknologi transportasi dan komunikasi memudahkan terjadinya pelebaran kebudayaan yang menggabungkan berbagai kebudayaan antarnegars D. perkembangaan teknologi transportasi dan komunikasi dapat menyebabkan semakin berkurangnya interaksi melalui tatap muka

4

0.0

Jawaban terverifikasi