ZazaBella Z

24 November 2021 07:44

Iklan

Iklan

ZazaBella Z

24 November 2021 07:44

Pertanyaan

Apa yang menarik dari kutipan teks nonfiksi di bawah ini! Membuang sampah sembarangan tidak hanya berdampak buruk untuk keindahan dan kebersihan lingkungan, namun juga berdampak buruk untuk kesehatan tubuh. Contohnya lingkungan menjadi lebih terlihat kumuh dan tubuh menjadi lebih rentan terkena penyakit menular. Kutipan tersebut sangat masuk akal/logis karena...


233

1

Jawaban terverifikasi

Iklan

Iklan

S. Nurjannah

Mahasiswa/Alumni Universitas Jember

25 November 2021 11:06

Jawaban terverifikasi

Hai, ZazaBella Z. Kakak bantu jawab ya :) Kutipan tersebut sangat masuk akal/logis karena berisi informasi sesuai dengan logika dan fakta tentang dampak buruk membuang sampah sembarangan. Untuk mengetahui alasan dari jawaban tersebut, simak penjelasan berikut. Teks nonfiksi adalah tulisan yang pembuatannya berdasarkan kenyataan atau fakta. Ciri-ciri teks nonfiksi adalah sebagai berikut. 1. Menggunakan bahasa denotatif atau makna sebenarnya agr pembaca dapat menafsirkan sesuai dengan makna yang disampaikan penulis. 2. Menggunakan bahasa formal sesuai kaidah kebahasaan Indonesia, seperti KBBI dan PUEBI. 3. Disusun berdasarkan fakta maka harus jelas dan masuk akal/logis. Hal itu karena teks nonfiksi berasal dari pengamatan dan data sebenarnya sehingga dapat dijadikan sumber informasi bagi pembaca. Teks nonfiksi dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya oleh penulis. Berdasarkan penjelasan tersebut, kutipan tersebut termasuk nonfiksi yang sangat masuk akal dan logis karena berisi informasi berupa fakta tentang dampak buruk membuang sampah sembarangan. Dampak buruk tersebut sesuai dengan logika dan kenyataan apabila membuang sampah sembarangan maka berpengaruh terhadap keindahan, kebersihan, dan kesehatan, seperti lingkungan menjadi kumuh dan tubuh mudah terkena penyakit menular. Dengan demikian, kutipan tersebut sangat masuk akal/logis karena berisi informasi sesuai dengan logika dan fakta tentang dampak buruk membuang sampah sembarangan. Semoga membantu ya :)


ZazaBella Z

25 November 2021 14:05

Terimakasih

Iklan

Iklan

lock

Yah, akses pembahasan gratismu habis


atau

Dapatkan jawaban pertanyaanmu di AiRIS. Langsung dijawab oleh bestie pintar

Tanya Sekarang

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Bacalah kutipan buku nonfiksi berikut! Puputan Upacara puputan atau dhautan bagi masyarakat Jawa merupakan upacara yang dilakukan dalam rangkaian upacara kelahiran seorang anak. Upacara ini dilaksanakan pada sore hari ketika tali pusar si bayi telah putus atau lepas (puput atau dhaut berarti lepas). Waktu yang diperlukan untuk penyelenggaraan puputan tidak dapat ditentukan secara pasti Hal ini bergantung kepada lama tidaknya tali pusar si bayi lepas dengan sendirinya. Tali pusar si bayi dapat putus sebelum seminggu bahkan lebih dari seminggu sejak kelahiran. Keluarga si bayi harus siap mengadakan upacara puputan jika sewaktu- waktu tali pusar tersebut putus. Upacara ini diselenggarakan dengan mengadakan kenduri atau selamatan yang dihadiri oleh kerabat dan tetangga terdekat. Sesajian (makanan) yang disediakan dalam upacara puputan, antara lain nasi gudangan yang terdiri atas nasi dengan lauk-pauk, sayur-mayur dan parutan kelapa, bubur merah, bubur putih, dan jajan pasar. Upacara puputan biasanya ditandai dengan dipasangnya sawuran (bawang merah, dlingo bengle yang dimasukkan ke ketupat), dan aneka macam duri kemarung di sudut- sudut kamar bayi. Selain sawuran dipasang juga daun nanas yang diberi warna hitam putih (bergaris-garis), daun apa-apa, awar-awar, girang, dan duri kemarung. Di halaman rumah dipasang tumbak sewu, yaitu sapu lidi yang didirikan dengan tegak. Di tempat tidur si bayi diletakkan benda-benda tajam seperti pisau dan gunting. Dalam upacara puputan dhautan terdapat makna atau lambang atau yang tersirat dalam makanan dan alat yang digunakan tersebut. Sumber: Maryani, Indonesia nan Indah: Upacara Adat, Semarang. Alprin, 2019 Buatlah rangkuman isi kutipan buku nonfiksi tersebut!

446

0.0

Jawaban terverifikasi